Pada awalnya ia sangat tidak menyukai wanita yang baru saja resmi menjadi ibu tirinya itu,itu pula yang dirasakan Gia kembarannya.
Usai pernikahan kedua ayahnya ia dan istri kedua ayahnya itu memperkenalkan diri namanya adalah celine,mami celine itu adalah panggilan yang mereka berikan kepada ibu tiri mereka itu,mami Celine tidak ikut tinggal dengan kami ia lebih memilih tinggal di rumah keluarganya yang merupakan milik dari almarhum orang tua maminya itu.Sama halnya dengan mereka,mereka juga pindah dari rumah lama mereka ke rumah utama keluarga Antara yang jauh lebih besar dari rumah keluarga mereka yang lama dan sejak hari itu pula nama belakangnya di bertambah dengan ANTARA yang merupakan nama kakek dari ayah mereka Renal.
Seiring berjalannya waktu Arga mulai menerima kehadiran mami tirinya itu,hal ini karena Celine memiliki sifat yang sangat ramah,penyayang dan sangat peduli padanya beserta adik adiknya.Mami celine bahkan selalu menuruti semua kemauan mereka bahkan saat saat mamanya Sela mengandung adiknya Leona,mami Celine adalah orang yang selalu bersedia membantu mama merawat Lyn.Lyn adalah adiknya yang paling dekat dengan mami Celine dibanding dia dan Gia.
Tak lama sekitar beberapa bulan sejak mama Sela mengandung adiknya Liona,maminya Celine dikabarkan mengandung adik bungsunya Zia.
Saat mamanya melahirkan Liona,mami Celine juga membantu mamanya dengan tulus meskipun saat itu mami Celine juga dalam keadaan hamil besar.
Melihat ketulusan mami Celine lah yang membuat rasa benci dan tidak suka Arga pada mami tirinya itu lenyap entah kemana iapun tidak tau,apalagi ia tau kalau mama kandungnya yaitu mama Sela sejak awal bisa menerima dengan baik kehadiran mami Celine,meskipun itu tidak berlaku pada kembarannya.
Beberapa bulan setelah kelahiran Leona,mami Celine melahirkan Zia si bungsu keluarga Antara.Kehadiran Zia seakan menambah kebahagiaan keluarganya tapi itu hanya sekejap karena diwaktu hampir bersamaan keluarga mereka mendapat kabar buruk dari dokter yang menangani proses kelahiran Zia yaitu kalau Mami tidak bisa diselamatkan karena kehabisan darah dalam proses lahiran iya maminya meninggal tepat dihari kelahiran Zia,bahkan mami Celine belum sempat memeluk anal kandungnya sendiri dan Zia adiknya bayi kecil yang malang itu tidak bisa merasakan berada didalam dekapan ibunya sama sekali.
Arga menghela nafas berat matanya sudah berkaca kaca mengingat hal itu,ia mengusap tetes air matanya yang tidak sengaja jatuh tanpa ia sadari.Kenangan masa lalu yang masih ia ingat sangat jelas,tepat beberapa setelah maminya di makamkan Kakek dan neneknya memutuskan untuk membawa Zia yang masih berusia beberapa hari untuk tinggal bersama keduanya di Amerika.
Awalnya hal itu jelas ditentang oleh Renal ayahnya dan juga Sela ibunya, orang tuanya ingin Zia bayi dibesarkan bersama keluarganya tapi akhirnya Zia tetap dibawa oleh kakek neneknya karena beberapa alasan. Salah satunya adalah kakeknya tidak yakin kalau orang tuanya bisa merawat Zia dengan baik apalagi mamanya juga harus menjaga adiknya yang Leona yang baru berusia beberapa bulan saat itu belum lagi ia dan adik adiknya yang saat itu masih anak anak tentunya masih butuh kasih sayang serta perhatian ekstra dari orang tua mereka.
Lima hari setelah pemakaman kakek neneknya benar benar membawa Zia yang masih bayi ke Amerika,ia tidak pernah melihat adik kecilnya itu hingga beberapa tahun setelah itu mereka mengunjugi kakek di Amerika pertama kali sekaligus untuk terakhir kalinya itupun saat dimana sang nenek berpulang.Itulah saat foto yang ada ditangannya ini diambil,hanya dia yang saat itu mau ikut berfoto dengan kakeknya dan Zia
sedangkan adik adiknya tidak ada yang mau dan kedua orang tuanya juga gak ikut foto sama mereka bertiga karena harus menemani adik adiknya itu.Setelah itu hingga saat ini ia tidak pernah lagi bertemu adik bungsunya itu bahkan jika ditanya apakah ia bisa mengenali wajah adiknya itu jawabannya adalah tidak,jujur ia sangat merindukan Zia bahkan saat kakeknya berpulang untuk selama lamanya ia berharap untuk bisa bertemu adiknya itu tapi harapannya itu tidak terwujud karena Zia tidak bisa ikut bersama jenazah sang kakek yang akan dimakamkan di negara ini karena sang adik harus mengikuti ujian dan tidak bisa ditinggal.
Pernah juga Arga berniat ingin menyusul adiknya ke Amerika dan ingin kuliah di sana namun tidak jadi karena Gia kembarannya menentang keras setelah mengetahui rencananya itu,pernah juga ia ingin sekedar mengunjungi Zia tapi lagi lagi tidak bisa karena kesibukannya dalam kuliah belum lagi ia juga harus mulai membantu ayahnya dalam mengurus perusahaan keluarga.
Zia adiknya sendiri juga pernah diajak oleh kedua orang tuanya untuk tinggal bersama mereka lagi saat kakeknya baru meninggal,namun entah apa alasannya adik bungsunya itu lebih memilih tinggal sendirian diluar negri dari pada tinggal bersama keluarganya.Makanya setelah mendengar kabar yang diberikan ayahnya tadi diruang keluarga Arga merasa senang dicampur khawatir,senang karena si bungsu keluarga Antara akan tinggal bersama mereka dan khawatirnya karena ia takut akan reaksi saudari perempuannya yang lain terutama Gia yang sejak awal sudah mengibarkan bendera penolakan yang keras.Hal itulah yang membuatnya khawatir kalau Zia merasa tidak nyaman tinggal bersama mereka dan memutuskan untuk ke Amerika lagi,
Arga berdoa kepada tuhan dengan sangat tulus agar hal itu tidak terjadi.
~skip~
Paginya di kediaman keluarga Antara suasana tampak berbeda dari hari hari biasanya,itu terlihat dengan meja makan yang akan terisi lengkap dengan semua anggota keluarga yang tinggal di rumah itu saat waktu sarapan seperti saat ini.Tapi saat ini hanya terlihat Leona dan Sela sang mama yang ada dimeja makan,
"Ma,papa sama kakak kakak yang lain mana?"tanya Liona pada mamanya.
"Papa sama kakak Arga kamu pagi ini ada meating dengan klaen pagi ini jadi harus pergi lebih awal,sedangkan kakak kakak yang cewek udah pergi ke kampus duluan"jawab Sela pada putrinya.
"Oh!tunggu terus kalau yang lain udah pada pergi duluan,yang anterin aku ke sekolah gak ada dong ma?"ucap Liona baru ngeh gak ada yang bisa antar dia ke sekolah.
"Kamu kan masih bisa diantar supir atau kamu bawa mobil sendiri,itu aja susah"jawab Sela santai pada anaknya itu.
"Ya tapikan Liona males ma bawa mobil sendiri kalau pakai supir juga ribet ntar pulangnya,emang mama gak ada niatan buat antar anak mama yang paling cantik ini?"tanya Liona pada mamanya sambil menaik turunkan alisnya.
Sela memutar bola matanya malas mendengar kepedean putri ketiganya itu
"Pede sekali dirimu nak,no..no..no dari pada mama nganterin kamu mending mama nonton tv di rumah.
Lagian kalau mama antar kamu sama aja kalau kamu dianterin supir,kan akhirnya pak supir juga yang nyupirin"Jawab Sela.
"Iya juga ya,yau dah deh aku bawa mobil sendiri aja deh ma"putus Liona akhirnya,lagian kalau dipikir pikir yang dibilang mamanya itu benar juga.Mamanya kan gak terlalu fasih bawa mobil sendiri apa lagi dijalan raya,nanti bukannya ke sekolah mereka malah berakhir di rumah sakit kan gak lucu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments