...Jangan Lupa Follow dan Vote dulu ya...
...Happy Reading 💚...
..........❣..........
Tak lama setelah Nesya menghela nafas pasrah karena tugasnya yang hilang ntah kemana. Suara ketukan pintu kelas terdengar.
"Assalamualaikum." ucap salam Rafa memasuki kelas.
"Waalaikumsalam."Jawab mahasiswa dikelas itu kompak.
"Minggu lalu saya ada memberikan tugas kepada kalian. Silahkan dikumpulkan." Rafa mengingatkan mahasiswanya untuk mengumpulkan tugas.
"Baik Pak."
Mahasiswa dikelas itu mengumpulkan tugasnya menjadi satu di meja paling depan di setiap baris tempat duduk. Kemudian di kumpulkan oleh ketua kelas menjadi satu di meja Rafa.
Rafa menghitung jumlah tugas yang ada di meja nya untuk memeriksa apakah ada yang tidak mengumpulkan tugas.
"Tugasnya hanya ada 49. Sedangkan jumlah mahasiswa dikelas ini ada 50 orang. Siapa yang tidak mengumpulkan tugas?" tanya Rafa kepada mahasiswa dikelas itu.
"Silahkan berdiri yang tidak mengumpulkan tugas." perintah Rafa
Dengan sangat terpaksa Nesya pun perlahan berdiri karena memang pada kenyataannya dia tidak mengumpulkan tugas yang diberikan Rafa.
"Saya Pak." ucap Nesya setelah dia berdiri sepenuhnya dari kursinya.
"Silahkan menemui saya di ruangan setelah mata kuliah ini selesai." ucap Rafa kepada Nesya.
"Baik Pak." Balas Nesya
"Jangan lupa baca bismillah sya sebelum masuk ke ruangan Pak Rafa." bisik Azzura.
" Lo jangan buat gue takut dong ra" balas Nesya berbisik kepada Azzura.
"Jangan lupa berdoa juga ya sya. Semoga lo dapat tugas yang lumayan manusiawi." ucap Devina pelan.
"Kalian berdua buat gue takut menemui Pak Rafa tau gak sih." balas Nesya kesal kepada dua sahabatnya itu.
"Yaudah semangat aja kalau gitu ya Sya." Azzura mengucapkan itu sembari memberikan isyarat semangat dengan tangannya.
"Iya Sya semangat. Fighting ya sya." tambah Devina menyemangati.
"Iya iya."
Rafa memulai mata kuliahnya setelah selesai menyambungkan infokus ke laptopnya untuk menampilkan materi yang akan dia sampaikan.
Rafa mulai menjelaskan materi yang dia tampilkan. Dua sks sudah berlalu dengan hanya mendengarkan penjelasan materi dari seorang Rafa.
"Sekian penjelasan saya mengenai materi mata kuliah ini. Apakah ada pertanyaan mengenai materi yang saya sampaikan?" tanya Rafa kepada mahasiswa dikelas itu.
"Silahkan bertanya jika ada yang belum jelas." tambah Rafa.
"Nesya itu Pak biasanya yang suka bertanya." ucap Ferdy.
"Iya Pak Nesya yang suka bertanya Pak." ucap Giselle menambahi.
Mendengar ucapan Ferdy dan Giselle Nesya memasang wajah kesal. Karena sedari tadi dia tidak mendengarkan dan menyimak penjelasan Rafa mengenai mata kuliah hari ini. Yang ada di otak nya adalah memikirkan tugas apa yang akan Rafa berikan kepadanya. Apakah akan tidak manusiawi juga seperti tugas yang dia berikan kepada mahasiswa dari kelas lain yang tidak mengerjakan tugas.
"Nesya. Ada yang ingin ditanyakan?" Uvao Rafa.
"Tidak ada Pak." Jawab Nesya cepat.
"Apakah ada yang ingin bertanya selain Nesya?" tanya Rafa kepada mahasiswa lainnya.
"Tidak ada Pak." Jawab mereka kompak.
Karena pada dasarnya mahasiswa itu malas untuk bertanya. Pertanyaan akan memperpanjang mata kuliah dan memperlambat mereka untuk keluar kelas. Jadi sebaiknya tidak bertanya untuk kebaikan bersama.
"Baiklah. Jika tidak ada pertanyaan. Saya akhiri mata kuliah hari ini. Wassalamualaikum."
Setelah mengakhiri mata kuliahnya. Rafa membereskan laptop dan beberapa peralatan mengajar nya. Setelah itu dia melangkahkan kaki keluar kelas.
"Dev Ra Temenin gue yuk ke ruangan Pak Rafa." pinta Nesya kepada Devina.
"Sama Devina aja ya Sya. Gue mau otw kantin. Cacing diperut gue udah demo minta dikasih makan." ucap Azzura
"Kalian mau sekalian gue pesenin ngak?" tanya Azzura kepada Devina dan Nesya.
"Pesankan menu biasa aja. Nasi goreng sama es teh." jawab Nesya menyebutkan pesanannya.
"Gue samain sama Nesya aja Ra." tambah Devina.
"Oke. Gue duluan ke kantin. Bye." ucap Azzura melangkah keluar kelas secepat kilat.
"Dev. Ayo temenin gue." Pinta Nesya.
"Iya. Sebentar gue mau follow ig chenle dulu. Dia baru aja buat ig ini."
"Akhirnya biaslo si Chenle buat ig juga ya Dev."
"Gue bahagia banget tau sya Chenle buat ig. Jadi gue bisa nonton live dia tanpa harus langganan bubble .bersyukur banget gue" ucap syukur Devina.
"Heeh. Lo emang patut bersyukur Dev. Ngak perlu langganan bubble lagi buat nonton live nya Chenle." ucap Nesya.
"Yoi. Gue udah selesai follow ig chenle. Yuk otw berangkat ke ruangan Pak Rafa. " ucap Devina mengajak Nesya.
"Yuk." Jawab Nesya kemudian berdiri dari kursinya."
"Bentar sya. Sebelum melangkahkan kaki. Lo harus baca Bismillah dulu." ucap Devina.
Nesya dan Devina berjalan di koridor menuju ruangan Rafa. Setelah beberapa menit mereka sampai ri depan pintu ruangan seorang Rafa.
"Ketuk sya. Cepetan." ucap Devina.
"Iya. Ini mau diketuk. Sabar kenapa." gerutu Nesya.
Tok...tok...tok
"Assalamualaikum.." ucap salam Nesya.
"Masuk" terdengar suara sahutan Rafa yang mempersilahkan mereka untuk masuk ke ruangan nya.
Setelah mendengar suara sahutan Rafa. Nesya masuk kedalam sendiri tanpa ditemani Devina. Biar mandiri kalau kata Devina.
"Permisi Pak..." ucap Nesya setelah berdiri di depan meja ruangan Rafa. Yang di seberangnya ada sebuah kursi yang sedang diduduki Rafa sembari menatap laptopnya.
"Nesya Xavier..benar?" tanya Rafa.
"Iya Pak. Saya." jawab Nesya.
"Tugas kamu membuat makalah. Minimal 30 halaman dan juga membuat ppt tentang makalah tersebut.Dikumpulkan besok di meja saya pada pukul 9 pagi. Saya tidak menerima keterlambatan. Sudah itu saja. Silahkan keluar dari ruangan saya." ucap Rafa menjelaskan tugas apa yanh diberikan kepada Nesya.
"Baik Pak. Assalamualaikum." pamit Nesya kemudian melangkah keluar dari ruangan Rafa.
💚💚💚
Dengan pelan Nesya menutup kembali pintu ruangan Rafa.
"Gimana sya? Lo dikasih tugas apa sama Pak Rafa?" tanya Devina dengan jiwa kepo yang menggebu gebu.
"Buat makalah minimal 30 halaman dan ppt nya juga. Dikumpul besok pagi jam 9. " balas Nesya lesu.
"Selamat begadang ya sya malam ini. Fighting." Devina memberi semangat sambil mengangkat tangannya membentuk emoji semangat.
"Huh...gagal gue marathon drama barunya jong suk. " Nesya berbicara kemudian menghela nafasnya.
"Yaudah yuk ke kantin. Ara pasti udah nungguin daritadi. Gue juga udah laper banget." ajak Devina.
"Yaudah yuk. Gue juga laper. Tadi pagi sarapan cuma sedikit karena buru buru." balas Nesya.
💚💚💚
Ting.
Bunyi notifikasi telepon Rafa diatas meja kerjanya.Rafa segera mengambil telepon dan membuka chat. Yang ternyata chat dari mamanya.
Isi pesannya adalah agar Rafa pulang kerumah hari ini. Dengan maksud untuk mengadakan pertemuan keluarga antara Dirgantara dan Xavier membahas perjodohan anak mereka. Papa nathan sudah membahas itu bersama dengan papi Nesya. Dan mereka sudah menyetujui hal itu. Jadi malam ini akan diadakan pertemuan keluarga untuk menjodohkan mereka.
Setelah membaca chat itu. Senyum Rafa langsung terbit. Kekhawatiran Rafa tentang Nesya mempunyai pacar atau tunangan beberapa hari ini lenyap sudah. Sekarang tugas Rafa adalah meyakinkan Nesya untuk menerima perjodohan mereka. Karena dari isi chat mamanya. Nesya belum mengetahui jika akan dijodohkan dengannya.
❤❤❤
Assalamualaikum...Nesya yang cantik udah pulang....." teriak Nesya ketika memasuki rumah.
"Waalaikumsalam..jangan teriak teriak kenapa sih dek. Sakit telinga mama. Udah sana mandi. Trus langsung kebawah buat makan malam. " balas sang mama yang sedang sibuk menyiapkan masakan untuk makan malam di dapur .
"Iya ma." balas Nesya melangkah menaiki tangga.
"Sya. Sekalian dandan yang cantik ya. Bajunya udah mami siapin di kamar. Malam ini kita makan malam sama sahabatnya papi." ucap maminya ketika Nesya baru sampai di tangga ketiga.
"Tumben banget papi ngundang orang buat makan malam dirumah. Ada acara apa sih mi? Tanya Nesya ke maminya.
"Nanti juga kamu tahu. Udah sana siap siap. " balas mami.
💚💚💚
Rafa memasuki rumah orangtuanya setelah kurang lebih 2 jam perjalanan.
"Assalamualaikum...Rafa pulang." teriak Rafa ketika memasuki rumah.
"Eh udah pulang bang. Langsung aja ke kamar siap siap kerumah om Arga buat makan malam." ucap mama kepada putra satu satunya itu.
"Iya ma. Rafa keatas dulu." pamit Rafa.
Rafa berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya. Membuka pintu kamar. Meletakkan teleponnya di meja nanas kemudian langsung melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Setelah selesai dengan rituan mandinya. Rafa segera menuju ke walk im closed untuk memilih pakaian yang akan dikenakannya untuk makan malam dirumah gadisnya. Dia berfikir cukup lama ketika memilih baju. Karena dia ingin terlihat sempurna di depan gadisnya itu.
Setelah selesai dengan diakhiri melihat penampilan akhir di depan cermin. Rafa segera menyambar teleponnya dan langsung membuka pintu kamar untuk menuju ke bawah.
"Ma. Abang udah siap. Mau berangkat sekarang atau nanti? Udah jam 18.00. Soalnya. Papa sama adek mana ma?" tanya Rafa setelah sampai kebawah dan hanya menemukan mamanya seorang di ruang tv sedang menonton sinetron khas emak emak yang episodenya sepanjang rel kereta api yang tidak putus putus.
"Papa sama adek masih dikamar. Bentar lagi turun bang. Abang panasin mobil dulu aja. Kita pakai satu mobil aja bang " jawab mama.
"Okedeh ma. Abang ke garasi. Nanti mama papa sama adek langsung nyusul aja. " ucap Rafa setelah itu melangkah keluar.
Setelah menunggu sekitar 10 menitan. Semua anggota keluarga Rafa sudah berada di dalam mobil yang akan segera melaju menuju rumah Nesya.
"Udah siap semua kan. Ngak ada yang ketinggalan lagi?" tanya Rafa kepada semuanya.
"Ngak ada bang. Ayo berangkat." balas mama.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit. Sampailah mereka di depan gerbang rumah berwarna putih. Setelah dibukakan pintu oleh satpam. Mobil yang membawa mereka langsung masuk ke kediaman Nesya.
❣❣❣
Ting tong....
Setelah mendengar bunyi bel. Mama Vina langsung menuju pintu untuk membuka pintu rumahnya.
"Assalamualaikum.." ucap salam Nathan.
"Waalaikumsalam." balas mama Vina
"Silahkan masuk. Silahkan duduk dulu.Sebentar saya panggilkan Mas Arga sama Nesya." ucap Mama Vina berpamintan ke atas untuk memanggil suami dan anaknya.
Beberapa saat kemudian vina berjalan menuruni tangga diikuti suami dan anaknya.
Nesya langsung terdiam ketika melihat Rafa yang notabenenya adalah dosennya. Sekarang berada di rumah nya beserta keluarganya.
"Maaf ya nunggu lama. Ayo mari kita ke meja makan untuk makan malam dulu." ucap mama Vina mengajak tamunya untuk makan malam terlebih dahulu.
Sesampainya mereka di meja makan. Mereka makan dengan tenang setelah Papa Arga mempersilahkan. Setelah selesai makan malam. Mereka memulai pembicaraan.
"Anak kamu cantik banget vin. Cocok sama Rafa." ucap Kesya kepada Vina.
"Rafa juga ganteng. Cocok la mereka." balas Vina.
Nesya sedikit bingung dengan maksud pembicaraan mami nya dan mama Rafa.
"Udah langsung aja kita bahas Ga." ucap Papa Nathan.
"Di dengar baik baik ya. Kami berdua sepakat menjodohkan Rafa dengan Nesya. " ucap Arga serius.
"Hah..apa Pi. Dijodohin? Nesya ngak mau di jodoh jodohin." ucap Nesya tidak terima ketika papinya berbicara mengenai perjodohan.
"Papi ngak terima penolakan. Papi sama Om Nathan sudah sepakat menjodohkan kalian. Ini semua buat kebaikan kamu. Ucap Papa Arga.
"Pokoknya Nesya ngak mau. Titik." ucap Nesya. Kemudian melangkah pergi meninggalkan meja makan.
..........❣..........
...Maaf Ya lama update...
...Bab paling panjang yang pernah...
...author tulis....
...Jangan lupa vote dan comment yaa...
...💚💚💚...
...Karena vote dan comment kalian sangat berharga buat author......
...Rabu, 31 Agustus 2022...
...See You Next Chapter......
...Salam Kenal Dari Calon Istrinya Haechan ❤❤❤...
...Berat rasanya ketika kehilangan nenek yang sudah sejak kita lahir tinggal bersama. Rumah terasa tidak lengkap. Terasa kosong. Kenangannya masih sangat membekas. Masih terasa seperti mimpi. ...
...Miss you Nek ❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments