"Maaf tuan,telepon anda berbunyi"
Ucap sang supir yang langsung menyadarkan Renal dari lamunannya.
"Ah iya makasih pak"ucap Renal lalu segera mengambil handphone miliknya,
saat melihat nama kontak sang pemanggil di layar hpnya dan langsung mengenalinya ia segera menggeser tanda hijau untuk menjawab panggilan telepon tersebut.
"Halo"
"...."
"Maaf baru diangkat"
"...."
"Benarkah itu bagus,jadi kapan?"
"...."
"Lusa,kamu tenang saja saya akan memberitahu mereka nanti malam"
"...."
"Baiklah,kau tau mamamu sangat senang mendengar itu"
"...."
"Sampai jumpa,papa menyayangimu"ucap Renal mengakhiri panggilan teleponnya dengan seseorang itu,
Ia menghela nafas berat.
"Anda tidak papa tuan?"tanya sang supir yang tampak khawatir dengan kondisi bosnya yang sejak tadi lebih banyak melamun.
"Saya tidak papa"jawab Renal.
Tak terasa mobil mereka sudah memasuki gerbang masuk kediaman keluarga Antara.
~Skip~
Malamnya dia kediaman keluarga Antara semua anggota keluarga melaksanakan makan malam dengan hikmat dan tenang tidak ada satupun yang mengeluarkan suara semua tampak fokus pada makanan mereka masing masing,setelah makan malam selesai semua anggota keluarga berkumpul diruang keluarga karena seperti apa yang dikatakan sang kepala keluarga Renal Antara ingin membicarakan sesuatu dengan anak anaknya.
"Baiklah karena kalian sudah berkumpul disini semua,ada yang ingin papa sampaikan"ucap Renal memulai pembicaraan.
"Emangnya ada apa pa?"tanya Arga penasaran.
"Iya pa apa yang pengen papa sampein?"tanya Liona juga tidak kalah penasaran,emang ya kalau gelar manusia paling penasaran dan kepo memang dua orang ini adalah pemegangnya di keluarga ini.
"Arga,Liona sabar dengarkan papa kalian jangan dipotong dulu perkataan papa kalian oke"Ucap Sela menyuruh kedua anaknya untuk sabar,sedangkan Gia dan Lyn hanya diam sejak tadi.
"Jadi gini,papa mau kasih tau kalian kalau Zia akan pindah dari Amerika"
"Apa kaitannya sama kita kalau anak itu pindah dari Amerika?!"tanya Gia sarkas,ia tidak suka akan topik ini.
"Gia kamu tidak boleh gitu"ucap Sela menasehati putrinya.
"Mulai lusa sampai seterusnya Zia akan tinggal bersama kita"ucap Renal melanjutkan omongannya.
"APA!!!,PA AKU GAK SETUJU KALAU ANAK ITU TINGGAL DISINI"ucap Gia menolak dengan tegas.
"GIA!!! yang kamu maksud anak itu adalah adikmu dan satu lagi ini apa yang ayah katakan bukanlah pertanyaaan jadi tidak peduli kamu setuju atau tidak"ucap Renal tegas tak terima bantahan.
"Terserah kalian saja!pokoknya aku tetap tidak setuju dan adik kata ayah?aku hanya punya dua adik yaitu Lyn dan Liona itu saja"ucap Gia lalu pergi dari sana tidak peduli dengan amarah ayahnya.
Sela mengusap punggung suaminya pelan guna untuk menenangkan emosi Renal,jangan sampai suaminya termakan amarah itu bisa memperumit suasana nantinya.
"Buang-buang waktu saja"ucap Lyn setelah diam beberapa saat tandas lalu pergi ke kamarnya.
"Lyn"panggil Arga pada adiknya namun tidak diindahkan sang pemilik nama.
"Leona bagaimana menurutmu sayang kamu setuju kan?"tanya Sela lembut pada putrinya yang sedari diam menunduk.
Leona mengangkat kepalanya menghadap sang mama,ia bisa melihat dari raut wajah dan mata sang mama yang berharap padanya ia menghela nafasnya lalu tersenyum tipis
"Liona gak tau harus bereaksi apa ma,Leina bingung tapi kalau itu kemauan mama sama papa itu pasti yang terbaik"ucap Liona pada orang tuanya.
"Makasih sayang"ucap Sela langsung memeluk putrinya itu,ia senang akan jawaban Liona.
"Kalau begitu Liona pamit ke kamar dulu ya ma,mau ngerjain tugas"ucap Leona pamit pergi ke kamarnya.
"Yasudah sana,kerjain tugasnya baik baik dan jangan begadang terlalu larut"pesan Sela pada Leona,setelah mendapat izin Liona pergi ke kamarnya.
Saat ini yang tersisa diruang keluarga hanya ada tiga orang yaitu Renal dan Sela beserta Arga putra sulung mereka.
"Mama dan papa tenang aja pasti lama lama mereka bisa nerima Zia kok"ucap Arga pada orang tuanya.ia mulai berbicara setelah hening beberapa saat setelah kepergian adik adiknya dari sana.
"Kamu gak marah kalau Zia tinggal disini?"tanya Renal pada putranya.
"Kenapa harus marah,bukannya seharusnya sejak dulu Zia harusnya tinggal bareng kita ya.Dia itu sejak awal juga bagian keluarga ini dia adikku"jawab Arga bijak.
"Makasih sayang kamu udah mau ngertiin kondisi mama sama papa sejak dulu"ucap Sela sangat berterima kasih pada putranya itu,ia sangat bersyukur bisa memiliki putra yang bijak sana dan baik seperti Arga.
"Mama ngapain makasih segala sih,kalian aja bisa selalu ngertiin Arga sejak kecil lalu kenapa Arga gak bisa"ucap Arga sambil tersenyum pada mama dan papanya.
"Ini udah malam Arga pamit ke kamar dulu ya,mama papa juga lebih baik istirahat dan soal adik adik ini baru awal Arga yakin nanti lama lama mereka pasti nerima Zia dengan tulus"Setelah mengatakan itu ia pergi dari ruang keluarga menuju ke kamarnya untuk istirahat.
"Yasudah Pa benar apa kata Arga,kita juga harus istirahat bukannya besok harus berangkat pagi pagi karena ada meating dengan klaen papa"kata Sela pada Renal sang suami.
"Iya ma"jawab Renal.
Akhirnya kedua pasang suami istri itu masuk ke kamar mereka untuk beristirahat.
Arga menatap sebuah pas foto yang saat ini ia pegang,foto itu sudah tampak cukup usang karena diambil sudah cukup lama.Foto itu berisikan potret saat dirinya masih anak-anak tersenyum bahagia menghadap kamera, ia bahkan tidak begitu yakin berapa usianya saat itu.Di potret itu ia tidak sendiri tapi juga bersama kakeknya yaitu Tuan Antara ayah dari papanya beserta seorang anak perempuan yang 4 tahun jauh lebih muda darinya,anak perempuan itu adalah Kezia Antara atau dipanggil Zia.
Jika kalian kira Leona adalah putri bungsu keluarga Antara kalian salah,
karena Zia adalah anak bungsu keluarga Antara yang sesungguhnya.
Zia adalah adiknya yang berbeda ibu,Zia itu anak dari istri kedua papanya dan itu bukan lagi rahasia umum meskipun hingga saat ini identitas Zia sangat dirahasiakan dari publik.
Ayahnya memang bukan hanya memiliki ibunya sebagai istri tapi memiliki wanita lain sebagai istri kedua papanya.Entah apa yang terjadi saat itu usianya dan Gia sekitaran 4 tahun dan usia Lyn adiknya kurang lebih 2 tahun sedangkan Leona masih belum ada.
Yang ia ingat awalnya seorang pria tua yang mengaku sebagai ayah dari papanya datang ke rumah dalam keadaan marah marah,saat itu juga pertama kalinya ia bertemu dengan sang kakek dan mereka juga belum tinggal di rumah ini.Kakeknya memarahi Papanya bukan hanya itu tapi juga menampar dan memukul papanya serta ibunya yang sudah menangis di sana dan berbicara dengan perjodohan serta perjanjian ia tidak yakin karena saat itu ia masih sangat muda tapi itulah yang ia dengar dan lihat.
Kemudian setelah mengatakan sesuatu ia tidak tahu apa itu kakeknya pergi dari rumahnya dan sebelum pergi kakeknya melihat dan berjalan kearahnya beserta adik adiknya yang bersembunyi dibalik pintu kamar mereka,kakeknya mengusap kepalanya dan memperkenalkan diri sebagai kakek mereka serta kakeknya juga mengatakan seharusnya Arga dan adik adiknya tidak seharusnya melihat kejadian itu lalu berlalu pergi dari sana.
Tepat dua minggu setelah itu ayahnya melangsungkan pernikahan dengan seorang wanita yang sedikit lebih muda dari ibunya dan sejak hari itu juga wanita itu menjadi istri kedua ayahnya sekaligus menjadi ibu tiri mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments