Naik Kuda

Sudah dua Minggu Dipa dan keluarga kecilnya berada di Jakarta. Karena proyek pembangunan sudah mulai berjalan dan semua berjalan lancar dan Dipa pun berencana untuk pulang ke Surabaya.

"Daddy..aku mau tinggal disini saja sama Oma , aku tidak mau ikut pulang ke Surabaya " pinta Bunga sambil memeluk Mama Niken.

"Iya Di..biar Bunga disini saja sama Mama " Mama Niken sangat mendukung keinginan cucu pertama nya.

"Di Surabaya aku bosan Dad, Mommy pergi terus..kalau disini kan aku bisa main sama Lana " oceh Bunga.

Elsa langsung menunduk malu mendengar ocehan putrinya yang tidak sempat ia rem.

"Boleh ya Dad..aku janji tidak akan nakal " Bunga mengacungkan dua jarinya.

"Baiklah " akhirnya Dipa mengijinkan Bunga tinggal bersama orangtuanya.

Menurut Dipa Bunga lebih aman tinggal di Jakarta daripada di Surabaya karena menurutnya Elsa tidak dapat mengurus Bunga dengan baik.

"Kapan kalian kembali ke Surabaya?" tanya papa Ardi.

"Lusa Pah..hari ini aku ada urusan dulu " jawab Dipa.

Leon yang sedang berada disana melirik kearah Dipa dan tersenyum penuh arti. Dipa hanya melengos.

Leon tau urusan yang Dipa maksud tentu saja untuk menemui Bintang dan Langit.

"Daddy..aku ingin ikut !" Bunga merengek ingin ikut dengan Dipa.. selalu saja begitu.

"Jangan Sayang nanti kamu bosan " jawab Dipa.

"Tidak akan Dad.." Bunga terus merengek.

"Bunga lebih baik ikut Om Leon saja. Kita jalan-jalan sama Aunty Dina dan Lana " bujuk Leon.

"Baiklah..aku tidak jadi ikut " Bunga akhirnya tertarik dengan ajakan Leon.

"Thanks Bro " Dipa meninju bahu Leon sambil beranjak menuju ke kamarnya untuk bersiap-siap pergi ke Bandung.

Hari itu Dipa berangkat ke Bandung. Ia sengaja berangkat pagi agar ia memiliki banyak waktu bersama Bintang dan Langit sampai besok sebelum pulang ke Surabaya.

Jalanan yang lancar jaya membuat Dipa lebih cepat sampai ke Bandung. Bintang yang sedang menjemur baju kaget ketika mobil Dipa masuk ke halaman rumah Shanti.

"Tumben datangnya pagi banget Mas ?" Bintang mengambil tangan Dipa kemudian menciumnya seperti biasa.

"Langit mana ?" bukannya menjawab Dipa malah menanyakan Langit.

"Dia masih tidur " jawab Bintang sambil menyelesaikan pekerjaannya. Dipa berdiri menemani Bintang menyelesaikan pekerjaannya menjemur baju.

Setelah selesai Bintang masuk diikuti Dipa dibelakangnya. Dari dapur terdengar suara Shanti yang sedang menyiapkan sarapan bersama pembantu rumah tangga yang biasa mengerjakan pekerjaan di dapur.

"Mas mau minum apa ?" tanya Bintang.

"Kopi " jawab Dipa sambil duduk di sofa ruang keluarga.

"Loh kapan datang Di ?" tanya Shanti yang baru keluar dari dapur.

"Baru saja Mbak " jawab Dipa.

"Langit nya masih tidur tuh di kamar Bintang. Cilla sedang demam jadi mereka dipisah dulu tidurnya " ujar Shanti.

Mendengar Langit tidur di kamar Bintang, Dipa pun langsung beranjak menuju kamar Bintang untuk menemui putranya.

Setibanya di kamar Dipa langsung naik ke atas kasur kemudian memeluk tubuh mungil Langit.

"Hai jagoan ..Ayah datang " bisik Dipa sambil mencium pipi bulat Langit.

Merasa terganggu Langit pun menggeliat dan sedikit merengek. Dipa tersenyum kemudian mencium pipinya dengan gemas.

"Mass..jangan diganggu !" Bintang memperingatkan Dipa.

"Bukan ganggu Bi..cuma cium " jawab Dipa enggan beranjak dari tubuh si tampan Langit.

Mendengar suara Dipa, Langit pun akhirnya membuka matanya. " Ayaaah ..?" mata bening itu mengerjap tidak percaya begitu melihat Dipa sedang memeluknya.

"Jagoan Ayah malas sekali jam segini baru bangun " Dipa mencolek ujung hidung Langit. Bocah tampan itu tersenyum seraya memeluk leher Dipa manja.

"Padahal Ayah mau ajak Langit jalan-jalan loh " ucap Dipa.

"Ayah mau ajak jalan-jalan lagi ?" mata bening Langit langsung membola. Dipa mengangguk.

"Aku mau.." Langit langsung bangun dari tidurnya dan langsung minta dimandikan oleh Bintang.

Dipa tertawa melihat Langit yang begitu bersemangat ketika akan diajak jalan-jalan.

Tidak sampai sepuluh menit Langit sudah keluar dari kamar mandi dalam balutan handuk.

Dipa duduk disisi ranjang memperhatikan Bintang yang lalu lalang didepannya sibuk memakaikan baju kepada Langit.

Diusianya yang masih muda sebetulnya Bintang belum pantas memiliki anak. Bintang seharusnya masih menikmati masa mudanya dan meraih cita-cita nya.

"Ayah kita mau jalan-jalan kemana ?" tanya Langit setelah Bintang berhasil membuat putra tampannya itu segar dan wangi.

"Langit maunya kemana ?" tanya Dipa.

"Aku mau naik kuda " jawab Langit.

"Baiklah..kita ke Lembang naik kuda " jawab Dipa.

"Bi...Dipa nya ajak sarapan dulu !" suara Shanti memanggil dari luar kamar.

"Kamu sarapan dulu Mas, aku mau siap-siap dulu " ucap Bintang.

Dipa menuntun Langit menuju ruang makan. Dipa sudah tidak terlihat canggung berada di rumah Shanti.

"Mas Rizal kapan ke darat lagi Mbak ?" tanya Dipa yang sarapan sambil menyuapi Langit.

"Tiga bulanan lagi " jawab Shanti.

"Mama kak Cilla boleh diajak jalan-jalan?" tanya Langit.

"Belum boleh Sayang, Langit pergi sendiri ya sama Ayah dan Bunda " jawab Shanti sambil mengusap rambut Langit.

"Iya Ma " jawab Langit.

Bintang yang sudah selesai siap-siap mengambil alih menyuapi Langit agar Dipa bisa sarapan dengan tenang.

Setelah selesai sarapan mereka pun pergi. Dipa melajukan mobilnya menuju kearah Lembang karena jagoan kecilnya sedang ingin naik kuda.

"Bunda berani naik kuda tidak ?" tanya Langit.

"Tidak berani " jawab Bintang.

"Huh..Bunda penakut " cibir Langit.

Dipa terkekeh melihat Langit meledek Bundanya sendiri.

"Kalau Ayah berani tidak naik kuda ?" kini Langit melemparkan pertanyaan kepada Dipa.

"Berani dong..Ayah tidak penakut seperti Bunda " jawab Dipa ikut meledek Bintang.

"Kenapa kalian kompak sekali meledek Bunda ?" keluh Bintang pura-pura kesal.

"Tapi aku ingin melihat Bunda naik kuda " pinta Langit.

"Bunda tidak berani Sayang " Bintang menolak.

"Nanti aku ajarin " ujar Dipa.

Setelah sampai di tempat penyewaan kuda tunggang, Langit merengek ingin berkuda dengan Ayah dan Bundanya. Bintang pun langsung menolak.

"Ayolah Bi..kasian Langit. Dia ingin berkuda dengan kita " Dipa ikut membujuk Bintang.

"Aku takut Mas " Bintang kekeh menolak.

"Aku akan pegangin kamu, percaya deh sama aku " bujuk Dipa.

Bintang menatap Dipa ragu. Seumur-umur Bintang memang belum pernah naik kuda tunggang kecuali naik delman.

"Kamu tidak percaya sama suami sendiri ?" tanya Dipa.

"Baiklah..tapi bagaimana caranya, masa kita harus naik kuda bertiga ?" tanya Bintang.

Setelah berdebat akhirnya Langit naik kuda bersama joki dan Bintang naik kuda bersama Dipa.

"Tenang Bi, jangan tegang " Dipa membantu Bintang naik keatas punggung kuda. Tangan kanan Dipa mulai menarik pelana sedangkan tangan kirinya memeluk pinggang Bintang. Sementara Langit sudah memacu kudanya lebih dulu.

Setelah beberapa menit berlalu Bintang pun mulai rileks. Ia percaya dengan kemampuan Dipa mengendalikan kuda tunggang yang mereka naiki.

"Apa masih takut ?" tanya Dipa

"Tidak terlalu " jawab Bintang.

Bintang sudah mulai merasa rileks sementara kini Dipa lah yang kini mulai merasa tegang. Wangi tubuh Bintang menguar di Indra penciumannya.

Tubuh mereka yang rapat menghadirkan geleyar aneh di sekujur tubuh Dipa menghadirkan hasrat yang sama seperti tiga tahun yang lalu.

Dipa berusaha menepiskan rasa itu karena ia tidak yakin jika Bintang pun merasakan rasa yang sama seperti dirinya.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

bahagia selalu

2022-10-03

0

YK

YK

m o d u s....

2022-09-30

0

💜jiminaa💜🐣

💜jiminaa💜🐣

a was dip nanti kamu malah gak rela lpsin bintang krana bucin

2022-09-28

4

lihat semua
Episodes
1 Para Pengkhianat
2 Malam Kelam
3 Dalam bayangan Bintang
4 Badai datang silih berganti
5 Menghitung hari
6 Aku mau kamu berhenti mencari Bintang
7 Pulang
8 Kecelakaan
9 Tes DNA
10 Dilema
11 Agreement after marriage
12 Pindah rumah
13 Sebuah Ancaman
14 Ayah Pulang
15 Menetap di Bandung
16 Mulai Curiga
17 Bukan jadwal kunjungan
18 Berlaku Adil
19 Selalu disalahkan
20 Naik Kuda
21 Bertemu Daniel
22 Trauma Bintang Dilema Dipa
23 Bertemu teman lama
24 Setitik Rindu
25 Penyelidikan
26 Satu Rahasia Terbongkar
27 Kebenaran yang menyakitkan
28 Setitik harapan Dina
29 Tolong Lepaskan Dipa
30 Mengalah untuk menang
31 Kecurigaan Dipa
32 Rahasia Cinta Segitiga
33 Rahasia Papa Ardi
34 Tamu Cilik
35 Jika Masih Ada Kesempatan
36 Berpetualang
37 Gara-gara pakaian dalam
38 Rahasia Bintang
39 Beban Mental Dina Dan Leon
40 Piyama couple
41 Usaha Shanti Dan Rizal
42 Permintaan Bunga
43 Ulang Tahun Bunga
44 Luluh
45 Sayang Cucu
46 Bunga Sakit
47 Bukan Cadangan
48 Maaf Aku Bohong
49 Pindah Sekolah
50 Mencari Ayah Baru
51 Langit dan Bunga Hilang
52 Keinginan Papa Ardi
53 Kumpul keluarga
54 Bertengkar
55 Permintaan maaf Leon dan Dina
56 Menantu Kesayangan
57 Cemburu
58 Aku Berhak Untuk Cemburu
59 Ada Syaratnya
60 Tom And Jerry
61 Pengeroyokan
62 Napak Tilas
63 Papa Ijinkan Kalian Bertarung
64 Salah Pijit
65 Mie setan
66 Makan Jengkol
67 Menantu Kesayangan
68 Rencana Bulan Madu
69 Taruhan
70 Honeymoon
71 The Real Honeymoon
72 Perjodohan
73 Mencari Jodoh
74 Kangen Bandung
75 Dipa Cemburu
76 Kabar Duka
77 Duka dan Cemburu
78 Takut Dipecat
79 Mak Comblang cilik
80 Kalah Taruhan
81 Gara-gara Daniel
82 Sama-sama Selingkuh
83 Kemarahan Daniel
84 Bintang Sakit
85 Susunya Tidak Enak
86 Ada Yang Tertinggal
87 Keguguran
88 Kamu Pemenangnya
89 Morning sickness
90 Mengikuti
91 Jangan Sampai Rebutan Pacar
92 Kangen Mommy
93 Couvade Sindrom
94 Menyusul Bunga
95 Bokapnya Galak
96 Datang Diundang Pulang Diantar
97 Jangan Mau Dikasih Paha Dan Dada
98 Saling Menjaga Hati
99 Aa Kangen Ayah
100 Hadiah Dari Mama Mertua
101 Syukuran empat bulanan
102 Bertemu Teman Lama
103 Mondok Di Pesantren
104 Ingin Seperti Ayah
105 Menanti Hari
106 Hari Kelahiran Si Kembar
107 Baby Shakila dan Baby Shakira
108 Cita-Cita Daniel
109 Bau kambing
110 Berbuka Puasa
111 Persiapan Pernikahan
112 Dua Pasang Pengantin
113 Sang Mantan Casanova
114 Menemani Ayah Di Kantor
115 Serangga oh Serangga
116 Bunga Si Pengganggu
117 Dua Calon Keponakan
118 Cucu Paling Tampan (End )
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Para Pengkhianat
2
Malam Kelam
3
Dalam bayangan Bintang
4
Badai datang silih berganti
5
Menghitung hari
6
Aku mau kamu berhenti mencari Bintang
7
Pulang
8
Kecelakaan
9
Tes DNA
10
Dilema
11
Agreement after marriage
12
Pindah rumah
13
Sebuah Ancaman
14
Ayah Pulang
15
Menetap di Bandung
16
Mulai Curiga
17
Bukan jadwal kunjungan
18
Berlaku Adil
19
Selalu disalahkan
20
Naik Kuda
21
Bertemu Daniel
22
Trauma Bintang Dilema Dipa
23
Bertemu teman lama
24
Setitik Rindu
25
Penyelidikan
26
Satu Rahasia Terbongkar
27
Kebenaran yang menyakitkan
28
Setitik harapan Dina
29
Tolong Lepaskan Dipa
30
Mengalah untuk menang
31
Kecurigaan Dipa
32
Rahasia Cinta Segitiga
33
Rahasia Papa Ardi
34
Tamu Cilik
35
Jika Masih Ada Kesempatan
36
Berpetualang
37
Gara-gara pakaian dalam
38
Rahasia Bintang
39
Beban Mental Dina Dan Leon
40
Piyama couple
41
Usaha Shanti Dan Rizal
42
Permintaan Bunga
43
Ulang Tahun Bunga
44
Luluh
45
Sayang Cucu
46
Bunga Sakit
47
Bukan Cadangan
48
Maaf Aku Bohong
49
Pindah Sekolah
50
Mencari Ayah Baru
51
Langit dan Bunga Hilang
52
Keinginan Papa Ardi
53
Kumpul keluarga
54
Bertengkar
55
Permintaan maaf Leon dan Dina
56
Menantu Kesayangan
57
Cemburu
58
Aku Berhak Untuk Cemburu
59
Ada Syaratnya
60
Tom And Jerry
61
Pengeroyokan
62
Napak Tilas
63
Papa Ijinkan Kalian Bertarung
64
Salah Pijit
65
Mie setan
66
Makan Jengkol
67
Menantu Kesayangan
68
Rencana Bulan Madu
69
Taruhan
70
Honeymoon
71
The Real Honeymoon
72
Perjodohan
73
Mencari Jodoh
74
Kangen Bandung
75
Dipa Cemburu
76
Kabar Duka
77
Duka dan Cemburu
78
Takut Dipecat
79
Mak Comblang cilik
80
Kalah Taruhan
81
Gara-gara Daniel
82
Sama-sama Selingkuh
83
Kemarahan Daniel
84
Bintang Sakit
85
Susunya Tidak Enak
86
Ada Yang Tertinggal
87
Keguguran
88
Kamu Pemenangnya
89
Morning sickness
90
Mengikuti
91
Jangan Sampai Rebutan Pacar
92
Kangen Mommy
93
Couvade Sindrom
94
Menyusul Bunga
95
Bokapnya Galak
96
Datang Diundang Pulang Diantar
97
Jangan Mau Dikasih Paha Dan Dada
98
Saling Menjaga Hati
99
Aa Kangen Ayah
100
Hadiah Dari Mama Mertua
101
Syukuran empat bulanan
102
Bertemu Teman Lama
103
Mondok Di Pesantren
104
Ingin Seperti Ayah
105
Menanti Hari
106
Hari Kelahiran Si Kembar
107
Baby Shakila dan Baby Shakira
108
Cita-Cita Daniel
109
Bau kambing
110
Berbuka Puasa
111
Persiapan Pernikahan
112
Dua Pasang Pengantin
113
Sang Mantan Casanova
114
Menemani Ayah Di Kantor
115
Serangga oh Serangga
116
Bunga Si Pengganggu
117
Dua Calon Keponakan
118
Cucu Paling Tampan (End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!