“kemarin kata senior dirimu tidak di suruh untuk…..”
Sebelum melani menyelesaikan perkataannya, dia terkejut dengan diriku yang tiba tiba duduk dengan tegak, yang sebelumnya masih meletakkan wajahku di meja karena masih merasa mengantuk.
Disaat itu aku terkejut, karena tiba tiba muncul layar hologram di depan ku yang menyebabkan aku secara sepontan duduk dengan tegap, aku tidak menghiraukan melani yang sedang berbicara kepadaku, aku terfokus kepada apa yang sedang ku baca di Quest yang keluar secara tiba – tiba.
‘he he…ternyata yang kemarin bukan imajinasiku, sekarang layar ini muncul lagi di hadapan ku’
aku tertawa sendiri yang ku maksud tertawa kecil efek dari terkejut, senyum kaku di pipiku menyebabkan pandangan melani kepada ku terasa aneh, seperti dia ingin mengatakan kenapa mendadak jadi aneh begitu.
Aku tidak memperhatikan sekitarku dan hana fokus ke depan dan membca isi Quest yang sudah mulai muncul keluar.
‘Quest (jadi lah ketua kelompok dalam kegiatan ini, tingkatkan moral kelompok dan dapat kan peringkat 3 besar di ospek terakhir. Keberhasilan : di saat semua tugas selesai kamu akan mendapatkan perhatian dari kelompokmu dan dirimu akan dianggap pemimpin yang baik dan kamu akan mendapat uang sebanyak 50.000 apabila quest ini berhasil. Kegagalan : tim mu tidak akan mendapatkan posisi 3 besar, dirimu tidak akan dianggap di kelompok, pertemanan mu dengan melani menjadi semakin renggang dan juga dirimu akan kehilangan uang sebesar 50.000)’
“apa apaan ini?”,
aku terdiam dan berfikir tentang quest yang tidak masuk akal ini bagi ku.
‘kenapa juga aku akan kehilangan uangku dan kenapa harus aku yang jadi ketua kelmpoknya, itu bukan posisi yang aku inginkan, aku tidak terlalu suka di perhatikan oleh orang lain’
“Ran!, kamu dengar tidak aku berbicara apa, hei?,”
melani menggerakkanku dengan menyentuh tanganku dan menggerak – gerakkan tangan ku dengan mendorong dan menarik tanganku berkali – kali, aku tersadar dari lamunanku yang di sebabkan oleh Quest tersebut,
“maaf Mel aku tidak memperhatiakan boleh di ulangi lagi tadi mau bicara apa”
aku sadar dan spontan mengatakan kata kata seperti itu, dilihat dari raut wajahnya sepertinya dia kesal karena aku tidak mendengarkanya, tangan yang awalnya memegangku di lepas dan di letakkan di pipinya sambil mendaratkan sikunya ke meja, mengeluarkan wajah cemberut dia pun mengatakan,
“tidak…., tidak jadi “
“eh..?”
Aku binggung dan tidak mengerti kenapa dia tidak jadi mengatakannya jadi aku juga tidak mempedulikanya, pandangan ku yang awalnya menghadap ke arah melani di sampingku , ku ubah ke arah depan untuk melihat Quest itu lagi, tapi ternyata Questnya sudah tidak ada, aku pun kepikiran untuk mengeceknya seperti kemarin.
“lihat Quest”…….dengan suara pelan
Munculah layar hologram di hadapanku berisi Quest yang tadi.
‘ternyata bisa, ternyata aku tidak berhalusinasi, haha aku tidak gila’.
Aku pun senyum senyum kesenangan sendiri melihat ke layar hologram itu, walau pandangan orang melihatku aneh karena tiba - tiba senyum sendiri ke arah kosong atau tersenyum sendiri tanpa ada sebab dan akibat kenapa tersenyum.
Terlihat laki laki putih tinggi dengan badan yang cukup bagus, terlihat seperti badan seseorang yang sering berolarga di membuka mulutnya dan mulai berbicara.
“oke permisi semua, senior tadi mengatakan kepada kita untuk menentukan ketua dan wakil ketua untuk kelompok kita, jadi untuk sekarang siapa yang berminat”
Kami yang mendengar perkataan itu saling melihat orang di samping kami atau saling pandang, ini biasany kode untuk melihat siapa yang mau jadi ketua, karena untuk beberapa alasan menjadi ketua kelompok itu menyebalkan dan meribetkan diri sendiri.
Wanita dengan hijab panjang/syari mengatakan sesuatu
“kenapa tidak kamu saja, sepertinya kamu orang yang pandai bicara, mungkin kamu lebih cocok dari pada kami yang ada di sini”
“ya aku tidak masalah asal yang lain juga setuju”
lelaki itu tersenyum sambil mengatakan itu, terlihat sekali dia ingin menjadi ketua makanya dari awal dia yang memulai pembicaraan di kelompok ini.
Aku pun mulai berfikir tentang Quest yang ada di hadapanku ini.
‘kalau misalnya dia yang menjadi ketua kelompok berarti Quest nya akan otomatis gagal dan aku akan
kehilangan uang 50.000 ku begitu, tapi apabila aku tidak membawa uang tidak mungkin juga akan hilang kan, tapi juga hubungan ku dengan melani akan renggag
kata Questnya,’
Setelah berfikir cukup dalam aku ingin mencoba tidak mengambil quest ini, aku ingin membuktikan apabila aku tidak menjalankan quest ini, apa benar akan terjadi kesialan seperti yang di tulis di quest tersbut.
Randi yang masih berfikir tidak menyadari bahwa, seseorang menunjuk randi sebagai ketua.
“ini Randi katanya ingin jadi ketua kelompok ini”
terdengar suara perempuan berbicara seperti itu di telinga ku aku pikir itu hanya imajinasi ku ternyata, seorang cewek mengatakn itu kepada semua orang dan menunjuk diriku, siapa lagi kalo bukan Melani.
“apa?, kenapa aku?”
aku terkejut dan langsung memandang ke melani dengan wajah kuatir
Melani tersenyum dengan muka sombong yang seperti ingin mengatakan, itu hukuman karena sengaja tidak
mendengar apa yang ingin ku bilang tadi. Wajahnya cukup menyakinkan untuk melihatku seperti itu.
“iya katanya Randi ingin jadi ketua dia bisa kok, kemarin aja dia membantu aku dari gangguan senior lo”
Muka ku memerah dan merasa malu mendengarnya, muka ku seperti orang bodoh yang tidak pernah di puji
seseorang, sebagai orang yang lebih suka menghabiskan waktu sendiri ini merupakan pengalaman yang membuat jantungku berdebar.
Terlihat wanita dengan kacamata dengan rambut diikat di belakang membuka mulutnya
“iya dia saja yang jadi ketua, kalo tidak salah dia juga yang membantu ku untuk mengurus administrasi di awal pendaftaran Kampus”
“apa?”……orang orang yang ada di kelompok ini berbicara seperti, oh ya udah dia aja, sepertinya dapat di percaya, mohon bantuanya ya. Seperti itu lah yang kupikirkan dari omongan mereka.
‘sepertinya aku tidak bisa menolak lagi, kalo ini aku tolak aku bakal malu banget dan merasa aku akan jadi tidak bisa di percaya lagi, dan ini menyenangkan jantungku berdebar sekali, apalagi kalo aku berasil aku bakal dapat uang sebebsar 50.000’
Sambil berdiri dari posisi duduk, aku pun mulai berbicara, tatapanku seperti orangyang tidak memiliki semangat tapi wajahku terlihat tenang di hadapan merek, walau di dalamnya aku sangat khwatir dengan apa yang akan ku ucapkan.
“hmm baik lah kalo kalian inginnya itu, aku akan jadi ketua dan untuk wakilnya dari pada menunjuk – nunjuk lagi aku pikir cewek yang di samping ku ini bisa, sepertinya dia cukup menjadi wakil kita”
“eh, aku?”
melani terkejut sambil menunjuk dirinya sendiri
“ya dirimu”
aku tersenyum sedikit walau pandangan mataku tidak menunjukkan raut senang dan akupun melanjutkan pembicaraan
“bagimana saudara yang disana tidak masalah kan apabila aku ketua dan dia wakilnya”
Cowok yang diawal membuka pembicaraan diam dan mungkin memiliki kekesalan terhadapku
“ya tidak masalah kok, itu lebih cepat dari dugaan ku.”
Aku sdikit tersenyum sambil memperkenalkan diri ku kepada yang lain
“perkenalkan Nama ku Randi Padrian, kalian bisa memanggilku Randi, salam kenal untuk kalian semua.”
Terlihat randi sangat percaya diri untuk orang yang memiliki kepribadian yang suka menyendiri, dan tidak pandai bergaul. tapi saat ini di hatinya merasakan kesenangan dan detak jantung yang berdetak kenjang yang memicu dia untuk berprilaku berbeda dari biasanya. Karena sebagai seorang penyuka game dan penyuka anime, dia seorang
yang malas bergerak tapi menyukai tantangan yang menimbulkan jiwa gamenya muncul. Walau saat ini dia menutupi rasa cemas dan khwatir dengan muka datar dan mata yang layu, supaya tidak memperlihatkan ekspressi sesungguhnya yang dia pendam saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
✨Mohammad Yusuf✨🐾🌀🎏
lanjut Thor
2022-09-27
0