...Jangan Lupa Follow dan Vote dulu ya...
...Happy Reading💚...
..........❣..........
Setelah Nesya beranjak Pergi dari meja makan. Semua masih terdiam membisu.
" Ma Pa. Mi Pi. Rafa izin menemui Nesya. Boleh?" tanya Rafa kepada semua orang yang ada di meja makan.
"Iya. Silahkan Nak Rafa." Mami Novi mengizinkan.
Setelah mendapat izin untuk menemui Nesya. Rafa segera beranjak pergi ke halaman belakang. Karena dia tadi sempat memperhatikan langkah Nesya yang berjalan menuju halaman belakang rumahnya.
Di tempat duduk yang berada di pinggir taman. Nesya duduk membelakangi Rafa. Duduk sambil termenung diam memikirkan kata kata ayahnya tentang perjodohannya dengan Rafa.
Rafa yang melihat itu mencoba melangkah mendekati bangku tersebut. Setelah sampai tepat dibelakang Nesya duduk. Dia menepuk bahu nesya.
"Hey..Sya." ucap Rafa.
"Eh .. Pak Rafa." balas Nesya sedikit terkejut karena sebuah tepukan di bahu nya.
"Boleh saya duduk disini?" tanya Rafa.
"Duduk aja Pak." balas Nesya seadanya.
"Saya boleh berbicara ke kamu mengenai perjodohan yang tadi di sampaikan oleh orang tua kita?" tanya Rafa dengan berbicara lembut kepada Nesya.
"Silahkan Pak. " Nesya mengizinkan Rafa untuk berbicara tentang perjodohan.
"Kenapa kamu menolak perjodohan ini. Boleh saya tau alasannya?" tanya Rafa.
Nesya sejenak berfikir sebelum menyampaikan alasannya menolak perjodohan ini kepada Rafa.
"Alasannya. Saya masih kuliah. Masih umur 22 tahun. Masih ingin menikmati masa masa menjadi mahasiswa. Saya merasa belum bisa untuk menjadi istri yang baik. Masih kekanak kan akan. Egois juga. Dan untuk urusan dapur juga masih harus belajar banyak." ucap Nesya menyampaikan alasannya kepada Rafa.
" Kalau itu alasan kamu. Kamu masih bisa kuliah setelah menikah. Saya masih memberi kebebasan kamu untuk menghabiskan waktu quality time bersama teman teman kamu. Asalkan masih di dalam batas. Dan untuk urusan dapur. Kamu bisa belajar. Saya orangnya tidak pemilih soal makanan. Kalau kamu tidak sempat untuk urusan dapur. Kita bisa pesan online juga. Jadi kamu jangan khawatir soal itu." ucap Rafa yang membuat rasa khawatir Nesya sedikit memudar.
"Tapi saya masih takut Pak untuk ke jenjang pernikahan. Apalagi tanpa cinta. Dan saya juga baru mengenal Bapak. Saya maunya menikah sekali seumur hidup Pak." ucap Nesya mengungkapkan isi hatinya.
"Cinta datang karena terbiasa. Kita bisa belajar saling mencintai. Saya juga inginnya menikah sekali seumur hidup." balas Rafa berusaha meyakinkan Nesya.
"Jadi apakah kamu mau berusaha untuk saling mencintai. Dan menerima perjodohan ini?" Rafa bertanya kepada Nesya. Dalan hatinya dia berharap Nesya menyetujuinya.
"Apakah boleh bapak memberi waktu untuk kita belajar saling mengenal terlebih dahulu sebelum menikah? Tanya Nesya kepada Rafa.
"Jika saya memberi waktu satu bulan. Apakah cukup untuk kita belajar saling mengenal satu sama lain. Setelah menikah kita bisa mengenal lebih dalam lagi." jawab Rafa.
"InsyaAllah cukup Pak. "Jawab Nesya masih sedikit ragu.
"Baiklah berarti saya memberi waktu satu bulan untuk kita saling mengenal. Jadi sekarang kamu sudah menyetujui perjodohan ini kan?" tanya Rafa kembali.
"Iya saya menyetujuinya. Mungkin ini sudah takdir yang Allah gariskan untuk saya. Dan ini juga permintaan orang tua saya. Semoga ini pilihan yang terbaik." Jawab Nesya sembari memandangi taman di depannya yang terawat dan asri.
"Terimakasih karena kamu sudah menyetujui perjodohan ini Nesya." ucap Rafa. Di dalam hatinya dia bersorak gembira seperti anak TK yang mendapat perpen lolipop gratis.
"Ayo kita masuk ke dalam dan memberitahukan kepada orangtua kita bahwa kita menyetujui perjodohan yang mereka buat. "Ajak Rafa kepada Nesya untuk masuk kedalam rumah sembari berdiri dan mengulurkan tangannya untuk membantu Nesya berdiri.
Dengan ragu ragu Nesya menyambut uluran tangan Rafa. Setelah menerima uluran tangan Rafa. Nesya sedikit terkejut ketika Rafa menggenggam tangannya sembari menggandeng Nesya untuk melangkah masuk.
"Tangannya tidak perlu kaku seperti itu ketika saya genggam. Santai saja. Hitung hitung ini latihan agar setelah menikah tidak kaget lagi." Ucap Rafa disela langkah mereka.
"Iya Pak." balas Nesya yang masih sedikit grogi ketika merasakan genggaman tangan Rafa yang mengerat.
💚💚💚
Mereka berdua telah sampai di dalam rumah. Di ruang tamu tampak keberadaan kedua orangtua yang mereka sayangi. Dengan langkah pelan mereka mendekat dan duduk dikursi kosong diantara kedua orang tua mereka.
" Ma Pa. Mi Pi. Rafa dan Nesya menyetui perjodohan yang kalian buat." ucap Rafa menyampaikan keputusan yang mereka setujui tadi.
"Apakah benar yang dikatakan Rafa. Nesya?" tanya Arga kepada Nesya.
"Iya Pi. Nesya menyetujui perjodohan ini." jawab Nesya. Walaupun dalam hatinya masih ada keraguan.
"Alhamdulillah jika kalian menyetujuinya." ucap Nathan selalu Papa dari Rafa.
"Akhirnya kita jadi besan Vin. " ucap Mama Kesya kepada Mama Vina dengan senyum bahagianya.
"Iya Sya. Akhirnya kita bisa besanan juga." balas Mama Vina tak kalah bahagianya.
"Yey.. Bentar lagi otw punya cucu kita Vin. Duh ngak sabar banget. Kira kira cucu kita laki laki atau perempuan ya. Gemes banget pasti. Ih ngebayangin nya aja udah seneng banget." ucap Mama Kesya sambil menghayal.
"Iya kan.. pasti gemes banget cucu kita besok. Mereka berdua kan cantik sama ganteng. Cucu kita pastinya ngak kalah dong dari orangtuanya." balas Mama Vina dengan nada gemasnya membayangkan seperti apa rupa cucunya kelak.
"Ya ampun Mi. Nesya belum juga nikah. Mami udah ngomongin cucu." ucap Nesya sedikit kesal dengan Mamanya
"Ya gpp la Sya. Makanya kalian kalau udah nikah. Cepat cepat ya buatkan kita cucu. Mami udah ngak sabar deh."
"Kamu juga Rafa. Jangan nunda buat kasih Mama cucu ya. Soalnya Mama tu suka iri sama temen arisan Mama yang udah pada gendong cucu." ucap Mama Kesya kepada putranya.
"Doain aja ya Ma Mi." balas Rafa kepada kedua wanita yang bergelar Mama dan Mami calon mertua.
Sedangkan di kursi samping para wanita itu. Kedua laki laki hanya diam mendengarkan para istrinya berbicara tanpa berniat untuk ikut dalam pembicaraan mereka.
Karena hari sudah larut malam. Papa Nathan pun berpamitan untuk pulang kepada Papi arga. Setelah itu Papi Arga dan keluarga megantar keluarga Papa Nathan sampai ke teras depan.
Kemudian keluarga Papa Nathan memasuki mobil dan melaju menuju kediaman mereka.
Setelah sampai di rumah. Rafa langsung melangkahkan kaki menuju kamarnya. Kemudian membersihkan diri sebelum merebahkan diri dikasur ternyamannya.
" Sebentar lagi Nesya jadi milik gue sepenuhnya." gumam Rafa sembari menatap langit langit kamarnya dengan senyum manisnya.
Setelah berbicara sendiri dan menampilkan senyum manisnya. Rafa mulai memejamkan matanya menuju alam mimpi.
💚💚💚
Disisi lain. Disebuah kamar seorang gadis sedang menatap langit langit kamarnya sembari memeluk boneka beruang kesayangannya.
"Semoga keputusan yang gue ambil benar." gumamnya. Dengan menampilkan raut wajah yang masih dipenuhi dengan keraguan.
Setelah berkata itu. Nesya memejamkan mata untuk tidur dan siap memulai hari esok.
..........❣..........
...Maaf Ya lama update...
...Mood author masih kurang baik....
...Jangan lupa vote dan comment yaa...
...💚💚💚...
...Karena vote dan comment kalian...
...sangat berharga buat author......
Minggu, 4 September 2022
See You Next Chapter...
^^^Salam Kenal Dari Calon Istrinya Haechan ❤❤❤^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Linda Asmeri
kok, kaksknya Nesya tidak ada, ???
2023-10-09
1