Liona dan Zia memasuki mansion keluarga mereka bersamaan
"Kalian berdua udah pulang sayang?"tanya sang mama yang terlihat menuruni tangga.
"Udah ma/mi"jawab keduanya hampir bersamaan.
"Lio itu yang didalam kantong kresek ditangan kamu itu apa?"tanya Sela melihat apa yang dipegang putrinya itu.
"Ini ice cream ma,Lio beli pas mau jalan pulang"jawab Liona mengangkat kantong kresek yang dia pegang bermaksud menunjukkannya pada mamanya.
"Sekarang kalian berdua sana ganti baju abis itu makan siang,Lio itu ice cream nya taruh kulkas dulu biar gak mencair"suruh Sela kepada dua putrinya itu.
"Iya ma,tapi tadi kita udah makan sebelum pulang"ujar Liona.
"Yau dah kalau begitu kalian berdua pergi ganti baju aja sana"ujar Sela.
"Oh iya,Zia"panggil Sela
"Iya mi"saut Zia.
"Tadi ada orang yang nganterin mobil kesini,katanya mobil kamu yang dari Amerika"ujar Sela memberi tahu putrinya itu.
"Oh udah dateng,sekarang mobilnya dimana mi?"tanya Zia mencari keberadaan mobilnya.
"Udah ditaruh di garasi sama pak Danu"jawab maminya.
"Ooh"ucap Zia akhirnya.
Zia dan Liona pergi menuju kamar masing masing untuk bersih bersih dan mengganti seragam sekolah mereka.
Zia memasuki kamarnya lalu segera membersihkan diri karena badannya sudah lengket karena keringat,cuaca hari sangat panas membuatnya mudah berkeringat.
Ia mengganti bajunya bukan dengan baju santai yang biasanya digunakan ketika di mansion,tapi ia menggunakan baju yang sangat rapi.Ia hendak pergi setelah ini ke suatu tempat karena mendengar mobilnya sudah berada di mansion.
Setelah merasa sudah tidak ada yang ketinggalan,ia keluar dari kamarnya menuju lantai bawah lagi.Zia menuruni tangga dengan cepat lalu menghampiri maminya yang sedang duduk di sofa sambil menonton TV.
"Mi"sapa Zia,ia berdiri di samping maminya.
"Ada apa sayang"saut sang mami menoleh kearahnya.
Sela menoleh kearah putrinya yang memanggilnya,ia melihat penampilan Zia dari atas sampai bawah terlihat sangat rapi.
"Kamu rapi banget,mau pergi keluar?"tanyanya pada putrinya itu.
"Iya,Zia mau pamit keluar dulu ya ada urusan"ujar Zia
"Perginya sendiri atau ada yang nemenin"tanya Sela
"Sendiri mi,pakai mobil Zia yang udah datang"jawab Zia
"Kamu mau pergi kemana emang,gak takut nyasar?kamu diantar supir aja,kamu kan belum hapal sama jalan di kota ini"ucap Sela khawatir pada putrinya.
"Zia mau berkunjung ke kantor cabang perusahaan Zia yang ada di kota ini mi,soal jalan mama gak usah khawatir aku nyasar kan ada GPS"ujar Zia mengetahui kekhawatiran maminya,ia tahu maminya itu takut dia kenapa kenapa karena belum paham sama rute jalan di kawasan ini sama sekali kecuali jalan ke sekolah dan ke bandara.
"Kamu mau ke cabang perusahaan kamu,emangnya ada kerjaan yang haru kamu urus?"tanya maminya.
"Enggak mi cuma mau mantau keadaan aja,lagian kan Zia belum pernah sekalipun ke sana"jawab Zia.
"Pulangnya lama?"tanya maminya lagi.
"Belum tahu sih,liat nanti"jawab Zia,ia sendiri tidak tahu berapa lama ia akan perusahaannya.
"Yau dah kalau gitu kamu hati hati dijalan gak usah ngebut ngebut,dan pulangnya jangan sampai larut malam oke"ucap Maminya akhirnya memberi izin sekaligus berpesan.
"Kalau gitu Zia pergi dulu mi"pamit Zia melenggang pergi dari sana menuju garasi mansion.
"Hai my car,ketemu lagi sama nona muda mu yang paling keren ini"ujar Zia menyapa mobil miliknya selayaknya manusia,ia membuka pintu bagian pengemudi mobil dan masuk kedalam.Zia segera menyalakan mesin mobilnya itu,setelah memanaskan mesin mobilnya sebentar ia langsung menjalankannya menuju gerbang mansion keluarganya.
Tin..tin..tin..suara klakson Zia gunakan untuk menyapa penjaga gerbang yang sedang membuka gerbang untuk mobilnya agar bisa keluar.
Mobil Sport hitam milik Zia melaju menelusuri jalanan dengan dikemudikan oleh sang pemilik,dengan dibekali oleh GPS yang ada di mobilnya itu ia melajukan mobilnya menuju alamat kantor perusahaannya yang ada di kota tempat tinggalnya saat ini.
Tidak sampai setengah jam Zia sudah sampai didepan gedung perusahaan miliknya,ia memarkirkan mobilnya dengan baik ditempat yang kosong khusus mobil.
Meskipun masih berusia 17 tahun,Zia memang sudah memiliki perusahaan.
Perusahaan itu ia warisi dari mama kandungnya yaitu Celine,sebelum dipegang olehnya seperti sekarang perusahaan ini awalnya diurus oleh kakeknya yang merupakan orang tua dari ayahnya setelah mamanya meninggal.Dan sejak kecil pula ia sudah diajarkan oleh kakeknya itu bagaimana cara mengurus perusahaan,
oleh karena itu sejak sang kakek meninggal dunia,Zia yang bertanggung jawab untuk mengurus perusahaan itu sebagai ahli waris dengan dibantu oleh beberapa orang kepercayaannya.
Zia memasuki lobi kantor dan langsung menuju ke meja resepsionis
yang ada di sana.
"Permisi bak,saya mau ke ruangannya wakil pimpinan perusahaan ini dimana ya?"tanya Zia pada resepsionis yang ada di sana.
"Maaf dek ada perlu apa ya,apakah sudah membuat janji sebelumnya dengan wakil pimpinan?"ujar resepsionis bertanya balik,
resepsionis itu memanggil Zia Adek karena Zia terlihat masih sangat muda seperti anak sekolahan ya emang masih sekolah umurnya aja baru 17 tahun.
"Belum sih mbak"jawab Zia.
"Kalau begitu maaf,Adek tidak bisa bertemu dengan wakil pimpinan tanpa ada janji terlebih dahulu"ujar resepsionis tersebut.
"Gimana ya mbak,em..coba bak telpon dulu bilang kalau ada yang nyariin dia namanya Zia.Plis tolong ya mbak"ucap Zia minta tolong pada resepsionis itu.
"Baik kalau begitu,mohon ditunggu"ujar resepsionis itu setuju,meskipun terlihat ragu sang resepsionis itu bersedia pun menghubungi bosnya.
"Selamat sore pak"
"......"
"Begini ada yang ingin bertemu dengan bapak tapi belum membuat janji sebelumnya"
"......"
"Dia meminta saya menghubungi bapak dan mengatakan kalau namanya Zia pak"
"......"
"Ada dilobi utama kantor pak"
"......"
"Baik pak,Selamat Sore"sang resepsionis menutup teleponnya dan meletakkan kembali gagang telepon itu ditempatnya.
"Gimana mbak?"tanya Zia
"Adek dipersilahkan untuk menunggu sebentar,silahkan duduk di kursi tunggu"jawab resepsionis yang merupakan cewek itu meminta Zia menunggu.
"Baik mbak"ujar Zia menuju ke kursi tunggu yang ada dilobi itu,selama ia menunggu ia kerapkali menjadi perhatian karyawan yang lalu lalang hal ini mungkin karena ia baru pertama kali ia terlihat disini dan lagi ia itu masih remaja membuat orang orang di sana penasaran untuk apa ia berada di perusahaan itu.
Seorang pria berpakaian rapi berusia sekitar dua puluh tahunan lebih terlihat tergesa gesa berjalan keluar dari lift bersama seorang sekretarisnya dan langsung menuju ke arah meja resepsionis,ia bahkan tidak mengindahkan tatapan para karyawan yang melihatnya.
"Wakil pimpinan"sapa resepsionis pada pria itu.
"Dimana gadis tadi?tanyanya pada resepsionis.
"Itu ada di sana pak"jawab resepsionisnya menunjuk seorang gadis yang sedang duduk ditempat tunggu,gadis itu terlihat sedang memperhatikan karyawan yang lalu lalang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 386 Episodes
Comments