Maaf sebesar-besarnya Arinta istri ku. Kau wanita sederhana yang cantik dan lembut. Kau selalu menyemangati ku kala aku terpuruk. Dan mendampingi ku hingga aku sukses.
Seandainya kau mau menerima dan menurut saat aku menduakan mu. Mungkin aku tak akan berlaku kejam pada-Mu. Aku mencintaimu dan juga mencintai nya. Aku tak bisa memilih di antara kalian berdua.
Cinta pertama ku belum usai, dan selalu masih tersimpan di hatiku. Kau sangat mengerti aku, sayang. Untuk kali ini aku bersikeras untuk mempertahankan hubungan kami. Maafkan jika aku egois. Aku benar-benar masih mencintai nya dan iba karena nasibnya tak seberuntung kamu.
Aku masih ingat kali pertama pertemuan kami, waktu itu dia dipukulin oleh suaminya. Yang nyatanya suka mabuk dan berjudi. Hartanya habis karena kalah judi dan mabuk-mabukan terus menerus.
Rasa iba ku timbul pada nya, juga rasa sayang ku masih saja tersimpan di hatiku. Di rumah kontrakan yang kecil serta kumuh. Tempat lembab dan bocor di mana-mana. Awalbya aku hanya mengirimkan sembako dan keperluan lainnya. Sebagai tanda simpati saja.
Dan anehnya aku sering melakukan nya entah mengapa aku selalu ingin bersamanya dan memberikan kebahagiaan pada nya. Apalagi saat pertama kali bertemu wajah nya dan tangannya penuh memar karena di aniaya suaminya.
Sehingga suatu ketika kami khilaf melakukan nya. Aku menyetubuhi nya pada saat itu. Di rumah kontrakan nya yang kumuh itu. Di kasur usang dengan sprei kumal, aku bahkan tak jijik menyetubuhi nya dengan penuh gairah seksual tinggi.
Kejadian nya saat sehabis membetulkan handle pintu rumahnya yang rusak, karena ulah suaminya juga menambal papan di dinding dapur nya yang bolong. Entah mengapa kami saling memandang, seolah-olah memahami langsung saling melengkapi.
Pergulatan penuh kenikmatan waktu itu penuh semangat. Semula kami melakukan percintaan kami di dapur, di meja makan kayu lapuk itu. Suara deritan kayu dan ******* memenuhi ruang dapur sempit itu. Lalu berpindah ke kamar nya, hingga berbagai gaya ia bahkan meminta nya tanpa ragu. Aku sangat menikmati percintaan sesi berbeda-beda dari kebiasaan ku dengannya ( Istriku di rumah). Aku menyambut semua keseruan dan nikmat yang kita rengkuh bersama pada waktu itu.
Sehingga lama kemudian menjadi rasa sayang yang terjalin lagi. Sesekali diantara kunjungan ku pada nya kami melakukan nya. Selang beberapa bulan Sinta memutuskan untuk berpisah dengan suaminya, sedikit lebih aku turut andil membantu nya berpisah dari suaminya. Uang memang berkuasa jika sudah berbicara maka semuanya beres.
Kemudian aku putuskan untuk membelikan rumah dan memberikan modal usaha untuk dia. Lama-lama jadi makin intim dan kami sudah melakukan sesuatu bukan seperti kekasih namun selayaknya suami istri.
Gairah seksual nya sangat tinggi dan memacu adrenalin ku untuk saling memuaskan. Sikap kelelakian ku di pertaruh kan. Seberapa besar gairah bercinta kami tak pernah puas lagi dan lagi.
Wajahnya memang tak secantik istri pertama ku. Arinta. Namun ia sangat tahu apa yang ku mau di ranjang. Kulit nya sedikit gelap di banding dengan Arinta yang putih dan sintal. Namun ia sangat pandai bermain di ranjang, sangat memuaskan bikin ketagihan.
Waktu ku bersama keluarga kecilku ku korban kan hanya demi dia. Aku selalu menginginkannya terus menerus, ku abaikan semua hanya demi bersama nya. Segalanya sangat indah dan nikmat jika bersama Sinta.
Hingga suatu waktu kita kepergok, malunya setengah mati di tambah istri ku Arinta ikut serta di sana. Dan ku yakini dia juga ikut serta merekam adegan percintaan kami.
Dan ia juga mantap dengan meminta cerai dari aku. Tidak aku tak akan pernah melepaskan nya begitu saja. Dia akan tetap kupertahankan sebagai istri ku.
Karena dia aku maju dalam bisnis ku di toko bangunan. Yang awalnya kecil sehingga menjadi besar dan berlimpah harta. Dia wanita yang setia dan menerima ku tanpa syarat apapun.
Selain dari itu dia selalu menyemangati ku dan lembut serta menurut. Namun semenjak kejadian itu dia selalu menjawab perkataan ku. Menjadi memberontak dengan aksinya mendadak pergi dari rumah dan tinggal dengan mbak Maya.
Aku pura-pura mengancamnya tak memberi harta gono gini juga dia (Arinta) tak patah arang. Wanita baik yang ku tahu hidup sebatang kara ini begitu teguh hati-Nya. Hatiku nyeri, sakit ingin ku bujuk dia serta merayumu (Arinta) namun ego ku sebagai lelaki juga tinggi.
Paling hanya gertakan saja dia akan kembali ke rumah kami. Dan nyatanya saat kembali ke rumah kami, tempat itu gelap dan banyak sampah daun di halaman juga banyak debu di teras.
Nampaknya sudah berhari-hari di tinggal kan. Benar saja rumah di bagian dalamnya juga sama berdebu tanpa tanda kehidupan. Aku memerintah Sinta untuk membersihkan semuanya.
Jawaban nya Sinta berkali-kali kebalikan Arinta. Ia mengomentari dan menggerutu, terlebih lagi bahasa nya tak ada lembut atau manis-manisnya.
Berbeda dengan Arinta baik sedikit atau banyak pekerjaan rumah yang dia beresin ia selalu tersenyum dan tak pernah mengeluh. Ia juga pandai memasak. Hanya orang bodoh jika melepaskan nya.
Arinta benar-benar berubah, ia menjadi acuh dan dingin padaku. Tak pernah tidak selalu menjawab perkataan ku dan membantahnya. Dan parahnya ia selalu benar dengan segala pembelaan nya. Aku benar-benar frustasi menghadapi segala tingkahnya.
Ia memilih tinggal dirumah kontrakan yang tak layak huni. Bersama dengan putri kami, yang ikutan membenci aku dan Sinta. Ia menolak kedatangan kami dan mengusir kami.
Aku terpaksa menyetujui atas gugatan cerai itu. Apalagi bukti nyata yang dimiliki oleh Arinta benar-benar akurat dan kuat. Banyak saksi dan buktinya.
Bahkan ancaman aku juga tak di hiraukan olehnya. Aku benar-benar tak rela berpisah dari nya. Aku akan selalu memastikan dia hidup baik dan bahagia.
Bagaimanapun dia wanita satu-satunya yang menerima aku dalam keadaan kere atau melarat. Berbeda dengan Sinta yang selalu penuh drama dan selalu cemburu jika aku keluar rumah demi kepentingan pekerjaan atau ingin menemuinya.
Putriku dan ibunya, Arinta aku benar-benar mencintaimu dan tak terima kau meninggalkan aku tanpa mempertimbangkan kembali semuanya yang sudah kita lewati bersama.
Apa kau tak mengerti apa yang ada dalam hati ku. Kita bisa tinggal di rumah kita bersama-sama dengan bahagia. Kau, aku, Sinta dan putri kita. Kita dapat saling melengkapi bukan? Mengapa kau pergi meninggalkan semuanya.
Ini adalah milikmu sayang, apa kau tak menghargai semuanya, harta yang ku kumpul kan hanya milik kita bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Tri Soen
Bikin Arman bangkrut thor ntar Sinta pasti ninggalin dia ...dasar wanita gila harta gak seperti Arinta yg mendampingi Arman dari nol ....
2022-11-08
0
HENI Ariyanti
ogah lah sermh sm pelakor 😡
2022-10-04
0