One Night Stand

"Aaaaaaaa! Aaaa!"

Suara teriakan seorang pria di pagi hari memenuhi kamar hotel berbintang lima itu. Dan tak lama suara teriakan seorang wanita seakan menyusul suara pria itu.

"Aaaaaaa! Who are you!" Tukas wanita itu.

Gedubrak!

Pria itu berguling dan terjatuh, dengan segera ia menutupi tubuhnya dengan handuk, begitu juga dengan si wanita yang dengan cepat bersembunyi di balik selimut ranjangnya.

"Wait! Aku tidak mengenalmu, tapi kenapa kamu bisa ada disini?" Tanya pria itu.

Ia melihat ke sekeliling kamar, dan memungut kostum ballerina kemudian ia merentangkannya, "Apa ini?" Tanya pria itu.

"Tunggu dulu. Sepertinya aku mengenalmu." Kata wanita itu yang memberanikan diri untuk keluar dari selimutnya dan menghampiri pria itu.

Begitu ia mendekatinya, "Jack? Maksudku Jackson Smith?" Tanya wanita itu.

Pria mengerutkan keningnya, "Siapa kamu? Kenapa kamu mengenalku?" Tanya pria itu.

"Aku Sammy, ah maksudku Suster Samantha." Jawab wanita itu mengulurkan tangannya dengan ceria.

"Apa kabar Jack?" Tanya Sammy lagi.

Jack mundur dan menepis tangan Sammy, "Tidak perlu tersenyum ramah seperti itu karena aku tidak tau siapa kamu!" Seru Jack.

Sammy menurunkan tangannya sambil berpikir, "Apakah Jack masih lupa ingatan?" Tanya Sammy dalam hati.

"Kamu seorang suster? Tapi pakaianmu seperti itu? Suster apa yang memakai kostum saat bekerja?" Tanya Jack yang sekarang mulai santai dan bisa menerima Sammy bersamanya.

Dengan wajah memerah, Sammy mengambil pakaian balletnya dari tangan Jack, "Maafkan aku tapi ini bukan kostum perawat. Baju ballerina ini adalah pakaianku karena kemarin aku tidak lolos masuk audisi ballet." Jawab Sammy lesu dan hatinya terasa sangat sakit saat mengingat kejadian itu.

"Apakah aku mengenalmu? Karena kemarin kamu menyerangku. Kamu tiba-tiba mendekatiku dan menciumku. Kamu menciumku sambil menangis, karena kupikir aku melakukan kesalahan kepadamu dan sedikit banyak aku menyukai ciumanmu, maka terjadilah hal ini." Kata Jack menjelaskan. Wajahnya sekarang sudah seperti strawberry, sangat merah.

Namun berbeda dengan Sammy, ia tampak marah dan kesal, "Aku menyerangmu? Aku menciummu lebih dulu? Tidak mungkin! Tidak! Tidak! Itu tidak akan terjadi!" Tukas Sammy panik.

Tidak mungkin dia mencium seorang pria lebih dulu walaupun ia mengenalnya.

"Percayalah! Aku ingat semua kejadian tadi malam dan pasti terekam oleh cctv." Balas Jack tak mau kalah.

Sammy memalingkan wajahnya dan berusaha mengingat kejadian malam itu, sampai pada akhirnya ia menyerah dan meminta maaf kepada Jack.

"Maafkan aku kalau begitu. Aku memang sering melupakan sesuatu jika sedang mabuk. Dan apakah kamu sama sekali tidak mengingatku Jack?" Sammy masih penasaran dengan hal itu.

Jack kembali memandangnya galak, "Ya, aku sama sekali tidak mengenalmu dan tolong gunakan kata formal disini walaupun kita baru saja selesai, you know what I mean." Jawab Jack melirik ke arah ranjang.

"Maafkan saya Tuan Smith, dan semoga kita tidak berjumpa lagi." Ucap Sammy.

Selepas kepergian Sammy, Jack menghubungi Perry asisten pribadinya.

"Sanders temui aku di hotel dalam waktu lima menit! Tunggu aku di restoran!" Perintahnya tanpa menunggu jawaban dari Perry.

Tak sampai satu menit, Jack sudah menunggu Perry di restoran. Wajahnya tampak gusar sekali.

"Terlambat sepuluh detik! Sudah kukatan berkali-kali lima menit ya lima menit! Duduklah!" Titah Jack.

"Maafkan aku, jalanan tidak dapat di prediksi Tuan Jack." Jawab Perry mencoba untuk membela diri.

"Tidak perlu beralasan. Aku memanggilmu kesini karena aku ingin tau tentang seorang wanita yang bernama Samantha. Apa nama depannya? Suster Samantha? Apa aku pernah mengenal nama itu?" Tanya Jack.

Perry membuka tabletnya seperti sedang mencari sesuatu dan beberapa menit kemudian ia memberikan tablet itu kepada tuannya, "Apakah dia yang anda maksud, Tuan Smith?" Tanya Perry.

Jack terlihat sumringah, "Yes! Dimana aku mengenalnya?" Jack bertanya lagi.

Tanpa bosan, Perry kembali menceritakan awal mula pertemuan Jack dengan Samantha.

"Cari dia. Aku akan menikahinya karena aku muak ditempeli terus-terusan oleh Grace!" Tukas Jack.

Perry menundukkan kepalanya, "Laksanakan, Tuan." Jawab Perry.

***

Di lain tempat Sammy sedang menghabiskan mie instant cup bersama Bryan yang sedang sangat marah kepadanya, "One night stand with strangers judulnya. Astaga Sam!" Ucap Bryan berusaha menahan emosinya.

"Ah, aku lupa mengatakan sesuatu kepadamu, tapi apakah sebaiknya aku katakan atau tidak yah?" Sammy menimbang-nimbang.

"Sudahlah Sam." Kata Bryan pasrah.

"Aku melakukan itu dengan Jack!" Tukas Sammy cepat.

"Jack? Jack who?" Bryan semakin bingung dan kini wajahnya tidak bisa di tebak.

Selama setahun lebih Bryan masih terus menyimpan perasaannya dengan baik. Ia belum bisa mengungkapkan perasaan itu kepada Sammy karena penolakan yang pernah Sammy lakukan kepadanya.

"Jackson Smith." Jawab Sammy.

"Bhuk...uhuk...uhuk.." Bryan hampir memuntahkan yang ada di mulutnya.

Sammy menepuk-nepuk punggung Bryan dan memberikannya segelas air putih yang segera di minum oleh Bryan.

"Apa kamu gila Sam! Bagaimana kamu bertemu dengan Jack? Dan bagaimana kamu mengenalinya?" Bryan memberondong Sammy dengan pertanyaannya.

"Itu tidak sengaja dan tidak di rencanakan Bry. Mana kutau dia ada disana. Selain itu Jack berkata aku yang menciumnya lebih dulu." Jawab Sammy.

Bryan menggaruk rambutnya dengan kasar, "Itu sudah berlalu Sam. Ya sudahlah." Bryan akhirnya pasrah.

"Aku juga tidak pernah tau kalau sampai sejauh ini Bry." Jawab Sammy lemas.

"Apa dia mengenalimu?" Bryan bertanya.

Samm menggelengkan kepalanya, "Tidak. Dia masih seperti dulu. Dia tidak mengenaliku sama sekali." Jawab Sammy tertunduk sambil memainkan sumpit mie instantnya.

"Lupakanlah malam itu karena sore nanti kita akan segera kembali." Ucap Bryan menghibur sahabatnya itu.

***

Sementara itu di tempat lain, Perry sedang berlari-lari untuk menemui Jack dan supaya Jack tidak memarahinya lagi masalah waktu.

"Tuan Smith. Nona Samantha sore ini mempunyai jadwal terbang." Lapor Perry.

"Batalkan seluruh penerbangan dan siapkan jet pribadiku!" Perintah Jack.

"Mmm, bagaimana dengan Nona Grace?" Perry bertanya lagi.

"Tinggalkan saja dia! Aku tidak pernah mengenalnya." Jawab Jack lugas.

"Apa yang akan anda lakukan dengan suster Samantha nantinya?" Tanya Perry ingin tau.

"Aku akan menikahinya." Jawab Jack tanpa di duga.

Perry terkejut mendengar jawaban tak masuk akal tuannya itu akan tetapi ia tidak ambil pusing terhadap semua keputusan yang dibuat oleh Jack. Akhirya Perry berpamitan dan melaksanakan apa yang di perintahkan oleh tuannya itu.

***

Mendengar kabar bahwa dirinya akan segera di putuskan oleh Jack, Grace tidak tinggal diam. Grace uring-uringan, tentu saja.

"Aku mau Jack! Aku mau kalian membantuku untuk mendapatkan Jack kembali! Dan sepertinya nama Samantha tidak asing di telingaku." Rengek Grace sambil mengingat-ingat dimana ia mengenal nama yang tidak asing itu.

Klek!

Suara jentikan jari Grace menandai bahwa ia sudah ingat dimana ia mengenal Samantha.

"Antar aku kembali dengan penerbangan vip tercepat hari ini." Perintah Grace.

"Maaf nona Grace. Semua penerbangan hari ini tiba-tiba di batalkan." Sahut asistennya.

"Apa! Aku tau siapa dalang di balik semua ini! Smith! Aku akan membuat perhitungan dengannya begitu aku sudah sampai ke tempat Smith Sialan itu!" Tukas Grace kesal.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Hulapao

Hulapao

enteng banget ya bilangnyaa

2022-09-19

0

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Makin Seru Jack mah
Time Travel Lia mampir

2022-09-19

0

dewi_yoongi (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠❤

dewi_yoongi (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠❤

kayak yg punya bandara aja si jack main asal batalin gitu... dih

2022-09-19

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!