“Ok karena kita sudah memilih kordinatornya, di harapkan kepada teman teman untuk berusaha mencari referensi yel-yel dan memberikan nya kepada melani, setelah kita selesai diskusi ini, dan jam 3 sore nanti kita akan melakukan perkumpulan di luar campus untuk membuat gerakan kita di saat menampilkan yel-yel, bagaiaman apa
kalian setuju…?”
Dan semuanya mengatakan setuju, walau tidak semuanya tapi sepertinya setuju.
“ok kita bahas yang kedua ialah…..”
Sekali lagi randi tidak menyelesaikan omongannya, karena secara tiba-tiba layar hologram muncul di depanya, dan
membuatnya melotot dan terdiam sebentar.
‘Quest…..kenapa datang lagi, yang pertamakan belum selesai, kenapa datang lagi?’
“ada apa randi, kenapa tidak di lanjutkan”
tanya Sari cewek yang menggunakan pakaian syar’i.
“tidak, aku hanya….hanya….mmm…ingin mebalas pesan sebentar, tunggu sebntar ya semuanya”.
Randi mengalihkan perhatian dengan berpura-pura ingin membalas pesan di hanphone nya dan sebenarnya dia ingin membaca Quest yang muncul, tetapi apabila dia terlihat hanya menatap depan dengan waktu yang cukup lama, membuat orang lain bisa salahsangka, jadi dia menggunakan handphone untuk mngalih kan pandangan mereka.
‘Quest, (dalam rapat yang anda lakukan sekarang, pilih cewek yang menggunakan kerudung syar’i sebagai orang yang bertanggung jawab sebagai pembuatan tanda pengenal, keberhasilan : anda akan membuatnya tertarik kepada anda sebagai orang yang layak jadi pemimpin, dan anda akan sedikit mengenalnya dan tau rahasianya, karena kalian memiliki rahasia yang sama. Kegagalan : jika anda tidak memilihnya, dia akan cuek dengan anda, tidak akan aktif di kelompok anda, dan akan menyebabkan kekalahan pada kelompok anda, dan kesempatan menyelesaikan Quest menjadi kelompok terbaik akan gagal).
‘yang benar saja Questnya saling berkaitan, ini memang seperti game, apa yang akan ku lakukan sekarang,’
randi tersenyum dan terlihat serius memandangi handphonenya, pandangan orang orang melihatnya karena senyum senyum sendiri memandangi handphonenya, orang lain berfikir aneh, ada juga yang berfikir wah chatan sama cewe tu. Apalagi melani yang memandangi nya senyum senyum sendiri, merasa cemburu.
Ya benar cemburu. Dan genre berubah ke romance hehehehehe.
Randi pun menyimpan handphone ke meja dan mulai berbicara lagi.
“ok akan aku lanjutkan ya….., yang kedua adalah pembuatan kartu identitas. Dimana ini akan di lakukan oleh
satu orang, sehingga tidak ada perbedaan, apabila kita membuatnya sendiri, jadi aku menunjuk Sari sebagai pembuat kartu identitas kita”.
Secara terang – terangan randi langsung menunjuk Sari sebagai krdinator untuk membuat kartu identitas kelompok mereka.
Semua orang melihat ke sari, dan Sarinya sendiri juga terkejut dan menatap balik randi yang melihatnya juga.
“kalo boleh tau kenapa aku ya Ran, tidak di tanya dulu ke yang lain, siapa tau ada yang berminat kan”,
Sari bertanya untuk mengetahui kenapa dia yang di pilih dan kenapa randi tidak bertanya seperti di awal, siapa yang ingin bertugas sebagai ini atau itu, pikiran itu mengganggu nya.
Tapi randi tidak memikirkan sejauh itu yang dia pikirkan hanya Sari terikat dengan Quest jadi langsung dia pilih saja tanpa berfikir dua atau tiga kali berfikir lagi.
Randi meletakkan tangan kananya di sekitar mulut seperti berfikir tapi itu hanya gimmick yang dia lakukan untuk berpura pura berfikir, hanya saja dia ingin mengatakan.
‘tenju saja aku memilihmu Sari, karena dirimu ada hubungannya dengan Quest dan juga aku penasaran dengan
rahasiamu yang dijelasan oleh Quest memiliki rahasia yang sama dengan rahasiaku, jadi apakah dirimu pemilik Quest juga sama seperti ku, aku sangat ingin tahu asal dari Quest ini’.
“ya tentu saja itu hanya felling ku”
Semua orang melihat randi dengan pandangan sangat tidak percaya dia memilih orang dengan nalarnya, muka
mereka terlihat lucu dan sedikit bodoh. Mereka juga mengatakan di dalam hati mereka ‘eh..?’ secara bersamaan.
“ketua kita diskusi di sini bukan untuk main-main, jangan mengakatan sesuatu secara egois seperti itu”
Arby yang sedikit kesal mulai mengeluarkan unek-uneknya, karena menurutnya itu sangat egois dan juga
dia tidak menyukai randi karena dapat perhatian lebih di tempatt ini.
Randi mendengar perkataan Arby dengan seksama tapi tidak dianggapnya dengan serius dan memalingkan pandangannya dari Arbi ke arah Sari lagi.
Arby yang kesal memasang muka tidak senang dan menggenggam tangannya dengan sangat kuat.
‘kenapa dia ini, tidak mendengar ku dengan serius, apa dia menganggap ku bodoh apa, dan juga apa itu senyum yang dia berikan kepada melani dan juga cewek yang lain, kenapa mereka memandangi cowok yang jelas-jelas bermuka biasa saja itu, tidak ada kelebihan dari fisiknya, seharusnya yang memiliki fisik yang sangat bagus ini, di perhatikan, dan aku lebih tampan darinya’.
“bagaimana sari mau kan jadi kordinator, atau kamu tidak bisa pakai leptop ya..?”
randi tersenyum dan memancing sari untuk mengacaukan mentalnya yang sedang binggung kenapa dia di pilih tanpa ada negoisasi dari yang lain.
Muka sari terlihat kesal dan ingin membalasnya, tapi dia tidak mungkin bilang dia tidak ahli menggunakan komputer, karena seharianya dia selalu mengoprasikan alat tersebut, dia merasa harga dirinya sedang di tantang oleh randi.
“baik, dan serah kan ke diriku saja, nanti aku akan membuatnya, dan mungkin sore ini juga bisa ku berikan kepada kalian”.
Tatapan sari penuh dengan semangat, dia membalas balik tantangan randi.
“ok terimakasih”,
randi merasa puas dan menghadapkan dirinya kearah yang lain dan mulai berbicara lagi.
“oke selanjutnya kita akan membahas…………”
Scane berganti ke sebuah ruangan panitia dan hanya wakil dan ketua yang datang keruangan tersebut. Untuk
mendapatkan nama kelompok dan juga warna pita yang akan mereka gunakan.
Terlihat dua orang yang sedang berdiri di hadapan panitia,
Panitia ini berpenampilan rapi dengan badan yang setinggi dengan randi dan sedikit kurus, sedang menulis
sesuatu di sebuah kertas.
“jadi kalian ingin memilih nama kelompok kalian, yang tersisa hanya dua nama kelompok, yaitu Shark (hiu) akan mendapat pita warna biru dan juga Pongo (orang hutan) yang akan mendapat pita warna merah.
Kedua orang tersebut ialah randi dan melani yang sedang melapor kepada panitia.
“Kami memilih nama kelompok……..”
Sebelum randi selesai menyebutkan nama kelompoknya scane berubah ke area parkiran motor.
Setelah selesai dari ruangan randi dan melani sekarang sedang berada di area parkiran untuk pulang dan mempersiapkan pertemuan lagi pada jam 3 sore nanti.
“ran dirimu langsung pulang…?”
dia bertanya ke randi, yang sedang berjalan kearah motornya.
“dirimu bagaimana..?”
randi malah balik bertanya kepada melani.
“ya aku masih nunggu jemputan, aku tidak ada motor buat pulang”
dengan sedikit tertawa dia menjawab pertanya randi, dan itu adalah sebuah kode untuk kaum pria.
“hmmm….kalo gitu dari pada pulang mau cari makan bersama – sama tidak..?, sekalian kita bisa sama-sama untuk dengerin reverensi yel-yel dari yang lain. Bagaimana..?”
Melani terlihat malu tapi juga terlihat senang, “ayo”. Dengan senyum di bibirnya.
Randipun ikut tersenyum dan kembali berjalan kearah motornya……….
………
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments