Perhatian

"dasar anak kurangajar" geram bu elen

"nanti saja aku telfon ziva kalau sudah sampai hotel, semoga saja ziva pulang kerumah bunda" batin vanya sambil menikmati sarapannya

saat ini zayyan dan ziva sedang diperjalanan menuju rumah sakit.

"kak untuk apa kita kerumah sakit, ini akan hilang dengan sendirinya" bantah ziva

"menurutlah sedikit ziva kau akan kelihatan lebih cantik" ucap zayyan dengan senyum mempesonanya

"oooh jadi maksudmu aku jelek?" tuduh ziva

"aku tidak mengatakan itu" sangga zayyan

Ziva mengubah posisi duduknya sambil mengerucutkan bibirnya

"ayo" ucap zayyan sambil melepas sabuk pengaman ziva

ziva menurut, melihat tangannya digenggam zayyan memasuki rumah sakit mewah ini membuat hatinya meleleh.

"ada apa pak bos? Ucap dokter zaki saat melihat zayyan sudah duduk di kursi yang ada didepannya bersama seorang wanita

"ki tolong berikan aku obat terbaik yang dapat menyembuhkan luka-lukanya" ucap zayyan pada dokter sekaligus sahabatnya itu

pandangan zaki berpindah pada wanita yang dibawa oleh zayyan.

"boleh aku tau penyebab terdapatnya luka-luka itu ? Tanya zaki

Baru saja ziva menjawab namum zayyan sudah lebih dulu bersuara

"dipukuli" ucap zayyan singkat

"sejak kapan?" tanya zaki lagi

"semalam" lagi-lagi zayyan mengambil alih pembicaraan

"lain kali jangan main kasar pada wanita bos" ucap zaki sambil menggelengkan kepala

"hey, kau pikir aku sepengecut itu" ucap zayyan tidak terima

"apa terasa sangat nyeri?" tanya zaki

"lumayan dok" kali ini ziva yang menjawab

Zaki lalu meresepkan obat salep kualitas terbaik dan obat penyeda nyeri lalu memberikannya pada zayyan

"salepnya oleskan sehari 3 kali, dan obatnya diminum ketika masih terasa nyeri kalau rasa nyerinya menghilang hentikan mengonsumsinya" jelas zaki

"ya dok, terima kasih" ucap ziva sopan

"sama-sama, kalau dia masih kasar sebaiknya putuskan saja" ucap zaki pelan

"zaki jaga mulut sialanmu itu, jangan sampai aku mutasi kau itu"

"santai bos" ucap zaki terkekeh melihat kekesalan zayyan

"kita pergi dulu"ucap zayyan sinis

"silahkan" ucap zaki

Zayyan dan ziva lalu menebus obat-obat yang diresepkan dokter zaki dan langsung kembali ke mobil.

"jadi setelah ini tujuanmu kemana? "tanya zayyan

"kerumah bunda" jawab ziva

"biar ku antar" tawar zayyan

"tidak usah kak, aku membawa mobil dan barang-barangku juga semuanya ada dimobil" jawab ziva

"kalau begitu aku akan mengikutimu dari belakang" ucap zayyan

"tapi kita kembali ke kantor dulu" ucap ziva

"ya, dan kau bisa beristirahat di ruang pribadiku, karena aku ada metting sebentar, kalau sudah selesai kita langsung pulang" perintah zayyan

"ya terserah saja" ucap ziva pasrah ia menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi berniat untuk istirahat sejenak, namun handphone nya tiba-tiba berdering vidio call dari vanya

"ya hallo kak" sapa ziva

"OMG princess wajahmu kenapa?" kaget vanya

"tidak apa-apa kak, hanya memar sedikit" jawab ziva

"kau dipukuli nenek lampir itu ya?" tanya vanya

"astaga kak mulutmu itu" jawab ziva sambil menggeleng kepala

Disamping ziva, zayyan diam-diam terkekeh pelan mendengar percakapan ziva dan vanya

"kau dimana? Kau sedang menyetir ya?" tanya vanya

"tidak kak, aku lagi dijalan sama kak zayyan tadi habis dari dokter" ucap ziva sambil mengalihkan kamera handphonenya pada zayyan

