Ketika mendengar permintaan maaf dari pria yang baru muncul itu, Aafreda memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah.
"Jangan meminta maaf, kami juga bersalah karena mengatakan hal yang tidak pantas kepada yang lebih tua. Lagipula ini adalah kesalahan penjaga gerbang bukan anda Tuan"
"Tetap saja aku meminta maaf karena aku lah yang memilih orang ini untuk menjadi penjaga gerbang. Jadi ini juga tanggung jawabku"
Aafreda mengangguk, dan tidak ingin berbicara lagi.
Sebelumnya, jika Achiel tak mengangkat tangannya untuk mencegah penjaga gerbang ini menamparnya dia sudah mempersiapkan bilah pisau yang siap untuk dilemparkan kepada penjaga gerbang. Aafreda kini tidak akan segan-segan kepada orang yang akan mengancam kehidupannya, ini adalah kehidupan kedua yang ia dapatkan dan dia tak ingin mati lagi seperti sebelumnya.
Aafreda merasa yakin jika ia menggunakan bilah pisaunya tak akan ada yang menyadari nya karena bilah pisau itu berada dibelakang punggung nya dan hanya perlu dilemparkan secara 90° dan akan mengenai leher pria penjaga gerbang itu dalam sekejap, Aafreda mempelajari hal ini dengan melihat latihan yang sering dilakukan oleh Achiel setiap harinya. Achiel sering menggunakan panah kecil untuk melempar senjata ke arah musuh, karena panah sangat sulit untuk dibuat maka Aafreda memutuskan untuk mengambil pisau yang berada di rumahnya sebagai senjata bertahan hidup, tidak akan ada yang tahu apa yang terjadi ketika dia menginjakkan kakinya keluar dari ras BloodElf.
Guru Master roh melirik penjaga gerbang itu dengan dingin.
"Ini adalah terakhir kalinya anda bersikap seperti ini. Jika kejadian ini terulang lagi, aku tidak akan segan-segan untuk memecatmu keluar dan meminta hukuman kepada ras Undead"
Suara barinton pria itu membuat seseorang tak dapat membantahnya, penjaga gerbang berkeringat dingin karena ketakutan dan dengan cepat dia mengangguk dan berjalan mundur setelah dilepaskan oleh Achiel.
Roh master melirik kembali kepada Aafreda, terukir senyum kecil di wajah tampannya. Senyum itu terlihat sangat tidak alami dan terlalu dipaksakan, Aafreda dapat melihat bayangan tarikan senyumannya yang tidak berasal dari harinya. Tiba-tiba pria itu menarik Aafreda dan masuk ke dalam akademi, sementara Achiel mencoba mengejar mereka namun kecepatan Aafreda dan roh master tak dapat diikuti dan pada akhirnya Achiel kehilangan Aafreda.
Apa-apaan kecepatan itu, aku tak pernah melihat orang bergerak secepat itu di dalam hidupku. Pikir Achiel
Tangan roh master tebal dan hangat, cengkramannya tidak terlalu kuat dan membawa Aafreda dengan lembut. Aafreda tidak memberontak karena ia yakin roh master ini tak akan berbuat hal yang berbahaya kepadanya, jika hal itu terjadi dia hanya perlu melaporkan semua kejadian yang ia alami kepada pihak akademi.
"Guru, terimakasih atas bantuanmu"
"Guru? Saya bukan guru di akademi ini"
Roh master melirik Aafreda kembali dan memandangi nya cukup lama, sedangkan Aafreda merasa sedikit bingung dengan yang terjadi, jika bukan guru kenapa penjaga gerbang itu sangat menghormati nya?
"Lalu jika anda bukan guru, kenapa anda mengatakan seperti atas nama akademi?"
Roh master menghela napasnya panjang, hari ini dia sudah banyak mengalami keluh kesah dari ras lain dan sekarang ada masalah baru yang muncul dari para murid baru. Roh master tersenyum pahit dan tak enak untuk dilihat sama sekali.
"Apakah hanya seorang guru yang boleh mengatakan atas nama akademi?"
Aafreda awalnya terlihat bingung namun kini dia sadar bahwa pria didepannya ini mengatakan bahwa ia lah yang telah memilih penjaga gerbang ini. Jadi pria didepannya ini adalah...
"Maafkan aku, apakah anda adalah kepala akademi?"
Roh master menyeringai dan melipat tangannya di depan dada.
"Untuk seorang anak kecil sepertimu, kamu memiliki kecerdasan dan gaya bicara yang tak sesuai dengan usiamu. Tapi tebakanmu salah"
"Lalu siapa anda?"
"Saya adalah salah satu dari dewan tertinggi di ras Dunkelheit, semua orang memanggil saya roh master ataupun guru master roh, yah semuanya telah memanggilku seperti itu. Bahkan tidak ada seorangpun yang memanggil nama asliku sehingga aku hampir melupakan siapa namaku sebenarnya. Di kartu pelajar anda tertulis bahwa namamu adalah Aafreda, Aafreda anda harus memahami bahwa roh master berbeda dengan guru master di akademi ini. Selanjutnya jangan memanggil saya guru master lagi jika kamu... bersedia menjadikanku gurumu"
Mata roh master berkilat dengan penuh cahaya sambil memandangi Aafreda dengan menyala.
"Apakah anda akan mengajarkan saya cara berkultivasi untuk membangkitkan roh saya?"
Roh master memandangi Aafreda dengan intens dan berkata dengan tenang:
"Apakah kamu siap untuk melakukan hal itu, kultivasi bukanlah hal yang mudah tidak hanya tentang batinmu tapi fisikmu juga sangat dibutuhkan dalam kultivasi."
Aafreda segera terdiam, dia mengadahkan kepalanya dan mengamati sosok master roh yang hanya berbentuk bayangan hitam. Dia memandangi roh master dari atas ke bawah, dia merupakan pria yang sangat tinggi dan bertubuh tidak terlalu besar. Roh master melihat mata Aafreda melewati lembaran kain yang berada di matanya, roh master memilih Aafreda karena dia mengetahui bahwa Aafreda memiliki skill batin yang kuat yang tak pernah dijumpai selama ini.
"Apakah kamu tidak dapat melihat sejak dulu?" Tanya Roh master penasaran
"Itu bukan pertanyaan yang sopan tuan"
"Aku hanya penasaran karena sepertinya ada sesuatu yang salah"
Aafreda ingin mengetahui apa yang dipikirkan oleh pria didepannya ini, dia pun mengatakan kebenarannya entah kenapa dia dapat mempercayai pria ini.
"Aku tidak buta, aku bisa melihat namun aku tak dapat membuka kain mata ku sejak dulu seperti kain ini tidak boleh dibuka sama sekali"
Roh master mengelus dagunya dengan perlahan, dia memandangi kain mata Aafreda cukup lama.
"Lalu kenapa kamu bisa mengatakan bahwa dirimu bisa melihat"
"Itu...Kain mataku pernah terbuka namun kembali terikat kembali"
Aafreda tak ingin memberitahukan bahwa Achiel lah yang telah membuka kain matanya, Aafreda juga masih memikirkan kejadian itu kenapa hanya Achiel yang dapat membuka kain penutup matanya ini.
"Aku dapat melihat di kedalaman matamu bahwa kamu menguasai roh surga dan roh neraka dalam seribu tahun terakhir ini. Belum pernah ada satupun ras yang memiliki kekuatan kedua roh yang sangat langka untuk dimiliki. Dari faksi Alliance pun aku yakin mereka juga tak memiliki seseorang yang menguasai roh surgawi sama sekali sejak ribuan tahun. Kamu...kamu adalah anak yang berbakat dan sangat cerdas, dan kamu bertindak tidak sesuai dengan usiamu. Aku merasa takjub dengan hal itu"
"Lalu kenapa anda memilih saya untuk dijadikan sebagai murid, padahal masih banyak orang yang berbakat dan cerdas dari saya. Asal Anda tahu saya mendapatkan peringkat terakhir dalam ujian roh"
"Apa masalahnya dengan itu, peringkat bukan segalanya tapi kekuatan roh adalah hal yang utama. Kamu memiliki skill batin yang kuat, skill batinmu bahkan dapat menguasai kekuatan roh surgawi dan roh neraka secara bersamaan. Maka dari itu aku lebih tertarik kepadamu."
Haruskah aku menerima tawarannya, kelihatan sangat menarik. Surga dan neraka...Rasanya aku seperti seseorang yang memiliki kekuatan menakjubkan. Pikir Aafreda
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ritasilviya
lanjut lagi thor seru banget ceritanya t
2020-12-17
0
Titus Adjust
up.. up.. up
2020-08-22
0
Verha veraa
Hai thor udah Boomlike dan Rate ⭐5
mmpir balik dikaryaku ya
●JHope Shunsine BTS
●Soobin the Cold Man
Jgn lupa tinggalin jejak
2020-08-22
0