5. Viral

"Maaf, selama ini aku melukai kalian. Aku sudah menikah sirih dengan Sinta. Jadi kita akan bersama di rumah ini. " Ujar Arman.

"Apa? Barusan Mas Arman meminta aku tinggal bersama dengan kalian, bertiga? Di sini? Apa Mas tidak waras? Mas yang selingkuh kenapa aku harus menerima semua ini? " Tanya Arinta.

"Rinta. Semua akan baik-baik saja, kita bisa hidup rukun bertiga. Dia orang yang baik. " Bujuk Arman.

"Jika orang baik, dia tak akan merebut suami orang. Jika kalian bisa jaga maruah maka tak ada perselingkuhan. " Jawab Arinta ketus.

"Kasianilah Kinanti, Arinta. " Bujuk Arman lagi.

"Lebih kasian lagi dia mempunyai ibu dua, jika dia mengetahui cara dapatnya dengan cara di gerebek warga.. " Sakarse Arinta langsung menyindir.

"Kami khilaf, Rinta. " Kilah Arman memberikan alasannya.

"Khilaf kok sampai berbulan-bulan lamanya. " Arinta mencibir nya.

"Kenapa sekarang kau selalu menjawab setiap kali aku bicara. " Arman mulai kesal.

"Karena kamu Mas. Kamu yang tak jujur dan perbuatan mu tak layak di hormati. Sudah sepantasnya aku menjawab pertanyaan mu yang salah. " Jawab Arinta yang masih mempertahankan nada kalimat yang dia lontarkan pada suaminya.

Karena di sisinya masih ada putri mereka yang memperhatikan setiap perdebatan mengenai keinginan Arman.

"Aku akan membawa nya besuk dan kita akan menjadi keluarga bahagia. " Tekan Arman.

"Aku akan keluar dan selamat atasnya. Kebahagiaan mu yang kau dapatkan dari kekasih mu dulu, yang masih kau cintai." Sahut Arinta.

"Kau mau kemana? Sudah tak memiliki keluarga dan tak punya rumah juga apalagi penghasilan. " Arman bertanya dengan nada meninggi karena sudah mulai tersulut emosi nya.

"Kemana aja. Asal tidak dengan kalian. Putriku pasti mendapatkan gunjingan dan di ejek, karena bapak nya menikah dengan cara di gerebek warga karena zina. " Jawab Arinta langsung.

"Kau tak akan bertahan lama. Jadi gembel di jalan ya, iya. Kau mau ajak anak ku hidup di jalanan di luar sana? " Maki Arman.

"Jangan meremehkan segala sesuatu Mas. Kau pikir kau sudah hebat karena kau kaya? Harta benda bisa lenyap jika Allah berkehendak, juga nyawa seseorang. " Arinta langsung mengingat kan suaminya.

"Alah kau sok menasehati segala. Apa kau pikir kau mampu seperti aku merintis usaha dari kecil? Kau itu dulu cuma babu lalu ku nikahi karena kasian. " Cibir Arman tak mau kalah.

"Iya Mas. Ngerti dan aku ingat. Paling tidak aku lebih bermartabat. Tidak menggoda majikan ku. Juga tidak genit sama semua orang. Biar miskin aku masih memegang teguh kehormatan. Biar susah tak tergoda menjadi simpanan orang. " Jawab Arinta.

"Jika kau keluar dari sini maka aku tak akan membagi harta sepeser pun! Ingat kau! " Hardik Arman.

"Terserah Mas. Aku toh nikah sama kamu bukan silau harta. Bukannya kau masih miskin dulu waktu kau nikah sama aku? Jika kekasih mu balik sama kamu sekarang itu jelas karena harta mu! " Jawab Arinta ketus.

"Percuma omong sama kamu! " Arman pun masuk ke kamar mereka yang selalu untuk beristirahat dan memadu kasih.

Arinta hanya menatap sedih. "Tega banget kau menghina ku Mas. Akan aku buktikan dengan cara ku. " Batin Arinta.

"Ma. Aku tak mau tinggal sama Papa. Dia jahat. " Suara Kinan merengek di belakangnya Arinta meremas dress rumahan yang di kenakan nya.

"Iya sayang. Kita akan bersama selama nya. Dan aku akan menjagamu. Walaupun nanti rumah kita kecil sayang. " Jawab Arinta membelai suraai panjang putrinya. Anak itu hanya menganggukkan kepalanya.

Keesokannya Arman beraktivitas biasa tanpa berdebat kata mereka sarapan pagi bersama dengan tenang. Kemudian ia keluar dari rumah. Kinanti pun berangkat ke sekolah bersama jemputan dari sekolah.

Tak lama mbak Maya datang dengan naik ojol. "Assalamu'alaikum." Sapa nya saat memasuki halaman rumah.

"Walaikumsalam, mbak. Mari masuk. " Ajak Arinta bersemangat dan senyum lebar.

"Mbak sudah mengetahui dari Mas Esra. Kau bagaimana, keadaan mu. Maaf baru sekarang mbak kemari karena kesibukan toko juga Rara ada ujian. " Jelas Mbak Maya kakak kandung Arman.

"Baik mbak. Aku sudah memantapkan keluar dari rumah ini. Aku tak sanggup harus jadi satu dengan nya. Jika dia mau menduakan aku dan tinggal terpisah. Mungkin aku bisa mbak. Tapi untuk bersama.. Maaf mbak. " Jelas Arinta menundukkan wajah.

"Jangan khawatir aku dan Mas mu setuju membantu mu. Biarkan Arman adik kandung ku. Tapi caranya salah. Aku juga tak terima dia dengan istri barunya. " Sahut mbak Maya.

"Terima kasih mbak. " Arinta memegang kedua tangan kakak ipar nya dengan haru. Maya pun membalas nya menyalurkan kekuatan nya memberikan semangat pada iparnya yang teraniaya.

"Untuk sementara kalian tinggal bersama kami dulu. Toh Kinan dan Rara satu sekolah. " Bujuk Maya.

"Makasih Mbak, maaf merepotkan kalian. " Arinta tak tahan lagi menangis di hadapan kakak ipar nya.

Sore nya mereka berdua pindah dan bibi Rumi dia berhentikan karena sejak pertemuan terakhir Arman tak memberi uang harian. Agaknya dia serius dengan keputusan nya yang salah itu. Arinta sudah bertekad mandiri tanpa bantuan dari Arman. Berdua saja dengan putri nya. Mbak Maya memang baik namun untuk menumpang rasanya segan bagi Arinta.

Ia meminta bantuan temannya mencari kontrakan murah dan tinggal bersama dengan Kinanti. Dan akhirnya mereka disini, Arinta pindahan dibantu dengan Maya dan Esra.

"Yakin kau tinggal di sini? Rumah nya tak layak untuk kalian. " Maya memperhatikan setiap sudut rumah.

"Mbak rumah nya baik tidak bocor sudah cukup. Lagi kita hanya berdua saja. " Arinta mencoba menenangkan Maya.

Sepeninggal Maya dan Esra Arinta bersih-bersih rumah dan memasakkan makanan untuk Kinanti tak lama ponselnya berbunyi.

"Arinta, beraninya kau memposting vidio ku dan Arman.! Kau seharusnya melakukan hal itu! Kau akan menyesal! " Suara Sinta memaki lantang di sana.

"Harusnya kau pikir dulu sebelum merebutnya dasar tak tahu malu! " Arinta menjawabnya dengan tenang dan langsung mematikan sambungan.

Aku tak memposting vidio ku kenapa dia marah? Batin Arinta. Lalu ia membuka media sosial dan benar vidio asusila itu viral dan trending. Dimana Sinta merayu meminta jatah nya di hadapan warga saat itu.

"Rasakan kau dasar pendosa. " Batin Arinta geram. Ia merebahkan tubuhnya di samping Kinanti yang sudah terlelap.

"Semoga mereka mendapatkan balasannya dari mu ya Allah. Mereka sudah keterlaluan pada kami. " Batin Arinta sedih.

Suaminya benar-benar lebih memilih simpanannya daripada buah cinta mereka. Sekian lama tak ada artinya sama sekali. Hubungan antara mereka tidak ada artinya bagi Arman. Pengabdian pada orang terkasih dibalasnya dengan kejam.

"Setidaknya kau pikirkan nasib Kinanti untuk masa depan nya nanti Mas," Arinta hanya menangis pilu.

Terpopuler

Comments

Tri Soen

Tri Soen

Beruntung nya Maya kakak ipar yg baik gak mendukung adek nya yg salah jalan ...Arman memang egois banget biar kan lah hidup dengan Sinta ntar lama-lama juga menyesal melepaskan berlian hanya dapat batu kerikil ....

2022-11-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!