Renal dan Sela yang melihat interaksi kedua putri termuda mereka itu merasa senang,melihat Liona dan Zia yang tampak sudah tidak terlalu canggung dalam berbicara satu sam**a lain.
Zia menyelesaikan sarapannya lebih cepat dibanding anggota keluarganya yang lain karena ia hanya makan roti saja dan menutup sarapannya dengan meminum sisa susu hangat yang ada di gelasnya sampai habis,ia tidak langsung pergi tapi masih di sana menunggu Liona yang belum selesai sarapan sambil memainkan hpnya.
Zia tidak menyadari kalau kakaknya Lyn sedari tadi mencuri curi kesempatan untuk melihatnya dari sudut ekor matanya,Lyn memperhatikan aktivitas adiknya yang sekarang fokus pada layar ponselnya itu.Ekspresi gadis itu sesekali berubah mungkin karena reaksi apa yang ia lihat di hpnya.
"Zia yuk berangkat"suara Liona terdengar menyadarkan Lyn dari pikirannya.
"Eh iya"ujar Zia langsung menyimpan hpnya kedalam tasnya.
"Liona,Zia yang semangat belajarnya dan Liona hati hati nyetir mobilnya"pesan sang mama untuk dua gadis SMA itu.
"Iya ma/mi"saut kedua gadis itu hampir bersamaan,lalu keduanya pergi meninggalkan meja makan untuk berangkat ke sekolah.
Mobil Liona melaju menelusuri jalanan dengan kecepatan sedang,
tidak ada percakapan antara kedua gadis yang ada didalam mobil itu bahkan sejak mobil itu bergerak meninggalkan kediaman Antara.Keduanya fokus dengan kegiatan dan pikiran masing masing,Zia yang tampak fokus memperhatikan jalanan yang mereka lewati supaya ia bisa mengingatnya nanti saat ia sudah bawa mobil sendiri dan Liona yang juga lebih memilih fokus menyetir mobilnya.
"Kita udah sampai"ujar Liona memecah keheningan,Zia menoleh ke depan setelah mendengar apa yang dikatakan saudarinya dan benar ia dapat melihat mobil yang mereka pakai ini memasuki gerbang sekolah terlihat dari nama SMA Gantara yang terpampang jelas di sana.
Mobil mereka semakin melambat dan akhirnya berhenti disalah satu sudut parkiran khusus Roda empat.
"Ayo turun bareng"ajak Liona pada Zia,keduanya membuka pintu mobil dari kedua sisi dan turun bersamaan.
Dan saat itu juga keduanya langsung menjadi pusat perhatian semua murid ada diparkiran karena kebetulan waktu mereka datang sudah banyak murid yang datang,keduanya menjadi pusat perhatian terutama Zia bagaimana tidak ia terlihat datang dan turun dari mobil dari salah satu murid cewek paling populer di sekolah
"Siapa tu cewek yang bareng ratu sekolah kita?"
"Kayaknya anak baru deh"
"Cantik juga tu cewek"
"Saudaranya kali"
"Gak bisa dapet ratu sekolah sama itu cewek boleh juga tuh"
Masih banyak lagi omongan-omongan yang terdengar disekitar dua bersaudari itu.
Liona melihat kearah Zia yang berdiri disampingnya memastikan apakah gadis itu merasa terganggu oleh omongan omongan murid lain diparkiran itu,tapi kelihatannya gadis itu tampak biasa saja.
"Ayo kakak antar ke kantor kepala sekolah"ajak Liona memegang pergelangan tangan Zia.
"Kakak?"tanya Zia
"Gue lebih tua dari lo,jadi lo harus panggil gue kakak mulai sekarang"ujar Liona menarik pelan tangan Zia meninggalkan area parkiran sekolah.
Zia masih belum mencerna dengan baik apa yang dikatakan Liona tadi kakak katanya.
Zia dan Lyn sudah sampai didepan ruangan kepala sekolah
"Dasi lo mana?"tanya Liona,ia tidak melihat Zia menggunakan dasi.
"Di tas"jawab Zia
"Kenapa di tas bukannya dipakai?"
tanya Liona lagi heran.
"Gue gak bisa pakai dasi"jawab Zia
"Ambil,biar kakak yang pakein"suruh Liona pada Zia.
"Iya"ujar Zia mengambil dasinya yang ada didalam tas.
"Nih"ucap Zia menyerahkan dasinya ke Liona.
"Masa lo udah SMA gak bisa make dasi doang,trus kemarin kemarin lo make dasi gimana"ujar Liona sedikit mengomel,tangannya sibuk memasangkan dasi di kerah Zia.
"Sekolah gue dulu gak make seragam,jadi gak perlu makek dasi"jawab Zia.
"Udah selesai,sana lo masuk atau mau kakak temenin"ucap Liona menawari Zia untuk ditemani masuk kekantor kepala sekolah.
"Gak usah,gue bisa sendiri"tolak Zia,ia tidak mau merepotkan.
"Oke kalau begitu gue ke kelas duluan ya"pamit Liona dari sana menuju ke kelasnya.
Setelah memastikan Liona benar benar pergi,Zia mengetuk pintu ruang kepala sekolah dengan sedikit keras.
Tok...tok...tok...suara pintu yang diketuk Zia.
"Masuk"suruh kepala sekolah dari dalam ruangan.
Setelah mendapat izin Zia membuka pintu lalu masuk kedalam.
"Ada yang bisa saya bantu?"tanya kepala sekolah.
"Saya murid baru pak,saya kesini ingin menanyakan kelas saya"ujar Zia memberitahu tujuannya.
"Siapa nama kamu?"tanya kepala sekolah.
"Zia Antara"jawab Zia.
"Oh,ternyata kamu putrinya tuan Renal maaf bapak tidak mengetahuinya"ucap kepala sekolah setelah mengetahui siapa sosok murid baru didepannya ini.
"Tidak perlu sampai meminta maaf pak,sekarang tolong beritahu saya akan ditempatkan dikelas mana"ujar Zia dengan sopan.
"Kamu bakal ditempatkan dikelas
IPS 1,sesuai rekomendasi yang kamu ajukan beberapa waktu yang lalu"jawab Kepala sekolah.
"Mari saya akan antar ke kelas"lanjut Kepala sekolah meminta Zia mengikutinya.
"Baik"ujar Zia.
Saat ini dikelas IPS 1 sudah berlangsung proses pembelajaran,guru sedang menerangkan di papan tulis.
Sampai suara ketukan pintu terdengar
"Permisi"ucap kepala sekolah
"Bapak kepala sekolah,silahkan masuk pak"ujar guru yang mengajar mempersilahkan.
Semua murid melihat kepala sekolah memasuki kelas disusul seorang murid perempuan yang menggunakan seragam yang sama dari belakang.
"Wah itu cewek bukannya yang tadi pagi diparkiran"
"Yang dateng bareng ratu sekolahkan"
"Kelas kita kedatangan cecan ei"
"Biar saingan nambah,asal visual kelas kita makin teratas"
"Siapa ya,sampek diantar sama kepala sekolah langsung"
Suara heboh murid penghuni kelas
IPS 1 terdengar bak ibu ibu pasar pagi yang sibuk menawar.
"Anak-anak mohon tenang semuanya"
Tegur kepala sekolah.
"Bapak datang ke kelas kalian untuk mengantarkan murid baru yang akan menempati kelas kalian,buk tolong diurus ya"ujar kepala sekolah,
setelah itu kepala sekolah pergi dari kelas itu.
"Baiklah kamu,ayo perkenalkan dirimu sekarang"suruh ibu guru itu.
"Baik buk"ujar Zia,ia berdiri didepan kelas tepat ditengah menatap kearah calon teman teman sekelasnya yang menatapnya dengan antusias.
"Halo teman teman semua perkenalkan nama saya Zia Antara,murid baru dikelas ini salam kenal"ucap Zia memperkenalkan darinya.
"Antara dia anggota keluarga antara kah"
"Iya kah"
"Kayaknya ia deh,soalnya tadi pagi gue lihat dia datang bareng ratu sekolahan"
Suasana kembali ribut kembali.
"Anak anak harap tenang,sekarang jika ada yang ingin bertanya silahkan"ujar ibu guru.
"Saya buk"salah satu siswa mengangkat tangan.
"Silahkan"
"Zia kamu anak dari keluarga Antara kah?"
"Iya,gue putri bungsu keluarga Antara"jawab Zia.
"Bukannya tuan Renal sama nyonya Sela cuman punya 4 anak dan yang terakhir Kak Liona ya?"
"Papa Renal sama mami Sela emang cuma punya empat anak,gue anak papa Renal dari mama Celine istri kedua papa"jawab Zia sambil tersenyum.
"Eh maaf,gue gak tahu"ujar siswa itu tak enak.
"Gak papa kok,kalian ada yang mau nanya lagi gak?"tanya Zia pada teman sekelasnya.
"Zia lo pindahan dari mana?"
"Kenapa pindah"
"Zia mau jadi gebetan gue gak?"
"Ye nyari kesempatan lo!"
"Pertanyaan lo semua banyak juga ya,gue jawab semua deh"
"Gue pindahan dari Amerika,alasan pindah cuman mau cari suasana baru aja,kalau mau jadi gebetan lo mah sorry gue gak minat tapi kalau lo yang mau jadi gebetan gue ya silahkan"ujar Zia menjawab semua pertanyaan yang diberikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments