...Jangan Lupa Vote Dan Comment Yaaa......
...Happy Reading ❤...
..........❣..........
Matahari mulai menampakkan sinarnya yang langsung menembus kaca jendela dan tirai gorden yang lumayan tebal berwarna abu muda itu.
Sinarnya mulai mengusik seorang wanita yang masih bergelung selimut yang baru saja memejamkan mata pada pukul 03.00 pagi.
Nesya mulai membuka matanya. memaksakan mata yang masih menahan kantuk untuk terbuka karena mangingay bahwa pagi ini dia akan bimbingan bersama kedua dosennya dan Vina pada pukul 08.00 pagi.
Hoammm.....
Dia berusaha duduk terlebih dahulu. istilahnya ya ngumpulin nyawa terlebih dahulu. setelah beberapa saat ia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi. ia segera bersiap dan langsung turun kebawah untuk sarapan.
" Pagi Mi Pi Bang.."
" Pagi Dek." jawab mereka kompak.
" Langsung sarapan aja. soalnya Papi Sama Abang harus meeting sebentar lagi." Ucap Papi.
Mereka sarapan dengan hening. selesai sarapan Papi, Rui, dan Nesya pun berpamitan kepada Sang nyonya rumah untuk pergi ke kantor dan ke kampus.
Nesya menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh menit untuk sampai di kampus. sesampainya di kampus. ia langsung memarkirkan mobilnya. mengambil tasnya yang ada di kursi sebelah kemudi. kemudian keluar dati mobil.
" Sya.." Panggil Zura yang secara kebetulan baru saja keluar dari mobil yang bersebelahan dengan Nesya.
" Loh Ra.. yaudah yuk ke kantin. keburu Pak Kevin sama Pak Rafa sampai duluan." Nesya.
" Yuk."
Mereka berdua langsung melangkahkan kakinya menuju kantin.
" Kita duduk dimeja situ aja Sya." ucap Zura sembari menunjuk meja yang ada di sudut kantin yang masih lumayan sepi.
" Oke. lo duluan aja duduk situ. gue mau pesen minum. lo mau minum apa?." Tanya Nesya.
" Jus alpukat deh satu. sama nasi goreng spesial satu Sya. tadi gue ngak sempat sarapan ." Ucap Zura memberitahukan pesanannya.
" Udah itu aja Ra? ." Nesya.
" Iya itu aja cukup. gue lagi diet." Jawab Zura.
" Sok sok an lo diet. ngak percaya gue ." Jawab Nesya karena dia tahu kebiasaan Xura. ketika melihat cemilan di depan mata niat dietnya akan langsung lenyap.
" Sesekali percaya kek kalau gue mau diet." Zura.
" Percaya lo mau diet tu sama aja kayak gue percaya gajah bisa terbang." Jawab Nesya lalu melangkah ketempat pemesanan makanan.
Beberapa menit kemudian Nesya sudah membawa nampan yang diatasnya terdapat jus yang mereka pesan. dia melangkah menuju ke meja dimana disana aja Zura yang sedang memainkan handphone nya.
" Ra..ni jus lo. nasi goreng nya bentar lagi katanya." Ucap Nesya sambil meletakkan jus alpukat pesanan Zura.
" Makasih. eh Pak Kevin barusan chat gue. katanya agak telat soalnya ada urusan." Zura memberitahu Nesya.
" Pak Rafa ada chat juga ngak?." Tanya Nesya.
" Pak Rafa ngak ada chat gue. coba lo cek handphone. mana tau Pak Rafa chat lo ". Zura.
Nesya mengambil tasnya diatas meja dan membukanya guna mengambil handphone. kemudian membukanya.
" Pak Rafa ngak ada chat gue Ra." Ucap Nesya setelah membuka handphone nya.
" Coba lo chat deh Sya ". Zura memberi saran.
" Lo aja deh yang chat Ra."
" Ya harusnya lo la. sama ayang sendiri juga." Ucap Zura.
" Ayang ayang mata lo ayang... Lo aja deh ya. gue males." Ucap Nesya.
Ting...
" Tu handphone lo bunyi. mungkin dari Pak Rafa." Ucap Zura.
" Yee sok tau lo." Jawab Nesya kemudian membuka handphone nya.
Dammm... ternyata dugaan Zura benar sekali. udah cocok kayaknya jadi peramal.
" Pak Rafa katanya lima menit lagi sampai sini. " Ucap Nesya setelah membaca pesan dari Rafa.
" Kan bener kata gue. wih besok gue mau buka prakter ngeramal ah. mana tau bisa jadi cuan." Ucap Zura.
" Kebetulan aja kali. muka lo ngak cocok jadi peramal. lebih cocok jadi dukun santet..hahaha" Ucap Nesya lali tertawa.
" Iya jari dukun santet. habis itu gue santet lo. trus gue pelet taeyong. trus nikahnya pakai adat jawa. kan taeyong udah pakek blangkon sama batik tuh." Ucap Zura sambil senyum senyum membayangkan pacar halunya.
" Heh sadar woy. halu lo ketinggian." Nesya.
" Ngak ngaca banget lo Sya. padahal sering ngehaluan haechan jadi suami." Jawab Zura tidak terima.
" Sya. Ra." Panggil Rafa ketika dia sudah berada di belakang Nesya dan Zura yang sedang berdebat dan mereka tidak menyadari kehadirannya.
" Ehh...Pak ." Ucap Zura setelah dirinya mendengar panggilan dan menoleh kebelakang mengikuti arah suara.
" Jangan ngehaluin siapa itu namanya chan chan..haluin aku aja yang pasti jadi kenyataan." bisik Rafa tepat di telinga Nesya.
Setelah mendengar itu. wajah Nesya langsung memerah karena malu.
" Bener bener ini Mas Rafa. bisa banget ngomongnya." Nesya berbicara dalam hati.
" Raf. Sya. Ra." Panggil Kevin yang sudah berada di dekat meja mereka.
" Pak Kevin. duduk Pak." ucap Nesya mempersilahkan.
" Giliran Kevin aja disuruh duduk. gue dateng dia aja ngak sadar. malah sibuk berdebat tentang chan chan itu." Batin Rafa berkata.
" Langsung mulai aja bimbingannya." Ucap Kevin.
" Baik Pak." jawab Nesya dan Zura bersamaan.
Mereka mulai bimbingan bergantian dengan dua dosen pembimbing itu.
Selama kurang lebih 20 menit mereka bimbingan. dan hasilnya adalah beberapa coretan di skripsi mereka.
" Sya. skripsi gue kayak ngak ada harganya dimata Pak Rafa. punya lo masih dikit dicoretnya." Bisik Zura.
" Yang sabar ra. orang sabar pantatnya lebar." Jawab Nesya pelan.
" Sya..revisi kamu sedikit lagi. bimbingan sekali lagi bisa acc seminar proposal." Ucap Rafa.
" Alhamdulillah..makasih Mas..eh Pak." ucap Nesya yang mulutnya keceplosan memanggil Rafa dengan Mas.
" Woww...udah kebiasaan banget kayaknya manggil Mas ya Sya." Goda Kevin sambil mengerlingkan matanya.
" Ee enggak kok Pak." Jawab Nesya.
" Iya juga gpp kok Sya. iyakan Raf." Ucap Kevin.
" Udah Vin." Ucap Rafa datar ketika melihat Nesya yang wajahnya sudah memerah dan seperti kehabisan kata kata melayani ocehan kevin.
Setelah itu kevin tidak menggoda Nesya lagi. nanti kalau diterusin si pawang bisa ngamuk. kan gawat. ya bayangin aja. orang model kulkas berjalan kalau ngamuk kan serem. bisa beku nanti.
" Ra. Revisi kamu masih lumayan banyak
tapi kalau revisi nya oke ya bisa acc bareng sama Nesya." Ucap Kevin.
" Iya lumayan banyak ini Ra yang harus kamu revisi. tetap semangat." Ucap Rafa.
" Iya Pak. makasih." ucap Zura.
" Saya duluan ya Ra.Sya. " ucap Kevin.
" Ayo Raf. kita ada rapat bentar lagi." Ucap Kevin.
Ya mereka ada rapan sebentar lagi.
" Aku duluan." Ucap Rafa menatap Nesya. kemudian berlalu pergi.
" Ciee...Aku duluan...Pak Rafa bilangnya aku. udah aku kamu an nih ceritanya." Zura mulai menggoda Nesya.
" Bentar lagi aku terima nikahnya...Trus sah." Zura lanjut berbicara.
" Enak banget ngomong sah sah." Jawab Nesya.
" Kan bener bentar lagi Sah." Zura.
" Iyain deh..."
" Hai Sya...." ucap seseorang yang baru saja memasuki kantin dan berjalan mendekati mereka.
..........❣..........
...Maaf Ya Lama Update...
...Soalnya author lagi banyak kegiatan...
...Jangan lupa Vote dan Comment Yaa.....
...Jangan Lupa follow Juga......
Rengat Barat
Senin, 07 November 2022
Pukul 19.00
^^^Salam Sayang Dari Calon Menantunya Papa Zhong...^^^
^^^Oleng bentar yaaa haechanie. salahkan adekmu yang imut dan ngegemesin ini^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Nur Yani
he suka NCT ya
2022-11-07
2