Butik

Sekitar satu jam kemudian, motor yang dikemudikan oleh Daniel sudah belok dan memasuki area parkir sebuah butik. Sebenarnya, Alesya sudah beberapa kali mengunjungi butik tersebut. Namun, biasanya dia akan ke butik itu bersama dengan orang tua atau mama Daniel. Baru kali ini, Alesya datang kesana hanya berdua dengan Daniel.

Setelah memarkirkan motornya, Daniel dan Alesya langsung bergegas memasuki butik tersebut. Seperti tadi saat di rumah, sebenarnya Daniel tampak enggan memasuki butik tersebut. Hal itu dikarenakan ada sesosok makhluk yang ternyata mampu membuat Daniel mengeluarkan keringat dingin dan membuat kepalanya pusing.

Dan, belum sempat Daniel menghindar, ternyata makhluk yang ditakuti oleh Daniel tersebut sudah lebih dulu mengenalinya. Sontak saja hal itu membuatnya berteriak histeris.

"Aaaarrgghhh, Abang Dadan sayang sudah datang!" Teriak sebuah suara yang berasal dari arah tangga di bagian selatan ruangan tersebut.

Sontak saja suara teriakan tersebut mampu membuat Alesya dan Daniel terkejut. Tidak hanya mereka berdua, namun beberapa pengunjung dan karyawan yang mendengar teriakan tersebut langsung menolehkan kepala. Mereka tampak penasaran dengan siapa yang baru saja diteriaki oleh sang pemilik  butik tersebut.

"Tuh kan, Le. Belum apa-apa si Jendis sudah heboh seperti itu. Jadi apa gue jika kesini sendirian?" Daniel berbisik di belakang Alesya dengan ekspresi ngeri saat melihat si Jendis berlarian turun dari tangga.

Jendis? Siapakah dia? Nama asli adalah Joni. Sebenarnya, dia adalah laki-laki tulen yang sudah pernah berkeluarga beberapa tahun yang lalu. Saat itu, dia belum sesukses seperti sekarang ini. Joni yang dulu hanya bekerja di sebuah rumah konveksi, ternyata dianggap tidak mampu mencukupi kebutuhan sang istri yang selalu menuntut kehidupan mewah tersebut.

Hingga akhirnya, istri Joni pun memutuskan untuk menjadi TKW ke luar negeri. Beberapa bulan bekerja di luar negeri, istri Joni masih biasa-biasa saja. Namun, begitu memasuki tahun kedua, sudah mulai tercium gelagat mencurigakan. 

Puncaknya, pada tahun ketiga sang istri di luar negeri, dia menggugat cerai Joni. Awalnya, Joni tidak menyetujui gugatan tersebut. Namun, setelah dia melihat perseelingkuhan sang istri dengan temannya, akhirnya Joni menyetujui perceraian tersebut.

Setelah semua proses gugatan selesai, Joni tampak depresi. Hampir dua bulan Joni menutup diri dengan dunia luar. Namun, dengan dukungan keluarga dan teman-temannya, Joni mulai bangkit. Dan, sejak saat itu, tingkah lakunya menjadi berubah. Dia bukannya terlihat semakin macho, justru Joni terlihat semakin feminin.

Hingga saat ini, Joni menjadi seorang desainer dan pemilik butik yang cukup terkenal. Untuk nama, Joni mengganti nama artisnya dengan nama Jendis yang berarti Janda Rasa Gadis. 🤧

Daniel yang melihat kedatangan Jendis semakin dekat, menjadi semakin panik. Dia mencengkram lengan Alesya dengan keras untuk menyalurkan ketakutannya. Tentu saja hal itu membuat Alesya ketakutan.

"Aduuhh, Kuda! Ngapain sih kenceng banget pegangannya. Nggak lagi naik bus juga, ih." Alesya langsung protes saat tangannya terasa sakit karena ulah Daniel.

Secepat kilat Daniel langsung mengendurkan pegangan tangannya. Namun, dia tetap tidak melepaskan lengan Alesya dari pegangan tangannya.

"Iiihh, Aban Dadan ditungguin dari kemaren-kemaren kagak nongol-nongol. Eike kan jadi kesel nungguinnya lama, deh." Jendis langsung beringsut mendekati Daniel, namun secepat kilat Daniel menghindarinya.

"Gue sibuk kuliah," jawab Daniel dengan tatapan mata mengawasi pergerakan Jendis.

"Kuliah kan juga beberapa jam. Masa iya kuliah dua puluh empat jam. Jika ada yang seperti itu, eike mau dong jadi dosennya," ucap Jendis yang lagi-lagi berniat menyentuh Daniel. Jangan lupakan tatapan memuja dan air liur yang seakan meluber dari bibir merah meronanya.

"Gue ogah jadi mahasiswa lo." Daniel langsung menyahut.

Jendis mengerucutkan bibir kesal sambil masih bergerak-gerak gelisah.

"Kalau begitu, eike mau jadi asisten Abang Dadan juga boleh," ucap Jendis.

"Cckkk. Gue nggak butuh asisten." Lagi-lagi Daniel masih berusaha menghindar.

Jendis mencebikkan bibir kesal. Namun, dia tidak patah semangat. Dengan semangat empat lima, Jendis bergerak semakin cepat mengejar pergerakan Daniel yang masih bersembunyi di belakang tubuh Alesya.

"Kalau begitu, eike mau jadi…," belum sempat Jendis menyelesaikan ucapannya, Daniel sudah lebih dulu menghentikan ucapan absurd tersebut.

"Pokoknya, kalau elo yang mau jadi apa-apa, gue ogah dekat-dekat," ucap Daniel dengan cepat.

Sontak saja ucapan Daniel tersebut membuat Jendis sedih. Dia mengerucutkan bibirnya sambil menatap ke arah Daniel dengan ekspresi memelas.

"Kok jahat banget sih, Abang Dadan?" Jendis langsung memasang wajah memelas sambil membenahi dada palsunya yang terasa melorot.

Tentu saja tindakan Jendis tersebut membuat Alesya dan Daniel melongo. Hingga beberapa saat kemudian, Alesya yang langsung mengambil alih situasi yang sepertinya tidak akan berakhir tersebut.

"Ehem, maaf Mas, ini jadinya bagaimana? Daniel bisa fitting bajunya sekarang?" tanya Alesya.

Mendengar panggilan Alesya yang tidak sesuai dengan keinginannya, tentu saja Jendis langsung menatap Alesya dengan tatapan tajam.

"Apa tadi kamu bilang? Mas? Memang aku kakak kamu?" ujar Jendis sewot.

Tentu saja Alesya langsung terkejut dengan reaksi Jendis. Dia buru-buru mengoreksi ucapannya tadi.

"Eh, bu-bukan begitu maksudnya tadi, Bu, Mbak, eh, bagaimana sih panggilnya, Da?" Alesya langsung menoleh dan berbisik ke arah Daniel.

"Cckkk. Mana gue tau. Panggil saja Joni," sahut Daniel jengah.

Ketika Jendis hendak menyahuti, tiba-tiba salah seorang karyawannya membisikkan sesuatu. Begitu mendengar bisikan dari sang karyawan, sontak saja wajah Jendis langsung berubah. Dia buru-buru merapikan penampilannya dan menoleh ke arah Daniel dan Alesya sekilas.

"Kamu bantu mereka dulu. Eike akan menemui tamu itu," ucap Jendis sambil kembali menoleh ke arah Daniel. "Eike tinggal dulu ya, Abang. Nanti jika sudah selesai, jangan pulang dulu. Kita ngobrol sambil merencanakan masa depan." Jendis menggoda Daniel sambil terkekeh geli. Setelahnya, Jendis langsung beranjak meninggalkan Daniel dan Alesya.

Alesya yang melihat tingkah Jendis, langsung menoleh ke arah Daniel. 

"Lo mau rencanain masa depan sama dia?" tanya Alesya.

Mendengar pertanyaan Alesya, Daniel langsung menoyor kening Alesya karena kesal.

"Sembarangan kalau ngomong. Dikira gue atlet anggar apa?!" Daniel langsung bersungut-sungut kesal.

Alesya hanya bisa mengerucutkan bibir. Sementara karyawan Jendis, langsung terkekeh mendengar ucapan Daniel. Setelahnya, karyawan tersebut segera membawa Alesya dan Daniel menuju sebuah ruangan untuk mencoba baju yang sudah dipesan oleh mama Daniel.

Daniel segera mencoba baju seragam dengan keluarga besarnya tersebut.

"Bagaimana? Pas nggak di gue?" tanya Daniel sambil berdiri di depan Alesya yang sedang menunggu sambil berbalas pesan dengan teman-temannya.

Alesya mendongakkan kepala untuk melihat penampilan Daniel. Keningnya berkerut saat melihat baju yang dikenakan Daniel sedikit kebesaran.

"Lo diet, Da?" Bukannya menjawab pertanyaan Daniel, Alesya justru bertanya.

"Diet apaan? Kagak."

Alesya kembali meneliti baju yang dikenakan oleh Daniel. "Kok kebesaran gini. Kecilin sedikit di bagian ini, ini, dan ini." Alesya menunjuk beberapa bagian.

Dengan telaten, karyawan Jendis segera mencatat. Hingga beberapa saat kemudian, aktivitas Daniel sudah selesai. Dia buru-buru menarik tangan Alesya agar segera pergi dari butik tersebut.

"Ngapain sih buru-buru, Da. Pelan-pelan napa?" Alesya langsung protes dengan tingkah Daniel.

"Gue nggak mau ketemu si duda. Gue takut diraba-raba lagi," jawab Daniel sambil bergidik ngeri.

Alesya mencebikkan bibir. "Biasanya cowok suka kan diraba-raba?"

"Ya kalau yang raba-raba cewek tulen sih gue ikhlas, Le. Tapi kalau modelan begituan, gue sih ngeri. Bisa-bisa senapan air gue bakalan kolaps, nggak bangun-bangun. Hiii, ngeri."

Terpopuler

Comments

💃MINgkar mingKURING ukoro🕺

💃MINgkar mingKURING ukoro🕺

kasihannya joni, tapi gak harus
belok juga Jon

2023-06-18

0

Siti Ainaa

Siti Ainaa

Amponn dhh thorr tepok jidat aq ngakak guling2🤣🤣🤣🤣

2023-01-23

0

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

geli sendiri bacanya 🤣🤣🤣

2022-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Numpang Sarapan
2 Ulah Kudanil
3 Debat Lagi
4 Menuju Lokasi KKN
5 Perkara Gagang Cangkul
6 Kampus
7 Rengekan Daniel
8 Butik
9 Kedai
10 Cerita Daniel
11 Persiapan Hari H
12 Kejutan Dini Hari
13 Permintaan Keluarga
14 Alhamdulillah Sah
15 Numpang Mandi
16 Mulai Dari Awal
17 Canggung
18 Penjelasan Daniel
19 Daniel Minta Dirukiah
20 Pacaran Halal
21 Sudah Tahu Pemenangnya
22 Nafkah Daniel
23 Permintaan Tolong
24 Aktivitas di Rumah
25 Rencana Daniel
26 Alasan Daniel
27 Tindakan Tiba-Tiba
28 Mengantar Mertua
29 Pertemuan
30 Menunggu Daniel
31 Berusaha Menjelaskan
32 Cicilan Daniel
33 Pacaran Halal Jilid Dua
34 Jamu
35 Hari H Bagian 1
36 Hari H Bagian 2
37 Mau Ngapain?
38 Bertemu Teman
39 Kamu Mau?
40 Obat Pilek
41 Kenapa Sekarang?
42 Selimut Kulit
43 Belajar dari Mana?
44 Berangkat KKN
45 Pelan-pelan
46 Boleh Kenalan?
47 Telepon Daniel
48 Pertanyaan Nick
49 Dapur
50 Pengakuan
51 Kangen?
52 Tugas Pertama
53 Jamur
54 Ikut Pulang Saja
55 Hubungannya Apa?
56 Temani Aku
57 Ini Istri Saya
58 Keputusan Daniel
59 Klarifikasi Daniel
60 Menuruti Daniel
61 Pemanasan
62 Sensasi Awal
63 Sensasi Inti
64 Sensasi Penutup
65 Kok Sudah Bangun?
66 Sarapan Dulu
67 Ada Yang Baper
68 Kembali Ke Pos
69 Telepon
70 Bukan Udang, Tapi Lobster
71 Tidak Tinggal Diam
72 Tidak Sabar Lagi
73 Kedatangan Daniel
74 Malu
75 Ariel Dan Briana
76 Mengamuk
77 Kerusuhan Pagi
78 Penjelasan
79 Kecurigaan Daniel
80 Kecolongan
81 Ajakan Galih
82 Tumbal
83 Cerita Galih dan Nick
84 Kecelakaan
85 Mulai Terungkap
86 Kaget
87 Cerita Gea 1
88 Cerita Gea 2
89 Pulang
90 Jangan Bermimpi
91 Bukan Balapan
92 Hendak Balik
93 Kembali Pulang
94 Minta Ritual
95 Telepon Tengah Malam
96 Butuh Wadahnya
97 Mengunjungi Desi
98 Tawaran untuk Daniel
99 Tidak Sengaja Bertemu
100 Pertemuan
101 Obrolan
102 Mampir ke Tempat Kakak
103 Penjelasan Kakak 1
104 Penjelasan Kakak 2
105 Penjelasan Kakak 3
106 Mantri
107 Cerita Sebenarnya
108 Belajar Praktik
109 Rem Blong
110 Kejutan Pagi
111 Tidak Capek
112 Hattrick
113 Galau
114 Perkara Sarapan
115 Telepon Alesya
116 Balik ke Jakarta
117 Tamu?
118 Ada Hal Penting?
119 Panggil Nama Saja
120 Tidak Bisa
121 Kami Sudah Tahu
122 Saya Akan Datang
123 Persiapan
124 Penghilang Stress
125 Tambah Semangat
126 Sah!
127 Dijalani Saja
128 Sudah Halal, Kan?
129 Makan Malam
130 Pembiasaan
131 Biar Semua Tahu
132 Gempa
133 Wisuda?
134 Tidak Sabar
135 Malu Jika Dilihat
136 Anak Siapa?
137 Nunggu Apa Lagi?
138 Jangan Ditahan
139 Pagi Pertama
140 Kedondong
141 Trauma Daniel
142 Hasil Tes
143 Kejutan 1
144 Kejutan 2
145 Kejutan 3
146 Reka Ulang
147 Mengunjungi Dokter
148 Kembali Bekerja
149 Tambah Usaha
150 Baterai Habis
151 Sarapan
152 Membantu Anggi
153 Pokoknya Ikut
154 Kehilangan Bayi
155 Ke Jogja
156 Ke Dokter
157 Kebetulan
158 Teman Kantor
159 Bertemu Senior
160 Obrolan Dengan Senior
161 Kamu Tidak Apa-apa?
162 Cerita Alesya
163 Meminta Bantuan
164 Makan Malam Terlambat
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Numpang Sarapan
2
Ulah Kudanil
3
Debat Lagi
4
Menuju Lokasi KKN
5
Perkara Gagang Cangkul
6
Kampus
7
Rengekan Daniel
8
Butik
9
Kedai
10
Cerita Daniel
11
Persiapan Hari H
12
Kejutan Dini Hari
13
Permintaan Keluarga
14
Alhamdulillah Sah
15
Numpang Mandi
16
Mulai Dari Awal
17
Canggung
18
Penjelasan Daniel
19
Daniel Minta Dirukiah
20
Pacaran Halal
21
Sudah Tahu Pemenangnya
22
Nafkah Daniel
23
Permintaan Tolong
24
Aktivitas di Rumah
25
Rencana Daniel
26
Alasan Daniel
27
Tindakan Tiba-Tiba
28
Mengantar Mertua
29
Pertemuan
30
Menunggu Daniel
31
Berusaha Menjelaskan
32
Cicilan Daniel
33
Pacaran Halal Jilid Dua
34
Jamu
35
Hari H Bagian 1
36
Hari H Bagian 2
37
Mau Ngapain?
38
Bertemu Teman
39
Kamu Mau?
40
Obat Pilek
41
Kenapa Sekarang?
42
Selimut Kulit
43
Belajar dari Mana?
44
Berangkat KKN
45
Pelan-pelan
46
Boleh Kenalan?
47
Telepon Daniel
48
Pertanyaan Nick
49
Dapur
50
Pengakuan
51
Kangen?
52
Tugas Pertama
53
Jamur
54
Ikut Pulang Saja
55
Hubungannya Apa?
56
Temani Aku
57
Ini Istri Saya
58
Keputusan Daniel
59
Klarifikasi Daniel
60
Menuruti Daniel
61
Pemanasan
62
Sensasi Awal
63
Sensasi Inti
64
Sensasi Penutup
65
Kok Sudah Bangun?
66
Sarapan Dulu
67
Ada Yang Baper
68
Kembali Ke Pos
69
Telepon
70
Bukan Udang, Tapi Lobster
71
Tidak Tinggal Diam
72
Tidak Sabar Lagi
73
Kedatangan Daniel
74
Malu
75
Ariel Dan Briana
76
Mengamuk
77
Kerusuhan Pagi
78
Penjelasan
79
Kecurigaan Daniel
80
Kecolongan
81
Ajakan Galih
82
Tumbal
83
Cerita Galih dan Nick
84
Kecelakaan
85
Mulai Terungkap
86
Kaget
87
Cerita Gea 1
88
Cerita Gea 2
89
Pulang
90
Jangan Bermimpi
91
Bukan Balapan
92
Hendak Balik
93
Kembali Pulang
94
Minta Ritual
95
Telepon Tengah Malam
96
Butuh Wadahnya
97
Mengunjungi Desi
98
Tawaran untuk Daniel
99
Tidak Sengaja Bertemu
100
Pertemuan
101
Obrolan
102
Mampir ke Tempat Kakak
103
Penjelasan Kakak 1
104
Penjelasan Kakak 2
105
Penjelasan Kakak 3
106
Mantri
107
Cerita Sebenarnya
108
Belajar Praktik
109
Rem Blong
110
Kejutan Pagi
111
Tidak Capek
112
Hattrick
113
Galau
114
Perkara Sarapan
115
Telepon Alesya
116
Balik ke Jakarta
117
Tamu?
118
Ada Hal Penting?
119
Panggil Nama Saja
120
Tidak Bisa
121
Kami Sudah Tahu
122
Saya Akan Datang
123
Persiapan
124
Penghilang Stress
125
Tambah Semangat
126
Sah!
127
Dijalani Saja
128
Sudah Halal, Kan?
129
Makan Malam
130
Pembiasaan
131
Biar Semua Tahu
132
Gempa
133
Wisuda?
134
Tidak Sabar
135
Malu Jika Dilihat
136
Anak Siapa?
137
Nunggu Apa Lagi?
138
Jangan Ditahan
139
Pagi Pertama
140
Kedondong
141
Trauma Daniel
142
Hasil Tes
143
Kejutan 1
144
Kejutan 2
145
Kejutan 3
146
Reka Ulang
147
Mengunjungi Dokter
148
Kembali Bekerja
149
Tambah Usaha
150
Baterai Habis
151
Sarapan
152
Membantu Anggi
153
Pokoknya Ikut
154
Kehilangan Bayi
155
Ke Jogja
156
Ke Dokter
157
Kebetulan
158
Teman Kantor
159
Bertemu Senior
160
Obrolan Dengan Senior
161
Kamu Tidak Apa-apa?
162
Cerita Alesya
163
Meminta Bantuan
164
Makan Malam Terlambat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!