~Di Amerika part on~
Disebuah rumah mewah tepatnya disebuah kamar terlihat dua orang gadis berbeda usia sedang sibuk,gadis yang paling muda sedang ribet memilih pakaian dan barang barang yang akan ia kemas di dalam kopernya sedangkan gadis yang lebih tua sibuk menyusun semua hal yang dipilih gadis muda tadi di dalam koper dengan sangat rapi.
"Udah semua kan,gak ada yang kurang?"tanya gadis lebih tua memastikan.
"Mungkin udah kak"jawab gadis muda.
"Kok mungkin sih Zia,pastiin dong kan repot nanti kalau sampai ada barang barang yang kamu butuhin ketinggalan"ujar gadis yang lebih tua.
"Ya kan gue gak biasa kemas koper kayak gini kak Anna,itu gunanya gue suruh kakak kesini buat bantuin gue beresin koper"jawab gadis muda yang bernama Zia itu.
"Huh dasar gue lagi gue lagi emang nyusahin lo emang"ucap Anna gadis yang lebih tua.
"Gimana nasib lo di sana nanti,kalau cuman beresin koper sendiri aja gak becus"lanjut Anna kesal,tangannya masih sibuk melipat pakaian milik Zia untuk disusun di dalam koper.
"Gak gimana gimana sih,gue kan Zia cewek yang ahli melakukan apapun"jawab Zia memuji dirinya sendiri dengan percaya diri.
"Ya kecuali ini,beresin koper"lanjut gadis itu.
Akhirnya semua pakaian dan barang barang penting sudah tersusun rapi di dalam koper meskipun memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengemasnya dan ditambah sedikit perdebatan dalam melakukannya tapi akhirnya selesai.
Sekarang koper itu siap dibawa oleh si pemilik menuju bandara dimana di sana sang pemilik akan ikut didalam sebuah pesawat yang membawanya pulang ke negara asal tempat kelahirannya.
"Akhirnya selesai juga,capek gue"ucap Zia lega.
"Capek apaan,orang kebanyakan gue yang ngemasin koper lo!ngucapin terimakasih juga enggak"sergah Anna ke Zia.
"Iya-iya,makasih ya kakak ku yang cantik"ucap Zia berterima kasih.
"Dek nanti kalau pas nyampe di sana,inget lo harus rutin kasih kabar ke gue ya"pesan Anna.
"Kakak tenang aja soal kasih kabar beres itu mah,dari kemarin perasaan itu aja yang kakak bilang gak ada yang lain apa"jawab Zia.
"Yang lain apaan,lagian lo kalau gak diingetin sering sering bakal lupa"ujar Anna.
"Maksud gue jangan pesan aja kak,kasih duit kek apa kek gitu"ucap Zia.
"Kasih duit?buat apaan,lagian duit gue sama duit lo banyakan duit lo.Lo juga bisa beli apapun yang lo mau jadi gak perlu"jawab Anna pada Zia.
"Iya juga sih,gak jadi usah deh"ujar Zia.
~Amerika part off~
Pintu bandara terbuka Zia menyeret koper dan tas ransel hitam kecil dipunggung miliknya,ia melangkahkan kakinya keluar dari pintu bandara dan untuk pertama kali setelah belasan tahun gadis itu menginjakkan kaki di tanah kelahirannya ini.
Gadis itu tampak menggunakan pakaian yang sederhana,Zia hanya menggunakan baju kaos putih polos dilapisi jaket kain berwarna abu abu,celana jeans panjang hitam dengan sepatu berjenis snikers dan jangan lupa kaca mata bening tanpa mines bertengger di hidungnya serta topi hitam di kepalanya sebagai pelengkap penampilannya.
Ia memandang ke sekelilingnya mencari supir yang seharusnya menjemputnya di bandara,Zia menemukan seorang pria paruh baya dengan setelan kemeja putih dan jas hitam berdiri tak jauh dari pintu keluar bandara sepertinya itu supir yang akan menjemputnya.Untuk memastikan itu Zia memutuskan untuk menghampiri orang itu.
"Supir keluarga Antara?"tanya Zia menghampiri orang itu.
"Iya benar,Apa anda nona muda?"tanya orang itu balik bertanya.
"Iya ini saya pak,ini buktinya"jawab Zia sambil memperlihatkan paspor miliknya sebagai bukti identitas.
"Selamat datang nona,perkenalkan saya salah satu supir keluarga anda,nona bisa panggil saya pak Danu"ujar pak Danu memperkenalkan diri dan menyambut kedatangan anak majikannya itu membungkukkan badan.
"Halo pak Danu salam kenal juga saya Zia,tidak usah terlalu formal begitu kepada saya"ucap Zia.
