MASIH DENGAN TANGIS INI

nadira menangis sesenggukan

tangisan yang mewakilkan rasa sakit hati yang teramat dalam...... luka yang setiap hari tak pernah mengering..... melainkan selalu tergores lagi dan lagi

entah kapan luka hati ini tak akan lagi tergores

entah kapan luka ini berubah menjadi rasa bahagia dan bunga mekar dalam hati..... semoga rasa bahagia itu sempat aku rasakan sebelum aku mencapai Jannah nya

**************

selesai berbincang di telepon bersama amel..... aditya menonaktifkan ponselnya lalu dia melirik cangkir teh madu yang dibuatkab oleh nadira, ada rasa bahagia namun masih belum bisa membuatnya sadar bahwa ada rasa lain yang dia rasakan

aditya melihat ke sekeliling kamar....... berusaha mencari wanita cantik yang menjadi istri nya

namun nihil............. nadira tidak ada disana..... aditya pun berjalan melangkah keluar untuk mencari nadira.....

indra penglihatan nya menangkap sosok gadis cantik yang sedang terduduk diujung tangga sambil menyandarkan kepalaku pada pegangan tangga

terlihat bahunya bergetar hebat

aditya pun melangkah mendekat..... dia melihat Walah gadis itu basah akibat menangis

dan lebih kagetnya..... dia adalah istrinya

" nadira..... " panggil Aditya

nadira kaget bukan main

dia segera menoleh dan mendapati aditya sedang berdiri di samping nya

" m-m-m-mas aditya...... " ucapnya sesenggukan

" kamu kenapa nangis? " tanya aditya sambil ikut berjongkok untuk mensejajarkan tinggi tubuh mereka

nadira bingung harus berbicara apa..... tidak mungkin dia berkata sakit hati kepada Adit akhirnya diapun berkata dengan spontan

" sela hilang mas " ucapnya lirih

aditya pun mengernyitkan dahi

" hilang?? hilang gimana maksud kamu " ucap aditya

nadira pun menceritakan sebagian yg menceritakan kehilangan sela

" sebegitu berartinya dia buat kamu? " tanya aditya

" dia satu satunya saudara yg baik banget sama aku..... di yg paling aku sayang..... aku takut dia kenapa napa...... dia yang selalu ada kalo aku susah dia yg selalu bantuin aku. m... aku takut dia kenapa napa " ucap nadira

aditya pun merasa tidak tega melihat nadira menangis seperti ini

entah perasaan apa tapi dia tidak enak melihat nadira seperti ini

" udah kamu tenang aja...... nanti aku bantu cari sela, aku bakal kerahin semua orang orang aku buat cari sela.... kamu jangan nangiss " ucap aditya sambil menyeka air mata nadira

" andai kamu tahu mas aku nangis karena kamu.... kenapa kamu selalu mendekat kalau pada akhirnya pun kamu ga pernah bisa menerima aku..... aku ga mau lebih hancur dari ini aku ga sanggup mas " batin nadira

********

malam pun tiba.......

dirumah keluarga handoyo semua berjalan seperti malam² biasa

selesai makan malam..... semua orang langsung masuk ke kamarnya masing²

namun berbeda dengan aditya dan papa.... mereka pergi ke ruang kerja terlebih dahulu untuk memperbincangkan perusahaan di Singapur yang aditya datangi tadi

nadira duduk termenung diatas kasur

dia menyenderkan punggung nya ke sandaran ranjang, TV yang menayangkan sebuah film tidak dihiraukan nya.,.....

nadira mengingat memory memory pahit dalam hidupnya

dari kecil dia di perbudakan oleh bibinya.....siksaan dan penderitaan dari bibinya yang harus dia Terima dengan ikhlas,

hingga kini pun...... rasa sakit hati itu semakin bertambah akibat perlakuan suaminya..... tanpa terasa air mata nadira menetes membasahi pipinya terus mengalir hingga terjatuh ke tangannya

ingin rasanya dia berteriak...... ingin rasanya dia mengakhiri hidupnya saja

mungkin akan ada banyak orang yang menyebut dia lebay

tapi sungguh dia tidak kuat lagi, batinnya sangat terluka....... jika kalian yg menjadi dirinya...... kalian pun tak akan sanggup menanggung seluruh penderitaan dan beban yg kita sendiri pun tak tahu kapan akhirnya

mungkin orang lain akan berkata dia lemah.... ya.... dia memang lemah.... karena dia hanya manusia yang tak berdaya..... manusia yang hanya bisa meminta kepada Tuhan nya, manusia dengan segala kekurangan nya yang masih berusaha untuk berubah menjadi lebih baik

CEKLEK

pintu kamar terbuka.... masuklah seorang pria tampan dengan segala kharismanya

nadira tidak sadar bahwa ada yang masuk ke dalam kamar ini

aditya berjalan mendekati..... dan nadira masih tidak sadar

aditya melihat nadira menangis namun tak bersuara

SRETT....... seperti ada yg tergores di hatinya

seperti perasaan tak rela melihat nadira seperti ini

aditya berpikir nadira menangisi sela yang hilang..... dia tidak tahu bahwa dia pun menjadi penyebab utama nadira menangis

aditya mendekat..... tanpa sadar dia memeluk pundak nadira dan berkata

" udah...... jangan nangis terus.... InsyaAllah sela ga papa..... besok aku suruh orang buat cari dia ya..... jangan nangis terus " ucap aditya sambil menyeka air mata nadira

nadira kaget bukan main..... namun ada rasa bahagia juga melihat perlakuan Adit kepadanya

dia berharap ini langkah awal Adit merubah sikap nya pada nadira

nadira hanya diam...... tidak bicara.... tidak bergerak..... tidak tersenyum tidak juga cemberut atau menunjukan raut kesedihan

dia diam tanpa ekspresi seperti patung

jujur..... aditya kaget dan tidak nyaman.... karena dia tidak dapat membaca raut wajah istrinya

" tidur " ucap aditya dengan wajah datar..... namun ada kelembutan dalam suaranya

nadira menyeka air matanya dan berbaring membelakangi aditya

aditya sebenarnya meras aneh..... dan tidak nyaman namun dia tidak bisa apa apa

mungkin nadira masih sangat bersedih dan butuh waktu sebaiknya dia tidak mengganggu

begitu pikirnya......