10 Kekuatan Asing

Aray dan murid kelas C sudah pernah meminta bantuan para guru, tetapi para guru malah mengejek tanpa melatih mereka.

Amdara tersenyum tipis, dia mengangguk mengerti.

Dan di sinilah mereka sekarang, di tempat dekat danau lagi. Aray duduk bersila dengan mata tertutup seperti yang dikatakan Amdara. Aray sudah terbiasa dengan gelap, jadi saat menutup mata pun dia tidak merasa khawatir.

Amdara duduk bersila di belakang Aray. "Rasakan kekuatan mengalir pada tubuhmu."

Sebelumnya Amdara meminta Aray mengatur napas. Setelahnya melakukan kefokusan dengan tenang.

Amdara menyalurkan kekuatan pada tubuh Aray. Amdara tidak merasakan kekuatan pada tubuh Aray sama sekali. Aray merasakan sesuatu yang luar biasa dalam tubuhnya.

"Fokus. Kendalikan perlahan kekuatan itu."

Amdara menjelaskan bahwa kefokusan sangatlah diperlukan untuk mengendalikan kekuatan. Amdara sengaja menyalurkan kekuatannya untuk menguji pengendalian Aray terhadap kekuatan.

Aray mengikuti instruksi Amdara, dia memfokuskan pikiran dan mencoba mengendalikan kekuatan. Namun, tiba-tiba saja Aray merasakan kekuatan yang begitu besar pada tubuh hingga sulit mengendalikan.

Amdara tersentak saat melihat asap hitam tipis muncul di tubuh Aray. Ditambah Amdara merasakan aliran darah Aray yang tidak lancar. Bukan hanya itu, sesuatu yang besar di tubuh Aray membludak. Amdara tahu itu, kekuatan Aray muncul secara tiba-tiba sangat besar hingga membuat tubuh Aray memerah.

Walaupun Amdara mencoba menekan kekuatan besar itu, tetapi kekuatan Amdara malah terserap dan membuat kekuatan dalam tubuh Aray semakin membesar.

Darah Aray terasa mendidih, tubuhnya merasakan sensasi panas luar biasa. Keringat dingin mulai bermunculan. Awalnya Aray berpikir itu hal biasa, tetapi semakin dirinya memfokuskan pikiran dan merasakan kekuatan malah semakin sakit dan panas tubuhnya.

"Akh!"

Aray segera membuka mata dan memeluk erat tubuh. Rasa sakit semakin menjalar.

Amdara terkejut, dia tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi. Amdara kembali mencoba menekan dan mengendalikan kekuatan Aray dari luar tetapi tidak berhasil dan Aray malah semakin kesakitan sampai berguling-guling.

"Kau ingin membunuhku?! Kau menipuku! Brengsek! Akh sakit sekali!"

Amdara berdiri, keringat dingin menetes dari dahi. Dirinya mencoba menenangkan Aray tetapi Aray terus berteriak kesakitan.

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

Amdara tidak melakukan kesalahan, tetapi tubuh dan kekuatan Aray yang bermasalah. Jelas-jelas kekuatan Aray sebelumnya tidak aktif, tetapi tiba-tiba saja aktif karena dirinya menyalurkan kekuatan. Apa kekuatan Amdara terlalu besar untuk tubuh Aray? Atau kekuatan Aray aktif saat mendapat kekuatan Amdara?

Rasa khawatir mulai menyelimuti, Amdara merasa telah melakukan kesalahan besar sekarang.

"Aray, kau kenapa Nak?!"

Seseorang mendarat cepat di depan Aray. Orang itu dapat merasakan kekuatan dahsyat pada tubuh Aray. Dia adalah Guru Aneh, wali kelas C Amdara.

Orang tersebut begitu terkejut, dia lalu menatap Amdara yang masih diam dengan kebingungannya sendiri.

"Nak, sebenarnya apa yang terjadi?"

Amdara sadar dia sedang ditanya langsung memberi hormat dan kemudian menjelaskan awal mula kekuatan Aray yang membludak.

Mendengar penjelasan Amdara membuat Guru Aneh kembali tersentak. Dirinya menyalurkan kekuatan untuk menekan kekuatan Aray. Ada banyak pertanyaan di kepala Guru Aneh, tetapi saat ini dirinya harus menyelamatkan muridnya.

"Guru, aku akan memanggil Tetua Haki."

Amdara tidak meragunakan Guru Aneh. Namun sekarang sepertinya tidak cukup, dirinya berniat pergi untuk memanggil Tetua Haki tetapi langsung dicegah oleh Guru Aneh yang mengatakan tidak perlu.

Guru Aneh meminta Amdara mengambilkan air dari danau, dengan cepat Amdara mengambilnya.

"Tubuhnya tidak mampu mendapat kekuatan besar ini."

Guru Aneh terus menyalurkan kekuatan untuk menekan kekuatan Aray. Aray masih merasa tubuhnya seperti akan meledak, dia terus berteriak kesakitan.

Amdara juga ingin bertanya pada Guru Aneh tetapi waktunya sekarang tidaklah tepat.

Butuh lima belas menit untuk meredakan kekuatan Aray. Sekarang Aray terbaring dengan napas tidak teratur. Dia tidak merasakan sakit dan panas lagi.

Guru Aneh membantu Aray bersender pada dadanya untuk minum air. Dengan pelan Aray meminumnya.

"Guru, bagaimana?" Pertanyaan Amdara hanya dijawab dengan anggukan.

Guru Aneh mengembuskan napas, dia benar-benar terkejut saat ini. Kekuatannya terkuras hanya untuk menekan kekuatan dahsyat Aray.

Jantung Aray berdetak lebih keras sebelum perlahan pandangannya mengabur dan tidak sadarkan diri.

Amdara yang melihat Aray tidak sadarkan diri semakin khawatir. Namun, dengan sigap Guru Aneh mengatakan Aray sudah baik-baik saja dan Amdara tidak perlu khawatir.

Guru Aneh menggendong Aray dan Amdara diminta untuk segera pergi beristirahat. Sementara Aray akan diurus Guru Aneh jadi Amdara tidak perlu merasa khawatir.

Amdara langsung memberi hormat dan meminta bantuan Guru Aneh agar Aray segera sembuh. Mendengarnya membuat Guru Aneh tersenyum sebelum mengangguk. Amdara hanya diam saat Guru Aneh melesat membawa Aray pergi.

Ini pertama kalinya Amdara melakukan kesalahan fatal di dalam hidupnya. Dia merasa sangat bersalah pada Aray.

*

*

*

Seperti biasa, Inay dan Amdara pagi-pagi membersihkan halaman dan setelahnya pergi ke kelas. Perasaan Amdara masih tidak tenang mengenai kejadian semalam. Apalagi hari ini Aray tidak masuk kelas.

Bocah berambut putih itu memang pandai menyembunyikan ekspresi, Inay bahkan tidak tahu bahwa adik seperguruannya itu tengah memikirkan banyak hal.

Pembelajaran seperti sebelumnya, mengenai teknik-teknik dasar. Masih banyak yang belum bisa melakukan tetapi Guru Aneh terus memotivasi mereka supaya tidak putus semangat. Kelas selesai dengan cepat dan lancar.

Saat Amdara akan keluar dari kelas, Guru Aneh memanggil dan meminta Amdara berbicara sebentar dengannya.

Inay penasaran, tetapi melihat Amdara yang mengangguk pertanda dia akan diberitahukan nanti.

Di ruang kelas yang gelap seketika terang saat Guru Aneh memunculkan cahaya. Guru Aneh telah membuat perisai pelindung agar orang lain tidak mendengar pembicaraannya dengan Amdara.

Guru Aneh duduk di bangku guru, sementara Amdara berdiri di depannya.

"Guru, bagaimana keadaan Aray?" Tanya Amdara.

"Dia sudah membaik. Hanya perlu istirahat," jawab Guru Aneh seadanya.

Semalam Guru Aneh membawa Aray ke tempat Guru Aneh yang tidak akan membuat keributan. Guru Aneh mengembuskan napas sebelum kembali berkata.

Mendengar ucapan Guru Aneh membuat Amdara mengurungkan niat menjenguk Aray. Sepertinya Aray memang membutuhkan waktu istirahat banyak.

"Luffy, bisa kau kembali menjelaskan kejadian semalam?"

Amdara tahu ini memang sulit dimengerti dan dijelaskan. Dia juga kurang paham dengan kejadian semalam.

"Guru, Saya hanya membantu Aray untuk mengendalikan kekuatan."

Penjelasan Amdara kali ini cukup jelas tidak seperti semalam. Mungkin saja semalam keadaan tidak mendukung, karena Amdara juga tengah merasa cemas.

Dari penjelasan Amdara, bocah ini menyalurkan kekuatan untuk menguji Aray apakah bisa mengontrol kekuatan dengan baik atau tidak. Namun, tiba-tiba saja tubuh Aray memiliki kekuatan sendiri dan asap hitam tipis muncul di tubuh Aray. Amdara bahkan mencoba menekan kekuatan besar itu tetapi tidak berhasil dan setelahnya Aray berteriak kesakitan.

Amdara tidak mengatakan bahwa kekuatannya terserap oleh tubuh Aray yang membuat kekuatan itu bertambah besar.

Guru Aneh nampak termenung memikirkan penjelasan Amdara. Selama ini dia tidak tahu bahwa ada orang yang bisa mengaktifkan kekuatan orang dengan cepat. Kekuatan yang telah lama tidak aktif akan sulit diobati oleh orang luar tetapi kekuatan itu akan aktif sendiri oleh tubuh. Lalu bagaimana hal ini bisa terjadi?

Guru Aneh sebelumnya tidak pernah merasakan kekuatan Aray. Kejadian semalam membuatnya menyadari sesuatu bahwa Aray memiliki kekuatan yang amat besar tetapi karena pengontrolan Aray yang kurang baik membuat kekuatan itu tidak aktif. Dan Amdara menyalurkan kekuatan, setelah itu kekuatan besar muncul. Bukankah Amdara dapat mengaktifkan kekuatan orang lain? Sebelumnya Guru Aneh memikirkan mengenai segel yang ada pada tubuh murid-muridnya. Namun setelah penjelasan Amdara dipahami, sepertinya memang tidak ada segel pada tubuh mereka. Hal ini membuat Guru Aneh cukup bernapas lega.

Ada banyak kemungkinan yang akan terjadi jika orang lain mengetahui hal ini. Guru Aneh meminta Amdara untuk mengulurkan tangan.

Guru Aneh tersentak saat mengetahui bahwa tubuh Amdara cukup istimewa. Ketika Guru Aneh mencoba menyalurkan kekuatan pada Amdara, tubuh itu menolak. Padahal Amdara tidak melakukan apa pun.

Guru Aneh menatap Amdara dari atas sampai bawah dengan tatapan sulit diartikan.

"Mn? Aneh. Tubuhmu berbeda dengan yang lain."

Amdara tidak mengerti maksud Guru Aneh. Dia hanya diam mendengar penjelasan Guru Aneh.

"Biasanya manusia yang memiliki kekuatan akan menerima kekuatan yang disalurkan orang lain. Tapi tubuhmu menolak sendiri." Guru Aneh melepas tangan Amdara sebelum kembali berbicara.

"Dan lagi kau dapat mengaktifkan kekuatan orang lain. Ini sungguh bakat yang tidak biasa."

Mendengar hal itu membuat Amdara menaikkan sebelah alis. Apa benar yang dikatakan Guru Aneh bahwa Amdara bisa mengaktifkan kekuatan orang lain? Tetapi Amdara tidak yakin dengan hal itu.

Guru Aneh tidak akan mengatakan hal ini pada siapapun termasuk para Tetua. Hal membahayakan akan terjadi pada bocah perempuan di depannya jika orang lain mengetahuinya.

"Nak, jangan katakan ini pada siapapun. Kau mengerti?"

Amdara mengangguk, dia juga merasa ini juga hal yang sangat penting dan tentu dirinya akan merahasiakan dari Inay juga.

Ini bukan hanya akan membahayakan Aray tetapi Amdara juga.

Episodes
1 1 Misi Rahasia
2 2 - Masalah Besar
3 3 Tetua Haki
4 4 Bunga Teratai Penghisap Nyawa
5 5 Roh Hitam
6 6 Hukuman
7 7 Mengikuti Kelas Pertama
8 8 Murid-murid yang Aneh
9 9 Latihan Malam
10 10 Kekuatan Asing
11 11 Mengambil Masalah
12 12 Penindas Kecil
13 13 Berburu Roh Hitam
14 14 Ketua Kelas Dirgan
15 15 Pertandingan
16 16 Pertandingan 2
17 17 Pertandingan 3
18 18 Bocah Berambut Putih
19 19 Guru Aneh
20 20 Permainan
21 21 Permainan 2
22 22 Permainan 3
23 23 Permintaan
24 24 Raja Roh
25 25 Bocah Bertopeng
26 26 Perbincangan Para Tetua
27 27 Penarik Perhatian
28 28 Misi Pertama
29 29 Kejadian Tak Terduga
30 30 Kejadian di Penginapan
31 31 Nenek Penjual Jepit Rambut
32 32 Tawaran
33 33 Latihan
34 Pengumuman
35 34 Selendang Hitam
36 35 Pertemuan Tak Terduga
37 Pengenalan Tokoh
38 36 Krisis
39 37 Pengobatan
40 38 Di Awal Fajar
41 39 Mengambil Masalah 2
42 40 Satu Kesepakatan
43 41 - Malam Yang Terasa Panjang
44 42 - Menuju Ke Desa Bumi Selatan
45 43 - Desa Terpencil Tanah Mati
46 44 - Kejadian Tak Terduga (2)
47 45 - Makhluk Mengerikan
48 46 - Malam Mencekam
49 47 - Cerita Dari Kepala Desa
50 48 - Desa Bumi Selatan
51 48 - Desa Bumi Selatan
52 49 - Fakta Tersembunyi
53 50 - Kejanggalan
54 51 - Mayat Hidup
55 52 - Irama Kematian
56 53 - Kisah Yang Terkuak
57 54 - Teman Baru
58 55 - Kembali ke Akademi
59 56 - Sampai dengan Selamat
60 57 - Kembali ke Akademi (2)
61 58 - Persiapan Pertandingan Antar Kelas
62 59 - Pertandingan Antar Kelas Dimulai!
63 60 - Pertandingan Pertama
64 61 - Kedatangan Yang Ditunggu
65 62 - Kerja Sama Tim
66 63 - Awal Perubahan
67 64 - Dipagi-pagi Buta
68 65 - Mencari Tanaman Herbal
69 66 - Pertanyaan Tak Terduga
70 67 - Hutan Arwah
71 68 - Kekhawatiran
72 69 - Dua Makhluk Penghuni Hutan Arwah
73 70 - Dunia Lain
74 71 - Dunia Lain (2)
75 72 - Dunia Lain (3)
76 73 - Dark World
77 74 - Aray
78 75 - Atma
79 76 - Atma (2)
80 77 - Tatapan Meremehkan
81 78 - Kelinci Percobaan
82 79 - Ramuan Aneh
83 80 - Perubahan Kecil yang Tidak Disadari
84 81 - Hutang yang Harus Dibayar
85 82 - Malam Menenangkan
86 83 - Membuat Penawar
87 84 - Panggilan Dari Tetua
88 85 - Kejadian di Balai Istirahat
89 86 - Keadaan yang Mengkhawatirkan
90 87 - Kelompok Kelas Satu C
91 88 - Ujian Tertulis
92 89 - Bentang Alam Mimpi Amdara
93 90 - Bentang Alam Mimpi Amdara (2)
94 91 - Membuat Penawar (2)
95 92 - Membuat Penawar (3)
96 93 - Pil Aneh
97 94 - Pertandingan Antar Kelas (2)
98 95 - Arena Pertandingan
99 96 - Arena Pertandingan (2)
100 97 - Dua Pengendali Angin
101 98 - Keputusan
102 99 - Nada
103 100 - Arena Pertandingan (3)
104 101 - Arena Pertandingan (4)
105 102 - Arena Pertandingan (5)
106 103 - Saling Bantu
107 104 - Kejadian Di Balai Istirahat (2)
