Part 19 Kembali dari tanah suci

Lalu Intan pun memberi aba-aba, pita itupun dipotong serentak oleh Mang Ojo dan Fatma. Disaat pita putus, saputangan pengikat wajah merekapun dibuka.

“Tara ! ini rumah baru kita !” kata Intan dengan suara lantang.

Saat kain penutup wajah Mang Ojo dan yang lainnya terbuka, puluhan anak-anak yatim telah berada didalam menyambut kedatangan Mang Ojo dan yang lainnya. Dan telah tersedia pula makanan yang lezat.

Melihat hal itu Mang Ojo langsung berseru, memuji kebesaran Allah Swt.

“Allahu Akbar !” ucap Mang Ojo dan yang lainnya, seraya bersujud ke bumi. Diiringi oleh Fatma dan puluhan orang lainnya.

Seluruh tubuh Mang Ojo dan Fatma serasa lemah tak berdaya, rasa haru pun tak bisa dia sembunyikan.

Dipeluknya tubuh Intan dan mereka pun menangis terharu, sementara Fatma langsung shock dan mendadak pingsan. Melihat Ibunya pingsan, Intan dan yang lainnya langsung berlari menolong Bu Fatma.

Mereka semua berusaha, agar Fatma bisa segera sadar dari pingsannya. Setelah beberapa jam barulah suasana kembali kondusif.

“Anakku Intan, ini benar-benar kejutan yang luar biasa, yang Bapak dan Ibumu belum pernah alami selama hidupnya. Selama ini kami merasa kalau rumah yang dibangun itu adalah rumah orang lain. Sungguh mulia hatimu nak, ternyata selama ini Intan sudah punya rencana untuk Bapak dan Ibu.” Kata Mang Ojo dengan suara serak.

“Pantasan, selama di tanah suci, hingga diatas pesawat, Ibu selalu melihat wajahmu.” Kata Fatma mengutarakan isi hatinya.

“Benarkah itu Bu ?” tanya Alhuda penasaran.

“Iya, itu benar nak !” timpal Mang Ojo sambil menarik nafas Panjang.

“Padahal sebelum itu, Ibu udah bilang ke Bapak, tapi Bapak mu marah sama Ibu.”

“ Bapak nggak marah Bu, Bapak hanya menasehati Ibu agar jangan berfikiran yang macam-macam.

Dan diatas pesawat Bapak juga melihat Intan, tapi Bapak diam saja, takut kalau Bapak bilangin ke Ibumu, dia akan semakin kepikiran.” Jelasnya kemudian.

“Subhanallah ! Kalau memang Mamang dan Ibu, melihat Intan selama berada di tanah suci, pasti Allah telah melakukan sesuatu untuk Intan, sungguh luar biasa usaha yang dilakukan Intan untuk kalian, sehingga Allah sendiri yang langsung membalasnya.” Ujar Pak RT, sembari manggut-manggut.

“Ayo sekarang kita masuk !” kata Alhuda seraya menggandeng tangan Bapak dan Ibunya.

Dengan mengawali kata “Bismillah” maka kaki kanan pun di injakan dirumah itu, disaat itu pula suara lantunan ayat suci Al qur’an, dikumandangkan. Suara Qori cilik itu sangat indah sekali, dapat menggetarkan seluruh perasaan yang hadir saat itu.

Disusul dengan sholawat badar. Ada yang bernyanyi adapula yang berpantun serta ada yang membacakan puisi, semua telah diatur sedemikian rupa oleh Intan.

Budiman yang menjadi pembawa acara waktu itu, berdecak kagum dibuatnya. Dia sama sekali tak menyangka, kalau acaranya akan seperti ini.

Sementara Mang Ojo dan Fatma tak henti-hentinya menangis, apa lagi saat acara pertama kali dimulai, suara anak yang membacakan ayat suci Alqur’an sangat indah dan merdu, menyentuh perasaan.

Acara berjalan sangat hikmat, usai acara Mang Ojo dan istrinya membagikan cendra mata yang dibawa dari tanah suci sebagai oleh-oleh.

Setelah pembagian cendra mata selesai, Fatma langsung menuju kamar. Tapi saat melintas di depan ruang tamu Fatma melihat Intan asik bercengkrama dengan Niko.

“Eh ada Den Niko rupanya !”

“Ya, Bu.” jawab Niko dengan sopan.

“Ibu mau kemana ?” tanya Intan pada Ibunya.

“Ini, kepala Ibu agak sedikit pusing, rencana Ibu mau rebahan dikamar sebentar.

“Ooo, biar Intan bantuin ya, Bu ?” kata Intan seraya menggandeng tangan Ibunya.

“Nggak usah, nak ! Ibu bisa kok, kamu temani Den Niko aja !”

“Benar, Ibu nggak apa-apa ?” tanya Intan memastikan.

“Iya nggak apa-apa sayang, Ibu bisa sendiri kok.”

“Ya udah, kalau gitu, Intan nemani bang Niko ngobrol dulu, ya Bu !”

“Iya sayang .” jawab Fatma seraya melangkah meninggalkan putrinya bersama Niko.

Beberapa saat kemudian Mang Ojo pun datang menghampiri Intan dan Niko, seraya duduk disamping putrinya.

"Gimana kabarnya sekarang Den, Sehat ?” tanya Mang Ojo pada Niko.

“Alhamdulillah, sehat Mang .” jawab Niko tenang.

“Sekarang Aden kerja dimana ? Dah lama kita nggak jumpa.

“Benar itu Mang, tapi kalau sekarang aku masih jadi pengangguran Mang !”

“Ah, masa ! Ganteng begini jadi pengangguran?”

“Kerjaan ada sih, Mang ! tapikan menunggu panggilan dulu baru jalan, kalau nggak, ya ! kayak begini nih, luntang lantung gak terarah.”

“Tapi aden masih bersyukur, dapat kerjaan. Kalau nggak, ya ! kayak Mamang dulu, Cuma jualan kacang rebus."

"Iya sih, Mang."

.

"Dan Untung saja Aden ikut nolong, kalau kagak, Mamang tetap seperti yang dulu Den.”

“Ah Mamang, bisa aja !" jawab Niko ketawa geli. "Sebenarnya aku bekerja sebagai pengacara Mang.”

“Wah, bagus itu. Tapi Pesan Mamang, ya ! kalau jadi seorang pengacara itu harus jujur, jangan karena di iming-imingi harta dan jabatan, lalu hilang deh kejujuran."

"Betul itu,Mang."

"Apalah gunanya harta yang banyak, Den ! Kalau ternyata hidup kita selalu dibayang-bayangi dosa.

“Iya Mang.”

"Toh, banyak kan pengacara yang jujur, mereka juga pada kaya, kalau memang bisa demikian kenapa harus cari harta dengan jalan haram, lagian nggak ada berkahnya bagi kita, Den !”

“Betul itu Mang ! kita memang harus berbuat jujur walau sakit akibatnya.”

“Seperti itulah pengacara yang diharapkan oleh rakyat Den. Pengacara yang selalu berpihak pada kebenaran dan membela orang lemah.”

“Wah benar banget itu Mang, saya setuju, dengan ide-ide Mamang. Yang sangat jenius.”

“Nggak juga kok Den, ini hanya pemikiran kecil saja, dari orang rendahan seperti Mamang.”

“Jangan selalu merendah Mang.”

" Aden ingat kagak, sejak berita Kawasan kumuh disebarkan di media, kini Mamang merasa sedikit tenang, karena penduduk Kawasan kumuh telah mendapat tempat yang layak.”

“Sebenarnya yang mempromosikan Mamang waktu itu adalah Aku, maaf Aku nggak minta izin dulu pada Mamang.”

“Ooo, jadi Aden yang memaparkan Wajah Mamang disurat kabar waktu itu ?”

“Benar Mang ! apa Mamang marah ?”

“Marah ? marah sama siapa ?”

“Aku kira Mamang marah sama aku.”

“Nggak sih ! justru ide mu itu sangat brilian. Disebabkan ide dari Den Niko lah seluruh penduduk Kawasan kumuh tak dilecehkan orang lagi.”

“Apa benar gitu Mang ?”

“Iya Den ! kami semua merasa bersyukur, kepada Allah Swt, karena telah dianugerahkan rahmat yang berkah dan berlimpah.”

“Iya Mang !” jawab Niko seraya manggut-manggut.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Dwi sonya

Dwi sonya

semoga Mang Ojo dan Bu Fatma menjadi haji yang mabrur

2023-08-09

0

Iril Nasri

Iril Nasri

mantap thor

2023-01-08

0

Iril Nasri

Iril Nasri

keluarga👨👦👧👩👴mang ojo, emang di berkahi🤲

2022-10-12

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Disiplin yang diterapkan keluarga
2 Part 2 Bantuan dari putri pejabat
3 Part 3 Keunikan rumah Mang Ojo
4 Part 4 pelajaran berharga
5 Part 5 Didikan Mang Ojo
6 Part 6 Ketiban Sial
7 Part 7 Bantuan untuk keluarga Mang Ojo
8 Part 8 Mendapat hukuman
9 Part 9 Komentar Mang Ojo
10 Part 10 Kisah Mang Ojo
11 Part 11 Berita heboh
12 Part 12 Menikmati hidangan istana
13 Part 13 Tambahan karyawan baru
14 Part 14 ketiban rezeki
15 Part 15 Kesuksesan yang diraih
16 Part 16 Gagasan yang dirancang Intan
17 Part 17 Menunaikan ibadah haji
18 Part 18 Kejutan untuk keluarga
19 Part 19 Kembali dari tanah suci
20 Part 20 Perjodohan
21 Part 21 Dilecehkan
22 Part 22 Lamaran yang di tolak
23 Part 23 Terpenjara di rumah mewah
24 Part 24 Masuk rumah sakit
25 Part 25 Keinginan yang di tolak
26 Part 26 Pemaksaan kehendak
27 Part 27 Bertemu keluarga Pejabat
28 Part 28 pernikahan yang di restui
29 Part 29 Membuat keributan
30 Part 30 Pernikahan yang gagal
31 Part 31 Pelajaran berharga
32 Part 32 Kecewa dan putus asa
33 Part 33 Perdebatan
34 Part 34 Ke orang pintar
35 Part 35 Mencari orang suruhan
36 Part 36 Sadar dari koma
37 Part 37 Pelajaran berharga
38 Part 38 Menyadari kesalahan
39 Part 39 Di permalukan
40 Part 40 Berkarya
41 Part 41 Pembangunan panti
42 Part 42 Bertemu gadis cantik
43 Part 43 Jatuh cinta
44 Part 44 Diperlakukan sepesial
45 Part 45 Kejutan untuk keluarga
46 Part 46 Pesta yang mewah
47 Part 47 pesta yang penuh haru
48 Part 48 Pergi menuntut ilmu
49 Part 49 Rencana yang diatur
50 Part 50 Kejutan untuk Randi
51 Part 51 Kecelakaan di kilometer tiga belas
52 Part 52 Salah tingkah
53 Part 53 Shock
54 Part 54 Keputusan yang sulit
55 Part 55 Bertemu gadis idaman
56 Part 56 Berita Duka
57 Part 57 Pengorbanan seorang ibu
58 Part 58 Ketulusan hati Randi
59 Part 59 Perhatian khusus
60 Part 60 Kesedihan yang melanda
61 Part 61 Prahara
62 Part 62 Jalan salah
63 Part 63 Kesal karena di tipu
64 Part 64 Mimpi yang aneh
65 Part 65 Sakit yang menakutkan
66 Part 66 teluh kiriman
67 Part 67 Kritis
68 Part 68 Kehadiran yang tak di duga
69 Part 69 Kedatangan Tante palsu
70 Part 70 Bertemu orang tua angkat
71 Part 71 Di siksa Tante Meri
72 Part 72 Tragedi yang memilukan
73 Part 73 Masalah yang tak terpecahkan
74 Part 74 Resah dan kecewa
75 Part 75 Putus Asa
76 Part 76 Menemukan jalan buntu
77 Part 77 Keputusan yang baik
78 Part 78 Melepas kepergian Intan
79 Part 79 Pertemuan yang tak di duga
80 Part 80 Bertemu kekasih hati
81 Part 81 Keresahan hati
82 Part 82 Kabar yang menyakitkan
83 Part 83 Petaka
84 Part 84 Mencari keberadaan Gita
85 Part 85 Disekap
86 Part 86 Mengalami Sock berat
87 Part 87 Kebahagiaan yang tak ternilai
88 Part 88 Diperlakukan istimewa
89 Part 89 Hati yang tersentuh
90 Part 90 Kemalingan
91 Part 91 Pertikaian
92 Part 92 Kecurigaan
93 Part 93 kehadiran Bayi yang lucu
94 Part 94 Berita duka dari panti
95 Part 95 Ketangkap basah
96 Part 96 Nikah masal
97 Part 97 Mendapat ide cemerlang
98 Part 98 Hati yang tenang
99 Part 99 Jiwa yang terguncang
100 Part 100 Duka mendalam
101 Part 101 Penemuan jasad Gita
102 Part 102 Bangkit dari keterpurukan
103 Part 103 Pernikahan sederhana
104 Part 104 Merasa di kecewakan
105 Part 105 Naik jabatan
106 Part 106 Kehadiran cucu yang mungil
107 Part 107 Kado spesial
108 Part 108 Kesal
109 Part 109 Tegas dalam bertindak
110 Part 110 Tak beretika
111 Part 111 Pergi meninggalkan rumah
112 Part 112 Menemui Randi di Jakarta
113 Part 113 Mengalami stroke
114 Part 114 Kecelakaan maut
115 Part 115 Pertolongan Medis
116 Part 116 Tidak tau balas budi
117 Part 117 Menghadapi suami cacat
118 Part 118 Kesal
119 Part 119 Tewas di tangan Ibu sendiri
120 Part 120 Mengalami keguguran
121 Part 121 Pertemuan yang meragukan
122 Part 122 Rindu ingin jumpa
123 Part 123 Mendadak Sock
124 Part 124 Tersangka
125 Part 125 Keluar dari penjara
126 Part 126 Di curigai
127 Part 127 Kehilangan perhiasan
128 Part 128 Mimpi buruk
129 Part 129 Kisah tragis
130 Part 130 Hari berduka
131 Part 131 Hati yang bimbang
132 Part 132 Kemalingan
133 Part 133 Menikahi pria psikopat
134 Part 134 lari dari rumah
135 Part 135 Bersembunyi
136 Part 136 Musibah ledakan
137 Part 137 tertangkap polisi
138 Part 138 Permintaan maaf
139 Part 139 Harapan yang besar
140 Part 140 Hari berduka
141 Part 141 Kebahagiaan
142 Part142 Ketenangan hati
143 Part 143 Mencari sekretaris baru
144 Part 144 Pendekatan
145 Part 145 Di hantui rasa takut
146 Part 146 Kebakaran
147 Part 147 Pasrah menerima
148 Part 148 Kejadian yang tak disengaja
149 Part 149 Kedatangan Tante Meri
150 Part 150 Akhir keluarga harmonis
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Part 1 Disiplin yang diterapkan keluarga
2
Part 2 Bantuan dari putri pejabat
3
Part 3 Keunikan rumah Mang Ojo
4
Part 4 pelajaran berharga
5
Part 5 Didikan Mang Ojo
6
Part 6 Ketiban Sial
7
Part 7 Bantuan untuk keluarga Mang Ojo
8
Part 8 Mendapat hukuman
9
Part 9 Komentar Mang Ojo
10
Part 10 Kisah Mang Ojo
11
Part 11 Berita heboh
12
Part 12 Menikmati hidangan istana
13
Part 13 Tambahan karyawan baru
14
Part 14 ketiban rezeki
15
Part 15 Kesuksesan yang diraih
16
Part 16 Gagasan yang dirancang Intan
17
Part 17 Menunaikan ibadah haji
18
Part 18 Kejutan untuk keluarga
19
Part 19 Kembali dari tanah suci
20
Part 20 Perjodohan
21
Part 21 Dilecehkan
22
Part 22 Lamaran yang di tolak
23
Part 23 Terpenjara di rumah mewah
24
Part 24 Masuk rumah sakit
25
Part 25 Keinginan yang di tolak
26
Part 26 Pemaksaan kehendak
27
Part 27 Bertemu keluarga Pejabat
28
Part 28 pernikahan yang di restui
29
Part 29 Membuat keributan
30
Part 30 Pernikahan yang gagal
31
Part 31 Pelajaran berharga
32
Part 32 Kecewa dan putus asa
33
Part 33 Perdebatan
34
Part 34 Ke orang pintar
35
Part 35 Mencari orang suruhan
36
Part 36 Sadar dari koma
37
Part 37 Pelajaran berharga
38
Part 38 Menyadari kesalahan
39
Part 39 Di permalukan
40
Part 40 Berkarya
41
Part 41 Pembangunan panti
42
Part 42 Bertemu gadis cantik
43
Part 43 Jatuh cinta
44
Part 44 Diperlakukan sepesial
45
Part 45 Kejutan untuk keluarga
46
Part 46 Pesta yang mewah
47
Part 47 pesta yang penuh haru
48
Part 48 Pergi menuntut ilmu
49
Part 49 Rencana yang diatur
50
Part 50 Kejutan untuk Randi
51
Part 51 Kecelakaan di kilometer tiga belas
52
Part 52 Salah tingkah
53
Part 53 Shock
54
Part 54 Keputusan yang sulit
55
Part 55 Bertemu gadis idaman
56
Part 56 Berita Duka
57
Part 57 Pengorbanan seorang ibu
58
Part 58 Ketulusan hati Randi
59
Part 59 Perhatian khusus
60
Part 60 Kesedihan yang melanda
61
Part 61 Prahara
62
Part 62 Jalan salah
63
Part 63 Kesal karena di tipu
64
Part 64 Mimpi yang aneh
65
Part 65 Sakit yang menakutkan
66
Part 66 teluh kiriman
67
Part 67 Kritis
68
Part 68 Kehadiran yang tak di duga
69
Part 69 Kedatangan Tante palsu
70
Part 70 Bertemu orang tua angkat
71
Part 71 Di siksa Tante Meri
72
Part 72 Tragedi yang memilukan
73
Part 73 Masalah yang tak terpecahkan
74
Part 74 Resah dan kecewa
75
Part 75 Putus Asa
76
Part 76 Menemukan jalan buntu
77
Part 77 Keputusan yang baik
78
Part 78 Melepas kepergian Intan
79
Part 79 Pertemuan yang tak di duga
80
Part 80 Bertemu kekasih hati
81
Part 81 Keresahan hati
82
Part 82 Kabar yang menyakitkan
83
Part 83 Petaka
84
Part 84 Mencari keberadaan Gita
85
Part 85 Disekap
86
Part 86 Mengalami Sock berat
87
Part 87 Kebahagiaan yang tak ternilai
88
Part 88 Diperlakukan istimewa
89
Part 89 Hati yang tersentuh
90
Part 90 Kemalingan
91
Part 91 Pertikaian
92
Part 92 Kecurigaan
93
Part 93 kehadiran Bayi yang lucu
94
Part 94 Berita duka dari panti
95
Part 95 Ketangkap basah
96
Part 96 Nikah masal
97
Part 97 Mendapat ide cemerlang
98
Part 98 Hati yang tenang
99
Part 99 Jiwa yang terguncang
100
Part 100 Duka mendalam
101
Part 101 Penemuan jasad Gita
102
Part 102 Bangkit dari keterpurukan
103
Part 103 Pernikahan sederhana
104
Part 104 Merasa di kecewakan
105
Part 105 Naik jabatan
106
Part 106 Kehadiran cucu yang mungil
107
Part 107 Kado spesial
108
Part 108 Kesal
109
Part 109 Tegas dalam bertindak
110
Part 110 Tak beretika
111
Part 111 Pergi meninggalkan rumah
112
Part 112 Menemui Randi di Jakarta
113
Part 113 Mengalami stroke
114
Part 114 Kecelakaan maut
115
Part 115 Pertolongan Medis
116
Part 116 Tidak tau balas budi
117
Part 117 Menghadapi suami cacat
118
Part 118 Kesal
119
Part 119 Tewas di tangan Ibu sendiri
120
Part 120 Mengalami keguguran
121
Part 121 Pertemuan yang meragukan
122
Part 122 Rindu ingin jumpa
123
Part 123 Mendadak Sock
124
Part 124 Tersangka
125
Part 125 Keluar dari penjara
126
Part 126 Di curigai
127
Part 127 Kehilangan perhiasan
128
Part 128 Mimpi buruk
129
Part 129 Kisah tragis
130
Part 130 Hari berduka
131
Part 131 Hati yang bimbang
132
Part 132 Kemalingan
133
Part 133 Menikahi pria psikopat
134
Part 134 lari dari rumah
135
Part 135 Bersembunyi
136
Part 136 Musibah ledakan
137
Part 137 tertangkap polisi
138
Part 138 Permintaan maaf
139
Part 139 Harapan yang besar
140
Part 140 Hari berduka
141
Part 141 Kebahagiaan
142
Part142 Ketenangan hati
143
Part 143 Mencari sekretaris baru
144
Part 144 Pendekatan
145
Part 145 Di hantui rasa takut
146
Part 146 Kebakaran
147
Part 147 Pasrah menerima
148
Part 148 Kejadian yang tak disengaja
149
Part 149 Kedatangan Tante Meri
150
Part 150 Akhir keluarga harmonis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!