Stay With Me

"Amnesia Anterograde. Ini bisa sementara bisa juga permanen." Kata dokter saraf menjelaskan setelah memeriksa kondisi Jack.

Jack mengalami hilang ingatan hingga dia tidak mengingat dirinya sendiri dan kejadian terakhir yang ia alami.

"Bagaimana dokter?" Tanya Sammy setelah dokter memeriksa Jack.

"Bantu dia untuk menggali informasi dan maksimalkan ingatan yang tersisa, latih kognitifnya. Aku akan memberikan obat dan vitamin untuk Jack." Ucap dokter.

"Baik dokter, terimakasih." Sahut Sammy.

Sekarang Sammy mendekati Jack yang tampak bingung dan cemas, "Aku tidak akan menjahilimu. Jujur saja Jack, kamu tampan sekali. Aku suka bulu matamu yang lentik itu." Kata Sammy menggoda Jack. Dengan harapan Jack bisa menganggapnya sebagai seorang teman dengan begitu Sammy bisa melakukan terapi terhadap Jack.

Jack tersipu malu, "Terimakasih." Katanya.

Sammy mengulurkan tangannya kepada Jack, "Hai Jack, namaku Sammy. Kita pernah bertemu sebelumnya tapi aku akan memperkenalkan diriku sekali lagi." Ujar Sammy.

Jack membalas uluran tangan Sammy, "Halo, aku tidak yakin apakah namaku Jack atau bukan." Kata Jack.

Sammy tersenyum, "Apa yang kamu yakini Jack?" Tanya Sammy dengan santai sambil mengelap tubuh Jack, dan membantunya untuk duduk.

"Aku yakin ada seseorang yang mencintaiku tapi hatiku terasa kosong. Aku punya seorang teman..." Jack memejamkan matanya, ia berusaha keras untuk mengingat siapa temannya itu dan kenapa hatinya terasa kosong.

Sammy mengusap lembut punggung Jack, "Kalau berat untuk mengingatnya, lupakan saja dulu. Terkadang melupakan lebih menyenangkan daripada mengingat." Ujar Sammy.

"Bukankah kamu dan dokter itu memintaku untuk mengingat segalanya?" Tanya Jack.

"Yup. Tapi tidak harus selesai dalam satu hari, kita akan mengembalikan ingatanmu secara perlahan." Kata Sammy.

Setelah selesai di lap, Sammy meminumkan obat dan vitamin untuk Jack dan membiarkannya tertidur.

***

"Bagaimana pasienmu Sam?" Tanya Nora di jam istirahat sore.

Sammy menerima kopi yang tidak di pesannya, "Aku tidak memesan ini bu." Kata Sammy mengembalikan kopi itu kepada ibu kantin.

Ibu kantin memaksanya, "Aku sudah dibayar selama setahun penuh untuk memberikan kopi kepadamu setiap pagi dan sore atau malam, pokoknya setiap kali kamu bertugas." Jawab ibu kantin.

"Setahun!" Sahut Nora, "bolehkah aku minta jatah kopimu satu shift?" Tanya Nora.

"Aku minta dua yah bu, kurangi dari jatah kopiku dan ambillah beberapa juga untukmu." Kata Sammy.

Ibu kantin tersenyum senang, "Benarkah? Aku ambil yah. Kamu harus berterimakasih kepada Tuan Sanders." Ucap ibu kantin.

"Tuan Sanders? Perry Sanders?" Tanya Sammy.

Ibu kantin mengangguk, "Iya." Jawabnya.

"Baiklah, nanti aku tidak lupa berterimakasih kepadanya jika bertemu. Terimakasih juga bu." Sahut Sammy.

Sammy dan Nora mencari tempat duduk untuk mereka istirahat disana.

"Beruntungnya mempunyai pasien dari keluarga kaya raya, jujur saja aku iri padamu Sam." Ujar Nora.

"Kuakui Jack tampan, dan ia seorang CEO dengan assisten yang sangat setia kepadanya. Tapi sayang sekali dia tidak punya siapa-siapa." Kata Sammy bersimpati.

Mereka terdiam beberapa saat, tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Tak lama Bryan Onelle menghampiri mereka.

"Sam, aku bebas tugas nanti malam. Aku akan mengantarmu, aku akan menyaksikan pertunjukkanmu, dan..."

"Jangan! Aku melarang siapa pun yang mengenalku datang ke pertunjukkanku!" Tukas Sammy memotong pembicaraan Bryan.

Nora dan Bryan tertawa, "Aneh sekali kamu Sam. Kenapa kamu membuat aturan seperti itu?" Tanya Bryan.

Wajah Sammy memerah, "Aku tidak suka mereka menyorakiku dengan suara paling kencang, seperti Bravo Sam, Bravo Sammy! Tidak!" Tukasnya tersipu.

Bryan menyilangkan tangannya sambil tertawa, "Tidak! Aku tidak akan bersorak bravo Sammy! Aku akan diam bahkan tepuk tangan pun tidak." Kata Bryan berjanji.

Sammy menggelengkan kepalanya, "No! No! Tetap tidak!" Tukasnya lagi.

Nora tertawa, "Hahaha, suatu hari aku akan menyamar jika ingin datang ke pertunjukkanmu Sam." Kata Nora.

"Tidak! Pokoknya jangan datang Bry! Aku akan marah kepadamu nanti." Ucap Sammy.

"Baiklah." Jawab Bryan tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Kalau begitu lanjutkan programmu untuk Jack." Pinta Nora.

"Kamu sudah memulai terapi dan pengobatannya? Apakah kondisi fisiknya sudah cukup bagus?" Tanya Bryan.

Sammy mengangguk,"Sudah. Obat dan vitamin baru kuberikan siang tadi. Dosisnya 2x1 sebelum atau sesudah makan. Kamu bisa melanjutkannya nanti malam. Untuk terapinya aku baru menggali ingatannya sedikit. Tidak banyak yang dia ingat dan dia merasa kosong. Baru itu saja yang kulakukan." Kata Sammy menjelaskan.

Nora mencatat segala yang dikatakan oleh Sammy, "Besok pagi baru masuk program Terapi Okupasi?" Tanya Nora lagi.

*Terapi Okupasi adalah jenis terapi yang diberikan kepada pasien yang mengalami keterbatasan fisik atau mental dengan menggunakan aktifitas. Goal dari terapi Okupasi ini adalah pasien mampu mandiri dengan keterbatasan yang mereka miliki.

"Seharusnya iya. Aku sudah menjadwalkannya setiap pagi setelah sarapan jam 9. Selesai terapi obat pertama masuk." Jawab Sammy detail.

Nora mengangguk dan sibuk mencatat, "Aku harus cari cara supaya Jack mau mengobrol denganku." Ucap Nora.

"Dia ramah dan tidak sulit melakukan pendekatan dengannya." Jawab Sammy.

Bryan yang sedari tadi mendengarkan, sekarang ikut berbicara, "Bagaimana kondisi kesadarannya?"

"Sadar normal. Untuk afek kadang datar dan tampak kosong. Itu kuanggap normal karena dia mengalami trauma dan kehilangan supir serta tunangannya kan." Sammy menjelaskan lagi.

Mereka mengangguk, "Berapa lama program ini?" Tanya Bryan.

Baik Sammy maupun Nora menggelengkan kepala mereka, "Kita tidak tau seberapa cepat kemampuan kognitif Jack untuk menyerap semuanya." Jawab Sammy.

*Kemampuan Kognitif adalah kemampuan berpikir.

Bryan mengetuk meja, "Oke! Aku ada visit pasien lima menit lagi. Ah, Sam tunggu aku nanti di lobi." Ujar Bryan.

Sammy mengangkat ibu jarinya, "Thanks Bry."

***

Tok...tok

"Selamat malam Jack." Sapa Sammy ramah saat menemui Jack.

Di ruangan itu sudah ada Perry yang ternyata sedang mengunjungi Jack.

Baik Nora maupun Sammy membungkukkan badan mereka untuk berterimakasih kepada Perry, "Terimakasih untuk kopi setahunnya, Tuan Sanders." Ucap mereka bersamaan.

Perry tampak tersipu, "Ah, bukan apa-apa." Jawabnya malu-malu.

Sammy memerika kondisi Jack malam itu sebelum pergantian shift, dan mengajak Jack berbincang-bincang serta mengenalkan Jack kepada Nora.

"Malam ini Nora yang akan menggantikanku. Dia teman baikku, Jack. Kamu bisa bercerita apa saja kepada Nora." Kata Sammy.

Jack tampak tidak senang, "Kamu mau kemana?" Tanya Jack.

"Aku akan menari. Kamu pernah melihatku menari Jack, saat itu aku memerankan Giselle." Jawab Sammy sambil memeragakan beberapa gerakan Giselle.

Jack dan Perry terpukau melihat Sammy yang hanya menggunakan pantofel namun dapat melakukan pointe sempurna seolah memakai pointe shoes.

Mereka bertepuk tangan untuk Sammy,

"Wuah, Bravo Sammy." Tukas Nora tersenyum lebar.

Sammy melirik malas kepadanya seolah berkata, "Kan.."

"Baiklah. Jadi seperti itu yah Jack. Malam ini Nora akan menemanimu dan dia akan membawakanmu kacang serta kopi jika kamu ingin mengobrol panjang dengannya." Kata Sammy melanjutkan.

Nora berdeham, "Ehem! Baiklah kita akan makan kacang dan minum kopi bersama-sama. Apa kamu menyukainya, Jack?" Tanya Nora.

Jack mengangguk pelan, "Aku suka. Tapi aku lebih suka bersama Sammy. Aku sudah mengenalnya dengan baik dan dia orang pertama yang diingat oleh otakku dari semua orang yang sering disebut." Kata Jack.

Sammy menarik nafas panjang, "Kalau kondisi fisikmu sudah bagus dan diijinkan untuk meninggalkan rumah sakit, aku akan mengajakmu tinggal bersamaku." Ucap Sammy tanpa berpikir.

"Heh!" Tukas Nora terkejut.

"Aku walinya. Biarkan dia tinggal denganku sampai ingatannya pulih, oke Jack?" Ujar Sammy lagi.

Jack tersenyum senang, "Thank you Sam." Jawabnya.

Setelah mereka berpamitan dan keluar dari ruangan Jack, Nora menarik tangannya, "Wah kamu melakukan suatu penipuan besar Sam. Kamu tau itu dilarang kan?" Tanya Nora.

"Aku tau tapi secara tidak langsung aku walinya. Jadi secara hukum itu legal dilakukan." Jawab Sammy berkilah.

Sammy sudah memikirkan segalanya, dia akan membawa Jack pulang ke rumahnya. Entah itu atas dasar rasa kemanusiaan atau rasa yang lain, ia sendiri tidak begitu paham.

"Nora, jaga dia malam ini. Sampai besok." Ucap Sammy dan bergegas menemui Bryan yang menunggunya di lobi.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Noviyanti

Noviyanti

masih nyimak, tapi keren olive

2022-12-01

1

(⁠๑⁠♡⁠⌓⁠♡⁠๑⁠)park Nath(⁠•⁠ө⁠•⁠

(⁠๑⁠♡⁠⌓⁠♡⁠๑⁠)park Nath(⁠•⁠ө⁠•⁠

wow... keren thor 👍🏽

2022-10-10

2

Vi

Vi

apakah kak olive ni seorang dokter? bahasanya luar biasa ... hafal ditel nya soal segala nama2 alat dan jenis penanganan dengan bahasa medis ataupun Inggris.. hehehe itung² baca novel smbil blajar bahasa ni.

2022-09-27

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!