Nadira pun meneteskan air Mata
namun karena posisinya membelakangi Aditya
Aditya tidak melihat nya menangis
namun Aditya bisa melihat punggung nya Bergetar
******
Pagi ini Nadira bangun lebih awal dari seluruh anggota keluarga lainnya
Nadira segera Mandi Dan bersiap siap ke kampus
sekilas dia menatap Aditya
sesungguhnya Nadira sudah menerima Aditya sebagai suaminya Dan dia mulai mencintai Aditya
namun dia sadar bahwa suaminya itu Tak akan pernah bisa mencintai nya
setelah siap dengan pakaian kampusnya, Nadira pun melangkah keluar dari kamar Dan turun ke bawah
dibawah ternyata sudah Ada mama Dan oma
" Halo sayang kamu udah bangun? Aditya masih tidur? " Tanya mama
" iya ma, mas adit masih tidur " ucap Nadira
" ohh.....ehhh kamu ko udah rapih? bawa tas lagi..... mau kemana? " ucap mama lagi
" Nadira mau ke kuliah ma " ucap Nadira
" ohh.....kamu masih kuliah sayang? kuliah dimana? " Tanya oma
" iya oma, Nadira kuliah di lumscien University oma" ucap Nadira
seketika oma Dan mama bungkam, mereka kaget
pasalnya menantunya itu kuliah di kampus milik suaminya sendiri
kampus Aditya
" kamu tahu pemilik kampus itu? " ucap mama
" ga ma, Nadira masuk Sana juga karena jalur beasiswa " ucap Nadira
" wow..... really?? you so perfect " ucap oma
nadira hanya tersenyum membalas pujian oma
" kampus itu punya Aditya sayang" ucap mama
" a...apa? mas adit? " ucap Nadira kaget
" iya...... Dan kamu mau kemana?? mama tahu kampus itu belum buka jam segini....... kamu mau kemana?? hmm?" ucap mama
" nadira...... mau ke kampus ma......tapi jalan kaki.... Nadira tahu itu bisa mengulur waktu " ucap Nadira
" what?? kenapa?? kamu nanti diantar Aja....... kamu sarapan dulu...... " ucap mama pengertian
" kalo Nadira sarapan........ nanti mas adit yang ga mau sarapan ma..... " ucap Nadira
seketika mama Dan oma saling tatap mereka prihatin pada Nadira....... tapi disisi lain mereka juga kagum oada Nadira pasalnya wanita ini sungguh baik Dan berhati mulia
dia sama sekali tidak membenci Aditya
malah dia membalas Aditya dengan perhatian nya
" tapi nanti kamu lapar na.... " ucap oma iba
" ga ko oma...... nadira bisa beli sarapan dijalan nanti " ucap Nadira
" nadira pamit ya ma.... oma.... as'sallamualaikum " ucap Nadira mencium punggung tangan mama Dan oma, lalu segera pergi
" wa'alaikumsalam " jawab mama Dan oma serentak
*******
Dikamar, Aditya mulai menggerakan tubuhnya Dan membuka matanya perlahan
dia melihat ke sekeliling kamar yang sepi, artinya Nadira dibawah
Aditya pun bangun lalu Mandi Dan memakai bajunya
saat berjalan ke arah lemari dia menemukan Ada jas, kemeja, Dan dasi juga celana yang sudah tergantung disana Dan Ada notes di baju itu
*mas..... ini udah aku siapin baju buat kerja, maaf kalau lancang, aku cuma mau ngejalanin tugas aku sebagai istri mas, Dan kalau mas adit ga suka gpp, mas adit boleh pake baju yang sesuai selera mas adit.
~ Nadira* ~
begitulah isi notes itu,
Aditya hanya tersenyum tipis lalu membuka lemari pakaiannya
dia memilih sendiri bajunya untuk ke kantor Dan tidak memakai baju yang telah disiapkan Nadira
setelah selesai, Aditya pun turun ke bawah
semua orang sudah menunggu dimeja makan
Ada mama, papa, Ananda, oma, Dan.............
Aditya merasa Ada yabg kurang di meja makan itu
kursi disebelah tempat duduknya kosong, kursi yang seharusnya diduduki Nadira kini kosong
Aditya menatap heran 'kemana dia?' batinnya
lalu Aditya pun berjalan ke arah meja makan Dan duduk dikursi yang biasa ditempatinya
" ka....... ka Nadira nya Mana? ko ga Ada? masih diatas ya? " Tanya Nanda
" ga tahu " ucap Aditya cuek lalu memakan roti yang sudah disiapkan mamanya
" nadira udah berangkat kuliah " ucap mama
" mama nikahin adit sama anak yang masih kuliah? heuh" ucap adit sambil tertawa kecil mengejek
" umur nya 21 adit...... bentar lagi juga Lulus, ga masalah Kali, dia Kan udah diatas umut juga " ucap mama
" adit........ kamu masih dingin sama Nadira? " Tanya oma
" adit ga dingin oma, adit bukan es Batu, kalo ga percaya nih..... pegang Aja tangan adit, dingin atau enggak...... nih...... pegang sama oma " ucap aditya sembari menyerahkan tangannya
" ckkk...... ka maksud oma tu bukan Kaya gitu, maksudnya sikap Kaka yang dingin ke ka Nadira " ucap ananda
" adit ga dingin, biasa Aja " ucap Aditya santai
" ya.... biasa kamu itu kalo sama orang lain dingin, sama keluarga terdekat jadi orang yang hangat Dan ramah, kalo kamu dingin sama Nadira artinya kamu nganggap dia orang lain, dia itu istri kamu adit " ucap mama
" Dan kamu ga seharusnya bersikap Kaya gitu sama Nadira" ucap mama
" kamu tahu kenapa dia ga sarapan sama kita?? karena dia mau kamu sarapan" ucap oma
" maksud ibu? " Tanya papa
" nadira itu tahu kalo aditya masih belum bisa nerima kehadiran dia di Rumah ini dia juga tahu kalau Aditya ga suka sama dia, makanya dia ga ikut sarapan sama Kita supaya Aditya bisa sarapan, karena dia tahu kalau dia ikut sarapan nantinya Aditya ga akan mau sarapan bareng " ucap oma
" adit..... lihat...... istri kamu itu baik na..... kenapa kamu ga mau nerima dia? " ucap papa
" pa...... coba papa bayangin sendiri, disaat Kita jatuh Cinta dengan seseorang...... tapi harus kandas karena Kita dipaksa menikah dengan orang yang tidak Kita kenal bahkan tidak Kita Cinta sekalipun, coba papa bayangin pa..... adit harus menghabiskan sisa hidup adit dengan orang yang ga adit Cinta " ucap Aditya emosi
lalu dia pergi dari ruang makan
Tanpa menghabiskan sarapan nya dia berangkat ke kantor
lagi...... Aditya melupakan sarapannya
******
jam terus berputar kini matahari sudah berada diatas
Nadira sudah selesai mengikuti kelasnya
Dan ini adalah waktu jam makan Siang
perut Nadira keroncongan, dia sangat lapar, bayangkan saja Tanpa sarapan pagi...... nadira berjalan dari rumah ke tempat kuliah yang jaraknya lumayan jauh
Dan sekarang saat dia ingin membeli minum Dan makan dia tidak memiliki uang sedikitpun
Nadira pun pasrah........ dia hanya bisa menghela napas Dan berjalan keluar kampus untuk pulang ke Rumah mertuanya
saat berjalan pulang, Nadira merasa lemas....... kepalanya pusing Dan perutnya sangat lapar, Haus........
ini lebih menderita daripada ssebelum nikah
Nadira pun duduk sebentar dihalte bus
bukan ingin Naik bus, melainkan ingin mengistirahatkan tubuhnya
saat dia sedang istirahat Ada sebuah Mobil mewah berwarna hitam yang berhenti tepat di halte bus yang sedang dia tempati
lalu keluar lah seorang pria dewasa tampan
" mas adit......" gumam Nadira
ternyata sedari tadi Aditya mengikuti nya
Ada keperluan yang membuat Aditya harus mengunjungi kampus miliknya
Dan saat dia selesai itu bertepatan dengan jam makan Siang, Aditya pun berniat mencari makan Siang disekitar kampus
namun dia melihat seorang gadis sedang berjalan dengan tubuh yang terlihat lemas
Aditya pun mengikuti gadis itu dengan Mobil nya sampai akhirnya gadis itu duduk di halte bus
" ngapain? " Tanya Aditya ketus
" la..... lagi..... istirahat Aja mas " ucap Nadira ramah
namun suaranya terdengar serak
" istirahat? " Tanya aditya dingin
nadira hanya menunduk
dia tidak berani menatap tatapan tajam milik Aditya
" hhhhhh....... ga nunggu bis? " ucap Aditya masih dingin
Nadira hanya menggelengkan kepalanya
" kamu pulang ga Naik bus ga bwa supir terus Naik apa? jalan kaki? " Tanya Aditya ketus Dan sedikit menaikan nada bicarannya
nadira hanya mengangguk
lalu aditya menarik tangan Nadira Dan menyeret nya masuk ke dalam Mobil
" aww.... mas sakit mass " ucap Nadira karena lengannya ditarik Aditya kasar
saat keduanya sudah masuk, Aditya pun melajukan mobilnya
" ki...... Kita..... mau kemana mas? " Tanya Nadira
namun tidak Ada jawaban dari Aditya
akhir nya Nadira hanya diam Dan pasrah
dia menatap lurus ke jalanan
saat lampu merah, Aditya menghentikan mobilnya
dia melirik sekilas ke samping
namun dia kaget melihat bibir Nadira yang tidak lagi berwarna seperti bibir
Dan wajahnya sangatttttttttt pucat
nadira pun terlihat sangat lemas
" kenapa? " Tanya Aditya santai
Nadira pun hanya tetap diam sambil menyenderkan kepalanya di sandaran jok Mobil
Tanpa menjawab aditya karena tubuhnya juga sangat lemas Dan kepalanya pusing juga tebggorokan nya Kering
Aditya yang tidak mendapat jawaban pun memanggil nya dengan membentak
" NADIRA" bentak Aditya
" ha... astaghfiruloalazim, I....... iya.... kenapa.... mas?" ucap Nadira kaget
" kamu kenapa sih? kalau ditanya orang itu jawab " ucap Aditya ketus
" ma.... maaf... mas sa..... Saya ga denger" ucap Nadira
" budek " ucap Aditya ketus lalu menjalankan mobilnya lagi
Nadira sakit Hati, ketika bersamanya Aditya tidak pernah lembut
nadira merasa sangatttttttttt Haus, dia bisa menahan lapar tapi tidak dengan Haus
nadira pun melihat ke arah pintu Mobil di sebelah aditya
Ada botol air minum disana Dan masih Ada airnya
" mas.... " ucap Nadira suaranya lemah
Aditya tidak mendengar, namun dia mendengarkan sebuah bisikan
dia pikir itu hanya perasaan nya saja
Dan tetap fokus pada jalanan
" mas adit....... " ucap Nadira lagi, masih dengan suara pelannya
kini adit semakin jelas mendengar bisikan dia pun menoleh ke arah Nadira
Dan benar Saja ternyata Nadira sedang menatap ke arahnya
Aditya menggerakan dagunya seolah berkata 'apa'
" maaf mas...... aku..... bo.... boleh minta minum ga mas? " ucap Nadira pelan seperti berbisik
namun karena gerakan tangannya yang menunjuk ke arah botol aqua
aditya pun mengerti
Aditya pun memberikan minum itu kepada Nadira
Nadira segera meneguknyaa hingga habis ta bersisa
" ma.... maaf mas...... minumnya habis " ucap Nadira ketakutan
" gpp " ucap Aditya masih fokus pada jalanan
Aditya pun diam diam mencuri pandang pada Nadira
wajahnya pucat Dan lemas
'apa dia sakit? ' batin Aditya
' ah bodo amat, ngapain juga dipikirin' batin Aditya lagi
sampai akhirnya Ada lampu merah lagi
Aditya menghentikan Mobil nya
dia melirik ke arah Nadira
terlihat Nadira memijit pelan keningnnya
'tapi kasian juga, gimanapun juga dia......... ah.... setidaknya aku ga boleh kejam juga sama dia' batin Aditya
lalu lampu kembali hijau, Aditya melajukan Mobil lagi
namun dia segera menepi ke pinggiran jalan
" nadira" ucap Aditya sambil memegang bahu Nadira
nadira pun tersentak Dan menatap Aditya dengan takut
lalu segera menundukan wajahnya
adit yang melihatnya pun merasa bersalah
kalau dipikir pikir
dia sudah keterlaluan juga
" kamu sakit? kamu gpp? " Tanya Aditya
tidak Ada suara dingin ataupun ketus
Nadira hanya menggelengkan kepalanya
lalu terdengar suara perut Yang keroncongan
itu bukan suara perut Aditya berarti itu suara perut Nadira
seketika Aditya ingat bahwa Nadira tidak ikut sarapan tadi
" udah makan? " Tanya aditya lagi
Nadira kembali menggelengkan kepalanya
" kenapa? " Tanya Aditya
" Kan.....belum sampai Rumah mas.... " ucap Nadira lemas
" maksud Saya kenapa kamu ga beli makan diluar? " Tanya Aditya lagi
nadira hanya diam sambil menunduk
" kamu bawa uang ga? " Tanya Aditya lagi
Nadira hanya menggelengkan kepalanya
tiba tiba KEPALANYA terasa sangat berat
nadira pun dengan seketika reflek memegang kepalanya
" sshhhh...... "
" kenapa? " Tanya Aditya
" ga papa mas..... cuman...." kata kata Nadira terpotong oleh Aditya
" pusing? "
nadira mengangguk
aditya pun memakaikan bantalan leher pada Nadira
" tidur Aja dulu nanti saya bangunin " ucap Aditya
lalu dia melajukan kembali mobilnya
setelah menempuh perjalanan kurang lebih 25 menit
akhirnya Aditya Dan Nadira sampai di Rumah
Aditya melihat Nadira tertidur pulas
lalu Aditya turun Dan membuka pintu Mobil sisi Nadira Dan dengan perlahan melepas safetybellt nya lalu menggendong Nadira
saat masuk ke dalam Rumah, keadaan Rumah sangat sepi
Aditya pun melangkah menuju kamar dan menidurkan Nadira di ranjang
lalu dia turun Dan memanggil pelayannya
" ya tuan muda? anda butuh sesuatu? " ucap pelayan itu
" pada kemana? " ucap dingin aditya
" nyonya besar Dan tuan besar sedang pergi keluar, sedangkan Nona muda belum pulang tuan " ucap pelayan itu
" oma? " Tanya Aditya lagi
" sedang istirahat dikamar nya tuan " ucap pelayan itu
" bawain makan ke sini " titah aditya
" baik tuan, tuan muda mau makan apa? " Tanya pelayan itu lagi
" bawain bubur Dan kasih sama istri Saya dia sakit, tolong kamu urus Saya masih Ada keperluan " ucap Aditya lalu pergi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments