03. Pagar Balkon

Setelah mengantarkan Ivan pulang, Arfan langsung bergegas kembali menuju perusahaanya yang sedang ricuh.

Sesampainya di perusahaan Arfan pun langsung diserbu oleh para wanita dan susah untuk keluar dari mobil. Tapi ada bodyguard dan Petugas keamanan yang melindungi Arfan, hingga para wanita itu terdorong ke belakang. Dan Arfan bisa keluar lalu mengatakan pernyataannya.

"Saya beri tahu pada kalian, rumor mengenai diriku yang sedang mencari seorang wanita yang akan ku jadikan seorang istri. itu semuanya tidak benar. ada seorang yang menyebarkan berita palsu itu. Asalkan kalian tahu jika saya tidak akan pernah menikah lagi. Jadi, mohon perhatiannya dari kalian. Kalian bisa pergi sekarang juga, sebelum saya panggilkan polisi untuk menangkap kalian karena membuat kericuhan." Ucap Arfan

Setelah mendengar pernyataan Arfan secara langsung itu, para wanita itu pun bubar dengan keadaan tangan kosong dan sedikit ada kekecewaan karena ternyata berita itu bohong.

"Syukurlah Presdir, anda datang kemari. kami sudah mencoba mengusir para wanita itu tapi kerja keras kami sia-sia." Ucap Asisten Hans

"Begitu saja kau tidak becus menjaga keamanan perusahaan ku. untuk apa aku merekrut mu sebagai asisten pribadiku yang tugasnya mengambil alih kepemimpinan saat aku tidak ada di sini." Kesal Arfan

"Saya minta maaf Presdir."

"Maaf-mu tidak berguna untukku. Tapi ini kesalahanmu yang pertama jadi akan ku maafkan."

"Terima Kasih, Presdir." Senang Asisten Hans walaupun kecewa pada dirinya sendiri

"Sudahlah, Bagaimana pekerjaan di perusahaan selagi aku tidak menanganinya sendiri." Tanya Arfan

"Semuanya terkendali dengan baik, Presdir. sesuai yang presdir inginkan."

"Bagus, pertahankan kinerja kalian. Jangan sampai terjadi seperti tadi."

"Tapi, kapan Presdir akan mulai bekerja kembali ke perusahaan?"

"Entahlah, Aku tidak tahu kapan masalahku selesai. Setelah kepergian Alina hidup kami seperti tidak ada arti lagi. Bahkan Putraku Ivan mengalami gangguan Depresi, mungkin karena dia merindukan ibunya."

"Apa gangguan Depresi?" Kejut Asisten Hans tidak menyangka atasan kecilnya sakit

"Iya, dokter sudah mendiagnosa nya. Jadi, Aku harus mengobati putraku terlebih dahulu dengan membuat dia selalu bahagia."

"Saya ikut berduka cita, Presdir. Semoga Tuan muda Ivan cepat sembuh dan anda bisa memulai aktivitas anda seperti biasa dengan kembali ke perusahaan ini untuk membimbing kami."

"Terima Kasih. Kau doakan saja. Baiklah sudah lama aku berada di sini, Ivan di rumah bersama neneknya, aku takut terjadi sesuatu padanya. Lanjutkan kerja kalian, aku titipkan perusahaan padamu."

"Baik, Presdir, anda tenang saja dan fokus saja untuk mengobati tuan muda Ivan, saya yakin anda kuat dan bisa menyelesaikan semua masalah ini."

Arfan pun pergi ke arah mobilnya. Lalu, bergumam.

"Entahlah,,, Apa aku yakin tentang hal itu.di saat aku harus tetap tegar dihadapan Ivan, padahal hatiku pun merasakan sakit begitu dalam. Alina kenapa kau harus pergi meninggalkan ku, dan memberikan tanggung jawab yang besar ini padaku. Aku tidak sanggup menjalaninya. Saat ini aku membutuhkanmu." Batin Arfan

Dalam perjalanan pulang, Arfan melihat ponselnya. Ia dikejutkan dengan panggilan telepon sudah 12 kali dari Bu Shinta.

"Ada apa bibi telepon sebanyak ini?" Dengan gegas Arfan menelpon balik Bu Shinta

Tanpa tunggu lama Bu Shinta pun mengangkat teleponnya.

"Arfan kau ke mana saja? Ibu menelpon mu beberapa kali." Ucap Bu Shinta dalam telpon dengan nada tergesa-gesa

"Ada apa, apa semua baik-baik saja? Di mana Ivan?"

"Itu masalahnya Arfan." Ucap Bu Shinta semakin membuat Arfan tak tenang

"Apa yang terjadi dengan putraku?" Nada Arfan yang mulai khawatir

"Tadi ibu ingin memberikan Ivan makan di kamar nya. Tapi kamarnya tidak dapat dibuka, sepertinya Ivan mengurung dirinya di kamar. Ibu panggil tapi tidak menyahut, ibu takut terjadi sesuatu pada Ivan."

"Apa? Apa bibi sudah pastikan ada suara di dalam kamar nya?"

"Tidak ada Arfan, cepatlah pulang ibu takut terjadi sesuatu pada Ivan."

"Baiklah, aku akan segera pulang. pastikan sekali lagi Ivan ingin membuka pintunya."

Setelah menutup telepon Arfan pun melajukan mobilnya dengan kecepatan 180 km/h ia tidak mempedulikan mobil di sekitarnya.

Pukul 09.00 WIB.

Kurang lebih 25 menit menempuh perjalanan, Arfan sampai di rumahnya. lalu, bergegas lari dengan cepat mungkin menuju kamar Ivan.

"Bagaimana apa Ivan sudah keluar?"

"Belum Arfan, Ibu berusaha memintanya membuka pintu tapi tidak ada jawaban sama sekali dari dalam." Kata Bu Shinta dengan menangis karena khawatir

"Ivan...Ivan ini ayah, Nak. Ayah sudah pulang cepat buka pintunya." Teriak Arfan dari luar sambil mencoba membuka pintu kamar Ivan, tapi itu sia-sia tak ada jawaban dari dalam

"Bagaimana ini Arfan, ibu takut sekali.apa jangan-jangan Ivan melakukan bunuh diri."

"Jaga bicaramu bibi (bentak Arfan) Putraku tidak mungkin melakukan hal bodoh itu, tidak mungkin dia tega meninggalkan ayahnya sendiri di sini. Ivan buka pintunya, nak...ini ayah!" Teriak Arfan dengan menggedor-gedor pintu

Arfan dan Bu Shinta pun mencoba untuk membujuk Ivan agar membuka pintunya dari luar. Tapi karena sudah lama tidak ada suara dari dalam, Arfan pun memutuskan untuk mendobrak pintunya, dengan sekali dobrakan pintu itu berhasil dibuka.

Tapi saat pintu itu berhasil dibuka didalam tak ada pun sosok Ivan di sana.

"Ivan...di mana dia?" Bu Shinta bingung

"Ivan di mana kau, Nak." Arfan pun mencari Ivan disekitaran kamarnya tapi Ivan tidak ada sama sekali di sana

Lalu, Arfan pergi mencari keluar balkon kamar. Ternyata Ivan ada di sana ia sedang berdiri di atas pagar balkon, membuat Arfan yang melihatnya langsung menangkap Ivan dan membawanya turun karena ia pikir Ivan ingin menjatuhkan dirinya ke bawah.

"Ayah! ayah di sini?" Tanya Ivan

Dengan erat Arfan pun memeluk Ivan, ia takut kehilangan orang tersayang untuk kedua kalinya. Dan tanpa disadari Arfan menangis sambil memeluk Ivan sangat erat.

"Ayah, kenapa ayah menangis?" Tanya Ivan polos

"Apa yang kau lakukan Ivan? Itu sangat bahaya. Jangan pernah berpikir untuk meninggalkan ayah, Nak. Setelah ibumu pergi ayah tidak ingin kehilangan dirimu. Sebaik mungkin ayah akan melakukan apa yang kau inginkan agar membuatmu bahagia." Jelas Arfan

"Apa maksud ayah, aku tidak mengerti?"

"Lalu, apa kau lakukan berdiri di atas pagar balkon?" Dengan sedikit nada tinggi dan mengintimidasi

"Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya sedang menunggu bintang muncul, aku tidak ingin melewatkannya. Bukankah ayah pernah mengatakan ibu sudah menjadi bintang, sekarang untuk menemui ibu aku harus menunggu malam. Jadi, aku berdiri di sana.memangnya apa itu bahaya?"

Ivan menjelaskannya dengan suara khas anak-anak

"Tentu saja Ivan, itu sangat bahaya. Bagaimana jika kau terjatuh? maka ayah tidak akan bisa memaafkan diri ayah sendiri."

"Maaf ayah, aku tidak tahu jika akan membuat ayah sedih.Aku berjanji akan menuruti perintah ayah.Niatku hanya ingin melihat ibu tapi aku membuat ayah sedih."

"Tidak apa-apa. Lain kali jika ingin melihat ibu berdiri di teras balkon saja bukan di atas pagarnya."

"Iya ayah, Aku berjanji." Ivan pun menghapus air mata Ayahnya yang menetes

Dengan perasaan tenang Arfan memeluk erat kembali Ivan.

Episodes
1 01. Pergi Selamanya
2 02. Mengigau
3 03. Pagar Balkon
4 04. Nasi Goreng Asin
5 05. Wanita Untuk Arfan
6 06. Ibu Baru
7 07. Sah
8 08. Ibu Jahat
9 09. Nadine Diusir
10 10. Mbah Dukun
11 11. Tidak Ingat
12 12. Ibu
13 13. Rel Kereta Api
14 14. Membawa Anak
15 15. Bertemu Ibuku
16 16. Percobaan Bunuh Diri Lagi
17 17. Kritis
18 18. Datang Ke Mimpi
19 19. Diterima Bekerja
20 20. Bibirnya Menggoda
21 21. Mengantarkan Pulang
22 22. Hanya Kelereng
23 23. Terjatuh
24 24. Menyatakan Cinta
25 25. Acara Keluarga
26 26. Jamuan
27 27. Ikut Bekerja
28 28. Cabut Gigi
29 29. Pergi Refreshing
30 30. Taman Hiburan
31 31. Dejavu
32 32. Ayah Yang Tega
33 33. Jatuh Sakit
34 34. Di Penjara Anak
35 35. Datang Dalam Benak
36 36. Mendatangi Ku
37 37. Tidak Bisa Dilepaskan
38 38. Terbongkar
39 39. Talak Tiga
40 40. Pertemuan Alina
41 41. Gugup
42 42. Dokter Pribadi
43 43. Sebuah Bujukan
44 44. Segala Bujuk Rayu
45 45. Canggung dan Terjebak
46 46. Usaha Percikan Cinta
47 47. Usaha Anak Mendekatkan Cinta
48 48. Hubungan Kekasih Yang Hancur
49 49. Asisten Yang Meresahkan
50 50. Gelang Pintar
51 51. Waktu Untuk Memahami
52 52. Kebohongan yang Membuat Segalanya Semakin Rumit
53 53. Keberanian Seorang Ibu
54 54. Kesempatan dan Kejutan
55 55. Percintaan Dalam Kontrak
56 56. Keseruan di Balik Kontrak
57 57. Dilema dan Pengorbanan
58 58. Ikatan Cinta
59 59. Misteri Supir
60 60. Perjuangan Cinta dan Intrik Keluarga
61 61. Peristiwa Masa Lalu
62 62. Mimpi dan Kenyataan
63 63. Kebenaran Yang Pahit
64 64. Keberanian Cinta dan Menghadapi Kebenaran
65 65. Keluarga Kecilku (Tamat~)
Episodes

Updated 65 Episodes

1
01. Pergi Selamanya
2
02. Mengigau
3
03. Pagar Balkon
4
04. Nasi Goreng Asin
5
05. Wanita Untuk Arfan
6
06. Ibu Baru
7
07. Sah
8
08. Ibu Jahat
9
09. Nadine Diusir
10
10. Mbah Dukun
11
11. Tidak Ingat
12
12. Ibu
13
13. Rel Kereta Api
14
14. Membawa Anak
15
15. Bertemu Ibuku
16
16. Percobaan Bunuh Diri Lagi
17
17. Kritis
18
18. Datang Ke Mimpi
19
19. Diterima Bekerja
20
20. Bibirnya Menggoda
21
21. Mengantarkan Pulang
22
22. Hanya Kelereng
23
23. Terjatuh
24
24. Menyatakan Cinta
25
25. Acara Keluarga
26
26. Jamuan
27
27. Ikut Bekerja
28
28. Cabut Gigi
29
29. Pergi Refreshing
30
30. Taman Hiburan
31
31. Dejavu
32
32. Ayah Yang Tega
33
33. Jatuh Sakit
34
34. Di Penjara Anak
35
35. Datang Dalam Benak
36
36. Mendatangi Ku
37
37. Tidak Bisa Dilepaskan
38
38. Terbongkar
39
39. Talak Tiga
40
40. Pertemuan Alina
41
41. Gugup
42
42. Dokter Pribadi
43
43. Sebuah Bujukan
44
44. Segala Bujuk Rayu
45
45. Canggung dan Terjebak
46
46. Usaha Percikan Cinta
47
47. Usaha Anak Mendekatkan Cinta
48
48. Hubungan Kekasih Yang Hancur
49
49. Asisten Yang Meresahkan
50
50. Gelang Pintar
51
51. Waktu Untuk Memahami
52
52. Kebohongan yang Membuat Segalanya Semakin Rumit
53
53. Keberanian Seorang Ibu
54
54. Kesempatan dan Kejutan
55
55. Percintaan Dalam Kontrak
56
56. Keseruan di Balik Kontrak
57
57. Dilema dan Pengorbanan
58
58. Ikatan Cinta
59
59. Misteri Supir
60
60. Perjuangan Cinta dan Intrik Keluarga
61
61. Peristiwa Masa Lalu
62
62. Mimpi dan Kenyataan
63
63. Kebenaran Yang Pahit
64
64. Keberanian Cinta dan Menghadapi Kebenaran
65
65. Keluarga Kecilku (Tamat~)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!