...Jangan Lupa Follow dan Vote dulu ya...
...Happy Reading 💚...
..........❣..........
Tibalah saatnya dimana hari yang paling tidak diinginkan bagi banyak orang, yaitu hari "SENIN"
Hari ini Nesya berangkat ke kampus pukul 09.00 wib. Karena kelas pertamanya akan dimulai pukul 10.00. Dia berangkat lebih awal karena takut terkena macet dan mengakibatkan dia terlambat mengikuti kelas yang diajar oleh Rafa. Bisa tamat riwayatnya jika sampai terlambat dikelas itu.
Tepat jam 09.40 Nesya sampai di parkiran kampus. perjalanan dari rumah ke kampus membutuhkan waktu 40 menit dikarenakan jalanan sedikit padat. Dia Segera berjalan memasuki gedung fakultas menuju kelas.
"Pagi Sya."
"Makin cantik aja Sya"
"Ya Allah pengen jadi Nesya."
Itulah ucapan teman teman yang berpapasan dengan Nesya di sepanjang koridor menuju kelas.
Sesampainya di pintu kelas yang dituju. Nesya langsung masuk kedalam tanpa membuka pintu karena pintu kelas masih terbuka lebar.
"Sini Sya." panggil Azzura yang sudah duduk di kursi barisan kedua dari depan.
Nesya langsung melangkahkan kakinya menuju ketempat dimana Zura duduk. Karena Zura juga sudah menyediakan kursi kosong diantara Zura dan Vina.Nesya langsung duduk di kursinya.
"Eh sya." ucap Vina
"Apa Vin" balas Nesya.
"Nanti aja kita bicaranya deh Sya. Ngak berani gue ribut di kelas Pak Rafa."
"Assalamualaikum" ucap salam Rafa memasuki kelas.
"Waalaikumsalam Pak."
"Baiklah kita mulai pembelajaran hari ini."
"Bla bla bla bla bla."
Setelah penjelasan materi dan sesi tanya jawab selesai dan waktu pembelajaran juga sudah habis. Segera Rafa mengakhiri kelas.
"Oke cukup sekian untuk hari ini. Jika ada yang ingin ditanyakan lagi. Dapat ditanyakan pada pertemuan berikutnya. Assalamualaikum. " setelah itu Rafa membereskan laptop dan buku buku dan segera meninggalkan kelas.
"Kantin yuk Vin Ra. Gue laper banget ini. Belum sarapan karena kesiangan tadi pagi." ajak Nesya sembari memasukkan barang barangnya kedalam tas
"Yuk la. Gue juga udah laper." balas Vina
"Gus sih ikut aja." ucap Zura
Kemudian mereka bertiga segera berjalan menuju kantin. Sesampainya dikantin mereka langsung duduk di kursi yang masih kosong.
"Pesen kayak biasa kan?" tanya Zura.
"Yoi. Samain aja kita bertiga kayak biasa." balas Vina.
"Okedeh. Ditunggu ya makanannya nyonya." ucap Zura kepada keduanya.
Setelah kurang lebih 10 menit Aura datang membawa nampan bersisikan 3 piring nasi goreng dan jus jeruk.
Mereka segera menikmati makanan yang sudah tersedia dimeja dengan tenang.
"Akhirnya kenyang". Ucap Nesya sambil mengelus perutnya.
"Ya iyalah kenyang. Yakali habis makan laper." balas Zura.
"Eh tumben lo pakai gelang Sya. Gelang baru?" tanya Zura.
"Eh enggak kok ini gelang udah lama. Cuma jarang aja gue pakai."
"Eh tunggu deh. Kayaknya gue pernah liat iti gelang. Tapi dimana ya." ucap Zura.
"Sebentar deh. " Zura membuka aplikasi Instragram di hp nya.
"Nih liat. Samakan gelangnya sama foto tangan yang ada di postingannya Pak Rafa." ucap Zura sambil menunjukkan postingan instagram Rafa.
" ya kan yang pakai gelas kayak gini bukan cuma gue." balas Nesya berusaha menetralkan detak jantungnya yang sudah berdetak cepat itu.
"Tapi ya Sya. Yakali bisa samaan tahi lalat yang ada di tangan. Nih samakan Sya." balas Vina sembari memegang tangan Nesya dan mencocokkannya dengan gambar yang ada di handphone Zura.
"Beneran ngak mau cerita nih Sya.?" tanya Vina.
"Lo ngak mau ngasih penjelasan gitu ke kita Sya. Lo masih anggap kami sahabat lo kan Sya. " Zura menimpali.
"Huh...yaudah gue jelasin. Tapi gue bingung harus jelasin darimana." ucap Nesya kepada keduanya.
"Yang jelas. Gue sama Pak Rafa minggu depan tunangan."
"Hah...serius?. Ucap Zura dengan mulut sedikit menganga tidak percaya.
"Gue ngak mimpi kan ini." ucap Vina setelah terdiam beberapa saat.
"Serius guys. Gue dijodohin sama ortu. Dan lo tau kan gimana Papi Mami gue. Mana bisa gue nolak."
"Kalau gue jadi lo juga ngak bakalan nolak. Secara dijodohinnya sama Pak Rafa yang ganteng, pinter, tajir. Cuma ya kurangnya satu. Dingin kayak kulkas dua pintu." ucap Vina
"Kalau gue sih malah bersyukur dijodohin sama Pak Rafa. Lumayan la buat memperbaiki keturunan. Tapi ya kayaknya Pak Rafa sih yang nyesel dijodohin sama lo yang bentukannya kaya gini." Zura berkata sembari meledek Nesya.
"Kalian mandangnya fisik. Pak Rafa emang ganteng. Ngak ngelak gue dengan kenyataan itu. Tapi ya kadang dingin, cuek juga, trus kalau dikampus kayak kulkas. Gue jadi kepikiran kalau gue udah nikah sama Pak Rafa gimana nasib gue. Kayaknya gue bakalan stress tiap hari. Ngebayanginnya aja udah menakutkan tau. ".Nesya berkata sambil bergidik ngeri membayangkan nasibnya selanjutnya.
"Ya lo berdoa aja semoga sifat Pak Rafa setelah nikah berubah. Mana tau kan kalau sama lo dia hangat dan romantis. Coba deh lo berdoa dari sekarang. Mana tau dikabulkan sama Allah." nasihat yang baik keluar dari mulut Zura.
"Kayaknya kun fayakun deh kalau Pak Rafa bisa berubah kayak gitu." balas Nesya tidak percaya akan ucapan yang keluar dari mulut Zura.
"Tapikan berusaha dulu apa salahnya Sya. Berdoa buat masa depan lo supaca cerah dengan Pak Rafa." Vina menambahi.
"Yaudah deh gue coba. Tapi ya gue ngak yakin."
"Sebenernya gue juga ngak yakin sih guys.. Hahahaha." balas Vina sambil tertawa.
"Woy ketawa lo jangan keras keras. Noh diliatin sama seisi kantin." peringat Nesya kepada Vina setelah melihat sekelilingnya dimana banyak pasang mata memperhatikan meja dimana mereka duduk.
"Upss...kelepasan guys. Sorry.." Vina membalas perkataan Nesya sembari menutup mulutnya dengan tangan.
"Udah cepetan deh kalian habiskan makanannya. Habis ini kita kemana? Ke kos Zura aja gimana? Gimana Zur. Boleh kan?" tanya Nesya.
"Yailah sok pakai izin segala lo. Biasanya langsung ke kos aja. Bahkan dateng dateng gedor gedor pintu. Berasa digerebek gue."
"Yakan kita kita gedor pintu biar lo bangun dari tidur. Soalnya lo kalau tidur kayak latihan mati." ucap Vina.
"Iyain deh biar cepet. Udah yuk otw bayar. Trus ke parkiran." ucap Zura.
"Yuk la. Badan gue juga udah pengen rebahan." balas Nesya.
"Lo mah queen rebahan.yuk cepetan. Kasur gue udah menunggu." ajak Zura kepada mereka berdua.
Setelah mereka selesai membayar makanan. Mereka berjalan menuju parkiran.
"Kita ke kosan pakai mobil gue aja ya. Mobil kalian berdua tinggal aja dikampus. Nanti siang kan kita ada kelas lagi." Zura memberi saran kepada mereka berdua agar mereka menggunakan satu mobil saja.
"Oke deh. Gue juga lagi males nyetir." jawab Nesya.
"Gue juga. Mendingan tinggal duduk dan sampai ke tujuan." Vina menambahi ucapan Nesya barusan.
"Yuk cepetan masuk."
Nesya dan Vina segera memasuki mobil Zura. Zura bersiap untuk melakukan mobilnya di jalan raya menuju kosan.
"Oke guys kita otw."
Aura melakukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Setelah kurang lebih 15 menit mereka sampai di kosan.
"Welcome kasur. Saatnya rebahan." ucap Nesya sambil berjalan menuju kasur tepat setelah Aura membuka pintu kos.
"Kalau butuh cemilan ambil sendiri." ucap Zura sebelum memasuki kamar mandi untuk mencuci muka.
"Okee. Tenang aja kami mandiri kok." balas Vina.
💚💚💚
Sedangkan di kampus Rafa sedang menuju parkir untuk mengambil beberapa buku yang diperlukannya. Sekilas dia melirik area perkir mahasiswa. Disana terparkir mobil Nesya. Tapi dia sedikit bingung. Soalnya dia tidak melihat Nesya setelah selesai kelas . Bahkan di kantin pun tidak ada terlihat.
Setelah itu Rafa berinisiatif untuk membuka handphone nya dan mengirimkan pesan ke Nesya untuk menanyakan keberadaannya. karena Rafa berniat untuk mengajak Nesya fitting baju untuk lamaran mereka sore ini di butik tante Miranda.
💚💚💚
Ting.... Bunyi notifikasi pesan dari hp Nesya.
"Sya..hp lo bunyi tuh. Jangan jangan dari calon tunangan." Vina memberi tahu.
"Sok tau lo vin. Bisa jadi mami atau siapa gitu yang chat." ucap Nesya sambil mengambil handphonenya dari dalam tas.
Nesya membuka handphone nya dan membuka aplikasi watsapp. Dan ternyata ucapan Vina benar. Pak Rafa la yang mengirimkan pesan kepadanya. Dia bertanya dimana Nesya saat ini.
"Ucapan lo 100% bener Vin. Wah Daebak. Lo bisa buka prakter jadi peramal kayaknya deh." ucap Nesya kepada Vina.
"Kalau Vina buka praktek jadi peramal. Gue ngak yakin sih ada pelanggannya." Aura bersuara setelah keluar dari kamar mandi.
"Kan pelanggan gue kalian berdua." balas Vina
"Yeee... Kita mah ogah." ucap keduanya bersamaan.
..........❣..........
...Maaf Ya Lama Update...
...Jangan lupa vote dan comment yaa...
...💚💚💚...
...Karena vote dan comment kalian...
...sangat berharga buat author......
Rabu , 12 Oktober 2022
See You Next Chapter...
^^^Salam Kenal Dari Calon Istrinya Haechan ❤❤❤^^^
...
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments