Aafreda masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi, dia mencoba menggerakkan badannya. Tapi begitu sulit. Aneh pikirnya, Aafreda mencoba menggapai tangan kanannya dengan tangan kirinya. Betapa terkejut nya dirinya bahwa tangannya begitu mungil dan gemuk. Ia mencoba mengolah apa yang terjadi sekarang,
Mungkinkah aku sekarang sedang bermimpi? Tapi, kenapa terasa begitu nyata
Aafreda mencoba menyentuh tubuh dan wajahnya, ia juga menyentuh bagian matanya yang masih tertutup kain. Begitu kecil dan gemuk, ini seperti sosok bayi. Tidak mungkin dirinya menjadi seorang bayi bukan?
“Sirel, apakah kamu yakin akan membawa anak itu? Kamu sudah memiliki satu anak aneh untuk dijaga, sekarang kamu membawa anak lain yang cacat”
“Tidak masalah, aku bisa membesarkan kedua anak ini sendirian Lena”
“Baiklah, kalau kamu membutuhkan bantuanku katakana saja. Ayo kita kembali ke ras sekarang”
“Ayo”
Aafreda mendengar semua perkataan kedua orang yang bersama dengannya, dia masih tidak percaya dengan yang kini dirasakannya. Aafreda mencoba mengolah informasi yang didapatkannya. Seperti ras human, lalu ada kata Alliance dan Undead, jangan bilang dirinya berada di…
Novel Dark Soul!!!
Aafreda sangat tidak beruntung dirinya memasuki tubuh seorang bayi yang tak dapat melihat sama sekali, kalau begini lebih baik dia hidup sebagai pengangguran di kehidupannya yang lalu. Kenapa dirinya bisa memasuki novel ini? Apakah Tuhan memang mendengarkan apa yang diinginkannya. Tapi yang dia inginkan adalah kematian bukan kehidupan kembali menjadi sosok yang menyedihkan seperti ini.
Aafreda merasa tidak nyaman dengan tubuhnya, ia kini harus terjebak ditubuh seorang bayi yang tidak sempurna ini. Aafreda tak pernah menemukan sosok tentang bayi ini di dalam novel yang ia baca, siapa bayi ini sebenarnya? Kenapa dia harus buta sejak lahir. Aafreda merasa sedikit iba.
Aafreda merasakan orang yang membawanya sedang berlari, yah dia dapat merasakan angin yang menyentuh sebagian luka bakar ditubuh kecilnya itu. Walaupun sedikit perih ia masih mampu menahannya dan tidak menangis. Aafreda mencoba menebak umur bayi ini, mungkin berkisar satu tahun atau lebih karena dia mampu menggerakkan beberapa otot tangan miliknya.
Kini Sirel dan Lena telah sampai di ras Blood Elf, Sirel pun berpamitan terlebih dahulu dengan Lena karena ia harus merawat gadis kecil yang berada ditangan miliknya.
“Kamu akan menyusul kan? Bagaimanapun kita harus datang merayakan kemenangan”
“Tenang saja, aku akan menyusul setelah membawanya kerumah”
Seril pun kembali berlari dengan lincah, dia memanjat dari satu pohon ke pohon yang lainnya dengan gerakan gesit. Seperti elf biasanya, kecepatan merupakan kekuatan utama mereka.
Seril pun sampai didepan sebuah gubuk jerami yang dihiasi dengan berbagai lampu bewarna hijau terang, ia memasuki gubuk tersebut. Dari luar gubuk ini terlihat biasa saja, namun didalamnya benar-benar sangat indah. Berbagai kerajinan terbuat dari kayu yang diukir oleh pengukir seni. Lampu-lampu hijau menghiasi ruangan tersebut dengan hangat. Tak lupa bunga-bunga juga dirangkai di dinding ruangan tersebut.
Seril memasuki kamar miliknya, dia pun membuka kain yang menyelimuti bayi tersebut. Seril melihat beberapa luka bakar telah menjadi nanah dengan sangat cepat. Seril dengan cepat pergi keruangan miliknya meninggalkan bayi itu terbaring sendirian di dalam kamar.
