Luka Tak Berdarah

Setelah Riza memberikan selamat kepada Ceri, Dia kembali berjalan mencoba menjauh dari keramaian, Riza menuju sebuah kursi berwarna merah yang berada dipojok taman, Dia memilih duduk dan merenung di sana. Sesekali Riza menatap ke arah pasangan pengantin itu, lalu beralaih kesekeliling keramaian, Berusaha mencari orang yang dikenal selain Ceri.

"Ada apa ini, kenapa ada sesak dalam dada ini, bukankah Ceri hanya temanku?, Kenapa ada ketidak relaan disini" dalam batinnya bertanya-tanya dan tangannya meremas dadanya sendiri.

🍃🍃🍃

Sementara di rumah, adik-adik nya sedang berencana mengajaknya makan siang di luar sesuai kesepakatan saat mereka joging seusai sholat subuh.

Tibanya siang sekitar jam 14.00, pintu kamar diketuk ramai-ramai oleh ketiga adiknya "Tok..tok..tok..Ka Riza, ayo kita penuhi janji kita sama kak Roi" ucap Raisya sembari mengetuk-ngetuk pintu Kakaknya. Namun tak ada jawaban, mereka dengan sabar menunggu, 5 menit, 10 menit terlewat. Mereka saling memandang, dan kembali mengetuk-ngetuk pintu kamar Riza dengan lebih keras. Karena tidak ada jawaban akhirnya mereka memilih mendobrak pintunya.

"Gedebuk" pintu pun terbuka, dan mereka langsung mengedarkan pandangannya mencari sosok Riza. Didapatinya Riza terbaring di atas tempat tidurnya, dibangunkannya berkali kali "Ka..ka..kakak, ayo bangun, kita mau pergi kan ka?" Ucap si bungsu sembari menggoyangkan tubuh Kakaknya dengan perlahan. Namun nihil Riza tetap saja tidak terbangun.

🍃🍃🍃

Riza, berharap ada teman atau saudaranya disampingnya saat ini, mendengarkan ceritanya sambil duduk dipojokan taman. Riza mencoba meraba-raba sakunya, mencari sesuatu "Lha, kemana hp ku, kalau begini bagaimana aku bisa menghubungi teman atau adik-adikku" Riza kecewa karena tidak mendapati yang dicari.

Bosan mulai mendominasi, akhirnya Riza bangkit dari kursi merah yang didudukinya, bermaksud untuk pergi meninggalkan pesta yang semua pengunjungnya terasa asing baginya. "Ah, sudahlah, biar saja aku tidak pamit pada Ceri, toh aku sudah ketemu, lebih baik aku pulang sekarang" dengus Riza sedikit kecewa dengan kesendiriannya.

Keluar dari area taman, menuju jalan kecil didepannya, Dia berjalan penuh kehampaan, yang tidak dimengerti atas dasar apa bersemayam dalam dada nya. Mata elangnya bergerak menelusuri segala penjuru seakan sedang mencari mangsa.

Lelah dicari-cari pun tidak ada satu pun mobil umum yang lewat, sementara Dia sendiri tidak mengerti kenapa Dia tidak membawa mobil atau motornya saat ini. Dia tidak mengerti kenapa bisa sampai di tempat yang tidak diharapkannya.

"Setelah menyaksikan keramaian di pesta tadi, Lalu kenapa sekarang tiba-tiba jadi sepi seperti ini?" Gumamnya penuh tanda tanya.

Akhirnya Dia memilih terus berjalan menjauh dari pesta. Semakin jauh semakin sunyi. Deret pepohonan yang menghiasi jalanan, bunga-bunga liar yang menunjukan pesonanya, semilir angin yang menerpa wajahnya dengan begitu halus, sehingga Dia begitu nyaman dibuainya, tak sadar didepannya ada batu berukuran cukup besar dan bruuuk, Riza jatuh karena tersandung.

🍃🍃🍃

Di dalam kamar Riza, ketiga adiknya memilih duduk santai dishofa sambil menunggu Kakaknya yang sedang tertidur pulas. Tiba-tiba mereka terkaget ketika mendengar "Bruuuk, Aww" suara jeritan Kakaknya.

Mereka segera menghampiri, dan mereka mendapati kakaknya ada di lantai sambil memegang kepalanya. "wkwkwkwkw.." bukannya di tolong tapi mereka malah tertawa.

"Ish..jahil sekali kalian ini, bukannya kakaknya ditolongin, eh malah diketawain, sakit tahu" dengus Riza sembari menunjuk kejidatnya. "Lagian kak Riza aneh-aneh aja, masa mau terjun ayung dari ranjang, wkwkwkwk," celoteh si bungsu sambil ketawa.

Rei dan roy segera berjongkok berusaha membantu kakaknya untuk bangun "Ya sudah,yo sini Kakakku, ayo kami bantu untuk bangun" ucap kedua adiknya dengan nada meledek.

"Sialahkan duduk kakak yang baik hati" ucap Raisya sambil menunjuk tempat tidur, mempersilahkan kakaknya. Setelah Riza duduk, Raisya memberikannya minum, supaya lebih rilex.

"Hei..tunggu, kenapa kalian semua beramai-ramai ada dikamarku?...bukannya aku tadi..." Ucap Riza tehenti membuat adik-adiknya penasaran. "Tadi kenapa kak, tadi kakak jatuh?" Ucap Rei. Hmm..Riza menatap adik-adiknya bergiliran.

Riza terdiam, mengingat-ngingat apa yang barusan dialaminya, "kenapa tiba-tiba ada di kamar, bukankah aku tadi sedang berjalan di taman?" Bertanya-tanya dalam hatinya.

Tangan Raisya bergerak seperti setrikaan didepan wajah Riza yang masih bengong "Hallo..Hallo..Hallo" suara cemprengnya mengagetkan lamunannya.

"Eh, iya kenapa dek" Riza menjawab sekenanya. Rois yang paling lembut hatinya, menangkap ada sendu di balik mata elang kakaknya, lalu dia duduk disamping kakaknya "Ka, Kakak nih kenapa?, kalau punya masalah, cerita-cerita dong sama kami" ucapnya sembari merangkul kakaknya.

"Enggak adik-adik ku sayang, kakak hanya sedang memikirkan kenapa kakak bisa terjatuh dari tempat tidur, dan ternyata setelah kakak ingat-ingat, Kakak tadi mimpi kesandung batu" Riza menjelaskannya, dan berusaha menyembunyikan sisa sedihnya yang terbawa dari mimpinya.

Ketiga adiknya pun percaya dan mereka tertawa bersama. Raisya pun mengingatkan janjinya untuk makan ramen bareng. Riza tersenyum "Ok, siap meluncur, tapi kalian tunggu dulu di luar sana, aku mau mandi dulu, bau iler nih" ucap Riza sembari menunjuk ke arah ujung mulutnya.

Tanpa banyak protes, ketiga adiknya langsung mengerti dan keluar dari kamarnya sembari ketawa ketiwi gak jelas.

Riza segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. depan cermin Dia berkata "Wahai engkau yang ada di dalam cermin, kenapa kau merasa cemburu saat calon mempelai wanita di mimpimu ternyata adalah Ceri temanmu?, bukan kah hanya temanmu, kenapa kau harus merasa sedih ketika Dia bersanding dengan Lelaki lain?, apa kamu punya perasaan lebih terhadapnya?" gumamnya sembari menunjuk-nunjuk ke arah cermin.

Namun Riza segera tersadar "Astagfirullah ada apa denganku, bukankah itu hanya mimpi, kenapa aku jadi ribet kaya gini sich" dengus Riza merasa kesal pada diri sendiri.

Riza segera menyelsaikan kebutuhannya di kamar mandi, Setelah selsai segera Dia mengenakan pakaiannya. Riza sadar ketiga adiknya sedang menunggu, maka tidak lama kemudian Dia memilih mengenakan Kemeja polos berlengan sesikut, berwarna hitam, dan mengenakan celana formal berwarna hitam pula.

sesudah rapi, Bergegas ke luar kamar menemui adik-adiknya. tanpa banyak omong, mereka langsung pergi menggunakan mobil Honda Brio punya Riza, tentu saja setelah berpamitan pada ayah bundanya.

🍃🍃🍃

sesampainya di kedai Ramen, mereka memilih meja pojok, supaya lebih santai. lalu mereka memilih menu yang sudah disiapkan dipapan menu di atas meja.

Raisya memilih wakayama ramen dengan kombinasi shoyu dan tonkutsu yang disajikan dengan telur setengah mateng. Rois memilih Nanami Ramen dengan kombinasi daging ayam dan telur. Rei memilih spichy miso dengan kombinasi tidak jauh beda dan terakhir Riza memilih miso Ramen, untuk kombinasinya tudak jauh beda hanya berbeda dari bumbu kuahnya saja.

usai memilih menu, Riza menyerahkannya pada pelayan. Sambil menunggu pesanan mereka meminum jus yang sudah dipesan terlwbih dahulu. Tidak lama kemudian pesanan pun datang, empat mangkuk Ramen dengan aroma yang berbeda, terlihat asap masih mengepul dari setiap mangkuk yang dihidangkan.

Raisya langsung saja mengambil cabe yang sudah disediakan, dua sendok dimasukannya ke dalam ramennya, dikocek-koceknya biar tidak terlalu panas. langsung saja dia menyeruput ramennya dengan sumpit "Sruuup" Raisya dengan lahapnya menyeruput Ramennya tanpa memperdulikan ketiga kakaknya yang masih menunggu, karena mereka tidak terbiasa dengan makanan panas.

"Aduh sya, kamu kaya orang kesurupan kalau makan ramen, sampai-sampai lupa baca do'a" ucap Riza sembari tersenyum. "Hehe, abis kalau ramen sudah di depan mata, aku suka gak nahan kak" timpal Raisya sambil cengengesan.

(🌻🌻Terimakasih sudah sudi membaca, like & comenmu begitu berarti, krisan membangunmu aku tunggu😊😊🌻🌻)

Terpopuler

Comments

Epron Putra

Epron Putra

jdi sdih

2020-12-14

1

Om Rudi

Om Rudi

Om jadi galau bacanya, he he he

2020-11-11

1

akun nonaktifkan

akun nonaktifkan

Haii Thor, aku pengunjung baru 😍

Aku cuma kasih bomlike sampai disini aja duluu, ntar lanjutkan like kok😁


Mampir karyaku sekalian like backnya🥺

Pasti aku selalu mampir karyamu loh!😆

2020-07-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!