Hari Terakhir

Rayyan langsung memperlihatkan senyum mengerikannya.

vanya mulai keringat dingin, berdua dengan pria asing disatu kamar hotel membuat jantungnya berdebar tidak karuan.

Hari berganti hari, tidak terasa sebulan hampir berlalu. Hari ini adalah hari terakhir ziva magang diperusahaan Richard corporation. Hubungannya dengan sang bos mengalami sedikit peningkatan, walaupun belum punya status yang jelas tetapi mulai hilang kecanggungan, adanya keterbukaan serta kebahagian yang selalu mewarnai hari-hari mereka.

Hari ini zayyan kedatangan tamu dari beberapa perusahaan. Saat menyambut tamu ziva sedang tidak di tempat ia sedang izin ke toilet jadi lona yang mengantarkan para tamu itu keruangan zayyan. Begi pun saat mengantarkan beberapa hidangan ziva lagi-lagi tidak ada ditempat karena sedang membantu lona mengcopy beberapa berkas diruang Foto Copy jadilah OB yang langsung mengantarkan ke ruangan CEO. Zayyan sedikit heran kenapa bukan ziva yang datang mengantar hidangan tapi ia tidak mempermasalahkan itu.

Saat ziva kembali ke tempatnya. Tiba-tiba dering handphone mengagetkannya.

"halo selamat pagi, apa benar ini dengan nona zivani aurelle smith?" ucap suara diseberang sana

"ya saya sendiri" jawab ziva

"saya pemilik bangunan yang anda beli, kira-kira kapan anda bisa mengambil sertifikasi bangunan ini? Karena transaksi sudah dilakukan sebaiknya sertifikat sudah harus ditangan pembeli" ucap penelfon

"maaf mbak, seingatnya saya tidak pernah membeli satu bangunan apalagi melakukan transaksi" sangga ziva

"ah iya nona zivani, pembelian ini dilakukan oleh pak zayyan arnav richard dan ia atas namakan nama anda" jelas penelfon

jangan tanyakan bagaimana reaksi ziva, sungguh ia sangat kaget, zayyan membelikannya sebuah bangunan yang pasti untuk butik yang akan ia dirikan nanti hanya karena pembicaraan beberapa hari lalu

Flash back on

Pagi yang cerah ini zayyan menjemput ziva dirumah ayahnya, ya ziva telah kembali lagi dirumah pak leon setelah bujukan sang kakak tersayang silviana karena silvi memiliki riwayat penyakit mental jadi ziva bersedia tinggal lagi dirumah yang seperti neraka itu, ziva tidak ingin kakaknya itu kembali sakit hanya karena ia tidak menyetujui keinginannya.

"kak kenapa pagi sekali menjemput, aku jadi harus sarapan dimobil" rungut ziva, pasalnya zayyan kepagian menjemputnya dan zayyan juga menolak sarapan bersama dirumahnya jadi ziva terpaksa membungkus sarapannya itu agar bisa ia santap diperjalanan nanti.

"ohahaha maaf cantik, aku terlalu bersemangat" ucap zayyan dengan senyum manis mempesona

"yasudah buka mulutmu" ziva berusaha menyuapi zayyan roti sandwichnya

"kalau suapan dari tanganmu aku tidak pernah menolak" gombal zayyan sambil mengunyah

"halah gombal" ucap ziva jengah

"hahaha, oh ya aku ingin berbicara soal usaha yang ingin kau dirikan" ucap zayyan

"ya aku mendengar" ucap ziva sambil mengunyah

"kau bilang kau ingin mendirikan butik kan? Sudah sampai mana? Maksudku yang sudah terealisasi berapa persen?" tanya zayyan

"belum kak, kan sudah aku katakan sekarang baru perencanaan, realisasinya setelah aku sarjana dulu" jelas ziva

"yaampun ziva, seharusnya kau sudah mulai menata satu persatu usahamu dari sekarang" ucap zayyan

"terlalu terburu-buru kak, lagi pula aku ingin fokus kuliah dulu sebentar lagi skripsi" ucap ziva

"kalau kau baru akan mulai setelah kau selesai kuliah, kau butuh dana yang sangat besar, kalau kau cicil dari sekarang pasti akan terasa ringan" nasihat zayyan

"benar juga sih, tapi aku masih bingung memulainya dari mana" ucap ziva

"ya kau mulai dari bangunannya mungkin, atau apapun itu setidaknya itu yang akan membuat semangatmu bertambah untuk membangun bisnis ini" ucap zayyan

"ya kak nanti akan aku pikirkan" ucap ziva

Flash back off

"nona.. Nona zivani anda masih mendengarkan saya?" ucap penelfon mebuyarkan lamunan ziva

"ah iya mbak maaf, mungkin sore ini bisa sepulang kerja" ucap ziva

"baiklah nona zivani, nanti jika nona zivani sudah temukan tempatnya langsung sharelock kesaya" ucap penelfon

"iya mbak" ucap ziva menutup sambungan telfon itu.

Dengan perasaan menggebu-gebu ingin sekali ia langsung menemui zayyan saat ini, ia lalu bangkit dan beranjak ke pintu ruangan zayyan

"eh ziva kamu mau kemana?"tahan lona

"sebentar saja kak" ucap ziva mendorong pintu ruangan zayyan tanpa menunggu penjelasan dari lona

"Kak ter..."ucap ziva terhenti saat melihat seluruh mata yang ada diruangan zayyan menatapnya heran

ziva terkejut ternyata zayyan ada tamu, dan ia masuk tanpa mengetuk pintu dulu, namun senyuman yang zayyan lemparkan seakan mengerti betapa malunya ziva saat ini.

"maaf, silahkan dilanjutkan" ucap ziva sambil mundur dua langkah dan menutup pintu ruangan zayyan

Ziva lalu kembali ke tempatnya dan menutup wajahnya dengan telapak tangan. Mendengar tawa lona seakan ia sudah tau apa yang terjadi.

"kak ayolah berhenti menertawaiku" rengek ziva

"hahaha siapa suruh kau tidak mendengarkanku dulu" ucap lona masih dengan tawanya.

Tidak lama kemudian tamu-tamu zayyan keluar dari ruangan namun ia tidak melihat rayyan ada diantara tamu-tamu tersebut padahal tadi saat ziva salah masuk ia melihat rayyan ada sambil tersenyum mengejek kearahnya. Berarti rayyan masih ada didalam ia kembali menahan dirinya untuk tidak masuk.

kak zayyan📩

"Masuk lah😘"

zayyan mengirim sebuah pesan kepadanya

Episodes
1 Prolog
2 kehancuran
3 Derita
4 Bertemu
5 terpesona
6 Calon istri
7 Makan Malam
8 Menjemputmu
9 cemburu
10 rencana rayyan
11 ke mall
12 Masalah
13 Amarah
14 perdebatan
15 Menceritakan yang sebenarnya
16 Perhatian
17 Isi hati zayyan
18 Memuji
19 Vanya dan Rayyan
20 Hari Terakhir
21 Jadian
22 Merayakan hari jadian
23 Sakit hati
24 Syaquel Fernando
25 Pertengkaran
26 Menemui
27 Berkenalan
28 Celaka
29 Kelumpuhan
30 Sadar
31 Jadi penguat
32 Kedatangan bunda
33 Mommy Sikembar
34 Mengambil ziva
35 Reuni
36 Pernyataan vanya
37 Pergi terapi
38 Mengakhiri
39 Kecupan Sekilas
40 Deluxe boutique
41 Hamil
42 Memperjelas
43 Angel
44 Mengubah penampilan
45 Penyakit jantung
46 Anaknya Zayyan
47 Berpisah
48 Kemarahan Zayyan
49 Penjelasan zayyan
50 Kedatangan Ziva
51 Terasa Panas
52 Apartemen zayyan
53 Kedatangan silvi
54 Keputusan keluarga
55 kelicikan
56 Berjuang
57 Mendatangi
58 Kesepakatan
59 jarak aman
60 Kecemasan bu liza
61 Masakan
62 Pulang
63 Takut kehilangan
64 Rekaman Cctv vanya
65 Terbongkar
66 Berfikir positif
67 Membaik
68 Memalukan
69 Rencana menikah
70 Lamaran
71 Tanggal pernikahan
72 Wedding Day
73 Keusilan Zayyan
74 Pembalasan Ziva
75 Resepsi
76 Mandi bersama
77 Malam pertama yang menyebalkan
78 Malam pertama yang sesungguhnya
79 Kewalahan
80 Adik ipar sialan
81 Pria mesum
82 Rajin menabur
83 Membuat sarapan
84 Mommy mesum
85 Makan siang untuk suami
86 Jalan jalan ke mall
87 Menikahlah denganku
88 Playboy akut
89 Undangan makan malam
90 3 bulan berlalu
91 Kehamilan Ziva
92 Syaquel dan silvi 1
93 Syaquel dan silvi 2
94 Syaquel dan silvi 3
95 Syaquel dan silvi 4
96 Tragedi
97 Kesedihan keluarga
98 Kritis
99 Perhatian rayyan
100 Hari ke-5
101 Hilang ingatan
102 Meminta maaf
103 Bubur ayam
104 Kamar kecil
105 Perubahan yang sangat baik
106 Foto pernikahan
107 Tidur bersama
108 Melahirkan
109 Arsenio Albert Richard
110 Berpamitan
111 Hadiah perpisahan
112 Aku akan menghukummu
113 Kedatangan Claree
114 Cium aku
115 Yes, I like it
116 Zayyan dan Claree
117 Kemampuan telepathy
118 Pengasuh untuk baby nio
119 Stoop baby
120 Semua butuh waktu
121 10 bulan kemudian
122 Sekedar Info
123 Kemarahan zayyan
124 END
125 BonChap 1
126 Bonchap 2
127 Promosi Karya Baru
128 Bonchap 3
129 Bonchap 4
130 BonChap 5
131 Tamat
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Prolog
2
kehancuran
3
Derita
4
Bertemu
5
terpesona
6
Calon istri
7
Makan Malam
8
Menjemputmu
9
cemburu
10
rencana rayyan
11
ke mall
12
Masalah
13
Amarah
14
perdebatan
15
Menceritakan yang sebenarnya
16
Perhatian
17
Isi hati zayyan
18
Memuji
19
Vanya dan Rayyan
20
Hari Terakhir
21
Jadian
22
Merayakan hari jadian
23
Sakit hati
24
Syaquel Fernando
25
Pertengkaran
26
Menemui
27
Berkenalan
28
Celaka
29
Kelumpuhan
30
Sadar
31
Jadi penguat
32
Kedatangan bunda
33
Mommy Sikembar
34
Mengambil ziva
35
Reuni
36
Pernyataan vanya
37
Pergi terapi
38
Mengakhiri
39
Kecupan Sekilas
40
Deluxe boutique
41
Hamil
42
Memperjelas
43
Angel
44
Mengubah penampilan
45
Penyakit jantung
46
Anaknya Zayyan
47
Berpisah
48
Kemarahan Zayyan
49
Penjelasan zayyan
50
Kedatangan Ziva
51
Terasa Panas
52
Apartemen zayyan
53
Kedatangan silvi
54
Keputusan keluarga
55
kelicikan
56
Berjuang
57
Mendatangi
58
Kesepakatan
59
jarak aman
60
Kecemasan bu liza
61
Masakan
62
Pulang
63
Takut kehilangan
64
Rekaman Cctv vanya
65
Terbongkar
66
Berfikir positif
67
Membaik
68
Memalukan
69
Rencana menikah
70
Lamaran
71
Tanggal pernikahan
72
Wedding Day
73
Keusilan Zayyan
74
Pembalasan Ziva
75
Resepsi
76
Mandi bersama
77
Malam pertama yang menyebalkan
78
Malam pertama yang sesungguhnya
79
Kewalahan
80
Adik ipar sialan
81
Pria mesum
82
Rajin menabur
83
Membuat sarapan
84
Mommy mesum
85
Makan siang untuk suami
86
Jalan jalan ke mall
87
Menikahlah denganku
88
Playboy akut
89
Undangan makan malam
90
3 bulan berlalu
91
Kehamilan Ziva
92
Syaquel dan silvi 1
93
Syaquel dan silvi 2
94
Syaquel dan silvi 3
95
Syaquel dan silvi 4
96
Tragedi
97
Kesedihan keluarga
98
Kritis
99
Perhatian rayyan
100
Hari ke-5
101
Hilang ingatan
102
Meminta maaf
103
Bubur ayam
104
Kamar kecil
105
Perubahan yang sangat baik
106
Foto pernikahan
107
Tidur bersama
108
Melahirkan
109
Arsenio Albert Richard
110
Berpamitan
111
Hadiah perpisahan
112
Aku akan menghukummu
113
Kedatangan Claree
114
Cium aku
115
Yes, I like it
116
Zayyan dan Claree
117
Kemampuan telepathy
118
Pengasuh untuk baby nio
119
Stoop baby
120
Semua butuh waktu
121
10 bulan kemudian
122
Sekedar Info
123
Kemarahan zayyan
124
END
125
BonChap 1
126
Bonchap 2
127
Promosi Karya Baru
128
Bonchap 3
129
Bonchap 4
130
BonChap 5
131
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!