"waalaikumsalam loh zayyan" ucap silvi
"ayo masuk" tambah silvi mempersilahkan ziva dan zayyan masuk
Diruang keluarga terlihat semua keluarga sedang berkumpul.
"malam om tante" ucap zayyan membungkuk hormat
"malam, eh ini anaknya pak richard ya?" tanya pak leon
"iya om" ucap zayyan sambil mendaratkan bokongnya di sova diikuti oleh silvi, sedangkan ziva ia langsung kekamarnya untuk mandi.
"ini zayyan teman sekolah silvi dulu ayah, sekarang dia yang nerusin perusahaan Richard corporation tempat adek magang" jelas silvi
"ah ya ya ayah ingat dulu ayah dan pak richard rekan bisnis pada masanya" ucap pak leon
Asik mengobrol ziva turun dari tangga yang ada di tengah-tengah ruang keluarga dan dapur jadi semua orang bisa dengan jelas memandang ziva yang terlihat cantik natural dengan mengenakan pakaian casual. Sunggu membuat zayyan semakin menggilainya.
namun ziva ternyata turun bukan untuk bergabung mengobrol bersama keluarga tetapi malah membantu bibi didapur memasak untuk makan malam, zayyan terus melirik ziva yang sibuk di dapur, ia memakai celemek yang menambah kesan kelihaiannya dalam bekerja.
"dia memang anak yang berbeda nak zayyan disaat kedua kakaknya duduk sibuk dengan berkas-berkas pekerjaannya, dia malah sibuk membantu bibi mengerjakan pekerjaan rumah padahal kami tidak pernah memintanya untuk melakukan apapun" jelas pak leon. Ia merasa anak yang ia sebut princess itu memang memiliki sikap rajin yang sangat tinggi tetapi ia tidak tahu bahwa semua ini berawal dari kekejaman istrinya itu lalu menjadi kebiasaan yang mendarah daging bagi diri ziva.
"ayo ayah, mama, kakak makanan sudah siap" teriak ziva dari dapur.
"iya nak" sahut pak leon
"ayo nak zayyan kita makan malam bersama" ajak bu elen
"saya langsung pulang saja tante" ucap zayyan
"nggak baik loh nolak makanan yan" tambah silvi
Zayyan lalu mengiyakan ajakan keluarga smith, dikeluarga nya juga ia selalu diajarkan untuk tidak menolak makanan. Zayyan akhirnya ikut makan malam bersama.
Makan malam selesai, zayyan berpamitan untuk pulang, karena zayyan sudah mengantarnya sampai rumah jadi ziva pun mengantarkannya sampai teras rumahnya.
"terimakasih sudah mengantarkan saya pulang kak" ucap ziva sebelum zayyan masuk ke mobilnya
"terimakasih juga untuk makan malamnya, makanannya sangat enak" ucap zayyan sambil tersenyum membuat hati ziva hanyut begitu saja.
"iya hati-hati dijalan kak" ucap ziva dengan senyumnya yang tidak kalah manis
"bisa kau tinggalkan nomor ponselmu dihandphoneku? Please" ucap zayyan sedikit memohon dengan wajah imutnya
"berikan ponsel kakak" ziva meminta ponsel zayyan, dengan cepat zayyan merogoh kantong jasnya dan memberi handphone nya pada ziva.
Ziva lalu mengetik nomernya lalu ziva berikan handphone itu ada pemiliknya lagi.
"nama kontakmu aku beri nama calon istri" ucap zayyan sambil memperlihatkan pada ziva.
Tentu saja ziva tersipu seperti terbang ke awan namun ia berhasil menutupi itu dengan wajah juteknya seakan ia kesal.
"ish sembarangan" ucap ziva
"hahaha ya sudah aku pulang, sampai bertemu besok sekertaris cantikku" gombal zayyan sambil masuk dalam mobil
Ziva kembali terbang karena gombalan maut sang bos.
"ya hati-hati pak bosku" teriak ziva sambil melambaikan tangan
"panggil aku kakak bukan pak" teriak zayyan tidak kalah kencang sambil melajukan mobilnya
Ziva tertawa sendiri di teras rumahnya, baru sehari bertemu hatinya sangat bahagia bila bersama sang bos.
"hahaha dasar bos tengil" ucap ziva diiringi tawa dan gelengan kepala.
Keesokan paginya di kediaman Richard, pagi ini zayyan membuat ketiga orang di ruang makan berkerut kening, penampilan zayyan yang tidak seperti biasanya tentu saja bertambah maskulin, bau parfum yang menyeruak seakan menusuk penciuam siapapun yang ada diruangan itu, dan senyuman yang menggambarkan keceriaan tiada henti-hentinya dipertontonkan zayyan.
"pagi dad, pagi mom, pagi ray" sapa zayyan sambil mendaratkan bokongnya dikursi dan mulai menyantap sarapannya
pak william, bu bianca dan rayyan saling pandang, sapaan yang tidak pernah keluar dari mulut makhluk wajah datar akhirnya hari ini keluar juga diiringi senyum manis yang menghapus kesan wajah datarnya.
"pagi nak, are you okay?" tanya bu bianca heran
"yes iam fine, iam okay mom" jawab zayyan
"ceria sekali wajahmu kak" tambah pak william
"ya aku sedang bahagia dad" jawab zayyan
"oh ya kak nanti aku akan berkunjung ke kantormu, ada berkas yang ingin aku bicarakan denganmu" ucap rayyan
"kenapa tidak kau bicarakan disini saja ray mumpung kita sedang bersama" ucap zayyan sambil mengunyah makanannya
"berkasnya ada dikantor kak, jadi aku harus mengambilnya dulu baru aku akan ke kantormu" jelas rayyan
"oke, apa sangat penting? Hingga harus kau yang turun tangan?" tanya zayyan
"lumayan penting, hitung-hitung aku ingin bertamu dikantormu juga, apa kau keberatan kak?" tanya rayyan
"tidak, datanglah aku akan menunggumu" jawab zayyan
Melihat kedua anaknya akur seperti ini membuat hati bu bianca menghangat.
"oke aku sudah selesai, aku berangkat" ucap zayyan sambil memakai jasnya
"kau itu bos kak bukan karyawan, tumben sekali kau buru-buru ke kantor" koreksi pak will, karena biasanya mereka akan sarapan dengan santai tanpa tergesa-gesa lalu berangkat bersama-sama, namun entah mengapa kini zayyan mendahului.
"sorry dad, aku harus menjemput seseorang"ucap zayyan sambil tersenyum
semua orang langsung menatap zayyan, pertama kali ada wanita yang dekat dengan anak sulungnya yang sangat pemilih ini.
"wow sedang kasmaran rupanya"goda pak will
"apa itu calon menantuku?" tanya bu bianca
yuk mampir yuk..
tinggalkan like, comen dan votenya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments