Aku hanya bisa tersenyum kaku dan cemas di hadapan senior – senior itu, aku pun mengeluarkan suara dan mengatakan sesuatu kepada senior tersebut, sambil menjauh dari mereka.
“permisi ya bang,”
sambil berjalan dengan cepat aku menarik tangan cewek tersebut kembali keruangan tempat mahasiswa baru
berkumpul, dengan langkah kaki yang berat, dadaku berdetak begitu cepat seperti berlari maraton, keringat dingin mulai keluar dari tubuhku, sebelum sampai dibelokkan aku masih menahan nafas, karena ke panikan ku.
“woi !!”
senior itu meneriaki ku, tapi aku tetap lanjut tanpa peduli dengan perkatan mereka, sesampainya dibelokan aku melepeas tangan cewek tersebut dari genggamanku, yang memaksa dia pergi dari tempat tersebut.
“kamu tidak apa apa kan ?”
Setelah melepas tangannya aku bertanya tentang kondisinya saat ini, dengan hati yang masih berdetak cepat, dan nafas yang berat.
“aku baik – baik saja, terimakasih ya, senior – senior tadi seram juga ya”
Cewe itu tersenyum dengan senyum yang santai dan merasa lega karena sudah di bantu.
“ok, ayo balik keruangan”
aku terheran – heran kenapa dia tersenyum, sedangkan dari pandanganku rasanya tadi adalah prilaku yang tidak pantas dari senior tersebut.
“kamu yang duduk disamping ku tadi ya?, di dalam ruangan”
sambil berjalan ke ruangan dia mengajak ku berbicara dengan santainya tanpa ada beban apapun setelah melalui situasi tseperti adi, dia berhenti sejenak dan mengangkat tanganya untuk bersalaman sambil memperkenalkan dirinya kepada ku.
“aku Melani Natasya salam kenal.”
Aku juga berhenti sejenak, karena tiba – tiba cewek ini berhenti, sambil berbalik kerahnya, aku menjawab dan memperkenalkan diri ku,
“mmm… Randi Padrian, salam kenal”
sambil bersalaman dengan dirinya. Dia tersenyum, dan aku memalingkan wajah ku dan melanjutkan perjalanan
ke arah aula……
Sesampainya aku ke ruangan melani di tanya oleh panitia kenapa lama sekali pergi ke toiletnya, aku tidak di tanyai karena waktuku cukup sebentar, sambil berjalan melewati kerumunan mahasiswa aku kembali ke posisiku, sambil melihat ada mahasiswa baru yang maju di depan sedang di tanya tanyai tentang materi dll.
Aku berfikir apa yang Quest itu katakan benar kepada ku.
‘sepertinya selesai atau tidak nya aku menyelesaikan Quest tersebut tidak ada tanda – tanda yang system berikan kepadaku, atau ada sebuah tanda untuk melihat keberhasilan dalam menyelesaikan Quest tersebut, atau semua ini hanya imajinasiku’
“lihat Quest”
sepontan aku mengatakan itu, dan secara tiba-tiba muncul lagi layar hologram bertuliskan quest yang tadi, tetapi ada perbedaan, tulisan keberhasilan Quest berwarna hijau sedangkan yang lain masih sama berwarna biru muda dengan tulisan berwarna putih pudar.
‘jadi apabila aku menyelesaikan Quest dan berhasil tulisannya akan berwarna hijau, dan sesuai dengan hasilnya, bukan aku yang maju kedepan dan juga aku berhasil berteman dengan cewek itu’
Setelah memperhatiakn lagi yang dia liat di layar hologram itu mirip sekali dengan game sampai dia berimajinasi kalo dia sudah di pindahkan keduania lain dan memiliki kekuatan seperti game seperti sihir pedang dan lain-lain.
Imajinasi itu di patahkan oleh melani yang tiba tiba datang menyapanya.
“heii”
“ya hei, mmm… bagaimana dengan panitia, di marahin ya?”
aku bertanya dengan suara yang kupelankan supaya tidak di perhatikan oleh orang – orang dan tidak di ketahui sedang tidak memperhatikan dan asik berbicara di dalam ruangan ini.
“ya begitulah, sudah kujelaskan semua dan juga kamu…….”
Sebelum melani menyelesaikan pembicaraannya kami mahasiswa baru di suruh istirahat dan keluar ruangan, suasana ribut dan berdempetan, keadaan sangat ramai dengan mahasiswa baru yang keluar dari ruangan bergerombolan, ya aku juga ikut keluar karena tidak ada yang ingin ku lakukan di dalam ruangan.
Karena ramainya orang – orang aku tidak memperhatiakan sekitar dan sudah kehilangan melani yang sedang berbicara denganku tadi.
Aku berjalan ke kantin dan memeasan makanan, setelah itu mencari kursi untuk duduk, situasi di dalam kantin sangat tidak enak di pandang, karena orang – orang yang sudah memiliki kelompok pertemanan duduk sekelompok ataupun orang orang yang percaya diri mulai berkumpul untuk berteman. Aku mengambil bagian sudut yang menyisahkan sedikit kursi kosong.
Aku duduk, meletakkan tasku di samping dan melipat lengan baju ku ke bagian siku agar tidak kotor disaat mau makan nanti, setelah itu ku ambil handphone di saku celana ku, dan memainkanya, seperti scroll IG ataupun membalas chat WA, tujuan bermain Handpone agar terlihat cuek dengan orang lain, karena orang memperhatikanku duduk sendiri……….
Setelah dari kantin kami mahasiswa baru masih di kumpulkan lagi tetapi setelah 2 sampai 3 kali kami berganti tempat, aku tidak bertemu dengan cewek itu lagi.
Cerita berpindah ke kamarku……,
aku merenung sambil berbaring di kasur, hari ini aku merasa sangat berbeda dengan diriku yang biasanya, apalagi di saat aku bersikap keren di hadapan cewek itu di toilet, tetapi yang masih ku pikirkan apa itu Quest kenapa itu ada pada ku, sepanjang hari mengikuti ospek pada hari ini, Quest tersebut tidak menghampiri lagi, dan di saat aku berteman dengan seseorang yang bernama AR Quest itu tidak juga muncul. Apa yang sebenarnya yang terjadi dengan pikiranku.
‘sebenarnya apa itu quest, kenapa hanya aku yang dapat melihatnya, apa aku sudah mulai gila ya, berhalusinasi tentang layar hologram muncul di didepan mata ku.’
Sambil membayangkan layar hologram tersebut ia melambaikan tanganya kearah depan, seperti sedang menggerakkan sesuatu dihadapanya.
‘apa di saat aku bangun besok Quest itu akan muncul lagi ya, tidak ada gunanya memikirkan ini, lebih baik lakukan’
“lihat quest”……..tidak ada yang muncul di depanya.
“eh…kenapa tidak muncul apa aku benar benar berhalusinasi ya?.”
Karena tidak adayang bisa di lakukan lagi ia pun menyerah dan menganggap yang dia alami hari ini hanya halusinasi dan imajinasinya semata.
Ia pun mengambil hanpohone nya dan memainkannya……..hingga ia tertidur……
Pagi pun menghampiri diriku bangun dan siap menghadapi Quest yang akan datang pada ku saat bangun dari tidur, tetapi tidak ku sangka Quest itu tidak muncul di saat aku bangun tidur, tidak seperti hari kamerin.
Setelah itu aku bersiap siap untuk berangkat dan sesampainya kekampus tidak terjadi apa apa.
‘apa yang kemarin hanya ilusi ya, apa imajinasiku berlebihan sampai aku memikirkan ada layar hologram di depan ku kemarin, apakah ini karena aku kebanyakan nonton anime bergenre game, hah…’
Nafas panjang pun dilepaskan dari mulutnya, dia sudah lelah berfikir tentang Quest yang mengganggu pikirannya
sejak kemarin, pasrah adalah solusinya.
Aku bertemu dengan temanku Ar di saat sampe kampus dan kami berjalan ke ruangan yang sudah di siapkan
oleh panitia, aku sempat melihat melani di ruangan tersebut tetapi aku tidak berani untuk menyapanya, ya secara diriku bukanlah orang yang suka untuk menyapa seseorang duluan.
Ospek kedua ini kami dikumpulkan perkelompok yang baru dibentuk secara acak pagi ini, berjumlah 10 orang, kami di tempatkan di ruangan yang berbeda – beda dan di beri kursi untuk diskusi untuk menentukan ketua kelompok, wakil kelompok dan pembuatan yel yel untuk di pertunjukkan pada acara ospek terakhir yang akan diadakan di luar
kampus.
“hai kita satu kelompok ya!”
seorang menghampiriku dan duduk di sebelahku, dengan senyum yang sudah tidak asing bagiku dia menyapaku.
“Oh melani ya….”
Aku menjawab dengan malasnya dan tak terlalu memperhatikan dirinya, karena wajahku sedang dibaringkan ke meja, karena rasa malas dan masih mengantuk, tetapi banyak laki - laki yang lain memperhatikan dia, dan memperhatikan ku yang bisa santai berbincang dengannya.
Pandangan mataku mengarah ke orang orang yang yang ada di ruangan ini yang memperhatikan cewek yang ada
di samping ku yaitu melani, itu cukup meresakan bagi ku menjadi target perhatian orang – orang.
“Ran, kemarin ada yang ingin ku tanya padamu”
dia menatapku dan mengucapkan kalimat tanya sambil meletakkan tasnya di sampingnya. Dengan wajah yang ku baringkan di meja aku menanggapi pertanyaannya
“mau bertanya apa..?”
aku menjawab dengan malas, karena aku adalah anak yang pemalas yang tidak pernah bisa bangun pagi, hari ini aku datang pagi hari karena takut terkena hukuman dan di marahi lagi dan juga aku berpikir akan ada Quest di pagi hari, itu kenapa aku terpaksa bangun pada pagi hari ini. Dan aku masih mengantuk, dan ingin tidur lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments