Alina pun menceburkan dirinya ke danau untuk mencari Ivan.
"Ivan, di mana kau?" Dalam hati Alina yang mencari Ivan di dalam air dengan menahan napas dan penglihatan yang tidak jelas karena semuanya air
Sesekali Alina naik ke atas permukaan air untuk bernafas, lalu ia masuk ke dalam air kembali.
Ia pun terus berenang sampai menemukan Ivan.
Tak selang lama ia melihat Ivan yang sudah tenggelam. Ia pun menghampiri Ivan yang sudah tenggelam lemas dan tak sadarkan diri itu.
Setelah meraih Ivan, Alina menaiki permukaan sambil membawa Ivan.
Sampai di permukaan Ivan ditidurkan di pinggir danau.
"Itu dia, anak itu sudah ditemukan. bantu dia!" Ucap salah satu pengunjung
Yang lainnya pun meraih Ivan dan membantu Alina naik ke atas.
Alina pun langsung menepuk-nepuk pipi Ivan, dengan nafas yang terengah-engah.
"Ivan... bangun Ivan!" Alina sangat khawatir sekuat apapun dia mencoba menyadarkan Ivan tapi Ivan tidak sadar
Alina mencoba memeriksa nadi Ivan, dan nadinya masih berdetak walaupun lemah, membuat perasaan Alina sekiranya sedikit lega.
Alina mencoba menekan perut Ivan agar semua air yang ada didalam perut Ivan keluar dan bisa sadarkan diri. Tapi tetap saja ini tidak berhasil, dan membuat perasaan Alina kembali berkecamuk.
"Pak, tolong bantu saya. Bawa anak ini ke dalam mobil. saya akan membawanya ke rumah sakit!" Minta Alina pada salah satu pengunjung
"Iya Nona, saya bantu!" Salah satu pengunjung itu pun membantu Alina mengendong Ivan dan membawa nya ke mobil Alina untuk dibawa ke rumah sakit
Ivan pun dimasukkan kedalam mobil Alina.
"Terima Kasih ya, Pak." Kata Alina dengan pakaian yang basah kuyup
"Iya sama-sama, Nona." Jawabnya
Alina pun masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
"Ivan, kau harus bertahan ya, aku akan membawamu ke rumah sakit." Bicara Alina dalam mobil sambil mengendarai dengan kecepatan tinggi
Sampai di rumah sakit tempat Alina melamar kerja. Karena Alina belum resmi untuk bekerja sebagai dokter di rumah sakit, ia masih melamar kerja dan menunggu keputusan dari atasan rumah sakit. Kebetulan Alina membawa Ivan ke rumah sakit yang baru saja Alina lamar kerja tadi pagi.
"Suster... suster." Panggil Alina sambil masuk ke rumah sakit menggendong Ivan
Beberapa suster pun menghampiri Alina dan meletakkan Ivan di brankard rumah sakit lalu membawanya ke ruang periksa.
Alina pun di minta menunggu di luar, sedangkan didalam dokter sedang menangani Ivan.
Setelah 25 menit menunggu keputusan dokter dengan perasaan yang tidak tenang. Akhirnya dokter keluar. Alina pun sigap langsung menemui dokter itu.
"Bagaimana dok, bagaimana keadaanya, Apa Ivan baik-baik saja?" Tanya Alina dengan mata berkaca-kaca
"Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, saya ingin bertanya anda siapa pasien?" Tanya dokter berjenis kelamin laki-laki itu
"Sa-sa-saya, saya ibu nya dok." Ucap Alina gugup
"Oh, baiklah kalau begitu, begini nyonya, masalah yang dihadapi anak anda sangat serius. Yang pertama ia mengalami gangguan mental kesedihan kebagian gangguan prolonged Grief Disorder, dan sekarang ia sedang ada di fase akhir. Jika kesedihannya tidak bisa diobati anak anda bisa saja meninggal, sebelumnya anak anda sudah mengalami hal ini cukup lama. Dan sekarang anak anda mengalami paru-paru basah." Jelas dokter yang membuat Alina sontak terkejut dan lemas
Mendengar pernyataan dokter, hati Alina sangat teriris. Ia sangat sedih siapa yang berani membuat anak kecil menanggung kesedihan nya sendiri.
"Apa dok! Paru-paru basah!!" Jawab Alina dengan gemetar
"Iya, dan saat ini kondisinya sangat kritis?"
"Sepertinya Ivan sangat sedih atas kepergian ibunya, dan perilaku ayahnya yang berubah kasar padanya. Sehingga tadi ia nekat untuk membunuh dirinya sendiri. Dan saat ini tubuh kecilnya tak sanggup menahan rasa sakit itu." Bicara Alina dalam hati yang mulai meneteskan air mata dan sudah terkulai lemas
"Nyonya, Anda baik-baik saja?" Tanya dokter
"I-iya Dokter, saya baik-baik saja. Tapi tidak dengan anak saya!"
"Baiklah nyonya, saya mengerti dan turut berduka dalam kesedihan. Tapi semoga saja anak ibu cepat sehat kembali. Dan nyonya saya lihat banyak luka bakar di sekujur tubuhnya seperti nya tersiram air panas."
"Air panas??"Tegun kejut Alina
"Iya nyonya, hal ini juga yang menyebabkan putra anda kritis. Tapi saya doakan anak anda cepat sadar, saya sudah meminta suster untuk memindahkannya ke ruang ICU."
"Ya tuhan... kasihan sekali kau Ivan. Apa yang sudah terjadi padamu hari ini? Sehingga tadi kau nekat membunuh dirimu kedua kalinya." Bicara Alina dalam hati dengan menangis
"Baik dok, Terima Kasih." Lanjut Alina
Dokter pun pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Nanik Lestari
lemot
2023-07-01
0