setelah shalat subuh tadi, Aditya kembali melanjutkan tidurnya
sedangkan Nadira turun ke bawah Dan membantu para pelayan menyiapkan sarapan
" selamat pagi nyonya muda "
" selamat pagi nyonya muda"
" selamat pagi nyonya "
" pagi nyonya....... "
ya seperti itulah sapaan yang dilontarkan para pekerja di Rumah keluarga Handoyo kepada Nadira Dan Nadira membalasnya dengan senyum manisnya
" selamat pagi......" Sapa Nadira setelah Ada didapur
" pagi nyonya muda.........." seketika semua menghentikan aktivitasnya saat melihat Nadira mereka tersenyum lalu menunduk hormat
" Ada yang bisa saya Bantu nyonya......apa nyonya butuh sesuatu " ucap pelayan
" Saya mau buat sarapan " ucap Nadira ramah
" emmm tidak usah nyonya biar kami yang menyiapkan nya " ucap pelayan
" gpp...... Saya mau Bantu Bantu kalau gitu " ucap Nadira
" tapi nyonya......... nyonya besar bisa marah kalau nyonya muda......... " ucapan pelayan itu terhenti kala Nadira menyela
" ga.... nanti saya Yang tanggung jawab " ucap Nadira lalu melangkah menuju wastafel Dan mencuci tangan
" ba...... baik..... nyonya..... nyonya muda mau memasak apa? biar Saya siapkan alat Dan bahannya " ucap pelayan
" ga usah....... kalian urus pekerjaan lain saja biar sarapan Saya yang urus" ucap nadira
lalu pelayan pelayan itu pun menunduk hormat Dan melangkah pergi
nadira pun memasak dengan sangat lihai Dan terlihat ahli dengan peralatan dapur
******
PUKUL 07.00
aditya terbangun dari tidurnya
dia duduk lalu melihat sekeliling kamar
" kemana dia?? " gumam Aditya
lalu Aditya melangkah menuju kamar Mandi Dan mengetuk
TOK..... TOK...... TOK.....
karena tidak Ada jawaban, maka Aditya pun membuka pintu Dan melihat tidak Ada siapa siapa di kamar Mandi
lalu dia pun segera Mandi
sedangkan dibawah diruang makan
nadira sudah selesai dengan masakannya
dia menatanya di meja makan, lalu melangkah ke atas menuju kamar Aditya yang kini menjadi kamarnya juga
saat sampai dikamar Nadira tidak melihat Aditya dikasur
nadira pun melangkah ke kasur Dan merapikan kembali kasur yang mereka pakai tidur semalam
CEKLEK...........
pintu kamar Mandi terbuka
keluarlah Aditya dengan anduk yang melilit di pinggang nya Dan rambut acak acakan yang masih basah
menambah ketampanan nya
' ya Allah indah sekali makhluk ciptaan mu ini'batin Nadira
" dari Mana? " Tanya Aditya dingin lalu melangkah ke lemari untuk memilih pakaian
nadira yang masih menatap Aditya pun tidak menjawab
dia terlalu terpesona dengan ketampanan Aditya ditambah roti sobek yang Ada di perutnya Aditya Dan tangan berototnya uang sangat kekar
merasa tidak mendengar jawaban Aditya pun menoleh ke belakang Dan melihat Nadira
nadira yang ditatap segera sadar Dan mengalihkan pandangan
" da.......Ari bawah mas " ucap Nadira
Aditya pun lalu menatap lemari lagi...... mamanya sengaja menyisakan beberapa tempat kosong dilemari itu untuk pakaian Nadira
tapi tempat itu sekarang masih Kosong
" pindahin baju kamu ke lemari. " titah aditya dingin lalu melangkah masuk lagi ke kamar Mandi sambil membawa pakain kerjanya
tok..... tok.....tok....
suara ketukan pintu dari luar pintu kamar membuat Nadira terkaget beberapa saat
lalu dia melangkah Dan membukanya
" pagi.....Kaka iparku yang cantik " ucap Ananda
" Ananda.....pagi juga..... " ucap Ramah Nadira sambil tersenyum manis
" Kaka...... suami nya Mana? " Tanya ananda
" ohhh....ehhh itu... lagi Mandi " ucap Nadira gugup
" ohhhh lagi Mandi ya...... aku boleh masuk ga ka? " Tanya ananda
" ohhh iya boleh.... " ucap Nadira ramah sambil menyingkir sedikit Dan mempersilahkan Ananda masuk ke dalam
Tak lama kemudian keluar lah Aditya yang sudah lengkap dengan kemeja Dan celana nya
" pagi Kaka " ucap Ananda pada Aditya
" ngapain? " ucap Aditya dingin
" ga ngapa ngapain " ucap Ananda lalu duduk di ranjang
" ga jelas " gumam Aditya lalu melangkah ke makas yang Ada didekat meja rias Nadira
dia memilih jam tangan untuk dipakai
seketika kamar pun Hening
nadira masih pada posisinua berdiri di depan Ananda yang duduk di ranjang
lalu mereka berdua sama² menatap aditya
saat Aditya berbalik...................
" apa? " Tanya aditya ketus
" Kaka jelek " ucap Ananda
" makasih " ucap ketus Aditya
" hahahahha, aku mau manggil sarapan " ucap Ananda
" siapa tahu kalian masih tauran Kan di kasur" ucap Ananda melangkah pergi
Aditya terlihat gugup
namun dia tutupi dengan tampanh dingin nya
tauran di kasur?? oh tentu Aditya tahu maksud Dan arah pembicaraan adiknya itu
sedangkan Nadira hanya mematubg Dan mencuri curi pandang ke arah Aditya
" apa sih? " Tanya aditya ketus dan agak meninggi nada bicarannya
nadira tersentak kaget
" emmmm...... I.... itu..... mas..... sa..... saya mau.... ijin kuliah " ucap Nadira
" ya kuliah aja sana ngapain ijin sama saya " ucap ketus aditya lalu meninggalkan Nadira sendirian di kamar
Nadira merasa sesak
dia seperti tidak dianggap
memang tidak Ada rasa Cinta antara mereka berdua
tapi setidaknya Nadira dihormati lah
bukan diacuhkan seperti ini
dia pikir setelah menikah nanti hidupnya Akan bahagia
namun nyatanya tekanan batin itu tetap dialaminya
nadira pun turun ke bawah
disana sudah terlihat oma, mama, papa, Nanda, Dan Aditya
dimana Tante Tante nya? sudah pulang pasti
nadira pun segera melangkah ke Sana
" selamat pagi " ucap Ramah Nadira
" morning " ucap oma
" pagi sayang....... Ayo duduk di sebelah aditya" titah mama
dengan ragu akhirnya Nadira duduk disamping Aditya
" sayang Ayo ambilkan makanan untuk suami kamu " ucap mama
" ga usah...... aku bisa ambil sendiri " ucap ketus Aditya
" adit..... ga boleh gitu...... dia Kan sekarang istri kamu " ucap oma
" dia jadi istri adit karena keinginan mama Dan papa bukan keinginan adit " ucap Aditya lalu melangkah pergi dari ruang makan meninggalkan mereka semua
" ADIT KAMU BELUM SARAPAN MAU KEMANA? " ucap papa
Aditya yang sudah keluar Rumah tidak menjawab
dia segera melajukan mobilnya menuju kantor
dimeja makan Nadira tertunduk lesu
perasaan nya sangat sakit
lalu Ananda mendekati Nadira
" ka.... Kaka sabar ya..... ka adit emang gitu kalo belum kenal sama orang atau ama orang Baru..... ketus dingin tapi sebenernya baik ko ka....... Kaka sabar ya.....jangan sedih Ada Nanda " ucap Ananda
" iya.... maksih ya " ucap Nadira ramah
" ouhjjj so sweet " ucap oma
lalu mereka semua pun makan dengan lahap
berbeda dengan papa
dia merasa heran dengan rasanya
lebih nikmat dari biasanya
" rasa masakannya beda " ucap papa
" iya sih.... beda " ucap mama
" apa.... ga.... enak? " ucap Nadira gugup
" beda sih..... lebih enak dari biasanya ka " ucap Ananda
" kamu masak? " ucap mama pada Nadira
nadira mengangguk sambil tersenyum kikuk
" Subahana Allah Rajin sekali " ucap papa
" emmm kalo gitu boleh ya dimasakin tiap Hari " ucap mama
nadira mengangguk sambil tersenyum
lalu mereka semua makan
*****
Aditya sampai dikantor lebih awal
semua karyawan menyapanya
namun dia tidak memperdulikan nya Dan terus berjalan
sesampainya di ruangan dia mendudukan dirinya di kursi
kepalanya berdenyut
sejujur nya dia Merasa bersalah mengatakan Hal itu dimeja makan tadi
tapi dia belum bisa menerima wanita lain lagi dalam hidupnya
Hati my masih mencintai Amel
cinta pertama nya
Aditya pun membuka laptop nya Dan memilih menyelesaikan pekerjaan nya
waktu terus berputar Tak terasa sudah waktunya makan Siang
Aditya sangat lapar........ karena tadi dia tidak sarapan Dan dia harus berpikir untuk menyelesaikan pekerjaan nya
DIRUMAH HANDOYO
" Nadira kamu masak ya terus antar makanannya untuk makan Siang Aditya " ucap mama
" tapi..... ma..... mas adit..... seperti nya ga suka sama aku ma " ucap Nadira
" lambat laun dia akan menerima kamu nadira, oma tahu kamu wanita yang baik, buat dia mencintai kamu....... jangan balas sikap dingin Dan ketusnya Aditya dengan sikap yang sama, balaslaj dengan perhatian ketulusan Dan kasih sayang " ucap oma
" walaupun nanti dia seandainya menolak, jangan kapok Dan putus Ada untuk perhatian Dan peduli sama dia, walaupun ketus dan dingin tapi Aditya tidak akan pernah kasar dengan wanita " ucap mama
" Batu pun bisa hancur kalau terkena tetesan air terus menerus " ucap oma
Nadira pun mengangguk sambil tersenyum
" kalau gitu Nadira masak dulu ya oma, mama, permisi" ucap Nadira sopan lalu beranjak pergi
" dia anak yang baik, semoga Aditya mau membuka pintu hatinya " ucap oma
" Amin " balas mama
nadira pun memasak
sebenernya dia takut kalau Aditya menolak nya
hatinya sakit Karena dis tidak dianggap keberadaan nya bahkan tidak diakui sebagai seorang istri
Aditya bilang bahwa dia menjadi istri Aditya karena keinginan mama Dan papanya
bukan keinginan nya
yang secara tidak langsung menjelaskan bahwa Aditya tidak mengakui Dan menganggap Nadira sebagai istri
nadira pun memasak setelah selesai
dia memasukannya ke dalam rantang lalu bersiap siap untuk mengantarkan nya ke kantor Aditya
dia diantar supir pribadi yang disiapkan khusus untuk Nadira
sesampainya dikantor Nadira segera melangkah masuk
semua karyawan menyapanya
mereka memberi hormat
Nadira melangkah menuju resepsionis
" permisi saya mau bertemu dengan pa Aditya" ucap Nadira ramah
" tentu nyonya Mari saya antar " ucap resepsionis itu ramah
sesampainya didepan ruang Aditya
" silahkan nyonya ini ruangan tuan, kalai begitu saya permisi "
" iya terimakasih ya " ucap ramah Nadira
lalu datanglah seorang wanita dengan pakain rapinya
" selamat Siang nyonya Aditya Saya sekertaries tuan aditya, Mari saya antar ke dalam " ucap sekertaries itu
nadira pun mangangguk Dan mengikuti sekertaries itu masuk ke dalam
didalam terlihat Aditya sedang mengetik di laptop nya
" selamat Siang tuan ......... nyonya muda datang " ucap sekertaries
lalu aditya segera melihat ke arah mereka
Dan benar Saja terlihat disana Nadira sedang memegang rantang
sekertaries itu pun undur diri Dan keluar dari ruangan
seketika Hening melandan Nadira gugup
tapi dia meyakinkan hatinya
dia ingat Kata kata oma Dan mertua nya
" mas..... aku bawain makan Siang buat mas adit...... mas adit tadi Kan belum sarapan..... pasti lapar..... makan dulu ya mas " ucap Nadira sambil meletakan rantang itu dimeja kerja Aditya
lalu aditya mencet tombol yang Ada di sebelah telepon ruangan nya
tombol itu untuk memanggil sekertaries nya
lalu datanglah sekertaries yang tadi mengantar Nadira
" permisi tuan..... tuan memanggil Saya...... Ada yang bisa saya Bantu tuan " ucap sekertaries itu
" ambil ini " ucap Aditya menunduk rantang dumejanya
menurut, sekertaries itu pun mengambil nya
" makan " ucap singkat Aditya
sekertaries itu pun mengangguk Dan melangkah pergi
dia tidak akan berdebat Dan mempertanyakan apa APA pada atasannya
karena itu sudah perintah dah harus dijalani
" mas tapi..... itu aku masak buat mas adit " ucap Nadira pelan terdengar suara nya sedih
" pergi dari sini " ucap Aditya
" tapi mas.......... "
sebelum Nadira sempat melanjutkan kata katanya
Aditya pun segera beranjak pergi dari ruangan itu Dan meninggalkan Nadira
****
nadira pulang dengan perasaan hancyr
sedih, kecewa, marah semua bercampur
mama Dan oma yang melihat nya pun mengerti bahwa Aditya menolak makanannya
begitu pikir mereka
" Aditya nolak ya? " ucap mama
" I...... iya.... ma " ucap Nadira
" sudah ga papa ya sayang...... nanti dicoba lagi, jangan berkecil Hati ya " ucap oma
tepat pukul 7 malam
semua anggota keluarga berkumpul dan menikmati makan malam
" dit....... tadi kamu diantar makan Siang sama Nadira kan? " ucap mama
Aditya tidak menjawab
" enak ga? " ucap mama lagi
Aditya masih Tak menjawab
" Aditya......... jawab mama kamu " ucap papa
Aditya pun segera menyelesaikan makannya
lalu bangkit berdiri
" makasih makan malamnya " ucap Aditya lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan itu
nadira merasa sedih
dia merasa sangat sakit
semua Orang yang menatap nya pun sama
mereka merasa kasihan pada Nadira yang Tak dianggap keberadaan nya oleh Aditya
selesai makan malam....... Nadira masuk ke kamar
dia melihat Aditya berbaring di kasur sambil menonton televisi
" mas...... Aku mau bicara " ucap Nadira
Aditya diam
" kenapa si..... mas adit selalu nolak Aku? selalu ketus...... aku ini istri mas aditya..... " ucap Nadira
" Saya ga suka kamu " ucap ketus aditya masih menatap televisi
Hati Nadira serada dihantam ribuan godem
sakit
" apa mas adit ga Bisa buka pintu Hati mas adit untuk Saya? Dan belajar mencintai Dan menghargai Saya sebagai seorang istri? " ucap Nadira menahan isakannya
" Saya mencintai wanita lain, Dan Saya tidak bisa menghapus nya, kamu mengerti Kan? jadi jangan buat kamu mengharapkan Saya........ jangan buat diri kamu terluka dengan sikap Saya yang tidak bisa menerima kamu " ucap Aditya
nadira pun meneteskan air Mata
namun karena posisinya membelakangi Aditya
Aditya tidak melihat nya menangis
namun Aditya bisa melihat punggung nya Bergetar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments