Sungguh saat iniamarah bu elen sudah sampai diubun-ubun.
"zivaaaaa" teriak bu elen
Didapur.
"bi kenapa mama teriak lagi? Makanannya kan udah diantar semuanya" tanya ziva heran pada bibi
"mungkin disuruh angkat piring-piring non, ayu non" ucap bibi
Diruang tamu
"ada ap..."ucap ziva terputus karena bu elen telah menjambak rambut nya
"sini kamu anak sialan, gara-gara kelakuanmu aku jadi malu, dasar pembawa sial, jawab aku dengan jujur kau membeli makanan-makanan itu kan? pungkas bu elen masih menjambak rambut ziva
"aw aw sakit ma, i..iya aku membeli makanan itu ma karena..."ucapan ziva terpotong karena ia tersungkur kelantai dan kepalanya terpentok meja kayu membuat jidatnya mengalir darah segar
"ya allah non" ujar bibi sambil membantu ziva
Namun bu elen belum puas mengeluarkan amarahnya ia kembali menjambak rambut ziva
"aku menyuruhmu untuk memasak bodoh bukan membeli makanan murahan itu dari luar, dan kau lihat spageti sialanmu itu ada lalat mati di dalamnya dasar tidak becus" teriak bu elen lalu mendaratkan satu tamparan pada pipi mulus ziva, sudut bibir ziva juga ikut mengeluarkan darah segar
"nyonya tolong jangan memukuli nona terus kasian dia terluka" mohon bibi
"kau pikir harga diriku tidak terluka akibat perbuatan anak haram ini"sahut bu elen membuat bibi terdiam
"aku sudah katakan bukan kalau terjadi kesalahan maka aku akan menghukummu, dan ini adalah kesempatan yang pas untuk menumpahkan kekesalanku padamu anak bodoh, karena ayah dan kakakmu sedang tidak ada di kota ini selama beberapa hari jadi aku akan bebas menyiksamu, jadi terima ini hukumanmu" bu elen kembali melayangkan beberapa tamparan pada pipi ziva.
Ziva menjerit kesakitan pipinya membiru, kedua sudut bibirnya mengeluarkan darah dan jidat ziva yang cedera juga terus mengaliri darah.
"ayo masuk dalam kamar aku akan menguncimu dari luar dan jangan coba-coba ada yang memberi dia makanan ingat itu" ucap bu elen mempelototi bibi lalu menyeret ziva untuk ia kurung dikamar.
Didalam kamar ziva menangisi nasipnya yang sangat malang, inikah buah dari kesabaran yang ia pupuk dari usianya 5 tahun. Kata orang buah kesabaran sangatlah manis lalu mengapa yang didapatkan ziva sangatlah pahit, sungguh miris.
Seharusnya dari awal ia mendengarkan kak vanya, sebaiknya ia tinggal bersama bunda liza. tangis ziva semakin menjadi-jadi saat teringat ia sudah lama tidak mengunjungi sang bunda.
Dering handphone nya menyadarkan ia dari lamunan dan kesedihannya, ia menghapus air matanya dan berusaha menetralkan keadaannya saat ia tau yang menelfonnya adalah zayyan.
"hallo kak" sapa ziva
"ziva nanti kalau kau sudah siap kau tinggal menelfonku atau mengirim pesan saja aku akan langsung OTW" ucap zayyan, ya dia tau sekarang baru jam 6 sore jelang malam sedangkan mereka janjian jam 8 malam tetapi karena terlalu bersemangat zayyan memutuskan untuk menelfon ziva.
"kak maaf aku tidak bisa datang" ucap ziva pelan, sungguh ia tidak enak hati pada zayyan namun apa boleh buat ia sedang dikurung dan kondisinya yang babak belur seperti ini tidak memungkinkannya untuk bertemu keluarga zayyan.
"ziva tolonglah" ucap zayyan yang mengirah ziva bercanda lagi.
"kak aku minta maaf sangat-sangat minta maaf aku benar-benar tidak bisa datang" ucap ziva bersungguh-sungguh
"tapi kenapa?" tanya zayyan dengan raut kecewa
"aku sedang tidak enak badan kak" bohong ziva
"apa aku bisa datang untuk menjengukmu? Tanya zayyan khawatir
"tidak usah kak, dirumah sedang tidak ada papa jadi tidak enak jika membawa laki-laki kerumah" ucap ziva
"ya sudah istirahatlah agar besok bisa enakan" ujar zayyan perhatian
sambungan telefon itu terputus. Ziva kembali meringis karena perutnya terasa lapar. Ziva akhirnya berdiri dengan langkah gemetar lalu mengambil kotak p3k nya dan mulai membersihkan luka-lukanya. Setelah selesai ia membaringkan tubuhnya dikasur dan memejamkan mata berharap esok cepat datang
dikediaman richard.
zayyan menuruni anak tangga satu persatu dengan raut kekecewaan, ia menyapu netranya menemukan sang mommy yang masih sibuk didapur bersama beberapa karyawan, lalu diruang keluarga adiknya rayyan terlihat sibuk dengan laptop di tangannya dan sang daddy yang fokus membaca koran.
"hentikan itu mom" suara zayyan menggelegar
Semua mata langsung tertuju pada zayyan yang berdiri gagah di ujung tangga.
"siapa yang membuat ide makan malam ini" tanya zayyan
" aku" rayyan mengakui
"tidak kak mommy yang merencanakan ini semua" timpal bu bianca
"memangnya ada apa kak?" ucap pak wil menatap anaknya heran
"hentikan tidak akan ada makan malam konyol ini" ucap zayyan
"apa maksudmu kak"?ucap bu bianca
"dia tidak akan datang dia sedang sakit dan ingat jangan ada lagi yang merencanakan acara apapun tanpa persetujuanku dulu" ucap zayyan menatap rayyan sinis
Yuk mampir yuk guys
jangan lupa like, comen dan votenya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments