Riza terpana dengan isi chat di whatshapp nya, Dia masih saja bertanya-tanya dengan siapa yang sering menghubunginya. Riza mencoba membalasnya dengan tenang, membalas nada seirama
'Jika kamu mengenal bintang, lalu untuk apa engkau menyapanya dengan terang
Jika kau pernah sembuh luka karenanya lalu untuk apa kau kembali mengurai luka yang telah tertutup rapat itu
Jika kau pernah tersenyum karenanya lalu untuk apa kau bias karenanya
Jika kau adalah angin yang membawa kedamaian lalu untuk apa badai kau semaikan
Jika aku adalah kamu, maka aku tidak akan bersembunyi di balik chatingan yang membuat orang penasaran"
Riza menghembuskan nafasnya dengan perlahan
"Aku ingin tahu, setelah ini kamu mau balas apa lagi" ungkap Riza dalam hati.
🍃🍃🍃
Di sebuah Ruangan, dengan panorama alam yang menyejukkan, untai bunga rantai merambah di dinding, sengaja untuk menghiasi ruangan. Disela-sela hijau daunnya terdapat bunga mawar yang terbuat dari kain. Warna bunganya warna warni, menandakan bunga imitasi.
Meskipun imitasi namun tetap memberikan kesan mewah padanya. Di tambah dengan warna cat yang menenangkan, Magenta menjadi warna pilihannya. Shofa yang terbungkus dengan kain berwarna hijau dihiasi dengan tebaran bunga-bunga mawar ping, membuat penghuninya betah berlama-lama berada didalamnya.
Sosok wanita sedang duduk di shofa, Dia tersenyum memandangi layar hanpone nya. Dia bergumam
"Ah kau Bintang, masih saja belum mengenalku, ternyata kau masih seperti dulu, berpura-pura tidak peduli tapi akhirnya kamu malah terjebak didalamnya. Seperti saat ini, kau mengaku tidak mengenalku tapi kau masih saja meladeni aku dan membalas puisi ku itu"
Wanita itu bergumam sambil tersenyum, kembali dia berniat untuk membalas chat nya Riza
"Bintang, aku adalah..Ih Bintang masa aku harus mengaku siapa diriku, peka sedikit dong"
Treng, chatnya terkirim. Wanita itu masih terduduk menunggu balasan chat dari Riza. Sambil menunggu Dia mengambil album fhoto dari bawah meja. Dibukanya lembaran album itu satu persatu, didalamnya banyak fhoto-fhoto kenangan dirinya saat masih sekolah dan satu diantara banyak fhoto itu ada satu yang menarik perhatiannya.
Sosok didalam fhoto itu, seorang lelaki berusia sekitar 21 tahun, Dia berdiri di modium seperti sedang memberikan sambutan, Dia terlihat begitu menawan, kostum yang digunakannya begitu elegan. Jas hitam yang dipadukan dengan kemeja putih, serta dasi berwarna biru muda, warna pavoritnya.
"Hmm..apa kamu masih suka warna biru muda Za" gumamnya pelan. Tiba-tiba handpone nya berbunyi Miau ..Miau..Miau, bunyi anak kucing itu pertanda ada chat masuk. Cklek..layar hp nya terbuka, langsung isi chat nya Dia baca
"Ya iyalah kamu harus ngaku, kalau aku tahu siapa kamu, tidak mungkin aku bertanya terus, dan kalau kamu tidak mau ngaku mana mungkin aku tahu"
Wanita itu terkeukeuh membacanya,
"Ya ampun Za, sepolos itukah kamu, dari dulu kok kamu kurang peka banget sich" ujarnya merasa konyol dengan Riza.
Wanita itu merasa sedikit kecewa, karena Riza masih saja belum mengingatnya, wanita itu memilih untuk tidak membalas chatingan dari Riza. Dia menup handpone nya dan menutup album fhotonya. Dia tercenung berusaha memikirkan seseuatu yang bisa membuat Riza bisa mengingat tentang keberadaannya. Wanita itu terdiam, dan makin lama makin terkantuk, akhirnya ketiduran di shofa.
🍃🍃🍃
Riza masih menunggu balasan chat dari wanita yang dianggapnya misterius itu. handpone mya masih dalam genggamannya, Riza menatapnya penuh harap.
"Siapa kamu sebenarnya, kenapa maksa banget kalau aku harus mengenalmu?" Riza bertanya dalam hatinya.
lama menunggu tapi handpone nya tidak menunjukan akan ada jawaban. Riza menggelengkan kepalanya, Menyimpan kembali hp nya di laci mejanya. Dia bangkit dari duduknya lalu meregangkan semua otot-ototnya. Berjalan menuju pintu, Tetiba cwee..cweet..cweet.., mata Riza berbinar
"Hmm..bunyi itu, ah pasti wanita itu menyerah, kali ini pasti dia mengakui siapa dirinya" ungkap Riza penuh percaya diri.
Riza membalikkan badannya dan kembali menuju meja, dan mengambil hp nya dalam laci. cklek..Riza membuka layar hp nya, langsung masuk whatshapp memainkan ibu jarinya mencari chat yang masuk. Riza menemukan chat yang baru saja masuk, membacanya dengan penuh harap,
"Assalamualaikum pak, maaf saya mengganggu, kalau bapak tidak keberatan bagaimana kalau siang ini kita makan bareng di restoran terdekat. Maaf kalau saya lancang, kalau bapak tidak bisa tidak apa-apa" Riza memicingkan mata sebelah kirinya, ternyata chat yang masuk bukan dari wanita yang ditunggu-tunggunya.
"Wadduh ternyata chat nya dari Lili, Dia ngajak makan siang, hmm..gimana ini, aku tolak tidak enak tapi kalau aku menerima ajakannya bisa jadi bahan gosif buat karyawan yang lain"
ucap Riza dengan pelan, Riza merasa risih jika harus makan siang dengan Lili yang baru dikenalnya beberapa hari ini. Riza merasa tidak enak juga menolak ajakannya, Riz merasa serba salah. Riza menyimpan hp nya, Dia mondar mandir diruangannya seperti setrikaan. Riza sednag mencari solusi untuk dirinya yang merasa terjebak. Tiba-tiba Riza punya ide
"Aha..okelah aku terima ajakannya, tapi tentu saja aku tidak akan pergi sendiri, aku akan mengajak Reno untuk makan siang"
tidak menunggu waktu lama Riza langsung membalas chat dari Lili, Riza mengetikan sesuatu di hp nya
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, Hmm..iya Li boleh, di restoran mana?, nanti kita ketemuan disana saja ya" balas Riza, sengaja Riza meminta ketemu di Restoran, karena Riza khawatir Lili mengajak berangkat bareng.
Lili yang sedang menunggu, betapa bahagianya saat hp nya berbunyi, langsung saja Dia membalas chat Riza dengan begitu semangat
"Baik pak, kita bertemu di Retoran Purnama ya pak, supaya lebih dekat. Terimakasih bapak sudah mau menerima tawaran saya" ungkap Lili dalam chat nya, menyatakan rasa terimakasihnya pada Riza.
🍃🍃🍃
Riza bersiap untuk pergi, dan mampir terlebih dahulu menuju ruangan Reno.
"Assamu'alaikum"
Riza menunggu di depan pintu
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, hai brow..tumben kamu main ke sini siang-siang gini, mau neraktir makan ya?" ucap Reno yang muncul dari belakang pintu, mencoba menebak-nebak kedatangan Riza
Riza membalas menyikut Reno
"Tahu aja kamu, iya nih aku mau makan siang tapi gak ada teman, kita makan bareng yu, tenang saja aku yang traktir, kita akan makan siang di Restoran Purnama" ungkap Riza mengutarakan maksud kedatangannya.
Reno tersenyum
"Parah loh Za, pantesan gratis, itukan Restoran punya bokap kamu juga" ucap Reno
"Iya tapi kan aku tetep bayar Ren ha..ha..ha.." Riza tertawa karena ocehan Reno
Mereka pun langsung pergi menuju Restoran Purnama, mereka menggunakan mobil Riza, Riza menyetir dengan santai, karena jam makan siang masih lama jadi Riza ingin menikmati suasana luar kantor. sesekali terjadi obrolan ringan antara teman seperjuangan didalamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Reanza
Lanjut baca
2020-07-07
2
🎀ᵀᵗᵇ'ˢ Inka24#BTBM❤️
aku mampir smpe dsni dlu yaa..dah aku vote karya kamu lho 👍😁❤️ smangat up nya yaa
2020-07-06
2
Kamalea
semangat selalu thorr
2020-06-29
1