Aafreda sekarang terbaring di sebuah tempat yang cukup empuk dan nyaman, dia juga merasakan terpaan angin menyentuh kulit putih miliknya. Aafreda masih belum mengetahui siapa bayi ini sebenarnya, jika hanya sebuah peran figuran itu merupakan hal yang baik untuknya, dia dapat menjalani kehidupannya ini dengan seorang wanita baik yang mau merawat dirinya yang tidak sempurna.
KREK
Aafreda menangkap suara yang menyeramkan memasuki indra pendengaran miliknya, entah kenapa suara ini sangat terdengar jelas olehnya. Aafreda juga mendengar suara langkah kaki yang berat mendekatinya, Aafreda pun terdiam kaku. Dia tidak mampu menggerakkan salah satu bagian tubuhnya. Dia sangat takut dengan apa yang akan terjadi pada dirinya, bagaimanapun dia hanyalah seorang bayi kecil.
Aafreda mendengarkan suara napas yang berat berada didepannya, tentu saja Aafreda tau ini bukan wanita yang menyelamatkannya tadi. Wanita tadi terdengar memiliki suara napas yang lebih ringan, dan harum bunga mawar yang sedikit pekat. Sepertinya indra nya yang lain lebih peka walaupun ia tak dapat melihat.
Aafreda merasakan orang itu menyentuh jari-jari miliknya, kini Aafreda benar-benar ketakutan. Apakah dia akan dibunuh sekarang?
“Achiel? Kamu sudah kembali dari bermain?”
“Yah” Ucap Achiel kecil dengan muka tak bereskpresi
“Bagaimana menyenangkan bersama teman-teman bukan?”
“Yah”
Apakah kau hanya tau kata Yah saja bocah, beraninya kamu menjawab seperti itu kepada penyelamatku.
“Apa ini?” Tanya Achiel
“Ini adalah bayi kecil yang manis, lihat dia seorang gadis yang sangat cantik bukan?”
“Dia buta”
Hei, haruskah kamu mengatakan hal menyakitkan seperti itu kepada seorang bayi, sialan.
“Jangan seperti itu, lihat dia benar-benar tidak menangis sama sekali sejak ibu membawanya dari tempat perang. Kamu tahu Achiel dia bertahan hidup dari perang itu. Akhirnya aku membawanya”
“Apakah memungut sesuatu adalah hobimu?”
Seril terdiam mendengar ucapan yang selalu menyakitkan dari mulut anak yang telah diselamatkannya, Aafreda yang mendengar ucapan bocah itu merasa marah. Aafreda pun mulai bergumam tak jelas.
“Waaa…wa…waaaa…waaaa”
“Anak manis jangan menangis, aku ada disini. Ini ibu sayang”
Aku tidak menangis wahai wanita penyelamatku, aku sedang memarahi bocah yang bernama Achiel itu. Tunggu sebentar….
Bocah itu bernama Achiel?
Achiel?
Achiel!!!
Berarti bocah ini adalah sang Dark Soul, The Hero of Dunkelheit. Dark Soul salah satu dari empat The Hero terkuat di faksi Dunkelheit dan terkuat pertama setara dengan Lion dari faksi Alliance.
Wah, berarti aku adalah…
Aafreda sang gadis yang selalu berada di sisi Dark Soul, aku melupakan hal sepenting ini. Aku melupakan kalau Aafreda adalah gadis dengan sebuah kain dimatanya. Dia sudah buta sejak lahir, dan dia selalu memakai tudung karena bekas luka bakar yang terdapat dipipinya.
Tuhan benar-benar sangat baik padaku yah. Ingin sekali rasanya aku mengumpat.
Tapi, kalau dipikir-pikir kenapa aku bisa masuk kedalam novel ini karena aku juga merasa kasian dengan kehidupan yang dialami gadis malang ini. Setidaknya dikehidupanku yang lalu aku masih sempurna dan tak kekurangan apapun, aku bahkan memamerkan kecantikan ku. Sedangkan gadis ini harus hidup dalam ketidakmampuannya dan ketidakpercayaan dirinya akan tubuh miliknya, dia tahu dia tidak sempurna maka dari itu dia mencintai dan menjaga Dark Soul dari jauh. Dan dia tahu dia tidak akan dapat memiliki sang peran utama pria.
Menyedihkan sekali kamu Aafreda…
“Lihat Achiel dia langsung diam ketika ibu memanjakannya”
“Kamu bukan ibu ku”
Achiel pun pergi keluar tanpa sopan santun.
Wah, bocah ini tidak tahu diri. Tapi, dia adalah pembunuhku dimasa depan huhu. Sekarang aku harus bertahan hidup sampai berumur 18 tahun disini. Aku harus memikirkan sesuatu, pertama aku harus membuat Dark Soul menyukai ku. Yah, aku harus memeluk paha emas ini terlebih dahulu. Tidak masalah jika dia hanya memandangku sebagai seorang adik saja. Itu bagus, jika dia nanti menikah dengan Sang Putri aku akan mendukungnya, lalu meminta emas sebanyak-banyaknya dan pergi ketempat yang nyaman dan damai. Yah itu benar, aku akan mengajak wanita penyelamatku untuk hidup sambil menanam bunga nanti. Hahaha itu bagus, sangat bagus Aafreda. Kamu sangat brilian.
Setelah kepergian Achiel, Sirel memberikan obatan herbal kepada Aafreda dan mengoleskannya ke beberapa luka bakar ditubuhnya. Aafreda awalnya merasa sedikit kesakitan namun dia menahannya bagaimanapun dia adalah seorang wanita berumur 24 tahun di masa lalu. Luka seperti ini bukan masalah untuknya.
“Kamu benar-benar gadis yang baik, tidak menangis sama sekali. Padahal obat ini cukup perih jika dioleskan. Aku benar-benar menyukaimu gadis kecil”
Aafreda merasa tersentuh dengan ucapan wanita penyelamatnya, dia juga ingin memeluk wanita itu. Selama ini dirinya hidup sendirian dan tak pernah diperhatikan seperti ini. Aafreda merasa senang ada seseorang yang menyukainya dan merawatnya kini.
“Bu…waa…Bu”
“ah.. iya ini ibu nak. Kamu anak yang lucu sekali”
Aafreda merasakan efek obat yang memasuki tubuhnya, dia cukup takjub dengan obat tersebut karena dirinya kini tidak merasakan perih sama sekali.
Seril pun membawa Aafreda ke buaian dan menidurkannya di buaian yang terbuat dari bunga dan beberapa kayu yang sangat cantik dan nyaman. Aafreda pun merasa hangat didalam buaian ini, dengan cepat dia tertidur.
Seril keluar dari kamar miliknya, dia melihat Achiel yag sedang mengasah panah miliknya.
“Achiel ibu akan pergi ke suatu tempat, bisakah kamu menjaga adikmu?”
“Dia bukan adikku”
“Tolong kali ini saja, lagipula dia tidak menyusahkan kok. Ibu akan kembali secepatnya”
“Yah”
Seril dengan pasrah meninggalkan tempat tinggalnya, bagaimanapun pesta kemenangan harus dihadiri. Kalau tidak dia dan seluruh keluarganya akan mendapatkan hukuman.
Aafreda yang tertidur dengan nyenyak didalam buaian harus terbangun, dengan kesal Aafreda menggelengkan wajahnya ke kanan dan kekiri. Kini dirinya telah diganggu oleh seorang bocah yang akan membunuhnya dimasa depan.
Hei, aku sedang tidur disini. Apakah kamu buta bocah, biarkan aku tidur sialan.
Achiel sedang menusuk-nusuk wajah Aafreda, Achiel sangat penasaran dengan bayi yang dibawa oleh wanita itu.
TOEL TOEL
Berhenti menusuk pipiku bocah kurang ajar.
“Jelek”
Hah!!! Kau mengatakan aku jelek! Aku adalah yang tercantik tahu
“Tidak menyenangkan”
Hei, apakah kamu hanya mengucapkan kalimat singkat saja. Apakah kamu tidak pernah belajar tentang alphabet bocah ingusan.
Aafreda akhirnya merasa lega setelah diperlakukan seperti itu, namun penderitaannya belum berakhir. Achiel mencoba membuka kain yang berada dimata Alissa.
“waa…Wa..wa…”
“Berisik”
Aafreda merasa kesal, dia takut jika kainnya dibuka maka matanya yang jelek dan buta akan terlihat dan membuat takut seseorang. Dia merasa yakin mata miliknya sangat jelek hingga ditutup oleh kain. Jika bocah ini melihatnya, dia takut bocah itu akan merasa jijik dan tidak menyukainya. Kemudian kehidupan yang dia impikan tidak akan terjadi.
Berhenti, jangan menyentuh kain mata ku bocah!
“waa…wa..wa…”
“BERISIK!”
Tiba-tiba kain mata Aafreda terbuka begitu saja, Aafreda mencoba mengalihkan wajahnya kekiri agar mata nya tidak dapat dilihat oleh bocah itu. Namun, tidak ada suara terdengar dari bocah tadi. Apakah matanya sejelek dan semengerikan itu hingga membuatnya tak dapat berbicara. Aafreda pun mencoba mengarahkan pandangannya ke bocah itu. Aafreda sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Dia dapat melihat!!!
Aafreda merasa bingung dia dapat melihat bocah didepannya dengan jelas, bocah itu memiliki rahang yang kokoh, wajahnya yang rupawan serta mata nya yang bewarna violet gelap sangat menawan dimalam itu. Rambut hitamnya
yang tak terurus menambah ketampanan bocah kecil itu. Aafreda merasa takjub, bahkan bocah ini mengalahkan pria-pria yang sering mengajaknya kencan di masa lalunya. Benar-benar sangat tampan.
Pantas saja anak ini merupakan peran utama pria dalam novel, jika peran utama pria seperti ini bagaimana dengan peran utama wanita. Pasti lebih cantik.
Aafreda melihat bocah itu memandangnya dengan pandangan datar. Seperti yang dikatakan dalam novel pria ini terkenal dingin dan bengis.
Kain tersebut kembali menutupi mata Aafreda, Aafreda merasa kesal kenapa harus ditutupi kain lagi jika dia dapat melihat dengan jelas. Aafreda mencoba meraih kain tersebut dengan tangannya dan membuka nya. Anehnya, kain tersebut tidak dapat dibuka sama sekali bahkan Aafreda telah mengeluarkan seluruh kekuatan otot bayi kecil miliknya.
Bagaimana anak ini membuka kain mata ku? Apakah ketika aku
sudah besar baru bisa membukanya, baiklah ketika aku besar seperti bocah itu,
aku akan membukanya dan melihat dunia hahaha.
Aafreda walaupun kamu telah mati, seharusnya kamu tahu bahwa kamu dapat melihat. Kenapa kamu tak pernah membuka kain penutup matamu. Mungkin mata mu memang jelek, tapi setidaknya kamu membukanya agar dapat melihat pria yang kamu cintai, ibu yang kamu sayangi dan langit yang kamu mimpikan.
Semoga kamu tenang disana, aku akan menggantikanmu disini dan membuat kamu dan ibumu bahagia Aafreda. Aku berjanji.
Walaupun semua ini diluar nalar nya, Aafreda merasa yakin ia memasuki dunia novel karena keinginan Aafreda yang asli agar bisa hidup bahagia bersama ibunya.
Tapi cerita ketika Aafreda masih kecil serta Dark Soul masih anak-anak tak pernah terdapat di dalam novel tersebut.
Cerita dalam novel dimulai sejak Dark Soul berusia 15 tahun, itu adalah pertama kalinya Dark Soul mengeluarkan kekuatan The Hero nya dan sejak berumur 16 tahun dia diangkat sebagai The Hero of Dunkelheit.
Sepertinya Aafreda harus memulai semuanya dari awal dengan benar.
Kini saatnya berjuang kembali Aafreda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Titus Adjust
menarik.. lanjut..
2020-08-21
3
Violla
like
2020-08-05
1