Chapter 11
"Tuan,mobil yang menjemput nona muda sudah memasuki gerbang mansion"ucap penjaga itu memberi tahu kedatangan nona mudanya di kawasan mansion.
Tak sampai semenit penjaga itu mengatakan hal itu,sebuah mobil hitam sudah berhenti di depan mereka semua itu adalah mobil yang ditumpangi Zia menuju kesini.Terlihat pak Danu keluar terlebih dahulu dari pintu pengemudi lalu sedikit memutar hendak membuka pintu mobil di bagian penumpang,
semua fokus mereka otomatis tertuju pada arah pintu mobil tersebut bahkan bukan hanya anggota keluarga Antara saja tapi juga semua pekerja dan pelayan yang sengaja ada disitu untuk menyambut nona muda mereka itu juga ikut fokus ke sana.Mereka semua penasaran bagaimana agaknya rupa anggota termuda keluarga Antara yang hampir menghabiskan seluruh umurnya tinggal di luar negri sekarang.
Pintu mobil dibuka perlahan layaknya gerakan slow motion di drama drama oleh pak Danu,terlihat kaki yang pertama kali turun dari mobil menginjak lantai beton disusul anggota tubuhnya yang lain.Saat ini seorang gadis remaja sudah keluar dari mobil dan berdiri sempurna menghadap semua orang yang sudah menunggu kedatangannya sejak tadi,suasana hening sesaat setelah semua orang yang ada di sana melihat visual gadis remaja itu yang tidak lain adalah Zia sangat menawan dan tidak kalah sempurna seperti anggota keluarganya yang lain serta jangan lupakan auranya yang sangat kuat bahkan membuat semua orang yang melihatnya saat itu terkagum kagum.
"ZIA!"panggil Renal dan Sela bersamaan langsung menghampiri putri bungsu mereka itu.
"Halo,Eh.."Zia terkejut kedua orang tuanya datang dan langsung memeluknya erat.
"Anak papa akhirnya kamu disini nak"ujar Renal memeluk putrinya itu,ia tak kuasa membendung air matanya.
"Zia,mama sangat merindukanmu nak"ujar Sela juga sama seperti suaminya air matanya juga sudah mengalir sedari tadi,pasangan suami istri itu sama sama sudah tidak bisa menahan air mata kerinduan mereka setelah melihat putri bungsu mereka itu.Zia yang tadi sempat terkejut dengan perlakuan tiba tiba orang tuanya itu perlahan mengangkat kedua tangannya untuk membalas pelukan orang tuanya itu walaupun awalnya sempat ragu.
"Berhentilah menangis,aku tidak suka ada yang menangis di depanku seperti ini"ujar Zia perlahan melepas pelukan orang tuanya dan ia juga menghapus air mata Sela dan Renal secara bergantian dengan kedua tangannya.
Saat ketiga orang itu sudah berinteraksi berbeda dengan empat orang lainnya yang berjarak hanya beberapa langkah dari posisi tuan Renal,Nyonya Sela dan tentunya Zia.Keempat orang itu masih tertegun melihat apa yang terjadi di depan mereka,mereka adalah Arga,Gia,Lyn,
dan Liona.
"Zia ayo kita ke kakak kakak mu"ajak Renal pada putri bungsunya.
"Benar juga,kamu juga pasti pengen ketemu sama mereka"ucap Sela juga.
"Iya pa,ma"saut Zia.
Zia dan kedua orang tuanya mendekat kearah keempat kakak Zia.
"Zia mereka ini kakak kakak kamu yang pertama Arga,ada Gia,Lyn dan kakak kamu yang terakhir Liona"ujar Sela menyebutkan satu persatu nama keempat kakak Zia.
"Dan mereka semua yang berdiri di samping pak Danu supir yang menjemput kamu tadi di bandara adalah para pelayan dan pekerja yang bekerja disini"lanjut Sela.
"Halo nona muda,selamat datang"ucap para pelayan dan pekerja secara serentak menyambut Zia sambil membungkukkan badan sebentar.
"Halo"sapa balik Zia membalas membungkukkan badannya sebentar.
"Sebaiknya kita lanjut didalam saja,Zia juga pasti kelelahan berdiri sejak tadi"ujar Renal pada keluarganya.
"Benar juga,ayo anak anak masuk kedalam dan kalian semua lanjutkan pekerjaan kalian masing masing"ucap Sela mengajak anak anaknya masuk kedalam mansion serta menyuruh semua pekerja dan pelayannya untuk kembali ke tugas masing masing.
Disinilah mereka saat ini berkumpul diruang keluarga,Zia memperhatikan sekelilingnya ternyata rumah keluarganya jauh lebih besar dan luas dari yang ia perkirakan.Mata Zia terus memperhatikan sekitarnya tanpa sadar dari tadi pandangan keluarganya terfokus memperhatikan dirinya yang sejak tadi mengamati suasana mansion keluarganya dari dalam.
"Zia ada apa,apa ada yang salah dengan mansion ini"tanya Renal yang memperhatikan gerak gerik putrinya itu.
"Tidak ada,aku hanya memperhatikan penampilan mansion ini tidak begitu buruk"jawab Zia kembali memfokuskan
pikirannya pada keluarganya.
"Anak-anak kenapa kalian diam saja, ayo sapa adik kalian atau mungkin tanyakan sesuatu"ujar Sela pada keempat anaknya yang sedari tadi hanya diam tak bersuara.
"Em Zia bagaimana perjalanan kamu tadi dek?"tanya Arga menjadi yang pertama.
"Hum..cukup menyenangkan melihat suasana sepanjang perjalanan dari bandara tadi"jawab Zia.
"Kenapa lo datang kesini?"tanya Gia terdengar sedikit sinis.
"Kakak jangan macam macam!"Renal memperingatkan putri tertuanya agar tidak berbicara macam macam.
Bukannya menjawab pertanyaan dari salah satu kakaknya itu,Zia sekarang malah sibuk menatap kakak kakak perempuannya satu persatu secara bergantian dan satu tangannya menopang dagunya berlagak seolah olah sedang memikirkan sesuatu.
"Lo bisa berhenti liatin kita gak"ujar Liona sedikit risih ditatap seperti itu.
"Zia kenapa kamu liatin saudari kamu kayak gitu?"tanya Sela
"Aku masih bingung"jawab Zia
"Bingung kenapa nak?"tanya Renal penasaran.
"Aku masih bingung bedain yang mana kak Gia,Lyn,sama Liona diantara mereka bertiga,kalau bedain kak Arga itu mudah soalnya dia satu satunya cowok tapi yang lain"ujar Zia.
"lo gak bisa ngenalin kakak kakak perempuan lo dek?"tanya Arga sedikit kaget awalnya tapi ia segera sadar kalau mereka semua sudah lama ga bertemu dengan Zia,jadi itu wajar saja.
"Em...tunggu kalau kak Lyn pasti yang itu!"ucap Zia menunjuk kakaknya dengan benar
"Pasti tebakan gue bener,soalnya sifat kak Lyn masih sama kayak dulu persis kutub utara tapi kalau yang lain gue nyerah"lanjut Zia dengan santai tanpa tau kalau orang yang dimaksud mendelik tidak suka.
*Gue setuju,kak Lyn memang jelmaan kutub utara*gumam Liona dalam hatinya.
"Kalau begitu sekarang kalian lebih baik perkenalkan diri satu persatu biar Zia tau nama kalian"suruh Renal pada anak anaknya.
"Biar gue yang pertama"ujar Liona berdiri ditempatnya lalu melihat kearah Zia.
"Kenalin gue Liona Antara anak keempat di keluarga ini,kelas tiga SMA"Lanjut Liona dengan semangat memperkenalkan diri dengan semangat,jujur saja ia sedikit kesal karena adiknya itu tidak mengenalinya.
"Oke,berarti lo yang usianya beda 8 bulan dari gue"komentar Zia.
"Gia,putri pertama dan anak kedua Renal dan Sela Antara dan lo masih belum jawab pertanyaan gue tadi"ujar Gia memperkenalkan diri sekaligus masih menunggu jawaban dari pertanyaannya.
"Pertanyaan kak Gia tadi apa emang gue lupa,bisa di replay gak"pinta Zia dengan polosnya.
"Kenapa lo datang kesini,maksud gue kenapa lo tiba tiba ingin tinggal disini?"tanya Gia tanpa basa basi.
"Soal itu gue pengen aja,gue penasaran aja tinggal disini.Jadi gue putusin buat tinggal disini satu tahun"jawab Zia dengan santai.
"Setahun?"tanya Lyn entah kenapa gadis es itu tiba tiba ikut dalam pembicaraan.
"Iya satu tahun,loh emangnya papi gak bilang ya sama kalian?"ujar Zia menatap papinya.
"Renal bisa jelasin"tanya Sela menatap tajam sang suami,ia sama sekali tidak tahu soal itu.
"Mama juga gak tau?"tanya Arga pada mamanya.
"Enggak mama sama sekali gak dikasih tau sama papa kamu soal itu"jawab Sela pada putranya
"Pa.."Liona ikut menuntut penjelasan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 385 Episodes
Comments