"hai vanya" sapa zayyan

"hai kak" jawab vanya

"no, panggil aku zayyan" pinta zayyan

"ya baiklah aku rasa kau memang tidak tua-tua amat" cerocos vanya

"jadi kak untuk apa kau menghubungiku?" tanya ziva mulai bosan

"yaampun anak ini aku menghawatirkanmu" ucap vanya

"santai saja kak, aku baik-baik saja" ucap ziva

"tujuanmu sekarang kemana?" tanya vanya

"kekantor kak" jawab ziva

"bukan cantik, maksudku kau mau pulang kemana? Setelah dikroyok nenek lampir itu pikiranmu ikut lemot" ucap vanya

"ya tuhan kak mulutmu itu tidak bisa difilter sedikit, aku pulang kerumah bunda" jawab ziva

"kau sudah telfon bunda belum? siapa tahu bunda lagi diluar" ujar vanya

"belum kak tapi nanti akan aku telfon" ucap ziva

"oke, cepat obati luka-lukamu itu kau terlihat sangat jelek" ejek vanya

"ish kakak, aku tutup telfonnya" ancam ziva

"hey sebentar, arahkan kameranya pada zayyan" pinta vanya

"untuk apa kak?" tanya ziva curiga

"yaampun kau itu cemburuan sekali, walaupun wajahmu jadi cemong seperti itu aku yakin zayyan tidak akan berpaling padaku tenanglah" ucap vanya

"kak kau itu menyebalkan sekali, ini" ziva langsung mengarahkan kamera handphone nya pada zayyan

"zayyan, dengarkan aku jangan berbuat macam-macam pada ziva ya aku tidak peduli apa hubungan kalian, selagi kalian belum menikah maka kau dilarang keras mencuri-curi kesempatan kau paham tidak?" ucap vanya tegas

"astaga vanya aku tidak sebejat itu" sanggah zayyan

"aku tau kau tidak bejat aku hanya memberi peringatan siapa tau nanti kau khilaf" singgung vanya

"ya siap kakak ipar kau jangan khawatir" ucap zayyan

"kalian kalau bicara bisa tidak gunakan kewarasan kalian" ucap ziva lalu mematikan sambungan telfon nya

" yaampun begitu saja kau marah?" tanya zayyan melihat ziva yang cemberut

Yuk mampir yuk guys...

Tinggalkan Like, Comen dan Votenya🙏

Episodes
1 Prolog
2 kehancuran
3 Derita
4 Bertemu
5 terpesona
6 Calon istri
7 Makan Malam
8 Menjemputmu
9 cemburu
10 rencana rayyan
11 ke mall
12 Masalah
13 Amarah
14 perdebatan
15 Menceritakan yang sebenarnya
16 Perhatian
17 Isi hati zayyan
18 Memuji
19 Vanya dan Rayyan
20 Hari Terakhir
21 Jadian
22 Merayakan hari jadian
23 Sakit hati
24 Syaquel Fernando
25 Pertengkaran
26 Menemui
27 Berkenalan
28 Celaka
29 Kelumpuhan
30 Sadar
31 Jadi penguat
32 Kedatangan bunda
33 Mommy Sikembar
34 Mengambil ziva
35 Reuni
36 Pernyataan vanya
37 Pergi terapi
38 Mengakhiri
39 Kecupan Sekilas
40 Deluxe boutique
41 Hamil
42 Memperjelas
43 Angel
44 Mengubah penampilan
45 Penyakit jantung
46 Anaknya Zayyan
47 Berpisah
48 Kemarahan Zayyan
49 Penjelasan zayyan
50 Kedatangan Ziva
51 Terasa Panas
52 Apartemen zayyan
53 Kedatangan silvi
54 Keputusan keluarga
55 kelicikan
56 Berjuang
57 Mendatangi
58 Kesepakatan
59 jarak aman
60 Kecemasan bu liza
61 Masakan
62 Pulang
63 Takut kehilangan
64 Rekaman Cctv vanya
65 Terbongkar
66 Berfikir positif
67 Membaik
68 Memalukan
69 Rencana menikah
70 Lamaran
71 Tanggal pernikahan
72 Wedding Day
73 Keusilan Zayyan
74 Pembalasan Ziva
75 Resepsi
76 Mandi bersama
77 Malam pertama yang menyebalkan
78 Malam pertama yang sesungguhnya
79 Kewalahan
80 Adik ipar sialan
81 Pria mesum
82 Rajin menabur
83 Membuat sarapan
84 Mommy mesum
85 Makan siang untuk suami
86 Jalan jalan ke mall
87 Menikahlah denganku
88 Playboy akut
89 Undangan makan malam
90 3 bulan berlalu
91 Kehamilan Ziva
92 Syaquel dan silvi 1
93 Syaquel dan silvi 2
94 Syaquel dan silvi 3
95 Syaquel dan silvi 4
96 Tragedi
97 Kesedihan keluarga
98 Kritis
99 Perhatian rayyan
100 Hari ke-5
101 Hilang ingatan
102 Meminta maaf
103 Bubur ayam
104 Kamar kecil
105 Perubahan yang sangat baik
106 Foto pernikahan
107 Tidur bersama
108 Melahirkan
109 Arsenio Albert Richard
110 Berpamitan
111 Hadiah perpisahan
112 Aku akan menghukummu
113 Kedatangan Claree
114 Cium aku
115 Yes, I like it
116 Zayyan dan Claree
117 Kemampuan telepathy
118 Pengasuh untuk baby nio
119 Stoop baby
120 Semua butuh waktu
121 10 bulan kemudian
122 Sekedar Info
123 Kemarahan zayyan
124 END
125 BonChap 1
126 Bonchap 2
127 Promosi Karya Baru
128 Bonchap 3
129 Bonchap 4
130 BonChap 5
131 Tamat
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Prolog
2
kehancuran
3
Derita
4
Bertemu
5
terpesona
6
Calon istri
7
Makan Malam
8
Menjemputmu
9
cemburu
10
rencana rayyan
11
ke mall
12
Masalah
13
Amarah
14
perdebatan
15
Menceritakan yang sebenarnya
16
Perhatian
17
Isi hati zayyan
18
Memuji
19
Vanya dan Rayyan
20
Hari Terakhir
21
Jadian
22
Merayakan hari jadian
23
Sakit hati
24
Syaquel Fernando
25
Pertengkaran
26
Menemui
27
Berkenalan
28
Celaka
29
Kelumpuhan
30
Sadar
31
Jadi penguat
32
Kedatangan bunda
33
Mommy Sikembar
34
Mengambil ziva
35
Reuni
36
Pernyataan vanya
37
Pergi terapi
38
Mengakhiri
39
Kecupan Sekilas
40
Deluxe boutique
41
Hamil
42
Memperjelas
43
Angel
44
Mengubah penampilan
45
Penyakit jantung
46
Anaknya Zayyan
47
Berpisah
48
Kemarahan Zayyan
49
Penjelasan zayyan
50
Kedatangan Ziva
51
Terasa Panas
52
Apartemen zayyan
53
Kedatangan silvi
54
Keputusan keluarga
55
kelicikan
56
Berjuang
57
Mendatangi
58
Kesepakatan
59
jarak aman
60
Kecemasan bu liza
61
Masakan
62
Pulang
63
Takut kehilangan
64
Rekaman Cctv vanya
65
Terbongkar
66
Berfikir positif
67
Membaik
68
Memalukan
69
Rencana menikah
70
Lamaran
71
Tanggal pernikahan
72
Wedding Day
73
Keusilan Zayyan
74
Pembalasan Ziva
75
Resepsi
76
Mandi bersama
77
Malam pertama yang menyebalkan
78
Malam pertama yang sesungguhnya
79
Kewalahan
80
Adik ipar sialan
81
Pria mesum
82
Rajin menabur
83
Membuat sarapan
84
Mommy mesum
85
Makan siang untuk suami
86
Jalan jalan ke mall
87
Menikahlah denganku
88
Playboy akut
89
Undangan makan malam
90
3 bulan berlalu
91
Kehamilan Ziva
92
Syaquel dan silvi 1
93
Syaquel dan silvi 2
94
Syaquel dan silvi 3
95
Syaquel dan silvi 4
96
Tragedi
97
Kesedihan keluarga
98
Kritis
99
Perhatian rayyan
100
Hari ke-5
101
Hilang ingatan
102
Meminta maaf
103
Bubur ayam
104
Kamar kecil
105
Perubahan yang sangat baik
106
Foto pernikahan
107
Tidur bersama
108
Melahirkan
109
Arsenio Albert Richard
110
Berpamitan
111
Hadiah perpisahan
112
Aku akan menghukummu
113
Kedatangan Claree
114
Cium aku
115
Yes, I like it
116
Zayyan dan Claree
117
Kemampuan telepathy
118
Pengasuh untuk baby nio
119
Stoop baby
120
Semua butuh waktu
121
10 bulan kemudian
122
Sekedar Info
123
Kemarahan zayyan
124
END
125
BonChap 1
126
Bonchap 2
127
Promosi Karya Baru
128
Bonchap 3
129
Bonchap 4
130
BonChap 5
131
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!