"Baik nona,kalau begitu mari nona saya antar ke mansion"jawab pak Danu
Pak Danu mengambil alih koper bawaan Zia membawanya menuju mobil, sedangkan Zia mengikuti dari belakang.
"Silahkan masuk nona"pak Danu membukakan pintu mobil di bagian penumpang mempersilahkan Zia masuk ke mobil.
"Terima kasih"ucap Zia memasuki mobil,Mobil tersebut melaju meninggalkan area bandara langsung menuju ke mansion Antara.
Zia sedikit membuka kaca mobil agar lebih mudah melihat suasana jalanan yang dilalui mobil yang ia tumpangi,
jujur saja ia tidak mengenali sama sekali jalanan yang ia lalui saat ini ia hanya mengikuti ke mana mobil yang disupiri pak Danu ini membawanya.
"Nona pasti senang akan tinggal dengan keluarga nona lagi"pak Danu mencoba membuka pembicaraan dengan nona mudanya.
"Sepertinya begitu"jawab Zia seadanya.
"Tuan dan Nyonya juga pasti senang dengan kepulangan nona,saya bisa pastikan itu"ucap pak Danu.
"Benarkah?"
"Tentu saja nona,kalau tidak mana mungkin tuan dan nyonya repot repot mempersiapkan banyak hal sejak kemarin untuk menyambut kepulangan nona di Mansion"jawab pak Danu mengatakan apa yang ia lihat sejak kemarin.
"Saya senang mendengarnya"saut Zia sedikit tersenyum,menyambut kepulangannya ya ia bahkan tidak tahu pasti apa kedatangannya ini bisa disebut pulang karena sejak awal ia belum pernah tinggal di sana.
"Nona tahu?anda sangat mirip dengan ibu anda mendiang nyonya Celine"ucap pak Danu kembali memulai pembicaraan.
Zia sedikit kaget dengan apa yang dikatakan pak Danu,perkataan supir keluarganya itu seolah-olah mengenal ibu kandungnya.
"Pak Danu kenal dengan mommy saya?"tanya Zia penasaran.
"Tentu saja,bukan cuma saya tapi hampir semua pekerja di keluarga Antara khususnya pekerja lama seperti saya pasti mengenal siapa mendiang nyonya Celine"jawab Pak Danu.
"Apalagi dulu saya sempat ditugaskan menjadi supir pribadinya mendiang Nyonya Celine saat mengandung nona,jadi saya cukup tahu kepribadian ibu anda nona dan saya juga cukup banyak tahu tempat tempat yang sering belia datangi"lanjut pak Danu pada Zia.
"Kalau begitu menurut pandangan pak Danu,mommy itu orangnya seperti apa?"tanya Zia yang ingin tahu bagaimana kepribadian ibu kandungnya.
"Menurut saya mendiang ibu nona itu orang yang sangat baik,ramah,dan sangat menghargai kami orang orang yang bekerja padanya.Dulu waktu belia masih hidup ia bahkan sering sekali menanyakan kondisi keluarga kami dan tidak akan segan segan mengulurkan tangannya untum membantu kami jika ada yang sedang kesulitan"jawab pak Danu sedikit menjelaskan bagaimana kepribadian mendiang nyonya nya itu pada Zia yang merupakan putri dari majikannya itu.
Disisi lain di kediaman keluarga Antara sekarang semua anggota keluarga sudah duduk bersama diruang tamu menunggu kedatangan anggota keluarga termuda keluarga mereka.
"Ma masih lama ya"tanya Liona yang mulai bosan.
"Sabar dong sayang,sebentar lagi juga pak Danu yang jemput adik kamu datang bawa Zia"ucap Sela menyuruh putrinya itu bersabar.
"Tau gini,mendingan gue ke kampus aja tadi.Lagian ngapain repot repot nunggu kayak gini,kayak yang datang orang penting aja"ujar Gia kesal.
"Emang orang penting,yang pulang itu adik bungsu kita"jawab Arga tidak begitu suka dengan perkataan saudari kembarnya itu.
"Adik lo aja kali,bukan gue"saut Gia sarkas.
"Jangan berisik"ujar Lyn yang sedari tadi diam hanya mengotak atik telepon genggamnya saja.
"Udah udah gak udah ribut,mending sekarang kita ke depan sekarang.Pak Danu udah kirim pesan sebentar lagi mereka bakal sampai,Ayo!"ajak Renal pada istri dan anak anaknya pergi ke pintu depan.
Sesampai di diluar mansion,seorang penjaga tampak bergegas menghampiri keluarga majikannya itu.
"Tuan,mobil yang menjemput nona muda sudah memasuki gerbang mansion"ucap penjaga itu memberi informasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments