"dia tidak akan datang dia sedang sakit dan ingat jangan ada lagi yang merencanakan acara apapun tanpa persetujuanku dulu" ucap zayyan menatap rayyan sinis
Bu bianca menyadari tatapan marah anak sulung nya itu langsung berusaha menenangkan zayyan
"tidak apa nak, kalau kekasihmu tidak bisa datang kita yang akan makan semua hidangan ini, iya kan? ucap bu bianca
"iya mom" ucap pak wil dan rayyan bersamaan
Malam ini mood zayyan benar-benar rusak, ia memutuskan untuk kembali ke kamarnya.
Keesokan harinya..
Ziva terbangun saat mendengar pintu kamarnya dibuka dari luar.
"bi" ucap ziva sambil mengumpulkan nyawanya
"non, bagaimana keadaan non sekarang?" tanya bibi panik
"aku baik kok bi, kok bibi bisa buka pintunya?" tanya ziva
"iya non bibi semalaman cari kunci duplikat pintu kamarnya non ziva dan baru bibi dapat pagi ini" jelas bibi
ziva lalu melirik jam dindingnya baru jam setengah 6 pagi.
"non kalo non udah ngerasa baikan lebih baik non berangkat kerja, terus non ziva lebih baik nginap dirumah bu liza aja dulu sampai bapak dan non silvi pulang"saran bibi
Ziva mengiayakan apa yang di katakan bibi, ini masih sangat pagi dengan buru-buru ziva bersiap-siap dan mengemas barang-barang yang akan ia perlukan.
Ia turun ke bawa terlihat bibi sudah menyiapkan bekal sarapannya.
"non bawa ini nanti non bisa sarapan dikantor" ucap bibi
"makasih bi, kamar ziva jangan lupa dikunci kembali, ziva pamit bi" pamit ziva lalu membawa koper dan paperbag berisi sarapannya lalu ia masukkan ke mobilnya.
hari ini zayyan memang sengaja tidak menjemput ziva ke kantor karena dia teringat perkataan ziva semalam kalau ia tidak enak mengajak laki-laki kerumah jika tidak ada ayahnya. Alhasil mereka berangkat masing-masing ke kantor.
Diperjalanan ziva menghentikan mobilnya ketepi jalan untuk sarapan karena ia sudah tidak tahan dengan perutnya yang sedari tadi mendemo, dan melanjutkan perjalanannya ke kantor setelah sarapannya habis
Dilobi kantor netra zayyan menangkap seseorang yang selalu mengganggu pikirannya, ya ialah ziva. Namun zayyan nampak heran dengan penampilan ziva hari ini ia mengenakan masker dan poninya dibuat hingga menutupi sebelah matanya.
Zayyan mengikuti langkah ziva, saat ziva masuk ke lift dan ingin menutup kembali pintu lift tiba-tiba ada tangan kekar yang menahan pintu lift sehingga pintu lift yang akan tertutup kembali terbuka seketika ziva dilanda kegugupan setelah tau yang bersamanya dalam lift adalah zayyan. Setelah zayyan masuk kedalam lift, ia kembali menutup pintu lift.
"ziva" ucap zayyan sambil menyentuh lengan kanan ziva
"aw aw kak jangan sentuh itu" ringis ziva saat lengan kanannya di sentuh.
kemarin saat bu elen menyeretnya kekamar ia mencengkram lengan kanan ziva dengan kuat hingga meninggalkan bekas membiru.
"maaf maaf, apa aku terlalu kasar?" tanya zayyan saat ziva meringis membuatnya panik
"tidak tidak kak" jawab ziva
"aku hanya ingin bertanya kenapa kau memakai masker?" tanya zayyan
"aku flu kak"jawab ziva masih membelakangi zayyan
"oh iya, bagaimana keadaanmu? kalau kau belum fit sebaiknya jangan masuk kantor dulu hari ini" ucap zayyan penuh perhatian
"aku sudah enakan kak" balas ziva
karena kurang nyaman dengan model poninya saat ini yang membuat satu penglihatannya terganggu dengan tidak sengaja ziva menyelipkan poninya ke belakang telinganya.
"ziva ada apa denganmu?" tanya zayyan panik ia langsung mengarahkan ziva untuk menghadapnya karena ia melihat ada tanda biru di sekitar ujung mata ziva.
"hah, aku baik-baik saja kak?" ucap ziva heran dengan kelakuan zayyan
" ini apa? Dan ini" zayyan menunjuk tanda biru di ujung mata ziva juga plester yang menempel di jidat ziva
"tidak kak aku hanya terpentok lemari semalam" jawab ziva gugup ia kembali menutupi area matanya dengan poninya
"jangan bohong ziva" ucap zayyan dengan tatapan curiga
"ti..tidak kak aaah" ucap ziva kaget tiba-tiba zayyan menarik maskernya
"ziva apa ini?" tanya zayyan dengan suara meninggi.
ziva lalu menunduk sedetik kemudian lift terbuka zayyan langsung menggenggam tangan ziva dan memasukkan ziva ke ruangannya. Lona yang melihat itu kaget namun ia mulai membiasakan diri wajar saja ziva dan zayyan sedekat itu mereka kan memang memiliki hubungan spesial pikir lona.
"ziva katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi?" ucap zayyan marah
Ziva yang saat ini duduk di sofa mulai gemetar ketakutan.
"tidak kak, ini hanya masalah kecil" jawab ziva
"ayolah ziva, aku ini bukan orang yang bodoh, kau babak belur seperti ini dan kau bilang hanya masalah kecil?" pungkas zayyan yang merasa dibohongi
"kak aku tidak bisa menjelaskan padamu secara rinci karena ini privasi keluargaku" balas ziva yang juga meninggikan suaranya
"aku tidak peduli ziva, yang terpenting sekarang kau adalah korban kekerasan fisik, dan aku perlu tau siapa dan kenapa itu terjadi?" teriak zayyan didepan wajah ziva
Yuk mampir yuk guys
aku mohon dukungannya untuk karyaku..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments