Kasih Seorang Ibu

Riza tertawa melihat tingkah anak-anak itu "kalian mau tahu apa itu Jovisa?" Sambil mengangkat kedua alis nya. Serempak anak-anak mengangguk. Riza berdehem "Ehm..ehm..Jovisa itu jomblo visabilillah" sambil terkekeuh.

Anak-anak langsung tertawa "Wk..wk..wk..wk..wk"...lalu Imran anak yang paling gede diantara mereka protes "Ka, ko jovisa?, Kan kalau jomblo Fisabilillah itu pake F bukan V" protesnya dengan teliti.

Riza menoleh kepada Imran "bha..ha..ha..ko kamu tahu, maklum Kakak kan keturunan Sunda jadi tidak bisa ngomong F, bha..ha..ha..ha.." Riza ngeles menyembunyikan rasa malunya, karena sebenarnya Dia salah ngomong. Imran tak mau kalah "Ah, Kaka ngeles aj."

Riza memperbaiki posisi duduknya "Ya pokoknya yang Kakak maksud itulah, karena waktu sudah memasuki waktu Isya, jadi kita akhiri perkenalannya sampai disini, insyaallah sudah cukup kan perkenalannya. Mari kita tutup dengan membaca do'a kafaratul majlis (Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu ala ilaha illaa anta astagfiruka wa-atubu ilaik) yaitu do'a yang biasa digunakan saat menutup pengajian atau acara-acara islam lainnya." Ungkap Riza.

Sesudah ditutup anak-anak menyalami Riza dengan mencium punggung tangannya. karena sudah masuk waktu isya, tapi di mesjid belum ada yang adzan maka Riza pun mengumandangkan Adzan atas permintaan anak-anak. Sementara mereka bebaris dibarisan terdepan bersiap untuk sholat Isaya sambil mendengarkan adzan terlebih dahulu.

🍃🍃🍃

Seusai melaksanakan sholat Isya semua jama'ah bubar, termasuk anak-anak juga Riza. Riza pulang bersama Rois adiknya. Untuk memecah sunyi diperjalanan pulang " Kak kata Bunda, Hari ini Kakak ngajar ngaji anak-anak ya dimesjid komplek?" Selidik Rois memecah sunyi.

Riza menolehnya dengan tetap berjalan "Iya dek, tadi baru mulai perkenalan, soalnya mereka lagi semangat menuntut ilmu, kan sayang kalau semangatnya dipatahin gitu aja" ungkap Riza berusaha menjelaskan. Rois bertanya kemabali " apa Kakak Tidak capek, pulang kerja terus langsung ngajar ngaji? kayanya Bunda juga kurang setuju karena kasian lihat Kakak"

Riza menghirup udara lalu mengeluarkannya perlahan "Hmm..gimana ya dek, ah sudahlah nanti kita lanjutin dirumah ya" ucap Riza mengakihiri perbincangan, karena bingung mau menjawab apa.

Rois tidak berani bicara lagi, mencoba menghargai keputusan Kakaknya. Mereka terus berjalan melewati beberapa rumah. Setibanya di depan pintu rumah, mereka kompak mengucap salam "Assalamu'alaikum." Tidak lama pintu pun di buka "Wa'alaikummussalam warahmatullahi wabarakatuh, eh anak-anak Bunda sudah pulang" jawab Bundanya sambil tersenyum.

Pintu pun ditutup kembali, setelah keduanya salam sama Bundanya, Bundanya meminta anak-anaknya untuk yang baru datang, untuk duduk di shofa terlebih dahulu "Sini nak duduk dulu, ada yang ingin Bunda sampaikan" ungkapnya.

Riza dan Rois pun langsung duduk disampingnya. Bundannya menatap Riza terlebih dulu "Za, Kamu tadi pergi ngajar nagaji?" Tanyanya. Riza menbangguk "Iya Bund, emang kenpa ya?" Ungkap Riza balik bertanya.

"Za..maafin Bunda sebelumnya ya, Bunda tidak maksud untuk melarang kamu ngajar ngaji, tapi bunda tidak mau kamu terlalu kecapean za" ungkap Bundanya terus terang. Riza melirik Roy sembari mengangkat keningnya pada Rois, seolah minta bantuan untuk menjawab pernyataan Bundanya.

"Bund,.maafin Riza juga, Riza mengerti maksud Bunda, tapi Riza terlanjur janji sama anak-anak" sambil menatap Bundanya. Bunda membalas tatapan Riza "Tapi za, kamu pulang dari kantor saja lewat magrib, semua itu akan menguras banyak energimu za, kamu harus jaga kesehatan , Bunda Tidak mau kamu sakit lagi seperti waktu kamu masih SMP, kamu sakit karena kamu sibuk ikut ini dan itu sampai kamu abai terhadap kesehatan dirimu sendiri" Bunda berusaha meyakinkan anaknya.

Riza menunduk, tangan kirinya mebcubit adiknya seolah meminta bantuan. Rois pun mengerti, akhirnya memberanikan diri untuk bicara " Bund, apa boleh saya berpendapat?" Ucapnya ragu. Bundanya hanya mengangguk

Rois memulai "Bund, gimana kalau untuk soal ngajar ngaji, aku juga ikut mengajar." Bundanya menatap heran "kamu gimana sich Rois, malah mau ikut-ikutan bikin Bunda Khawatir!" Ucap Bundanya sedikit kecewa.

Rois berusaha mengatur nafas " Hmm..maaf Bund, maksud aku kita ngajar ngajinya gantian Bund, kalau perlu mengajak Raisya juga. Jadi kita ngajarnya cuma dua hari perorangnya, dan untuk kak Riza, kalau pas jadwal ngajar, hmm.. minta izin ke Ayah untuk pulang lebih awal" ungkap Rois perlahan, karena takut bundanya semakin kesal.

Riza menimpali "Bund Idenya Rois boleh juga tapi tidak apa-apa nanti aku tiga hari lalu Rois sama Raisya berdua 3 hari. Menurut Bunda gimana kalau seprti itu.? Bunda terdiam sejenak "Za, sekali lagi Bunda minta maaf, Bunda tidak bermaksud menghalangi kamu untuk berbuat baik, tapi Bunda mempertimbangkan kesehatanmu Za. Untuk Ide Rois boleh dicoba, biar Bunda nanti yang bicara sama Ayah kalian" ungkap Bunda, mulai meluluh.

Lalu keduanya memeluk Bundanya "Makasih Bunda sayang" ungkap mereka sembari mendaratkan ciuman di pipi kanan dan kiri Bundanya.

"Eh Bund, ayah belum pulang ya?" tanya Riza. Bundanya mengangguk "Iya, tadi meetingnya belum selsai, paling sekitar pukul 22.00 Ayah sampai ke rumah" ungkapnya. Rois ikut bertanya "Terus Raisya, mana Bund?" sambil celingak celinguk mencarinya.

"sehabis sholat Raisya langsung tidur, karena katanya besok mau bangun lebih awal." jawab Bundanya. Rois pun mengangguk. Akhirnya Riza dan Rois pun pamit untuk tidur, meskipun sebenarnya kalau sudah di kamar mereka belum tentu tidur.

Bundanya pun masuk ke kamarnya untuk istirahat "Istirahatlah kalian, Bunda juga mau istirahat" ucapnya.

🍃🍃🍃

Riza pun masuk kamar, menganti bajunya dengan baju tidur. Lalu ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, karena sepulang dari kantor Riza belum sempat untuk mandi.

30 menit kemudian, "cklek.." Riza membuka pintu keluar, Riza bermaksud untuk ke balkon. Seperti biasanya ingin bercerita kepada bintang. Riza langsung berdiri di depan pagar balkon "Segernyaaaa..suasana malam yang bikin damai" lirihnya pelan.

Mulai menengadahkan mukanya ke langit, memperhatikan setiap keindahan yang ada didalamnya, ada bintang yang begitu terang menurut berita yang di lansir dari ZME science, bintang yang besar itu bernama UY Scuty, yang ditemukan pada bulan Juni 2013. Ukurannya 1.700 kali lebih besar dari Matahari! Kalau bintang ini diletakkan di Tata Surya kita menggantikan Matahari, maka bintang ini akan membentang hingga melewati orbit Jupiter. Sungguh sangat besar.

Riza takjub dengan ciptaan Rabb semesta alam, Bintang yang begitu besar, karena jaraknya yang sangat jauh dengan bumi, maka bintang itu menjadi terlihat begitu kecil jika dibandingkan planet yang lain.

Riza mengangkat tangannya "Hai bintang, aku datang lagi, semoga kau tidak bosan melihatku di sini. Kau tahu bintang, aku selalu bahagia ketika melihat sinarmu itu, aku selalu merasa ada senyum dalam sinarmu itu. Sungguh aku tidak berlebihan, meskipun mungkin sebagian orang tidak begitu merasakan sinar indahmu itu." ungakap Riza seolah sedang bercerita.

Riza melambaikan tangan ke atas "Bintang, selamat malam, selamat menyinari, untuk malam ini sampai sini dulu ya, besok malam kita bercerita lagi" ungkap Rizal seoalah pamit kepada teman curhatnya.

kemudian Riza membalikan tubuhnya dari gelapnya malam, melangkahkan kaki menuju pintu masuk, dan segera memasuki kamarnya untuk segera beristirahat.

Namun seperti biasa Riza susah untuk tidur, akhirnya memilih untuk membuka laptopnya, mencoba mengerjakan sesuatu, mengetikan kata demi kata di laptopnya, entah apa yang diketiknya. tidak lama setelah itu, kembali menutup laptopnya, mengembalikannya ke atas meja. Riza meraih segelas air disitu lalu glek..glek..glek..meminumnya 3x tegukan.

Setelah minum, Riza bangkit untuk mematikan lampu utama dan membiarkan lampu tidur diatas mejanya menyala. Lalu Riza kembali ke kasur, merebahkan badannya, menarik selimut hingga ke dadanya. Berusaha memejamkan mata setelah berdo'a terlebih dahulu.

Riza mulai terlelap, wajah tenangnya tersorot sinar lampu, hingga samar sebuah senyum tersungging dimulutnya, namun matanya tetap terpejam, mungkin kini Riza sedang berada dalam mimpinya.

Beristirahat setelah lelah beraktifitas seharian membuatnya tertidur dengan begitu pulas, hingga subuhnya Dia tidak ikut berjama'ah ke mesjid karena kesiangan.

(😊😊🌻🌻Terimakasih sudah membacanya, like & comenmu begitu berarti, krisan membangunnya aku tunggu 🌻🌻😊😊)

Terpopuler

Comments

Sugianti Bisri

Sugianti Bisri

tetep semangat 💪

2020-07-20

1

Talaha Talabiu

Talaha Talabiu

nyicil lagi

2020-06-24

4

Adine indriani

Adine indriani

Like smp sini kak aku akan mampir trs😊👍

salam dr love at first sight
aku ingin bercinta sekali saja

2020-06-22

10

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!