"Mau kalian bawa kemana barang-barang milikku." Tanya xiao chen kembali.
Ketika tidak ada satupun pelayan yang menjawab pertanyaannya. Xiao chen pun dengan paksa menghentikan salah seorang pelayan. Meskipun memang barang-barang yang xiao chen dan ibunya miliki tidak terlalu berharga. Namun, semua itu adalah semua yang sudah ibunya usahakan selama ini.
"Chener. Kamu sudah kembali..." Xiao hua yang baru saja keluar dari halaman rumah mendapati Xiao chen yang baru saja pulang bersama seorang teman.
"Bu, ada apa ini?"
"Tak apa... Kakekmu hanya menyuruh kita pindah ke halaman yang lain. Dan... Ini?"
"Halo bibi. Kenalkan aku xiao ye."
"Oh. Kamu adalah anak dari saudara kedua? Kamu tumbuh sangat cepat."
"Ia bibi..."
"Oh iya. Ayo kita menuju halaman baru kita. Chener... Jika sepupumu mau ikut... Kamu bisa mengajaknya." Ujar xiao hua sambil tersenyum.
.
"Wah, bu. Halaman ini luas sekali..." Xiao chen kagum dengan halaman baru yang di berikan oleh kakeknya, halamannya saja 10 kali lipat lebih bagus dan lebih besar dari halaman mereka sebelumnya. Sementara ibu xiao chen hanya menanggapinya sambil tersenyum. Karena memang, halaman yang sekarang akan mereka tempati adalah halaman paling indah kedua setelah milik Ketua klan yang notabenya adalah kakek xiao. Dan halaman ini juga merupakan halaman milik xiao hua saat masih gadis.
"Apakah kamu menyukainya?" tanya Xiao Hua.
"Tentu saja aku menyukainya Bu. Ini sangat indah, lebih indah daripada halaman kita sebelumnya." ucap Xiao Chen sambil mengamati seluruh halaman dengan pandangan terpesona.
Terdiam, memeluk putranya, " .... Maafkan ibu, ya. Ibu baru bisa memberikanmu tempat yang layak sejak kamu lahir ..." ujung mata Xiao Hua memerah.
Balas memeluk sang ibu, "tidak Bu, ibu adalah yang terbaik."
...****************...
di pelelangan.
Saat ini Xiao Chen Tengah berada di acara pelelangan. Seperti biasa, jika ada namanya pelelangan, pasti ada perang harga di dalamnya. Seperti yang sedang terjadi saat ini.
"2.000 koin emas"
"2.500 koin emas"
"Pelanggan no 90 menawar dengan harga 2.500 koin emas. Apakah ada yang ingin menambahkan tawarannya?... Kalau tidak ada kita akan hitung mundur... Tiga... Dua... Sa... Tu... Selamat kepada pelanggan no 90 karena memenangkan item lelang berupa artefak pertahanan tingkat rendah berupa kalung kupu-kupu salju... Item berikutnya yang akan kita lelang adalah..."
"Selamat kepada pelanggan di ruang VIP no 2, karena berhasil mendapatkan pedang singa api... Selanjutnya yang akan di lelang adalah salah satu item paling berharga rumah lelang kali ini... 4 buah pil pembangunan fondasi... Untuk pil pertama, harga awalnya adalah 10.000 koin emas..."
Sementara acara pelelangan masih berlangsung dengan sangat meriah, xiao chen yang saat ini tengah duduk di ruangan VIP no 5 justru tengah cemberut.
"Mengapa kamu melarang ku untuk membeli pedang singa api itu?... Toh. Kita saat ini juga sedang tidak kekurangan uang."
"Buat apa artefak tingkat rendah seperti itu tuan beli dengan harga tinggi? Buang-buang uang saja."
Baobao yang pendapatnya dipertahankan oleh xiao chen merasa kesal juga. Karena menurutnya, tidak ada barang yang benar-benar bagus di acara pelelangan ini. Bahkan, barang-barang di mall sistem lebih bagus dan lebih lengkap.
"Harga tinggi? Itu masih murah daripada yang di jual dalam sistem ok..."
Xiao chen kali ini benar-benar merasa frustasi. Bagaimana tidak, ia melewatkan salah satu artefak tipe penyerang yang ingin dimilikinya. Toh, sekarang uang bukan masalah besar. Apalagi pil pembangunan fondasi pertama saja sudah terjual dengan harga 1 juta koin emas.
"Tuan dan nyonya sekalian. Saat ini kita sudah berada di 4 item terakhir dari pelelangan kali ini yaitu sebuah tungku pil kuno... Kami tidak bisa memastikan tungku ini terbuat dari material apa, tapi... Tungku ini tahan akan daya ledak karena gagal dalam pembuatan pil. Harga awal tungku pil ini adalah... 500.000 koin emas..."
Tampak pembawa acara di depan saat ini tengah membuka penutup kain merah dari item yang akan di lelang. Namun, ketika item lelang itu dibuka. Tidak ada satu orangpun yang bereaksi dengan semangat. Tidak termasuk baobao dan seseorang di ruang VIP no 4.
"Tuan, Tuan. Ayo beli itu. Pokoknya tuan harus beli tungku pil itu." Ujar baobao dengan semangat.
Mengerutkan kening, "Apa bagusnya tungku pil lusuh seperti itu? Tungku pil ku jauh lebih bagus dari pada yang di atas panggung."
"Tungku itu adalah milik salah seorang alkemis senior yang hidup 5000 tahun yang lalu... Kabarnya, tungku itu sudah lama menghilang setelah pemiliknya meninggal. Aku tidak menyangka, bahwa tungku legendaris itu ada di dunia bawah ini. Jadi ayo cepat beli tungku itu tuan... Mumpung tidak ada yang tahu nilai sebenarnya dari tungku ilahi itu..."
"Apakah tungku itu sebagus yang kamu katakan?"
Xiao chen masih kurang yakin karena melihat penampilan tungku yang sangat-sangat lusuh. Menurutnya, pembawa acara di depan hanya mencoba menaikkan harga jualnya saja. Mereka bahkan tidak tahu asal usul dan material bahan pembuatan tungku tersebut. Hal itu jugalah yang mungkin sama dipikiran semua peserta lelang. Tapi, karena baobao memintanya untuk membeli item rusak itu, maka, xiao chen pun akhirnya ikut berpartisipasi dalam penawaran.
"2 juta koin emas"
Ketika xiao chen meneriakkan harga tawarannya, semua peserta lelang langsung terdiam. Menurut mereka orang bodoh mana yang mau menawar barang rusak dan tidak jelas dengan harga tinggi. Namun, hal itu tentu saja tidak berlaku untuk peserta lelang di ruangan no 4. Mereka justru tampak khawatir.
"2,1 juta koin emas." Ruangan no 4 akhirnya ikut berpartisipasi
"3 juta koin emas"
"S*al. Siapa sebenarnya orang di ruangan no 5 itu? Apa mereka mau menantang keluarga liu milikku?" Ujar seorang remaja yang tampak berusia 20 tahunan itu. Ia pun kembali menaikkan harga tawarannya. "3,5 juta koin emas."
"10 juta koin emas."
Xiao chen yang merasa tawar menawar melelahkan. Langsung saja ia naikkan harga tawarannya menjadi 10 juta. Hal itu tentu saja membuat orang yang berada di ruangan no 4 menjadi murka. Sebab, uang yang mereka bawa hanya berjumlah 9 juta koin emas saja. Ia bahkan menghajar bawahannya untuk melampiaskan amarah.
"Cepat cari tahu, siapa b***bah yang ada di ruangan no 5. Aku harus mendapatkan tungku itu bagaimanapun caranya. Atau aku akan mendapatkan hukuman dari paman." Pemuda bermarga liu itu berkata dengan frustasi.
"Kamu!. Kirim orang untuk mengamati siapapun orang yang keluar dari ruangan no 5. Setelah itu ikuti hingga meninggalkan pelelangan. Kemudian, hajar dan rebut kembali tungku milikku."
"Baik tuan."
Sementara orang yang tengah menjadi perbincangan di ruangan no 4 itu, saat ini telah meninggalkan lokasi pelelangan dengan menggunakan jalur rahasia yang di sediakan.
"Tuan. Seperti kamu telah menyinggung orang lagi." Baobao yang saat ini tengah memakan ikan bakar miliknya di salah satu restoran ternama melihat ke arah luar jendela. Ia melihat, banyak orang berpakaian hitam dengan senjata, tampak tengah mencari seseorang.
"Bukankah kamu yang menyebabkan orang-orang itu mencari ku?" Xiao chen sendiri tidak peduli dengan orang-orang tersebut.
"Hei. Bagaimanapun, kita mendapatkan tungku sembilan naga itu adalah hasil dari uang kita sendiri. Hanya orang yang tidak tahu malu seperti merekalah yang ingin merebut barang orang lain tanpa uang sepeserpun." Komentar baobao.
"Biarkan saja mereka mencari hingga lelah. Toh, mereka juga tidak akan menemukan diriku ataupun sang alkemis berbakat." Xiao chen berkata sambil menyunggingkan senyum kemenangan.
"Ayo kita pulang, baobao."
"Hei. Ikanku belum habis." Baobao berteriak dengan kesal ketika tiba-tiba saja di bawa pergi oleh xiao chen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Putra_Andalas
ntah siapa yg Goblok...MC nya atau yg Ngetiknya...udah tau gk ada yg nawar , malah menawar Tinggi...😂
2024-12-14
0
Ardi Provision
peak, gak ada yang berminat malah mc nawar 2 jt
bodoh
2024-10-12
2