Setelah kejadian itu, kami tidak berbicara sepatah kata pun, hingga kami menghabiskan makanan masing – masing.
Suara tegukan air minum terdengar darinya dan juga dari ku, suasana hening ini menyebabkan suara sekecil apapun akan terdengar dengan sangat jelas. aku pun mengambil inisiatif untuk berbicara duluan.
“bagaimana mel udah kenyang”
“udah ran”
Randi pun berdiri melangkah meninggalkan kursinya dan berpindah tempat duduk di samping melani, duduk dan mulai mengeluarkan buku dan pulpen dari dalam tasnya.
Melani hanya melihat randi yang berpindah tempat duduk tanpa bertanya apapun, setelah menyimpulkan sendiri di kepalanya, kesimpulan yang ia dapat hanya dia berpindah tempat duduk untuk memudah kan kita untuk mendengar sound yang dikirm kawan – kawan sebagai referensi untuk membuat yel yel, itu menjadi jelas seketika dia mengeluarkan buku dan pulpen dari dalam tasnya.
“kalau sudah selesai ayo kita diskusi kan, tentang yel yel kelompok kita ini”.
“sebelum itu aku ingin bertanya kepada mu Ran, kenapa kamu lebih memilih nama kelompok kita orang hutan (Pongo) di bandingkan ikan hiu (Shark).”
Randi memegang dagunya dan berpose seperti berfikir, melani hanya melihat nya dengan wajah yang di senderkan di tangan yang bertumpu kemeja.
“ya yang jelas karena Orang hutan merupakan spesies yang sangat pintar, aku percaya itu cocok dengan kelompok kita yang orang – orang seperti pemikir semua, di banding kan Ikan Hiu yang menyeramkan itu, tidak cocok untuk kelompok kita”
Menjelaskan dengan perlahan dengan nada bicara yang santai dan tenang, randi merasa itu sangat keren.
“oh begitu, lumayan pemikiran mu sedikit unik”
Melani memuji tapi mukanya hanya datar dengan ekspressi biasa saja.
Mereka berdua pun saling berbincang dengan santai seperti biasanya, kegugupan Randi yang diawal dan kesanya terhadap melani juga sudah sedikit berubah, sepertinya dia dapat santai sekarang dengan perbincangan biasa ataupun jarak yang dekat dengan melani, karena hatinya sudah sedikit terbuka untuk menerima orang lain tanpa memikirkan pendapat orang itu.
Melani mengeluarkan headset, dari dalam tasnya, menyambungkanya ke handphone, tangan yang terlihat kecil itu memasangkan salah satu kepala headset ke telinga
kananya, setalah itu memberikan satu kepala headset lagi kepada randi.
Randi menerima headset itu, dari tangannya melani dan memasangkanya ke telinganya sendiri di sebelah kiri.
Melani mulai menghidupkan sound/suara dari handphonenya, terdengar di masing masing telinga suara alunan lagu dan sorak sorakan dari dalam headsetnya. Mereka berdua pun saling mendengarkan bersama – sama dan berdiskusi apa yang perlu di masukkan kedalam yel yel mereka, nada apa yang mereka butuhkan, dan lain-lain.
Selagi menuliskan kata - kata ke dalam yel yel tersebut, headset milik randi terlepas, hendak ia untuk mengambil kembali headset yang terjatuh ke atas meja, tetapi terlihat tangan kecil itu mendahului nya dan memasangkanya kembali ketelinga randi, suara pun keluar dari mulut melani.
“biar ku bantu pasangkan”
Wajah yang terlihat santai tapi menenagkan itu, perlahan menunjukkan rasa senang, tangan kecilnya pun menyentuh bagian kiri wajahku, memasangkannya dengan perlahan, aku yang awalnya hanya memandangi buku sambil menulis kata – kata yang di butuhkan dalam yel yel tersebut, termenung dengan tingkahnya, matanya yang memandang ku begitu menenangkan, senyum manis dari bibirnya memancarkan kebahagiaan, setelah memasangkan kembali headset ketelinganku ini.
Aku merasa Waktu berhenti, waktu hanya milik kami berdua, tidak menghiraukan suara di luar zona kami, pikiran ku itu pun di penuhi dengan….suara detak jantung yang sangat berdebar, walau itu tak terlihat langsung dari wajahku.
Diskusi pun di lanjutkan…………
…….
Terlihat di sebuah taman yang ada di sekitar kampus dua orang duduk, sepasang cewek dan cowok duduk bersamaan, mereka adalah Randi dan Melani, ketua dan wakil kelompok Pongo ini sedang menunggu teman teman yang lain, untuk datang kelokasi ini, kami berencana ingin melakukan latihan gerakan untuk yel yel kami.
selagi disela – sela menunggu randi mendengarkan yel yel yang telah mereka buat di restoran, dengan kedua headset di telinganya. Selagi mendengarkanya randi pun sedikit berbicara di dalam dirinya.
‘Setelah selesai menbuat yel yel tersebut, kami sebelumnya sudah mengirim kan audio kepada yang lain untuk yel yel tersebut, yang jelas yel yel tersebut bukan dari suara ku, aku meminta melani untuk menyanyikan yel yel yang sudah aku dan dia buat, ternyata suaranya sangat indah, walau tidak bisa di bandingkan dengan suara penyayi asli, tapi ini sangat menenagkan, dan sangat bagus di telinga ku’
Melani hanya bermain Handphone di samping sambil menunggu tanggapan teman – teman dan randi yang sedang asik mendengarkan yel yel mereka.
‘di saat kami di restorant tadi dia mengatakan, dia pandai dalam bermain gitar, itu sebebnya dia tidak malu – malu dalam bernyanyi, karena baginya, bernyanyi itu asik, dan dia suka itu. Aku tidak tahu bahwa aku bisa sedekat ini dengan seorang cewek. Aku pikir di saat akan pergi ke perguruan tinggi, menemukan teman itu sangat sulit, tetapi aku sangat beruntung dapat yang terbaik di awal, hanya opiniku, karena semua orang yang pergi kepeguruan tinggi semuanya keluar dari zona nyaman mereka disitulah kenapa orang akan mencari teman yang menurutnya nyaman, semua orang mungkin berfiir seperti itu juga.
“bagaimana Ran, udah tepat atau belum”
Pertanya di lontarkan oleh melani, meminta tanggapan randi dengan yel yel dari suaranya itu.
Randi melepas headset dan mengutarakan pendapatnya.
“ya menurutku, tidak ada yang lebih baik dari ini, aku percaya teman – teman yang lain beranggapan seperti itu”.
Melani terlihat senang mendengar tanggapan tersebut, ekspressi senang terpancar dari wajahnya dengan senyum khasnya, menurut randi dia sangat menyukai saat dia mengeluarkan senyum khasnya, rasanya ikut bahagia juga melihat senyum itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
✨Mohammad Yusuf✨🐾🌀🎏
okay deh Thor
2022-09-28
1