J.D.A.K BAB 3.

**Hai kak, salam kenal dari Author Kopii Hitam

Meskipun hitam, tetap manis seperti reader yang membaca novel ini kan**

**Jangan lupa tinggalkan jejak petualangannya ya

Happy Reading**

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Malam hari, Yuna terbangun saat tubuhnya merasa gamang. Kepalanya sudah tergantung di ujung sofa, untung saja dia cepat sadar. Kalau tidak, mungkin tubuh montoknya sudah menggelinding di dasar lantai.

Yuna mengucek kelopak matanya yang masih separuh terbuka. Saat menatap dinding, matanya membola mendapati jarum jam yang sudah menunjuk angka 7.

"Astaga, kenapa aku jadi ketiduran selama ini?" gumam Yuna sembari bangkit dari tidurnya, dia berlari ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Baru saja menapakkan kaki di dalam sana, teriakan Yuna bergemuruh dengan lantang. Dia bergeming dan bergegas menutup matanya ketika menyaksikan tubuh Elkan yang polos tanpa sehelai benang pun. Teriakan Yuna itu membuat telinga Elkan berdenyut nyeri.

"Hei, jangan berteriak di depanku!" hardik Elkan sembari meraih handuk dan melilitkannya di pinggang. Dia kesal melihat Yuna yang seenak jidat menyelonong masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Rahang Elkan mengerat kuat. "Apa yang kau lakukan di sini hah? Tidak sopan," tanya Elkan meninggikan suaranya, wajahnya tampak kaku bak beton pembatas jalan.

"Ma, maaf, aku pikir tidak ada orang di dalam. Habis pintunya tidak dikunci sih," sahut Yuna yang masih setia menutup matanya, dia berbalik dan bergegas meninggalkan kamar mandi.

"Astaga, apa yang aku lihat barusan? Aduh, otakku jadi tercemar kan?" batin Yuna sembari mengetok jidatnya dengan kasar, pikirannya seketika ternoda melihat tubuh indah Elkan yang sangat menggoda.

"Stop Yuna, stop! Jangan diingat lagi!" batinnya menggerutu.

Yuna bergegas membuka pintu lemari, menyiapkan pakaian Elkan dan menaruhnya di atas kasur. Setelah itu Yuna keluar dari kamar, dia tidak sanggup menatap wajah Elkan saking malunya atas apa yang baru saja terjadi.

Di bawah sana, Yuna bergabung dengan para pelayan yang tengah sibuk menyiapkan makan malam. Karena semua makanan sudah matang, Yuna pun menyajikannya di atas meja.

Setelah semua terhidang, Yuna mengambil piring dan mengisinya dengan sedikit makanan. Dia membawa piring itu ke belakang dengan segelas air putih di tangannya.

Yuna duduk di bangku yang ada di taman belakang, dia tidak ingin duduk di meja yang sama dengan suaminya. Bagaimanapun, pernikahan ini hanyalah perjanjian semata. Dia sadar akan posisinya dan lebih memilih menyendiri.

Di dalam sana, Elkan sudah duduk di bangkunya, Beno pun sudah duduk di sampingnya. Bola coklat Elkan berguling liar mencari keberadaan Yuna, tapi tak melihat wanita itu di mana-mana.

"Dimana wanita itu?" tanya Elkan kepada pelayan yang tengah berdiri mengisi piringnya.

"Apa maksud Tuan Nona Yuna?" tanya pelayan yang bernama Diah.

"Tentu saja, siapa lagi?" jawab Elkan dingin tanpa ekspresi sedikitpun.

"Nona Yuna ada di belakang Tuan, beliau makan di taman." ungkap Diah.

"Hufft, baguslah kalau begitu. Jadi aku tidak perlu melihat wajahnya di sini, bisa-bisa selera makan ku hilang!" sahut Elkan sembari bernafas lega, lalu menyantap makanan yang sudah menumpuk di atas piringnya.

Melihat sikap Elkan yang begitu, Beno menghela nafas berat. Dia tak mengerti jalan pikiran Elkan sebenarnya.

"Kenapa memperlakukan wanita itu seperti ini? Ingat Elkan, dia itu istrimu!" tanya Beno kesal, dia tak habis pikir kenapa Elkan tidak menghargai Yuna sedikitpun.

"Apa urusanmu? Biarkan saja dia berbuat sesuka hatinya, aku tidak peduli!" jawab Elkan tanpa rasa bersalah sedikitpun, dia terus saja menyantap makanannya dengan lahap.

"Astaga Elkan, aku tidak mengerti kenapa kau jadi kejam seperti ini? Setidaknya hargailah dia!" geram Beno meninggikan suaranya, dia kehilangan akal menghadapi sikap Elkan yang sulit dinasehati.

"Jika kau peduli pada wanita itu, maka pergi saja kepadanya! Temani dia di belakang sana, jangan banyak bicara di depanku!" ketus Elkan, dia tidak suka mendengar keributan saat di meja makan.

"Baiklah jika itu mau mu. Aku pergi!" Beno bangkit dari duduknya, dia mengangkat piring yang ada di hadapannya, lalu membawanya ke belakang menyusul Yuna.

Melihat Beno yang benar-benar pergi meninggalkan meja makan, Elkan pun menghentikan suapannya. Wajahnya menyala memendam amarah yang berkecamuk di jiwanya. Bukan cemburu, melainkan kesal karena Beno lebih membela Yuna dari pada dirinya.

Di belakang sana, Yuna menyuap makanannya dengan lesu. Hatinya terasa hampa di rumah sebesar itu. Tapi apa daya, dia sudah terlanjur setuju dengan syarat yang diajukan Elkan kepadanya.

Hanya itu satu satunya cara untuk membalas jasa Elkan yang sudah membantu ayahnya terlepas dari hutang yang melilit keluarganya. Jika saja usaha ayahnya tidak bangkrut, mungkin hari ini dia masih bisa tertawa dengan lepas.

"Permisi, boleh aku duduk di sini?" tanya Beno yang sudah berdiri di belakangnya.

Yuna tersentak dari lamunannya, suara besar Beno membuatnya terlonjak, lalu menoleh ke belakang.

"Tuan, apa yang anda lakukan di sini?" tanya Yuna sembari menautkan alisnya.

"Sama denganmu, sepertinya aku membutuhkan udara segar. Boleh aku duduk?" tanya Beno dengan senyumnya yang menawan.

"Oh iya, silahkan Tuan! Ini rumahmu, kenapa harus bertanya?" jawab Yuna, lalu beringsut dari duduknya, memberi celah kepada Beno untuk duduk di sampingnya.

Beno melangkahkan kakinya, kemudian duduk tepat di sebelah Yuna dengan piring yang masih ada di tangannya.

"Kenapa makan di luar? Di dalam masih banyak bangku kosong!" tanya Beno dengan ciri khasnya yang ramah senyum, lalu menatap Yuna dengan intens.

"Tuan sendiri kenapa membawa makanan ke luar?" jawab Yuna dengan pertanyaan pula, membuat Beno terkekeh karena dia sendiri tidak tau jawabannya.

"Jangan panggil Tuan, panggil Beno saja biar lebih akrab!" pinta Beno dengan seulas senyum yang masih terukir di wajahnya.

"Jangan Tuan, kedengarannya tidak sopan!" sahut Yuna yang merasa keberatan.

"Dimana letak tidak sopan nya? Asal kamu tau saja, aku bukan siapa-siapa di rumah ini. Semua ini milik suamimu, aku hanya orang asing sepertimu." jelas Beno mengakui siapa dirinya, selama ini dia tidak pernah menutupi identitasnya dari siapapun.

Yuna membuka matanya lebar. "Benarkah? Aku pikir Tuan keluarganya Elkan, adik kakak mungkin?"

"Kamu salah Yuna, aku hanya anak pungut. Kakek mengadopsi ku dari panti asuhan sejak berusia 7 tahun." jelas Beno dengan jujur.

"Oh, jadi Elkan itu pewaris tunggal keluarga ini? Pantas saja dia begitu sombong." keluh Yuna.

"Benar sekali, dia satu satunya pewaris keluarga ini. Aku hanya menjalani wasiat kakek untuk menjaganya." jelas Beno.

Keduanya kembali melanjutkan makan sembari bercengkrama. Baik Beno maupun Yuna nampak bersemangat menceritakan diri mereka masing-masing. Setelah makanan di piring keduanya habis, Yuna menaruh piring kotor di bawah bangku yang dia duduki.

"Bagaimana pemotretan tadi siang? Apa semuanya berjalan lancar?" tanya Beno melanjutkan percakapan.

"Dari mana kamu tau aku melakukan pemotretan?" tanya Yuna sembari menautkan alisnya.

"Hahahaha, tentu saja aku tau. Bukankah kamu ini brand ambassador nya produk BMS BEAUTY GLOW?" jawab Beno terkekeh.

"Loh, kok kamu tau sih? Kamu menguntit aku ya?" Yuna kembali menautkan alisnya.

"Yeay, siapa yang menguntit? Asal kamu tau saja, perusahaan itu milik suamimu, Bramasta Corp. Cuma lantainya saja yang berbeda." jelas Beno, lalu tersenyum kecil.

"Astaga, benarkah? Kenapa aku harus bergabung di perusahaan miliknya? Jika aku tau dari awal, aku tidak akan mau menandatangani kontrak itu." keluh Yuna, ada sedikit penyesalan terukir pada raut wajahnya.

"Jangan begitu! Bagaimanapun dia adalah suamimu." ucap Beno sembari menatap Yuna dengan intens.

"Suami apanya? Tidak ada yang namanya suami istri diantara kami. Kami tetaplah orang asing yang terpaksa tinggal di bawah atap yang sama." jelas Yuna dengan wajah kesalnya. Meskipun begitu, dia juga sedih karena merasa bak benalu di rumah itu.

"Aku tau kalian saat ini tak ubahnya seperti orang asing. Tapi percayalah, suatu saat nanti semuanya akan berubah." ucap Beno, dia sendiri kasihan melihat Yuna seperti ini.

"Tidak akan ada yang berubah! Jika saatnya tiba, kami berdua akan bercerai." Yuna menghela nafas berat.

"Ya sudahlah, tidak ada untungnya membicarakan ini. Masuk yuk!" ajak Yuna, dia mulai kedinginan sebab hembusan angin yang tak henti membelai tubuhnya.

Setibanya di dalam, keduanya berpisah karena harus memasuki kamar yang berbeda.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

meilanyokey

meilanyokey

nyimak thorrrr menarik

2022-12-21

1

💞 Nofia 💞

💞 Nofia 💞

lanjut

2022-08-13

8

lihat semua
Episodes
1 J.D.A.K BAB 1.
2 J.D.A.K BAB 2.
3 J.D.A.K BAB 3.
4 J.D.A.K BAB 4.
5 J.D.A.K BAB 5.
6 J.D.A.K BAB 6.
7 J.D.A.K BAB 7.
8 J.D.A.K BAB 8.
9 J.D.A.K BAB 9.
10 J.D.A.K BAB 10.
11 J.D.A.K. BAB 11.
12 J.D.A.K BAB 12.
13 J.D.A.K BAB 13.
14 J.D.A.K BAB 14.
15 J.D.A.K BAB 15.
16 J.D.A.K BAB 16.
17 J.D.A.K BAB 17.
18 J.D.A.K BAB 18.
19 J.D.A.K BAB 19.
20 J.D.A.K BAB 20.
21 J.D.A.K BAB 21.
22 J.D.A.K BAB 22.
23 J.D.A.K BAB 23.
24 J.D.A.K BAB 24.
25 J.D.A.K BAB 25.
26 J.D.A.K BAB 26.
27 J.D.A.K BAB 27.
28 J.D.A.K BAB 28.
29 J.D.A.K BAB 29.
30 J.D.A.K BAB 30.
31 J.D.A.K BAB 31.
32 J.D.A.K BAB 32.
33 J.D.A.K BAB 33.
34 J.D.A.K BAB 34.
35 J.D.A.K BAB 35.
36 J.D.A.K BAB 36.
37 J.D.A.K BAB 37.
38 J.D.A.K Bab 38.
39 J.D.A.K BAB 39.
40 J.D.A.K BAB 40.
41 J.D.A.K BAB 41.
42 J.D.A.K BAB 42.
43 J.D.A.K BAB 43.
44 J.D.A.K BAB 44.
45 J.D.A.K BAB 45.
46 J.D.A.K BAB 46.
47 J.D.A.K BAB 47.
48 J.D.A.K BAB 48.
49 J.D.A.K BAB 49.
50 J.D.A.K BAB 50.
51 J.D.A.K BAB 51.
52 J.D.A.K BAB 52.
53 J.D.A.K BAB 53.
54 J.D.A.K BAB 54.
55 J.D.A.K BAB 55.
56 J.D.A.K BAB 56.
57 J.D.A.K BAB 57.
58 J.D.A.K BAB 58.
59 J.D.A.K BAB 59.
60 J.D.A.K BAB 60.
61 J.D.A.K BAB 61.
62 J.D.A.K BAB 62.
63 J.D.A.K BAB 63.
64 J.D.A.K BAB 64.
65 J.D.A.K BAB 65.
66 J.D.A.K BAB 66.
67 J.D.A.K BAB 67.
68 J.D.A.K BAB 68.
69 J.D.A.K BAB 69.
70 J.D.A.K BAB 70.
71 J.D.A.K BAB 71.
72 J.D.A.K BAB 72.
73 J.D.A.K BAB 73.
74 J.D.A.K BAB 74.
75 J.D.A.K BAB 75.
76 J.D.A.K BAB 76.
77 J.D.A.K BAB 77.
78 J.D.A.K BAB 78.
79 J.D.A.K BAB 79.
80 J.D.A.K BAB 80.
81 J.D.A.K BAB 81.
82 J.D.A.K BAB 82.
83 J.D.A.K BAB 83.
84 J.D.A.K BAB 84.
85 J.D.A.K BAB 85.
86 J.D.A.K BAB 86.
87 J.D.A.K BAB 87.
88 J.D.A.K BAB 88.
89 J.D.A.K BAB 89.
90 J.D.A.K BAB 90.
91 J.D.A.K BAB 91.
92 J.D.A.K BAB 92.
93 J.D.A.K BAB 93.
94 J.D.A.K BAB 94.
95 J.D.A.K BAB 95.
96 J.D.A.K BAB 96.
97 J.D.A.K BAB 97.
98 J.D.AK BAB 98.
99 J.D.A.K BAB 99.
100 J.D.A.K BAB 100.
101 J.D.A.K BAB 101.
102 J.D.A.K BAB 102.
103 J.D.A.K BAB 103.
104 J.D.A.K BAB 104.
105 J.D.A.K BAB 105.
106 J.D.A.K BAB 106.
107 J.D.A.K BAB 107.
108 J.D.A.K BAB 108.
109 J.D.A.K BAB 109.
110 J.D.A.K BAB 110.
111 J.D.A.K BAB 111.
112 J.D.A.K BAB 112.
113 J.D.A.K BAB 113.
114 J.D.A.K BAB 114.
115 J.D.A.K BAB 115.
116 J.D.A.K BAB 116.
117 J.D.A.K BAB 117.
118 J.D.A.K BAB 118.
119 J.D.A.K BAB 119.
120 J.D.A.K BAB 120.
121 J.D.A.K BAB 121.
122 J.D.A.K BAB 122.
123 J.D.A.K BAB 123.
124 J.D.A.K BAB 124.
125 J.D.A.K BAB 125.
126 J.D.A.K BAB 126.
127 J.D.A.K BAB 127.
128 J.D.A.K BAB 128.
129 J.D.A.K BAB 129.
130 J.D.A.K BAB 130.
131 J.D.A.K BAB 131.
132 J.D.A.K BAB 132.
133 J.D.A.K BAB 133.
134 J.D.A.K BAB 134.
135 J.D.A.K BAB 135.
136 J.D.A.K BAB 136.
137 J.D.A.K BAB 137.
138 J.D.A.K BAB 138.
139 J.D.A.K BAB 139.
140 J.D.A.K BAB 140.
141 J.D.A.K BAB 141.
142 J.D.A.K BAB 142.
143 J.D.A.K BAB 143.
144 J.D.A.K BAB 144.
145 J.D.A.K BAB 145.
146 J.D.A.K BAB 146.
147 J.D.A.K BAB 147.
148 J.D.A.K BAB 148.
149 J.D.A.K BAB 149.
150 J.D.A.K BAB 150.
151 J.D.A.K BAB 151.
152 J.D.A.K BAB 152.
153 J.D.A.K BAB 153.
154 J.D.A.K BAB 154.
155 J.D.A.K BAB 155.
156 J.D.A.K BAB 156.
157 J.D.A.K BAB 157.
158 J.D.A.K BAB 158.
159 J.D.A.K BAB 159.
160 J.D.A.K BAB 160.
161 J.D.A.K BAB 161.
162 J.D.A.K BAB 162.
163 J.D.A.K BAB 163.
164 J.D.A.K BAB 164.
165 J.D.A.K BAB 165.
166 J.D.A.K BAB 166.
167 J.D.A.K BAB 167.
168 J.D.A.K BAB 168.
169 J.D.A.K BAB 169.
170 J.D.A.K BAB 170.
171 J.D.A.K BAB 171.
172 J.D.A.K BAB 172.
173 J.D.A.K BAB 173.
174 J.D.A.K BAB 174.
175 J.D.A.K BAB 175.
176 J.D.A.K BAB 176.
177 J.D.A.K BAB 177.
178 J.D.A.K BAB 178.
179 J.D.A.K BAB 179.
180 J.D.A.K BAB 180.
181 J.D.A.K BAB 181.
182 J.D.A.K BAB 182.
183 J.D.A.K BAB 183.
184 J.D.A.K BAB 184.
185 J.D.A.K BAB 185.
186 J.D.A.K BAB 186.
187 J.D.A.K BAB 187.
188 J.D.A.K BAB 188.
189 J.D.A.K BAB 189.
190 J.D.A.K BAB 190.
191 TAMAT...
192 Terjebak Permainan Tuan Galak
193 Mengejar Cinta Rania...
194 Kekhilafan Terindah...
Episodes

Updated 194 Episodes

1
J.D.A.K BAB 1.
2
J.D.A.K BAB 2.
3
J.D.A.K BAB 3.
4
J.D.A.K BAB 4.
5
J.D.A.K BAB 5.
6
J.D.A.K BAB 6.
7
J.D.A.K BAB 7.
8
J.D.A.K BAB 8.
9
J.D.A.K BAB 9.
10
J.D.A.K BAB 10.
11
J.D.A.K. BAB 11.
12
J.D.A.K BAB 12.
13
J.D.A.K BAB 13.
14
J.D.A.K BAB 14.
15
J.D.A.K BAB 15.
16
J.D.A.K BAB 16.
17
J.D.A.K BAB 17.
18
J.D.A.K BAB 18.
19
J.D.A.K BAB 19.
20
J.D.A.K BAB 20.
21
J.D.A.K BAB 21.
22
J.D.A.K BAB 22.
23
J.D.A.K BAB 23.
24
J.D.A.K BAB 24.
25
J.D.A.K BAB 25.
26
J.D.A.K BAB 26.
27
J.D.A.K BAB 27.
28
J.D.A.K BAB 28.
29
J.D.A.K BAB 29.
30
J.D.A.K BAB 30.
31
J.D.A.K BAB 31.
32
J.D.A.K BAB 32.
33
J.D.A.K BAB 33.
34
J.D.A.K BAB 34.
35
J.D.A.K BAB 35.
36
J.D.A.K BAB 36.
37
J.D.A.K BAB 37.
38
J.D.A.K Bab 38.
39
J.D.A.K BAB 39.
40
J.D.A.K BAB 40.
41
J.D.A.K BAB 41.
42
J.D.A.K BAB 42.
43
J.D.A.K BAB 43.
44
J.D.A.K BAB 44.
45
J.D.A.K BAB 45.
46
J.D.A.K BAB 46.
47
J.D.A.K BAB 47.
48
J.D.A.K BAB 48.
49
J.D.A.K BAB 49.
50
J.D.A.K BAB 50.
51
J.D.A.K BAB 51.
52
J.D.A.K BAB 52.
53
J.D.A.K BAB 53.
54
J.D.A.K BAB 54.
55
J.D.A.K BAB 55.
56
J.D.A.K BAB 56.
57
J.D.A.K BAB 57.
58
J.D.A.K BAB 58.
59
J.D.A.K BAB 59.
60
J.D.A.K BAB 60.
61
J.D.A.K BAB 61.
62
J.D.A.K BAB 62.
63
J.D.A.K BAB 63.
64
J.D.A.K BAB 64.
65
J.D.A.K BAB 65.
66
J.D.A.K BAB 66.
67
J.D.A.K BAB 67.
68
J.D.A.K BAB 68.
69
J.D.A.K BAB 69.
70
J.D.A.K BAB 70.
71
J.D.A.K BAB 71.
72
J.D.A.K BAB 72.
73
J.D.A.K BAB 73.
74
J.D.A.K BAB 74.
75
J.D.A.K BAB 75.
76
J.D.A.K BAB 76.
77
J.D.A.K BAB 77.
78
J.D.A.K BAB 78.
79
J.D.A.K BAB 79.
80
J.D.A.K BAB 80.
81
J.D.A.K BAB 81.
82
J.D.A.K BAB 82.
83
J.D.A.K BAB 83.
84
J.D.A.K BAB 84.
85
J.D.A.K BAB 85.
86
J.D.A.K BAB 86.
87
J.D.A.K BAB 87.
88
J.D.A.K BAB 88.
89
J.D.A.K BAB 89.
90
J.D.A.K BAB 90.
91
J.D.A.K BAB 91.
92
J.D.A.K BAB 92.
93
J.D.A.K BAB 93.
94
J.D.A.K BAB 94.
95
J.D.A.K BAB 95.
96
J.D.A.K BAB 96.
97
J.D.A.K BAB 97.
98
J.D.AK BAB 98.
99
J.D.A.K BAB 99.
100
J.D.A.K BAB 100.
101
J.D.A.K BAB 101.
102
J.D.A.K BAB 102.
103
J.D.A.K BAB 103.
104
J.D.A.K BAB 104.
105
J.D.A.K BAB 105.
106
J.D.A.K BAB 106.
107
J.D.A.K BAB 107.
108
J.D.A.K BAB 108.
109
J.D.A.K BAB 109.
110
J.D.A.K BAB 110.
111
J.D.A.K BAB 111.
112
J.D.A.K BAB 112.
113
J.D.A.K BAB 113.
114
J.D.A.K BAB 114.
115
J.D.A.K BAB 115.
116
J.D.A.K BAB 116.
117
J.D.A.K BAB 117.
118
J.D.A.K BAB 118.
119
J.D.A.K BAB 119.
120
J.D.A.K BAB 120.
121
J.D.A.K BAB 121.
122
J.D.A.K BAB 122.
123
J.D.A.K BAB 123.
124
J.D.A.K BAB 124.
125
J.D.A.K BAB 125.
126
J.D.A.K BAB 126.
127
J.D.A.K BAB 127.
128
J.D.A.K BAB 128.
129
J.D.A.K BAB 129.
130
J.D.A.K BAB 130.
131
J.D.A.K BAB 131.
132
J.D.A.K BAB 132.
133
J.D.A.K BAB 133.
134
J.D.A.K BAB 134.
135
J.D.A.K BAB 135.
136
J.D.A.K BAB 136.
137
J.D.A.K BAB 137.
138
J.D.A.K BAB 138.
139
J.D.A.K BAB 139.
140
J.D.A.K BAB 140.
141
J.D.A.K BAB 141.
142
J.D.A.K BAB 142.
143
J.D.A.K BAB 143.
144
J.D.A.K BAB 144.
145
J.D.A.K BAB 145.
146
J.D.A.K BAB 146.
147
J.D.A.K BAB 147.
148
J.D.A.K BAB 148.
149
J.D.A.K BAB 149.
150
J.D.A.K BAB 150.
151
J.D.A.K BAB 151.
152
J.D.A.K BAB 152.
153
J.D.A.K BAB 153.
154
J.D.A.K BAB 154.
155
J.D.A.K BAB 155.
156
J.D.A.K BAB 156.
157
J.D.A.K BAB 157.
158
J.D.A.K BAB 158.
159
J.D.A.K BAB 159.
160
J.D.A.K BAB 160.
161
J.D.A.K BAB 161.
162
J.D.A.K BAB 162.
163
J.D.A.K BAB 163.
164
J.D.A.K BAB 164.
165
J.D.A.K BAB 165.
166
J.D.A.K BAB 166.
167
J.D.A.K BAB 167.
168
J.D.A.K BAB 168.
169
J.D.A.K BAB 169.
170
J.D.A.K BAB 170.
171
J.D.A.K BAB 171.
172
J.D.A.K BAB 172.
173
J.D.A.K BAB 173.
174
J.D.A.K BAB 174.
175
J.D.A.K BAB 175.
176
J.D.A.K BAB 176.
177
J.D.A.K BAB 177.
178
J.D.A.K BAB 178.
179
J.D.A.K BAB 179.
180
J.D.A.K BAB 180.
181
J.D.A.K BAB 181.
182
J.D.A.K BAB 182.
183
J.D.A.K BAB 183.
184
J.D.A.K BAB 184.
185
J.D.A.K BAB 185.
186
J.D.A.K BAB 186.
187
J.D.A.K BAB 187.
188
J.D.A.K BAB 188.
189
J.D.A.K BAB 189.
190
J.D.A.K BAB 190.
191
TAMAT...
192
Terjebak Permainan Tuan Galak
193
Mengejar Cinta Rania...
194
Kekhilafan Terindah...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!