"Berpeganglah pada palang ini Jack, kita akan jalan sampai ujung palang disana." Kata seorang terapis yang membantu Jack untuk berjalan. Karena kondisi Jack yang telah beristirahat lama maka fungsional tubuhnya harus di maksimalkan kembali.
"Kemana suster Sammy?" Tanya Jack.
Fisioterapis itu tersenyum, "Suster Sammy sedang visit, nanti setelah jadwalmu dengan Okupasi Terapis selesai suster Sammy akan berkunjung." Jawab terapis itu dengan sabar.
Jack harus menjalani serangkaian terapi dan pengobatan demi memulihkan ingatan dan kondisi fisiknya. Hanya sedikit yang mampu diingatnya sementara ini.
"Suster Sammy, berapa lama Tuan Smith menjalani ini semua?" Tanya Perry suatu hari.
"Paling cepat tiga sampai enam bulan, paling lambat hingga dua belas bulan. Kita berharap kognitif Jack mampu menyerap semua informasi yang kami berikan dengan cepat." Jawab Sammy.
Perry berjalan di sebelah Sammy yang hari itu masih harus mendampingi salah satu dokter praktek juga.
"Bagaimana data yang waktu itu kuminta?" Tanya Sammy.
"Sudah kukirimkan melalui email. Data tentang Jack, perusahaannya dan tentang Nona Grace." Jawab Perry.
Sammy mengangguk, "Baiklah, begitu aku ada waktu kosong akan segera kulihat. Terimakasih bantuannya." Sahut Sammy.
Namun Perry belum beranjak, Sammy melihat ke arah jam tangannya, "Ada apa lagi?" Tanyanya.
"Apa benar suster akan membawa Jack ke rumah suster?" Tanya Perry.
Sammy berpikir sejenak, "Untuk sementara iya. Kami harus menempatkan dia di tempat dimana dia merasa aman dan bersama orang yang dikenalnya nanti begitu ingatannya pulih paling tidak dia sudah mampu menjalankan perannya disitulah kita perlahan-lahan akan mengembalikan dia ke tempatnya semula." Jawab Sammy.
Perry mengangguk, "Baik suster Sammy." Kata Perry, sebelum berpamitan Perry diminta datang saat kunjungan dokter besok pagi.
Sementara itu, Jack sedang berusaha mengingat segala sesuatu yang telah ia lupakan karena kecelakaan itu.
"Jackson Smith, usia 26 tahun bekerja sebagai CEO di sebuah perusahaan...perusahaan... Aku tidak bisa mengingatnya." Katanya pelan.
"Tidak apa-apa Jack. Kita pelan-pelan saja. Apa kesukaanmu Jack? Apa kamu menyukai lagu ini?" Tanya terapis okupasi yang saat itu sedang melatih ingatan Jack. Ia memutar lagu Figaro dari Luciano Pavarotti.
"Figaro..."
Jack merespon mendengar lagu itu, jari telunjuknya ia ketuk-ketukan di atas meja mengikuti irama dan hentakan lagu itu.
Terapis itu membiarkan Jack menikmati lagu Figaro sampai lagu itu selesai.
"Kamu suka lagu itu?" Tanya terapis saat lagu itu selesai mengalun.
Jack menggeleng, "Tidak, tapi aku pernah mendengarnya di suatu tempat dan menurutku lagu itu tidak buruk." Jawab Jack.
Terapis itu tersenyum, "Kamu tau siapa yang menyanyikan lagu itu?" Tanyanya.
"Pavarotti." Jawab Jack tanpa berpikir.
Terapis itu mencatat sesuatu di catatannya, kemudian ia memutar sebuah lagu opera klasik lagi.
"Quando sono sola, sogno all'orizonte,"
"Time To Say Goodbye, Andrea Bocelli. Dan apakah ini termasuk kuis untukku?" Jack dengan cepat menebak lagu itu hanya dari penggalan bait pertama lagu itu.
"Apa kita mau membuat kegiatan kita seperti itu, Jack?" Tanya terapis.
Jack tampak senang namun ia menggeleng, "Tidak perlu. Kepalaku agak sakit bisa kita sudahi ini?" Tanya Jack memegangi bagian tengah kepalanya.
"Apa kamu mual juga?" Tanya terapis itu.
Jack mengangguk, "Ya, sedikit." Jawab Jack.
"Oke, kita sudahi disini. Aku akan memanggil suster Sammy untuk mengantarmu kembali ke ruanganmu. Terimakasih untuk kerjasamamu hari ini Jack, kamu telah melakukan sesuatu yang hebat dan luar biasa sekali hari ini." Kata terapis itu dan memberikan Jack permainan memori yang terbuat dari kayu semacam puzzle.
Sammy meminta Jack untuk menunggu hingga dua puluh menit, "Masih ada yang harus aku kerjakan disini, tolong jaga dia. Dua puluh menit lagi aku akan kesana." Kata Sammy melalui intercom rumah sakit.
"Oke suster." Jawab terapis okupasi itu.
***
Bryan Onelle seorang dokter ortopedi dan rekontruksi tulang yang diam-diam menyukai Sammy.
"Suster Samantha." Panggil Bryan suatu hari ketika shift mereka selesai.
"Halah! Biasanya juga Sam Sem Sam Sem sekarang pakai Samantha." Tukas Sammy tersenyum.
Bryan tertawa saja mendengar protes temannya itu, "Kan masih di tempat kerja jadi aku harus memanggilmu suster kan?" Tanya Bryan memamerkan senyumannya.
"Jam kerjaku sudah selesai. Ada apa anyway?" Tanya Sammy sambil berjalan.
Bryan berjalan di samping Sammy dan menyamakan langkahnya, "Ini untukmu, maukah kamu melihatnya bersamaku?" Tanya Bryan memberikan tiket pertunjukkan opera yang akan segera digelar di kota mereka.
Sammy melihatnya sekilas, "Kamu sudah membaca ini? Apa kamu sudah melihat siapa pengisi acaranya? Datang saja bersama Nora." Sahut Sammy menahan tawa.
Bryan membaca cepat tiket itu dan menepuk keningnya, "Astaga aku tidak membacanya! Jadi bolehkah aku jalan bersamamu dan melihat pertunjukkanmu?" Tanya Bryan
Sammy tertawa, "Aku tidak mungkin merobek tiketmu kan? Kamu harus datang dan ajaklah Nora. Dia ingin sekali melihat pertunjukkanku." Jawab Sammy.
Bryan merayakan kemenangannya, "Yes!" Seru Bryan.
Malam itu Bryan mengajak Sammy makan malam di dekat tempat mereka bekerja, "Bagaimana kondisi anakmu?" Tanya Bryan.
"Anakku?" Sammy mengerutkan keningnya.
"Smith." Jawab Bryan.
Sammy meletakkan sendok dan garpunya kemudian ia menghela nafas, "Jack sulit. Dia sulit membuka diri kepada perawat lain atau terapis. Kognitifnya berkembang cukup baik, dan dia menyukai musik klasik. Tadi anak OT yang memberitahuku." Jawab Sammy.
"Dia tergantung padamu, Sam. Bagaimana nanti kalau kamu membawanya pulang? Apakah progressnya akan membaik?" Tanya Bryan.
Sebenarnya dia cemburu, hal ini pernah diungkapkannya kepada Nora suatu hari.
"Kenapa Sammy harus membawanya pulang? Smith bukan orang tidak mampu, aku mengunjungi rumahnya dan parkiran mobilnya seluas rumah sakit ini." Kata Bryan saat itu.
Nora mengibaskan tangannya, "Jangan berlebihan! Sammy berperan sebagai walinya dan itu tugasnya memang untuk bertanggung jawab atas Smith." Jawab Nora.
"Entahlah kurasa itu ide buruk. Ayolah, dukung aku!" Pinta Bryan.
"Ungkapkan perasaanmu secepatnya sebelum Smith jatuh cinta kepadanya. Aku visit dulu. Sampai jumpa dokter." Kata Nora.
Jadi, malam ini Bryan berniat mengungkapkan perasaannya kepada Sammy.
"Aku harap progressnya akan membaik karena dia kooperatif saat bersamaku." Jawab Sammy.
Bryan tampak kesal, "Bagaimana kalau pada akhirnya dia menyukaimu? Itu akan menjadi sebuah hubungan yang tidak professional." Tukas Bryan lagi.
"Tidak masalah kan aku walinya. Toh dia juga tampan jadi kalau dia menyukaiku aku akan berterimakasih sekali, hahaha." Jawab Sammu bercanda.
Bryan hanya bisa menelan kegundahan hatinya saat ini, "Sam, bagaimana kalau aku yang menyukaimu?" Tanya Bryan.
Sammy yang sedang minum tiba-tiba tersedak, "Uhuk..uhuk! Jangan bercanda! Kamu membuatku nyaris mati karena tersedak." Sahut Sammy.
"Aku serius. Aku menyukaimu." Kata Bryan lagi berusaha meyakinkan Sammy.
"Baiklah, aku juga menyukaimu..."
"Benarkah?" Tanya Bryan berharap.
"Sebagai teman, hahaha." Kata Sammy menggoda Bryan.
"Baiklah, lupakan saja! Aku bercanda." Gusar Bryan.
Sammy beranggapan ucapan Bryan yang terakhirlah yang akan ia percayai. Dan dengan lembut, ia mengusap bibir Bryan yang terkena sisa makanan.
Bryan menahan tangan Sammy dan menjauhkannya, "Jangan begitu nanti aku jadi suka padamu." Ucap Bryan dengan wajah memerah.
***
Malam yang sama di lain tempat, Perry Sanders sedang mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham di perusahaan minuman keras SipSmith.
"Sanders, bagaimana kondisi Smith?" Tanya salah seorang petinggi perusahaan.
"Kurang lebih setahun untuk Tuan Smith bisa normal kembali." Jawab Perry.
"Lalu? Perusahaan ini akan terluntang lantung? Amnesia bukan sakit kepala Sanders. Kita harus segera memutuskan pengganti Smith secepatnya." Kata salah seorang petinggi lagi.
"Keputusan yang sudah ada yaitu Jackson Smith akan dibekukan sementara dan posisinya akan di gantikan oleh orang lain. Itu keputusanku." Ucap pimpinan perusahaan. Palu sudah di ketuk dan malam itu juga seluruh aset atas nama Jackson Smith di non aktifkan sampai waktu yang tidak di tentukan.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Vi
Grace... kmn dikauuuu
2022-09-27
0
Siti Fatimah
Lanjut lagi kak semangat terus ya maaf baru bisa mampir 💪💪💪
2022-09-21
0
Spyro
Duh, ksian amat dibekukan. Resiko hidup sebatang kara. Tapi ak bngung, Grace kmn ya? Apa dia gk niatan buat cri Jck?
Calon sadboy selanjutnya : Bryan 😂
2022-09-14
0