108 105 - Nada (2)
109 106 - Ketakutan
110 107 - Arena Pertandingan (6)
111 108 - Kekuatan Inay
112 109 - Tiga Kali Lolos
113 110 - Guru Aneh (2)
114 111 - Membuat Strategi
115 112 - Pertandingan Antar Kelompok
116 113 - Menjalankan Strategi Awal
117 114 - Serangan Dari Lawan
118 115 - Alam Bawah Sadar Milik Lasi
119 116 - Perlawanan Sengit
120 117 - Serangan Tidak Terduga
121 118 - Akhir Pertandingan
122 119 - Menganalisa Kekuatan Lawan
123 120 - Strategi Dirgan
124 121 - Sebelum Pertandingan
125 122 - Serangan Awal
126 123 - Babak Final
127 124 - Rencana Penyerangan
128 125 - Memainkan Strategi
129 126 - Kecurigaan
130 127 - Roh Hitam (2)
131 128 - Roh Hitam (3)
132 129 - Kedatangan Yang Ditunggu
133 130 - Menyerang Raja Roh Hitam
134 131 - Keinginan
135 132 - Merayakan Kemenangan
136 133 - Nenek Nian
137 134 - Mengubah Penampilan
138 135 - Sebuah Kebanggaan
139 136 - Menemui Tetua
140 137 - Keputusan
141 138 - Perjalanan Menuju Kediaman Tentu Haki
142 139 - Siluman Harimau Api
143 140 - Kekuatan Gabungan
144 141 - Teknik Penyerapan Kekuatan
145 141 - Melanjutkan Perjalanan
146 142 - Hutan
147 143 - Roh Hitam (4)
148 144 - Kondisi yang Mengkhawatirkan
149 145 - Shi
150 146 - Perjalanan Di Hutan (2)
151 147 - Tabir
152 148 - Teman-teman Amdara
153 149 - Bertemu Siluman Ular
154 150 - Irama Ketenangan
155 151 - Pengendali Jiwa Makhluk
156 152 - Akhirnya Sampai!
157 153 - Kebenaran yang Baru Terungkap
158 154 - Latihan Pertama
159 155 - Pemusatan Kekuatan
160 156 - Pertemuan Kedua
161 157 - Kemampuan Luar Biasa
162 158 - Kabar
163 159 - Di Hutan
164 160 - Daerah Barat
165 161 - Burung Phoenix
166 162 - Serangan Spiritual
167 163 - Sosok Misterius
168 164 - Siluman Rubah Merah
169 165 - Pelatihan Keras dari Dua Siluman
170 166 - Kekuatan Baru
171 167 - Berburu Bersama
172 168 - Pengetaman Permata Siluman
173 169 - Kembali
174 170 - Perubahan
175 171 - Perubahan II
176 172 - Pelatihan Tertutup
177 173 - Daerah Roh Hitam
178 174 - Daerah Roh Hitam II
179 175 - Daerah Roh Hitam III
180 176 - Daerah Roh Hitam IV
181 177 - Pelatihan Tertutup II
182 178 - Pelatihan Tertutup III
183 179 - Tetua Widya
184 180 - Penginapan
185 181 - Transaksi
186 182 - Melanjutkan Perjalanan
187 183 - Desa Igir
188 184 - Melawan Orang-orang Aliran Hitam
189 185 - Penyerangan
190 186 - Misi Selesai
191 187 - Mencari Informasi
192 188 - Seluring Putih
193 189 - Bocah Pengemis
194 190 - Bocah Pengemis (2)
195 191 - Negosiasi
196 192 - Transaksi II
197 193 - Penginapan II
198 194 - Raja Roh Hitam
199 195 - Raja Roh Hitam II
200 196 - Lima Belas Bintang Malam
201 197 - Pengendali Jiwa Makhluk II
202 198 - Irama Ketenangan II
203 199 - Dark World II
204 200 - Pengungkapan
205 201 - Penyerangan
206 202 - Penyerangan II
207 203 - Penyerangan III
208 204 - Yang Tidak Terduga
209 205 - Perasaan Sesal
210 206 - Pertemuan Teman Lama
211 207 - Yang Tidak Pernah Diharapkan
212 208 - Sesuatu Yang Tidak Terduga
213 209 - Aura Tidak Biasa
214 210 - Pertanyaan
215 211 - Tabir II
216 212 - Kita Teman
217 213 - Kita Teman II
218 214 - Sebuah Ikatan Erat
219 215 - Menuju Klan Ang
220 216 - Serangan Kejutan
221 217 - Sesepuh Klan Ang
222 218 - Kekuatan Klan Ang
223 219 - Kekuatan Mengerikan
224 220 - Kedatangan Tetua Haki
225 221 - Kesedihan Amdara
226 222 - Kepergian
227 223 - Kepergian II
228 224 - Dalam Perjalanan
229 225 - Sesuatu yang Tidak Terduga II
230 226 - Mimpi
231 227 - Melanjutkan Perjalanan
232 228 - Melewati Gunung
233 229 - Melewati Gunung II
234 230 - Melewati Gunung III
235 231 - Bukan Sosoknya
236 232 - Menyeberangi Laut Hitam
237 233 - Menyeberangi Laut Hitam II
238 234 - Siluman Naga Air
239 235 - Siluman Naga Air II
240 236 - Siapa Kau Sebenarnya?
241 237 - Sebuah Kabar
242 238 - Cerita Dari Naga Air
243 239 - Bukan Tanpa Alasan
244 240 - Mengambil Masalah III
245 241 - Sampai di Tempat Tujuan
246 242 - Kota Ujung Bumi
247 243 - Cerita dari Amdara
248 244 - Gadis Berambut Merah
249 245 - Serangan Tidak Terduga
250 246 - Pertandingan Dadakan
251 247 - Pertarungan
252 248 - Pertarungan II
253 249 - Pertarungan III
254 250 - Pertarungan IV
255 251 - Perubahan III
256 252 - Serangan Bayang Pencakar Jiwa
257 253 - Kekuatan Asing II
258 254 - Keberadaan Amdara
259 255 - Ketu
260 256 - Kekhawatiran
261 257 - Syarat
262 258 - Roh Hitam V
263 259 - Air Terjun
264 260 - Ai
265 261 - Ungkapan
266 262 - Kita Sama
267 263 - Permata Air
268 264 - Pencabutan Benang Merah
269 265 - Pencabutan Benang Merah
270 266 - Rencana Mereka
271 267 - Pencabutan Benang Merah III
272 268 - Aura Kegelapan
273 269 - Awal Mula
274 270 - Perang Dunia
275 271 - Perang Dunia II
276 272 - Perang Dunia III
277 273 - Perang Dunia IV
278 274 - Penyebab Kebangkitan Roh Hitam
279 275 - Dunia Manusia dalam Kehancuran
280 276 - Bentang Alam Mimpi Amdara III
281 277 - Kebahagian Sesaat
282 278 - Gadis Berambut Putih
283 279 - Ketidaktahuan Amdara
284 280 - Aura Mengerikan
285 281 - Aray II
286 282 - Pertemuan Tidak Terduga
287 283 - Pertanyaan
288 284 - Anak Iblis
289 285 - Pertemuan
290 286 - Jati Diri
291 287 - Bukan Luffy
292 288 - Serangan
293 289 - Hubungan
294 290 - Identitas
295 291 - Akhir
296 292 - Tidak Ada Kata Teman
297 293 - Cahaya Merah
298 294 - Kebenaran
299 295 - Dua Pilihan
300 296 - Hubungan
301 297 - Fakta
302 298 - Diluluhlantakkan
303 299 - Kehancuran
304 300 - Dunia Roh Hitam
305 301 - Dunia Roh Hitam II
306 302 - Berakhir
Episodes

Updated 306 Episodes

1
1 Misi Rahasia
2
2 - Masalah Besar
3
3 Tetua Haki
4
4 Bunga Teratai Penghisap Nyawa
5
5 Roh Hitam
6
6 Hukuman
7
7 Mengikuti Kelas Pertama
8
8 Murid-murid yang Aneh
9
9 Latihan Malam
10
10 Kekuatan Asing
11
11 Mengambil Masalah
12
12 Penindas Kecil
13
13 Berburu Roh Hitam
14
14 Ketua Kelas Dirgan
15
15 Pertandingan
16
16 Pertandingan 2
17
17 Pertandingan 3
18
18 Bocah Berambut Putih
19
19 Guru Aneh
20
20 Permainan
21
21 Permainan 2
22
22 Permainan 3
23
23 Permintaan
24
24 Raja Roh
25
25 Bocah Bertopeng
26
26 Perbincangan Para Tetua
27
27 Penarik Perhatian
28
28 Misi Pertama
29
29 Kejadian Tak Terduga
30
30 Kejadian di Penginapan
31
31 Nenek Penjual Jepit Rambut
32
32 Tawaran
33
33 Latihan
34
Pengumuman
35
34 Selendang Hitam
36
35 Pertemuan Tak Terduga
37
Pengenalan Tokoh
38
36 Krisis
39
37 Pengobatan
40
38 Di Awal Fajar
41
39 Mengambil Masalah 2
42
40 Satu Kesepakatan
43
41 - Malam Yang Terasa Panjang
44
42 - Menuju Ke Desa Bumi Selatan
45
43 - Desa Terpencil Tanah Mati
46
44 - Kejadian Tak Terduga (2)
47
45 - Makhluk Mengerikan
48
46 - Malam Mencekam
49
47 - Cerita Dari Kepala Desa
50
48 - Desa Bumi Selatan
51
48 - Desa Bumi Selatan
52
49 - Fakta Tersembunyi
53
50 - Kejanggalan
54
51 - Mayat Hidup
55
52 - Irama Kematian
56
53 - Kisah Yang Terkuak
57
54 - Teman Baru
58
55 - Kembali ke Akademi
59
56 - Sampai dengan Selamat
60
57 - Kembali ke Akademi (2)
61
58 - Persiapan Pertandingan Antar Kelas
62
59 - Pertandingan Antar Kelas Dimulai!
63
60 - Pertandingan Pertama
64
61 - Kedatangan Yang Ditunggu
65
62 - Kerja Sama Tim
66
63 - Awal Perubahan
67
64 - Dipagi-pagi Buta
68
65 - Mencari Tanaman Herbal
69
66 - Pertanyaan Tak Terduga
70
67 - Hutan Arwah
71
68 - Kekhawatiran
72
69 - Dua Makhluk Penghuni Hutan Arwah
73
70 - Dunia Lain
74
71 - Dunia Lain (2)
75
72 - Dunia Lain (3)
76
73 - Dark World
77
74 - Aray
78
75 - Atma
79
76 - Atma (2)
80
77 - Tatapan Meremehkan
81
78 - Kelinci Percobaan
82
79 - Ramuan Aneh
83
80 - Perubahan Kecil yang Tidak Disadari
84
81 - Hutang yang Harus Dibayar
85
82 - Malam Menenangkan
86
83 - Membuat Penawar
87
84 - Panggilan Dari Tetua
88
85 - Kejadian di Balai Istirahat
89
86 - Keadaan yang Mengkhawatirkan
90
87 - Kelompok Kelas Satu C
91
88 - Ujian Tertulis
92
89 - Bentang Alam Mimpi Amdara
93
90 - Bentang Alam Mimpi Amdara (2)
94
91 - Membuat Penawar (2)
95
92 - Membuat Penawar (3)
96
93 - Pil Aneh
97
94 - Pertandingan Antar Kelas (2)
98
95 - Arena Pertandingan
99
96 - Arena Pertandingan (2)
100
97 - Dua Pengendali Angin
101
98 - Keputusan
102
99 - Nada
103
100 - Arena Pertandingan (3)
104
101 - Arena Pertandingan (4)
105
102 - Arena Pertandingan (5)
106
103 - Saling Bantu
107
104 - Kejadian Di Balai Istirahat (2)
108
105 - Nada (2)
109
106 - Ketakutan
110
107 - Arena Pertandingan (6)
111
108 - Kekuatan Inay
112
109 - Tiga Kali Lolos
113
110 - Guru Aneh (2)
114
111 - Membuat Strategi
115
112 - Pertandingan Antar Kelompok
116
113 - Menjalankan Strategi Awal
117
114 - Serangan Dari Lawan
118
115 - Alam Bawah Sadar Milik Lasi
119
116 - Perlawanan Sengit
120
117 - Serangan Tidak Terduga
121
118 - Akhir Pertandingan
122
119 - Menganalisa Kekuatan Lawan
123
120 - Strategi Dirgan
124
121 - Sebelum Pertandingan
125
122 - Serangan Awal
126
123 - Babak Final
127
124 - Rencana Penyerangan
128
125 - Memainkan Strategi
129
126 - Kecurigaan
130
127 - Roh Hitam (2)
131
128 - Roh Hitam (3)
132
129 - Kedatangan Yang Ditunggu
133
130 - Menyerang Raja Roh Hitam
134
131 - Keinginan
135
132 - Merayakan Kemenangan
136
133 - Nenek Nian
137
134 - Mengubah Penampilan
138
135 - Sebuah Kebanggaan
139
136 - Menemui Tetua
140
137 - Keputusan
141
138 - Perjalanan Menuju Kediaman Tentu Haki
142
139 - Siluman Harimau Api
143
140 - Kekuatan Gabungan
144
141 - Teknik Penyerapan Kekuatan
145
141 - Melanjutkan Perjalanan
146
142 - Hutan
147
143 - Roh Hitam (4)
148
144 - Kondisi yang Mengkhawatirkan
149
145 - Shi
150
146 - Perjalanan Di Hutan (2)
151
147 - Tabir
152
148 - Teman-teman Amdara
153
149 - Bertemu Siluman Ular
154
150 - Irama Ketenangan
155
151 - Pengendali Jiwa Makhluk
156
152 - Akhirnya Sampai!
157
153 - Kebenaran yang Baru Terungkap
158
154 - Latihan Pertama
159
155 - Pemusatan Kekuatan
160
156 - Pertemuan Kedua
161
157 - Kemampuan Luar Biasa
162
158 - Kabar
163
159 - Di Hutan
164
160 - Daerah Barat
165
161 - Burung Phoenix
166
162 - Serangan Spiritual
167
163 - Sosok Misterius
168
164 - Siluman Rubah Merah
169
165 - Pelatihan Keras dari Dua Siluman
170
166 - Kekuatan Baru
171
167 - Berburu Bersama
172
168 - Pengetaman Permata Siluman
173
169 - Kembali
174
170 - Perubahan
175
171 - Perubahan II
176
172 - Pelatihan Tertutup
177
173 - Daerah Roh Hitam
178
174 - Daerah Roh Hitam II
179
175 - Daerah Roh Hitam III
180
176 - Daerah Roh Hitam IV
181
177 - Pelatihan Tertutup II
182
178 - Pelatihan Tertutup III
183
179 - Tetua Widya
184
180 - Penginapan
185
181 - Transaksi
186
182 - Melanjutkan Perjalanan
187
183 - Desa Igir
188
184 - Melawan Orang-orang Aliran Hitam
189
185 - Penyerangan
190
186 - Misi Selesai
191
187 - Mencari Informasi
192
188 - Seluring Putih
193
189 - Bocah Pengemis
194
190 - Bocah Pengemis (2)
195
191 - Negosiasi
196
192 - Transaksi II
197
193 - Penginapan II
198
194 - Raja Roh Hitam
199
195 - Raja Roh Hitam II
200
196 - Lima Belas Bintang Malam
201
197 - Pengendali Jiwa Makhluk II
202
198 - Irama Ketenangan II
203
199 - Dark World II
204
200 - Pengungkapan
205
201 - Penyerangan
206
202 - Penyerangan II
207
203 - Penyerangan III
208
204 - Yang Tidak Terduga
209
205 - Perasaan Sesal
210
206 - Pertemuan Teman Lama
211
207 - Yang Tidak Pernah Diharapkan
212
208 - Sesuatu Yang Tidak Terduga
213
209 - Aura Tidak Biasa
214
210 - Pertanyaan
215
211 - Tabir II
216
212 - Kita Teman
217
213 - Kita Teman II
218
214 - Sebuah Ikatan Erat
219
215 - Menuju Klan Ang
220
216 - Serangan Kejutan
221
217 - Sesepuh Klan Ang
222
218 - Kekuatan Klan Ang
223
219 - Kekuatan Mengerikan
224
220 - Kedatangan Tetua Haki
225
221 - Kesedihan Amdara
226
222 - Kepergian
227
223 - Kepergian II
228
224 - Dalam Perjalanan
229
225 - Sesuatu yang Tidak Terduga II
230
226 - Mimpi
231
227 - Melanjutkan Perjalanan
232
228 - Melewati Gunung
233
229 - Melewati Gunung II
234
230 - Melewati Gunung III
235
231 - Bukan Sosoknya
236
232 - Menyeberangi Laut Hitam
237
233 - Menyeberangi Laut Hitam II
238
234 - Siluman Naga Air
239
235 - Siluman Naga Air II
240
236 - Siapa Kau Sebenarnya?
241
237 - Sebuah Kabar
242
238 - Cerita Dari Naga Air
243
239 - Bukan Tanpa Alasan
244
240 - Mengambil Masalah III
245
241 - Sampai di Tempat Tujuan
246
242 - Kota Ujung Bumi
247
243 - Cerita dari Amdara
248
244 - Gadis Berambut Merah
249
245 - Serangan Tidak Terduga
250
246 - Pertandingan Dadakan
251
247 - Pertarungan
252
248 - Pertarungan II
253
249 - Pertarungan III
254
250 - Pertarungan IV
255
251 - Perubahan III
256
252 - Serangan Bayang Pencakar Jiwa
257
253 - Kekuatan Asing II
258
254 - Keberadaan Amdara
259
255 - Ketu
260
256 - Kekhawatiran
261
257 - Syarat
262
258 - Roh Hitam V
263
259 - Air Terjun
264
260 - Ai
265
261 - Ungkapan
266
262 - Kita Sama
267
263 - Permata Air
268
264 - Pencabutan Benang Merah
269
265 - Pencabutan Benang Merah
270
266 - Rencana Mereka
271
267 - Pencabutan Benang Merah III
272
268 - Aura Kegelapan
273
269 - Awal Mula
274
270 - Perang Dunia
275
271 - Perang Dunia II
276
272 - Perang Dunia III
277
273 - Perang Dunia IV
278
274 - Penyebab Kebangkitan Roh Hitam
279
275 - Dunia Manusia dalam Kehancuran
280
276 - Bentang Alam Mimpi Amdara III
281
277 - Kebahagian Sesaat
282
278 - Gadis Berambut Putih
283
279 - Ketidaktahuan Amdara
284
280 - Aura Mengerikan
285
281 - Aray II
286
282 - Pertemuan Tidak Terduga
287
283 - Pertanyaan
288
284 - Anak Iblis
289
285 - Pertemuan
290
286 - Jati Diri
291
287 - Bukan Luffy
292
288 - Serangan
293
289 - Hubungan
294
290 - Identitas
295
291 - Akhir
296
292 - Tidak Ada Kata Teman
297
293 - Cahaya Merah
298
294 - Kebenaran
299
295 - Dua Pilihan
300
296 - Hubungan
301
297 - Fakta
302
298 - Diluluhlantakkan
303
299 - Kehancuran
304
300 - Dunia Roh Hitam
305
301 - Dunia Roh Hitam II
306
302 - Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!