Kopi

Sanny pun merasa lega dengan pemikiran itu. Jika Luis punya apartemen di Menara Adipati, Sanny bisa jadi tersinggung. Belum lagi kalau Luis sampai memiliki lebih dari satu properti.

.................................................................

Bagaimanapun, cemburu adalah sifat manusia.

Seseorang mungkin berharap orang lain menjalani kehidupam yang baik, tetapi jelas bukan kehidupan yang lebih baik.

Marlon buru-buru mengambil sertifikat tanah yang berserakan dan memasukkannya kembali ke dalam tas Kemudian, dia menutup tas dan menyerahkannya kepada Luis. "Saya minta maaf, Pak. Saya akan segera menghubungi manajemen."

Di masa lalu, Luis akan mengejek siapa pun yang memperlakukannya seperti yang dilakukan Marlon. Namun, kali ini, kekesalannya memudar dengan cepat.

Saat ini, dia tidak peduli dengan orang seperti Marlon. Dia lebih suka menghabiskan waktu bermain game ponsel.

Tak lama, seorang wanita dalam setelan formal bergegas datang. Dia adalah Lula. Sepatunya yang berhak tinggi terdengar mengetuk lantai. Meskipun langkahnya cepat, ekspresinya tampak tenang.

Padahal, Lula sama sekali tidak tenang. Sebelumnya, Kelly membuat pemilik gedung tersinggung. Kemudian, Marlon meneleponnya, memberi tahu bahwa seseorang telah tiba membawa sekoper penuh sertifikat tanah.

Lula tidak bodoh. Faktanya, kecerdasannya mengantarnya sampai ke posisi manajer. Dia bisa dengan mudah menebak pengunjung itu adalah pemilik yang tadi berbicara dengan Kelly.

Melihat sekeliling, Lula mencari seseorang. Akhirnya, dia mengarahkan pandangannya ke Luis, yang berdiri di depan Marlon. Berdasarkan pakaiannya, Lula tidak akan pernah menyangka bahwa pria itu kaya.

Dia berpikir, "Apakah dia yang disebutkan oleh kantor pusat, Luis Nardo?" Terlepas dari keraguannya, Lula melangkah maju.

"Tuan Nardo?" dia bertanya dengan hormat.

Luis sedikit terkejut. "Ya. Saya Luis Nardi. Apakah Anda bekerja untuk perusahaan real estate di sini? Karyawan Anda perlu memperbaiki sikap mereka."

Tentu, dia bisa menebak kalau Lula bekerja untuk perusahaan real estate itu.

Tetap saja, dia kesal. Jika Kelly tidak menutup telepon, dia tidak akan menghabiskan uang untuk naik taksi ke sini.

Lula menjawab, "Saya minta maaf, Tuan Nardo. Saya adalah manajer Menara Adipati. Sekali lagi, atas nama perusahaan, saya meminta maaf atas sikap karyawan saya."

"Baik. Saya akan maklum." Luis menambahkan, "Awalnya, saya menelepon untuk menanyakan beberapa hal, tetapi orang itu langsung menutup telepon. Karena itu, saya tidak punya pilihan selain datang ke sini. Mari kita bicara sekarang"

"Tidak masalah."

Lula dengan cepat mengangguk setuju. Lagi pula, tugasnya adalah melayani pemilik properti, apalagi klien penting seperti Luis yang memiliki satu gedung seluruhnya. "Tuan Nardo, ada terlalu banyak orang lalu-lalang di sekitar sini. Bagaimana jika kita bicara di kantor saya saja? Kami juga menyajikan Kopi Kebaya Merah yang luar biasa!" sarannya.

Kopi Kebaya Merah adalah salah satu kopi paling enak dan mahal di dunia. Kopi itu dikirim dari kantor pusat untuk melayani VIP. Bagi Lula, Luis jelas merupakan seorang VIP karena memiliki satu menara.

Baru awal musim panas, tetapi hawa di kota ini sudah panas menyesakkan. Luis berkeringat banyak setelah berdiri sebentar, dan kemejanya basah kuyup.

Sebelumnya, Marlon menyarankan agar dia menunggu di ruang keamanan yang memiliki AC. Namun, Luis mengabaikannya dan tetap berdiri di luar ruangan.

Luis mengangguk dan menjawab, "Tentu." Jika seorang pria yang melayaninya, dia akan memilih untuk tetap di sana dan membiarkan orang itu menderita kepanasan. Karena Lula seorang wanita, cantik pula, Luis tidak ingin menyiksanya.

Lagi pula, tidak ada satu pun pia yang bisa tetap bergeming di depan seorang wanita yang menarik.

"Bisa bantu saya dengan tas ini?" gumamnya.

Lula menjawab, "Tidak masalah. Boleh saya tahu apa isinya?"

Luis menjawab, "Tidak ada yang percaya bahwa saya adalah pemilik di sini. Jadi, saya bawa saja semua sertifikat tanah ini."

Kantor manajemen Menara Adipati adalah gedung berlantai dua. Letaknya berdekatan dengan ruang pameran yang ada di luar area pemukiman. Bagi pengunjung baru, tiak akan mudah menemukannya.

Luis mengikuti Lula ke kantor manajer di lantai dua gedung itu Di dalanm ruangan, ada rak buku besar yang berisi banyak buku.

"Apakah buku-buku itu hanya untuk pamer atau dia benar-benar seorang kutu buku? Sudahlah. Aku tidak peduli," renung Luis.

"Duduklah, Tuan Nardo. Saya buatkan kopi dulu." Setelah itu, Lula keluar dari ruangan. Saat kopi sedang diseduh, dia memanggil seorang karyawan dan memberi perintah.

Luis menyaksikan adegan itu, tetapi dia memutuskan untuk mengabaikannya.

Lagi pula, dia tersanjung karena Lula secara pribadi menyeduh kopi untuknya. Terlepas dari kecantikannya, dia adalah manajer. Luis di masa lalu tidak mungkin bisa menikmati hak istimewa seperti ini.

"Cobalah, Tuan Nardo," desak Lula seraya tersenyum.

Luis mengangkat cangkir dan mengosongkannya dalam sekali teguk. "Lumayan," komentarnya.

Luis tidak tahu banyak tentang kopi. Setiap kali merasa haus, dia hanya mengambil sebotol air dari toko.

Sudut bibir Lula berkedut, tertegun melihat tingkah Luis Biasanya, dia enggan membuat Kopi Kebaya Merah untuk dirinya sendiri. Hari ini, dia secara khusus menyeduhnya untuk Luis.

Dia berpikir, "Rupanya, dia tidak tahu apa-apa tentang kopi. Sayang sekali!"

Kemudian, dia berkata, "Tentu saja, kopinya jauh dari apa yang biasa diminum Tuan Nardo. Harap maklum. Saya akan menyiapkan kopi yang lebih baik pada kunjungan Anda berikutnya."

Luis dengan santai menjawab, "Biasanya, saya minum kopi biasa di kedai kopi."

Terpopuler

Comments

yon a

yon a

cerita acak acakan ga jelas alurnya ...

2022-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 Membeli Gedung
2 Kamu Membeli Gedung?
3 Tidak Ada Yang Percaya
4 Kopi
5 Disewakan
6 Makan Malam
7 Sangat Kaya?
8 Kehilangan Sekian Juta?
9 Sisakan 1 unit untukku
10 Semuanya Tidak Penting
11 Bisa Membeli Kapan Saja
12 Dasar Orang Kaya
13 Tipikal Pecandu Game
14 Tidak Suka Gigolo
15 Batas Belanja Harian
16 Membeli 10% Saham
17 Pantas Saja Dia Jomblo
18 Belanja
19 Lia Wijaya
20 Lia Wijaya
21 Prioritas Dalam Pernikahan
22 Terlalu Sedikit
23 Tapi Itu Benar
24 Kamu Rasa?
25 Kamu kan Sangat Kaya!
26 Tabrak Lari
27 Kamu Sudah Gila?
28 Mengumpulkan Uang
29 Meminjam Uang
30 Dokter Spesialis
31 Hadiah Langka
32 Kamu Cemburu?
33 Liontin Giok
34 Kamu Terlalu Banyak Minum
35 Aku Dimana?
36 Gurami Goreng
37 Ginseng Liar
38 Dimana Alamat Restoranmu?
39 Membeli Restoran
40 Perpisahan
41 Sungguh Menakutkan
42 Negoisasi
43 Jauh Melampaui Dugaan
44 Ginseng Itu Mirip Wortel
45 Awas Kau
46 Pelanggan Tetap
47 Cinta atau Kekayaan
48 Hazel
49 Dia Direktur?
50 Kunjungan Keluarga
51 Tidak Terlalu Mahal
52 Kontribusi Pada Garis Keturunan
53 Sahabat?
54 Mengacaukan
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Membeli Gedung
2
Kamu Membeli Gedung?
3
Tidak Ada Yang Percaya
4
Kopi
5
Disewakan
6
Makan Malam
7
Sangat Kaya?
8
Kehilangan Sekian Juta?
9
Sisakan 1 unit untukku
10
Semuanya Tidak Penting
11
Bisa Membeli Kapan Saja
12
Dasar Orang Kaya
13
Tipikal Pecandu Game
14
Tidak Suka Gigolo
15
Batas Belanja Harian
16
Membeli 10% Saham
17
Pantas Saja Dia Jomblo
18
Belanja
19
Lia Wijaya
20
Lia Wijaya
21
Prioritas Dalam Pernikahan
22
Terlalu Sedikit
23
Tapi Itu Benar
24
Kamu Rasa?
25
Kamu kan Sangat Kaya!
26
Tabrak Lari
27
Kamu Sudah Gila?
28
Mengumpulkan Uang
29
Meminjam Uang
30
Dokter Spesialis
31
Hadiah Langka
32
Kamu Cemburu?
33
Liontin Giok
34
Kamu Terlalu Banyak Minum
35
Aku Dimana?
36
Gurami Goreng
37
Ginseng Liar
38
Dimana Alamat Restoranmu?
39
Membeli Restoran
40
Perpisahan
41
Sungguh Menakutkan
42
Negoisasi
43
Jauh Melampaui Dugaan
44
Ginseng Itu Mirip Wortel
45
Awas Kau
46
Pelanggan Tetap
47
Cinta atau Kekayaan
48
Hazel
49
Dia Direktur?
50
Kunjungan Keluarga
51
Tidak Terlalu Mahal
52
Kontribusi Pada Garis Keturunan
53
Sahabat?
54
Mengacaukan
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!