...Jangan Lupa Follow dan Vote dulu ya...
...Happy Reading 💚...
..........❣..........
Setelah pembicaraan Rafa tentang permintaannya yang menginginkan sang ayah agar menjodohkannya dengan gadis miliknya yang tak lain adalah Nesya berakhir. Rafa kemudian berpamintan kepada kedua orang tua beserta adiknya untuk kembali ke kamar guna menyelesaikan pekerjaannya sebagai CEO di perusahaan Dirgantara.
"Pa Ma Dek. Abang ke kamar duluan ya. Mata abang sakit lihat Papa sama Mama mesra mesraan mulu." ucap Rafa sedikit kesal karena sedari tadi hanya melihat sang Papa yang bermanja manja kepada Mamanya.
"Adek juga mau kekamar deh kalau gitu. Perih mata adek melihat pemandangan ini. Mendingan adek ke kamar trus tidur. Mana tau mimpiiin haechan. " tambah fisya menanggapi ucapan sang abang.
"Yaudah masuk sana bang dek. Papa mau lanjut mesra mesraan sama Mama.makanya bang cepat nikah biar ngak iri sama Papa. Trus cepetan dek punya pacar biar ngak halu mulu kerjanya."
"Si adek mah ngak halu sehari aja udah syukur. Haechan tau adek hidup aja enggak." ucap Rafa.
"Is abang mah gitu. Ngak bisa apa ngak buat aku kesel." ucap Fisya menahan kesal akibat ucapan kakaknya.
"Udah udah ngak usah berdebat. Mendingan sekarang kalian masuk kamar." sela sang Papa menengahi perdebatan adik kakak itu.
Sang Papa berusaha menengahi perdebatan antara anak anaknya.
"Udah bang, dek. Masuk kamar sekarang." perintah sang Mama mutlak.
Ya memang Adik Kakak itu jika berjumpa selalu beradu argumen. Tapi dibalik itu mereka saling menyayangi satu sama lain.
"Iya ini mau masuk. Tunggu aja Abang nikah sama Nesya. Abang bakalan mesra mesraan depan Papa." ucap Rafa jengah dengan kelakuan Papanya.
"Dan tunggu aja adek dapet pacar seganteng haechan. Trus adek akan lebih romantis dari Papa Mama." ucap fisya dengan halu tingkat dewa nya.
"Yaudah sana kalian masuk ke kamar masing-masing." usir sang Papa.
"Iya iya byeee Papa yang paling ngeselin." ucap mereka kompak.
"Bye Mah."
Kemudian mereka berdua berjalan menaiki tangga menuju kamar masing masing.
Sesampainya Rafa di kamar dengan nuansa hitam dan abu abu yang merupakan kamarnya. Dia langsung bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh terlebih dahulu. Setelah itu dia menuju walk in closet untuk berganti pakaian tidur agar nyaman untuk menuju ke alam mimpi.
Setelah itu Rafa merebahkan diri di ranjang king sizenya sambil menatap langit langit kamarnya. Senyumnya terbit ketika dia membayangkan wajah manis dan cantik Nesya ketika tadi pagi mereka bertemu. Dia mulai membayangkan betapa bahagianya dia jika dapat menikah dan memiliki Nesya. Bahkan dia juga sudah membayangkan bagaimana jika mereka sudah memiliki anak nantinya.
Sungguh Rafa saat ini sedang menghalu terlalu jauh. Bahkan sampai akan melebihi halu sang adik yang ingin berpacaran dengan haechan sang bias favoritnya.
Setelah selesai dengan membayangkan bayangan bayangan masa depan Rafa yang menurutnya sangat indah bagai disurga. Rafa kemudian berdoa untuk memasuki alam mimpi.
💚💚💚
Sinar mentari pagi masuk melewati celah celah gorden kamar. Membuat mata lelaki itu mulai terusik akan sinarnya yang sedikit menyilaukan kelopak matanya. Lama kelamaan mata itu terbuka dan mulai berkedip untuk menyesuaikan diri dengan cahaya. Setelah itu dia mulai duduk sembari menegangkan otot otot ditubuhnya.
Setelah itu Rafa lekas berdiri dan mengambil handuk menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya guna menjalani aktifitasnya hari ini.
❤❤❤
Ditempat lain ada seorang gadis yang masih bergelut dengan mimpinya disaat jam sudah menunjukkan pukul 07.30 pagi.
Ibu dari gadis itu sedang mempersiapkan sarapan pagi bagi kedua anaknya dan juga suaminya.
"Masak apa bun?" tanya Rui pada sang bunda ketika sudah berada di meja makan.
"Masak nasi goreng sama ayam goreng . Adekmu yang kebo itu belum bangun bang?" tanya sang bunda pada putranya.
"Belum kayaknya bun. abang bangunin Nesya dulu ya bun." Jawab rafa sembari mulai melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamar adiknya.
Tok tok tok
"Oiy dek. Bangun woy." punya adek kebo banget perasaan.
" Dek...kebakaran woy. Cepetan bangun." teriak Rui agar adiknya bangun.
"Ha apa bang. Kebakaran. Ayok bang menyelamatkan diri." ucap Nesya panik ketika membuka pintu kamarnya.
"Hahahahaha....sumpah lo lawak kali deh." Rui tertawa melihat tingkah adiknya.
"Ayok bang. Katanya kebakaran." Nesya masih dilanda kepanikan.
"Iya kebakaran di dalam mimpi lo dek." hahahahahaha.
"Is..punya abang nyelebelinnya nauzubillah banget" gerutu Nesya.
"Udah sana mandi. Bau ****** lo dek" perintah abangnya.
"Iya ini mau otw mandi."ucapnya sambil melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
"Cepetan mandinya. Udah ditunggu Mami papi di bawah." teriak abangnya dari luar kamar.
"Iya bang iya" balas Nesya teriak dari dalam kamar mandi.
💚💚💚
Keluarga Arga sudah berkumpul lengkap di meja makan untuk sarapan pagi bersama.
"Cepetan dek sarapan. Udah jam 8.30. Nanti telat ke kampusnya." ucap mama
"Nanti ke kampus bareng papa, abang, atau ke kampus sendiri?" tanya papa.
"Adek diantar abang aja ya." jawab Nesya.
"Yaudah cepetan dek. Nanti abang ada meeting pagi. Takut telat." balas Rui.
"Iya, 10 menit lagi kita berangkat. Adek ambil tugas dulu dikamar." ucap Nesya sembari menyelesaikan suapan terakhirnya. Dan langsung beranjak menaiki tangga menuju kamarnya.
Nesya memasuki kamar dan langsung menyusun tugasnya dan memasukkan ke dalam tas. Dan langsung melangkahkan kakinya menuruni tangga.
"Ayo bang berangkat." ucapnya setelah berada di anak tangga terakhir.
"Yaudah ayo." balas Rui.
"Pa Ma abang sama adek berangkat" ucap Rui berpamitan kepada orangtuanya.
"Adek berangkat dulu Pa Ma" Nesya juga berpamitan untuk berangkat ke kampus bersama abangnya.
Rui melangkahkan kakinya sembari mengambil kunci mobil di atas nakas. Kemudian menuju garasi untuk mengambil mobilnya.
Nesya juga melangkahkan kakinya menyusul abangnya menunggu di depan garasi untuk berangkat bersama.
❤❤❤
Dosen dengan panampilan yang menyejukkan mata itu melangkahkan kakinya menuju ruang kelas untuk mengajar mata kuliah yang diembannya. yang berjarak tidak jauh dari ruangan pribadinya di kampus dirgantara.
Dan seorang mahasiswi dengan membawa tasnya setengah berlari di koridor kampus karena sebentar lagi kelasnya akan dimulai. Dia kesiangan.
Brukk...seketika isi di dalam tas yang dibawa mahasiswi itu berserakan.
"Maaf ..." ucap Nesya kepada seorang lelaki yang ditabrak nya.
"Kalau jalan jangan cepat cepat. Dan pakai mata. " ucap Rafa.
"Maaf Pak. Jalan pakai kaki bukan pakai mata setahu saya Pak." Balas Nesya.
"Ya jalan pakai kaki. Tapi matanya dipakai." balas Rafa sedikit tidak terima kata katanya dibantah.
"Yaudah terserah Bapak deh. Saya duluan ya Pak." ucap Nesya segera melangkahkan kakiny menuju kelas.
Setelah melangkahkan kaki beberapa langkah. Nesya baru tersadar jika mata kuliah pertama hari ini di ajar oleh Pak Rafa.
"Mampus gue. Pak Rafa lagi yang masuk." gumam Nesya.
Nesya melanjutkan langkahnya menuju kelas. Memasuki kelas dan langsung duduk di sebelah Giselle.
"Eh sya. Tugas Pak Rafa lo udah belum?" Giselle menanyakan soal tugas kepada Nesya.
"Udah..." ucap Nesya sembari membuka tasnya.
"Eh tugas gue mana ya. Perasaan tadi udah gue masukkan ke tas deh." ingat Nesya sambil mengecek ulang tasnya.
"Mampus sel. Tugas gue ntah dimana. Gimana ini?" panik Nesya.
"Haduh sya. Gimana coba. Gue denger dari anak kelas lain. Kalau ngak mengerjakan tugas. Pak rafa bakalan ngasih tugas dua kali lipat." ucap Giselle.
"Trus gue harus gimana sell. Mau ulang mengerjakan ya ngak sempat waktunya." bingung Nesya.
"Yaudah la sya. Terima nasib aja la lagi." balas Giselle.
"Yaudah la gue pasrah sell. Kalau dikasih tugas ya semoga aja gue sanggup mengerjakannya." pasrah Nesya sembari menghela nafasnya.
..........❣..........
...Maaf Ya lama update. Soalnya lagi berdukacita....
...Jangan lupa vote dan comment yaa...
...💚💚💚...
...Karena vote dan comment kalian sangat berharga buat author......
Sabtu, 27 Agustus 2022
See You Next Chapter...
^^^Salam Kenal Dari Calon Istrinya Haechan ❤❤❤^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments