nadira pergi dengan keadaan hancur
mata sembab akibat menangis
dia pergi ke rumah bibi nya untuk menemui sela
setelah beberapa menit menempuh perjalanan akhirnya dia sampai
sesampainya disana dia menghapus air mata nya dan mengkodisikan mimik wajahnya
TOK.......
TOK.........
TOK............
CEKLEK...........
" kamu....... "
" as'sallamualaikum bi " ucap nadira ramah
" ngapain kamu kesini? " tanya bibi ketus
" nadira............ "
" mau pamer karena udah jadi orang kaya gitu??? hih inget ya bibi yang jodohin kamu sama aditya jadi harusnya kamu berterimakasih sama bibi " ucap bibi ketus
" i.... iya.... bi.... nadira mau ketemu sela bi.... sela nya ada? "
" Ohh si anak kurang ajar itu? udah ga ada " ucap bibi dengan nada mengejek
" maksud bibi?? ko bibi ngomong nya kaya gitu? "
" si anak itu udah pergi dari rumah ini bibi usir " ucap bibi " udah sana kamu ngapain sih disini sana sana " ucap bibi lagi
mendengar ada ribut ribut diluar...... salsa keluar dan melihat ada nadira disana
salsa masihh kesal dengan nadira karena...... ya kalian tahu lah
" ehhh elo..... ini nih bu orang yang bikin salsa malu dan bikin salsa ga bisa deketin aditya " ucap salsa emosi
" ohhh iya..... ibu inget sekarang..... heh..... kamu ya anak kurang ajar........ " ucap Ibu mendorong nadira hingga langkah nadira mundur kebelakang beberapa langkah
supir yang mengantar nadira melihat perlakuan tidak baik terhadap majikannya
supir itu pun turun lalu membantu nadira
" maaf ibu, mohon tidak berlaku kasar terhadap nyonya muda " ucap supir itu memasang badan
melihat perlindungan yang didapat oleh nadira membuat salsa dan bibi ciut
mereka pun melangkaj menjauh dan masuk ke dalam rumah
" maaf nyonya, nyonya tidak apa apa? " ucap supir itu memastikan
" ga apa apa pa.... terimakasih ya pa sudah bantu saya " ucap nadira lesu
" sudah tugas saya nyonya, saya juga tidak mau dapat amukan dari tuan muda jika sampai nyonya kenapa napa " ucap supir itu
nadira hanya tersenyum sinis mendengar itu lalu berjalan masuk ke dalam. mobil sambil membatin
" mas Adit pun ga akan pernah peduli sama saya kalaupun saya mengalami kesusahan dia ga akan pernah peduli ga akan pernah " batin nadira
" never " gumam nadira
" pa kita ke taman kota dulu ya " ucap nadira pada supir
" baik nyonya "
supir itu pun mengantar nadira ke taman karena nadira ingin pergi ke taman
dalam perjalanan nadira hanya membatin dan menangis dalam diam berapa pedih dan sakitnya semua hidup yang dialami nya
sedari kecil dia tidak pernah mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya
malah selalu di jadikan budak oleh bibinya
sudah menikah pun dia mendapat perlakuan yang menyayat hati dari suaminya
" sela..... kamu dimana? mba khawatir banget, mba takut kamu kenapa napa, seharusnya kamu dateng ke mba kalo kaya gini, sela kamu dimana..... ya Allah lindungi sela dimanapun dia berada ya Allah " batin nadira
****
karena bingung harus mencari sela kemana
Sela adalah saudara yang sangat berarti baginya
Sekarang kemana dia harus berbagi cerita?
Nadira pun memutuskan untuk.pergi ke sebuah taman yang dulu sering dia datangi dengan sela
Dia pikir mungkin akan lebih baik dia disana sekarang dari pada dirumah
Dia akan diam ditaman sebentar baru pulang untuk menyiapkan pakaian aditya yang akan dibawa ke Singapura
nadira diam sebentar di taman
dia termenung memikirkan sela
memikirkan saudaranya yang sangat dia sayang sekarang berada dimana?
memikirkan juga nasibnya ke depan bagaimana
" maaf nyonya tuan muda menyuruh kita ke kantor sekarang " ucap supir itu
" saya mau ke rumah dulu pa sebentar mau ngambil sesuatu habis itu baru ke kantor " ucap nadira..
" baik nyonya " ucap supir itu
mereka pun berjalan pulang
sesampainya dirumah.........
" eh nadira..... kamu sudah pulang " ucap oma
" iya oma " nadira mencium punggung tangan oma
" memangnya kamu darimana sayang? " tanya mama
" emmm tadi nadira habis dari rumah bibi ma " ucap nadira
" ohhh dari rumah bibi kamu...... gimana kabar mereka "
" baik ko ma..... alhamdulillah, O iya ma nadira mau ke dalam dulu ya mau ambil kopernya mas Adit yang mau dibawa ke Singapur " ucap nadira meminta ijin
" iya sayang " jawab mama
nadira pun berjalan ke atas ke kamar nya dan mengambil koper serta mengemas barang barang aditya
setelah selesai nadira segera turun kebawah
" oma, ma aku pergi dulu ya " ucap nadira
" iya sayang " jawab oma dan mama
" as'sallamualaikum " ucap nadira
" wa'alaikum salam " jawab mama dan oma
nadira pun segera naik ke mobil dan mobil mereka melaju ke kantor aditya
*****
sesampainya di kantor aditya nadira segera turun dan melangkah masuk
sepanjang dia berjalan banyak yang menyapa nya
nadira pun membalasnya dengan senyum hangat dan ramah
dia berjalan terus hingga sampai di ruangan aditya
" as'sallamualaikum ma...... " nadira terhenti
dia mematung diambang pintu melihat amel ada didalam ruangan aditya
nadira hanya diam
hatinya semakin teriris
" ehhh istri nya aditya udah datang " ucap amel
" ma.... mak..... maksud kamu " nadira terbata bata
" gue udah tahu semuanya " ucap amel ketus
nadira awalnya kaget namun dia kembali mengendalikan emosinya
" mas..... aku bawa koper yang mas perlu buat ke Singapur " ucap nadira
aditya pun hanya mengangguk sambil fokus menatap laptop
" ya udah mas, aku pulang dulu...... as'sallamualaikum " ucap nadira lesu
aditya yang merasakan perbedaan pada nadira pun mengangkat wajahnya dan melihat ke arah nadira
" tunggu " ucap aditya
nadira pun menoleh
aditya menutup laptopnya lalu membereskan mejanya dan memakai jasnya kalau berjalan ke arah amel
" Mel aku harus berangkat ke Singapur sekarang mau ikut ke depan? " ucap aditya
" oh gitu..... iya sayng aku ikut " ucap amel
sambil bergelayut manja ditangan aditya
aditya kaget karna awalnya dia ingin berjalan dengan nadira
mendengar nada bicaranya yang aneh membuatnya merasa ada sesuatu yang terjadi dan itu membuat sesuatu dalam hatinya seperti bertanya tanya dan merasa tidak enak
nadira yang melihat itu semakin terluka dan hanya bisa menunduk lalu berjalan keluar tanpa menoleh
aditya yang melihatnya merasa bersalah
merekapun segera pergi keluar dari ruangan aditya
****
sepanjang turun ke bawah aditya mencari cara agar dia bisa bertanya pada nadira tanpa ada amel di sisiNya
" Mel.... "
" iya syang?" tanya amel
" kamu habis ini bukannya ada janji sama temen kamu? katanya kamu ada janji? " tanya aditya
" emmm iya sih.... cuman aku mau antar kamu ke bandara " ucap amel
itu membuat aditya semakin membisu
" emmmm ga usah deh...... ga ada gunanya kamu anterin aku, aku dianterin supir....... dan supir aku habis dari bandara langsung pulang ke rumah karena mau anterin mama, jadi kalo kamu ikut anter aku nanti ga ada yang bisa anter kamu pulang " ucap aditya
" gpp sayang.... aku bisa naik taksi ko "
oh Tuhan aditya semakin pusing dengan ini
dia ingin berbicara dengan nadira tanpa ada amel
hatinya sedari tadi tidak tenang mendengarkan nadira yang sepertinya lesu dan tidak terlihat baik baik saja
entah mengapa tapi dia merasakan bersalah
" amel....... please aku ga mau kamu naik taksi.... nanti kamu kenapa napa " ucap aditya dengan tegas
" bener juga sih kata Adit........ lagian gua juga ga bawa ongkos kalo naik taksi... ya udah lah gue tinggal aja ni cowo " batin amel
" emmm ya udah deh kalo gitu aku pulang ya " ucap amel
karena kebetulan mereka sudah sampai di depan kantor amel pun langsung pulang
sedangkan aditya mengikuti nadira
" pa.... kita ke bandara " ucap Adit kepada supir yang mengatar nadira tadi
" baik tuan " ucap supir itu
" emmm ya udah mas kalo gitu aku naik taksi" ucap nadira dengan lesu lalu berjalan menjauh namun sebelum dia benar benar jauh tangannya dicekal oleh aditya
" kamu anterin aku ke bandara " ucap aditya memaksa sambil menarik nadira dan menyuruhnya msuk ke dalam mobil
*****
" kamu kenapa? " tanya Adit
" ga kenapa kenapa ko mas " jawab nadira
" tapi suara kamu lesu " kata aditya lagi
" aku cuman lagi kurang enak badan aja mas " ucap nadira
" mau nitip sesuatu? " tanya aditya
" nitip? nitip apa mas? " tanya nadira bingung
" aku mau ke Singapur...... siapa tahu kamu mau dibawain sesuatu..... tas, sepatu, baju, atau barang lain bisanya cewe suka yang kau gitu " ucap aditya
" aku ga butuh itu mas, aku ga mau apa apa, mas disana hati hati aja, pulang ke Indonesia nya jangan lana lama " ucap nadira " dan..... pulang dengan selamat ya mas " ucap nadira lagi
JEDER⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡
aditya merasa tersentuh
baru pertama kali dia mendengar permintaan yang seperti ini
ada sesuatu di dalam hati aditya yang entah mengapa tiba tiba merasa seperti berbeda terhadap nadira
aditya pun segera mengalihkan pandangan nya ke jalanan
sepanjang jalan hanya diisi keheningan
sesampainya di bandara mereka turun dan mengantar aditya ke dalam
" mas " panggil nadira
aditya pun menghentikan langkahnya dan menoleh menatap nadira
" hati hati, jangan lupa shalat " ucap nadira dengan senyum semanis mungkin
aditya hanya mengangguk
ada rasa yang tumbuh dihati aditya namun dia tak sadari dan masih dia tepis, logikanya masih mengalahkan hati
dia masih berpikir pada amel
ya........ rasanya pada amel sekarang sudah hanya logika dan perasaan tidak enak
dia tidak benar benar mencintai amel. lagi
namun dia belum menyadari itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Ifdaul Kasanah
upnya jngan lama2 thor
2020-08-07
0
Muhammad Ari
keren thor...ijin promo, jgn lupa mampir di novel dg judul "sudden kiss" ya 😇😇😇
2020-08-07
0
Fuad suparman
lanjut kak
2020-08-07
0