Menetap di Bandung

Selagi Dipa dan Langit saling melepaskan rindu diatas ranjang, Bintang memilih pergi ke pantri untuk membuat makan malam.

Beruntung ia sudah memenuhi kulkas dengan banyak bahan makanan.

Tadi pagi Bintang sudah membuat ayam ungkeb dan sekarang ia hanya tinggal menggorengnya. Ia juga memasak nasi dan tumis aneka sayuran untuk Langit.

Aktifitas Bintang di dapur terhenti sejenak ketika Dipa keluar dari kamar dan duduk di sofa. Melihat Dipa sudah memakai pakaian santai sepertinya ia sudah datang cukup lama.

"Langit nya kemana Mas?" tanya Bintang karena Dipa keluar dari kamar seorang diri.

"Langit tidur " jawab Dipa singkat.

Tidur.. secepat itu ? padahal baru beberapa menit yang lalu Langit mengganggu tidur Dipa dan berceloteh tentang pengalamannya bermain kelereng dengan anak-anak panti.

Setelah selesai memasak mereka pun makan berdua. Suasana tampak hening tanpa ada celotehan Langit seperti biasanya.

Bintang melayani semua keperluan Dipa termasuk mengisi kembali gelas Dipa yang mulai kosong.

"Kamu kenal dengan Dina ?" tanya Dipa tiba-tiba.

"Iya Mas, kami satu kelas " jawab Bintang.

"Kalian bicara apa saja saat bertemu ?" tanya Dipa menghentikan sejenak makannya dan menatap Bintang.

"Kami tidak bicara apapun" jawab Bintang. Dipa pun melanjutkan makannya.

"Mas, bolehkah saya mengajukan sebuah permintaan?" tanya Bintang hati-hati.

Dipa kembali menghentikan makannya kemudian kembali menatap Bintang.

" Permintaan apa ?" tanya Dipa.

"A..aku merasa tidak nyaman tinggal disini. Langit pun mulai sering merengek karena bosan tidak ada teman bermain " ucap Bintang.

"Kalau begitu aku akan suruh Leon cari rumah yang nyaman untuk kalian" jawab Dipa.

Leon lagi..kenapa sih harus selalu melibatkan pria itu. Jujur Bintang tidak suka jika Leon selalu dilibatkan dalam urusan rumah tangga mereka.

"Kalau Mas tidak keberatan aku ingin pulang ke Bandung saja. Mbak Shanti juga tinggal sendirian karena Mas Rizal sudah kembali berlayar dan Langit ada temannya Cilla " ujar Bintang.

"Kamu yakin ingin kembali ke Bandung ?" tanya Dipa. Bintang mengangguk.

"Kalau tinggal disini aku khawatir keluarga Mas Dipa akan lebih cepat tau tentang pernikahan kita " lanjut Bintang.

Dipa termenung, ucapan Bintang ada benarnya juga. Untuk saat ini Dipa belum berani menceritakan keberadaan Langit kepada seluruh keluarganya.

"Baiklah..tapi apa Mbak Shanti tidak keberatan kalian tinggal di rumah mereka? atau kita cari rumah yang dekat dengan rumah Mbak Shanti saja ?" tanya Dipa.

"Terserah kamu saja Mas " jawab Bintang.

Setelah selesai makan Bintang menghubungi Shanti dan menceritakan keinginannya untuk pulang ke Bandung.

Shanti mendukung niat Bintang itu dan menyuruh tetap tinggal di rumahnya saja agar mereka bisa saling menjaga satu sama lain.

"Mbak Shanti sudah setuju dan menyuruh aku tetap tinggal di rumahnya agar bisa saling menjaga " Bintang menyambungkan ucapan Shanti kepada Dipa.

"Baiklah kalau begitu, besok kita pulang ke Bandung..mumpung aku ada disini " Dipa akhirnya setuju.

Selesai makan malam, Bintang membereskan semua perabotan dan menyimpan kembali ke tempatnya. Tidak ada lagi pembicaraan serius diantara mereka.

Selesai dengan semua barang di Pantri, Bintang melanjutkan kesibukan yang lain dengan memasukan baju-bajunya dan baju-baju Langit kedalam tas.

Pada saat Bintang membereskan barang-barang mereka, Dipa menyuruh sopir keluarganya untuk mengantarkan satu unit mobil keluarganya ke basement apartemen tempat Bintang dan Langit tinggal.

Dipa terpaksa menyuruh sopir karena Leon sedang pergi berlibur dengan Dina dan Lana.

Setelah mengantarkan mobil ke apartemen Dipa pun memberikan uang kepada sopirnya agar pulang dengan taksi.

Keesokannya pagi-pagi Dipa pun mengantarkan Bintang dan Langit ke Bandung. Tujuan mereka adalah rumah Shanti.

"Ayah kenapa kita pindah lagi ?" tanya Langit yang meringkuk di pangkuan Bintang.

Bocah berusia dua tahun itu kaget campur senang ketika Bintang dan Dipa mengatakan jika mereka akan kembali ke Bandung.

"Ayah kan kerjanya di luar kota jadi tidak selalu ada untuk kalian. Kalau tinggal di Bandung kan ada Tante Shanti dan Cilla jadi kalian tidak akan kesepian " jawab Dipa.

"Iya " jawab Langit. Bocah itu cukup pintar sehingga dapat mengerti apa yang diucapkan Ayahnya.

"Berarti pekerjaan Ayah sama ya seperti pekerjaan Papa Rizal ?" tanya Langit.

Langit sepertinya ingin tau apa pekerjaan Ayahnya sehingga Dipa begitu sibuk dan jarang pulang.

"Tidak.. pekerjaan kami berbeda " jawab Dipa.

Tanpa Dipa jawab pun Bintang sudah bisa menebak. Keluarga Dina adalah seorang pengusaha dengan banyak anak perusahaan yang tersebar di seluruh negri.

Tiga jam perjalanan mobil Dipa pun sampai ke rumah Shanti. Begitu mereka turun Cilla langsung berlari menyambut Langit yang baru bangun dan berada dalam gendongan Bintang.

"Langit pulaang..teteh kangen " Cilla tidak dapat menyembunyikan rasa gembiranya dengan kepulangan Langit.

Dipa menurunkan barang-barang mereka dari dalam mobil kemudian dibawa ke kamar Bintang.

"Cilla senang sekali mendengar kalian mau kembali kesini " ujar Shanti sambil menyuguhkan kopi dan sepiring kudapan untuk Dipa.

"Iya mbak..maaf kami jadi merepotkan " jawab Dipa.

"Sama sekali tidak, justru Mbak dan Mas Rizal senang kalian tinggal disini..dengan kalian tinggal disini kita bisa saling menjaga. Mas Rizal dan kamu kan sama-sama jarang pulang " ujar Shanti sedikit menggoda Dipa.

Dipa tersenyum kecut mendengar candaan Shanti. Meskipun sama-sama jarang pulang sesungguhnya mereka berbeda. Rizal benar-benar bekerja di kapal sementara Dipa berada di rumah istri pertamanya di Surabaya.

Kendati rumah tangganya dengan Elsa bisa dibilang tidak harmonis namun sesungguhnya tidak ada sedikitpun niat Dipa untuk melakukan poligami terlebih mereka sudah memiliki seorang putri.

Namun setelah mengetahui jika ia juga memiliki anak yang lain dari Bintang tentu ia tidak bisa lepas tanggung jawab begitu saja.

Langit harus mendapatkan hak yang sama seperti Bunga. Dan untuk Bintang..ia akan melepaskannya setelah Bintang menemukan pendamping hidup yang baik.Menurut versi Dipa tentunya.

Jika saat ini Dipa mengikat Bintang dengan sebuah ikatan pernikahan, itu hanya semata-mata agar Langit dapat merasakan memiliki keluarga yang utuh meskipun pada kenyataannya tidak seperti yang terlihat.

Bintang memilih kembali ke Bandung pun tentunya bukan tanpa alasan. Selain karena Langit sudah terlanjur dekat dengan Cilla juga karena ia ingin menghindari Leon. Bintang tidak mau berhubungan dengan Leon dalam bentuk apapun walaupun Leon mempunyai mandat dari Dipa untuk membantu menjaga Bintang dan Langit.

"Ayah..aku ingin tidur sama kak Cilla " Langit meminta ijin untuk tidur di kamar Cilla.

"Iya boleh " jawab Dipa.

Bintang hendak protes namun ia urungkan. Dipa seenaknya saja mengijinkan Langit tidur bersama Cilla. Dengan begitu Ia dan Dipa akan tidur berdua dan ia merasa tidak nyaman jika harus tidur berdua dengan Dipa.

"Kamu tidak usah khawatir. Aku tidak akan ganggu kamu sesuai kesepakatan kita " ucap Dipa seolah dapat membaca isi pikiran Bintang.

Sebelum tidur Bintang terlebih dahulu membacakan buku dongeng sampai Cilla dan Langit tertidur. Setelah memastikan kedua bocah itu tertidur barulah Bintang kembali ke kamarnya dimana Dipa sudah lebih dulu berada disana.

Bintang tiba-tiba mengurungkan diri masuk ke kamarnya ketika melihat Dipa sedang melakukan video call dengan putrinya.

Daddy kapan pulang..aku kangen (Bunga)

Daddy sedang ada pekerjaan diluar kota, besok juga Daddy pulang (Dipa)

Janji ya besok Daddy pulang ! (Bunga)

Iya Daddy janji. Sekarang Bunga tidur ! (Dipa )

Oh jadi nama putri Dipa adalah Bunga, nama yang cantik batin Bintang. Setelah Dipa mengakhiri video call dengan Bunga barulah Bintang berani masuk ke kamar.

"Kenapa bersembunyi dibalik pintu ?" tanya Dipa. Sebetulnya Dipa sudah menyadari kehadiran Bintang dibalik pintu.

"Yang tadi itu putri Mas Dipa ?" tanya Bintang sambil duduk di sisi ranjang.

"Ya " jawab Dipa singkat sambil merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Bintang pun berbaring disisi yang lain.

"Hampir tiga tahun " jawab Dipa.

"Ooh " jawab Bintang.

"Istri Mas Dipa bekerja?" tanya Bintang. Tiba-tiba ia penasaran dengan keluarga Dipa di Surabaya.

"Tidak " jawab Dipa singkat.

Bintang tidak lagi bertanya karena Dipa selalu menjawab pertanyaannya dengan singkat. Sepertinya Dipa tidak suka ia banyak bertanya tentang kehidupan pribadinya dan Bintang pun memutuskan untuk tidur.

"Bintang.. Mas mau kamu melanjutkan sekolah.Jika suatu saat pernikahan kita terbongkar dan Mas tidak dapat mempertahankan kamu Mas ingin hidup kamu sukses kedepannya " ucap Dipa dengan mata menatap langit-langit kamar.

Bintang termangu. Ucapan Dipa seperti alarm peringatan untuknya. Sepandai-pandainya menyimpan bangkai tentu akan tercium juga.

Begitu juga dengan pernikahan mereka. Tidak ada jaminan pernikahan mereka akan selamanya aman dan tidak tercium oleh istri dan keluarganya.Dan Dipa sudah mempersiapkannya sebelum itu terjadi.

"Apa cita-cita kamu ?" tanya Dipa. Ia ingin mewujudkan cita-cita Bintang sebelum pernikahan mereka berakhir suatu hari nanti.

"Dulu aku ingin jadi dokter, tapi sekarang tidak lagi " jawab Bintang.

"Kenapa ?" tanya Dipa

"Tidak apa-apa..sekarang aku ingin jadi pengusaha sukses agar tidak ada lagi yang merendahkan aku " jawab Bintang.

"Kalau begitu ambil sekolah bisnis di Bandung " titah Dipa.

"Serius Mas ?" tanya Bintang tidak percaya.

"Ya " jawab Dipa singkat seperti biasa.

Terpopuler

Comments

maulana ya_manna

maulana ya_manna

masih nyimak walaupun gak comend di setiap babnya.....🤭

2023-05-31

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Pasti Leon akan merasa kehilangan Bintang lagi,karna Bintang pindah saat Leon gak adBdi sana👍🏻👍🏻👍🏻

2023-02-11

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Harusnya kamu jujur aja soal Leon dan Dina,biar gak ada salah paham nanti nya,,
Kayaknya keputusan kamu utk pindah ke bandung itu yg lebih baik menurut ku,,tapi yg penting kamu harus jujur soal Leon dan Dia ke Dipa..

2023-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Para Pengkhianat
2 Malam Kelam
3 Dalam bayangan Bintang
4 Badai datang silih berganti
5 Menghitung hari
6 Aku mau kamu berhenti mencari Bintang
7 Pulang
8 Kecelakaan
9 Tes DNA
10 Dilema
11 Agreement after marriage
12 Pindah rumah
13 Sebuah Ancaman
14 Ayah Pulang
15 Menetap di Bandung
16 Mulai Curiga
17 Bukan jadwal kunjungan
18 Berlaku Adil
19 Selalu disalahkan
20 Naik Kuda
21 Bertemu Daniel
22 Trauma Bintang Dilema Dipa
23 Bertemu teman lama
24 Setitik Rindu
25 Penyelidikan
26 Satu Rahasia Terbongkar
27 Kebenaran yang menyakitkan
28 Setitik harapan Dina
29 Tolong Lepaskan Dipa
30 Mengalah untuk menang
31 Kecurigaan Dipa
32 Rahasia Cinta Segitiga
33 Rahasia Papa Ardi
34 Tamu Cilik
35 Jika Masih Ada Kesempatan
36 Berpetualang
37 Gara-gara pakaian dalam
38 Rahasia Bintang
39 Beban Mental Dina Dan Leon
40 Piyama couple
41 Usaha Shanti Dan Rizal
42 Permintaan Bunga
43 Ulang Tahun Bunga
44 Luluh
45 Sayang Cucu
46 Bunga Sakit
47 Bukan Cadangan
48 Maaf Aku Bohong
49 Pindah Sekolah
50 Mencari Ayah Baru
51 Langit dan Bunga Hilang
52 Keinginan Papa Ardi
53 Kumpul keluarga
54 Bertengkar
55 Permintaan maaf Leon dan Dina
56 Menantu Kesayangan
57 Cemburu
58 Aku Berhak Untuk Cemburu
59 Ada Syaratnya
60 Tom And Jerry
61 Pengeroyokan
62 Napak Tilas
63 Papa Ijinkan Kalian Bertarung
64 Salah Pijit
65 Mie setan
66 Makan Jengkol
67 Menantu Kesayangan
68 Rencana Bulan Madu
69 Taruhan
70 Honeymoon
71 The Real Honeymoon
72 Perjodohan
73 Mencari Jodoh
74 Kangen Bandung
75 Dipa Cemburu
76 Kabar Duka
77 Duka dan Cemburu
78 Takut Dipecat
79 Mak Comblang cilik
80 Kalah Taruhan
81 Gara-gara Daniel
82 Sama-sama Selingkuh
83 Kemarahan Daniel
84 Bintang Sakit
85 Susunya Tidak Enak
86 Ada Yang Tertinggal
87 Keguguran
88 Kamu Pemenangnya
89 Morning sickness
90 Mengikuti
91 Jangan Sampai Rebutan Pacar
92 Kangen Mommy
93 Couvade Sindrom
94 Menyusul Bunga
95 Bokapnya Galak
96 Datang Diundang Pulang Diantar
97 Jangan Mau Dikasih Paha Dan Dada
98 Saling Menjaga Hati
99 Aa Kangen Ayah
100 Hadiah Dari Mama Mertua
101 Syukuran empat bulanan
102 Bertemu Teman Lama
103 Mondok Di Pesantren
104 Ingin Seperti Ayah
105 Menanti Hari
106 Hari Kelahiran Si Kembar
107 Baby Shakila dan Baby Shakira
108 Cita-Cita Daniel
109 Bau kambing
110 Berbuka Puasa
111 Persiapan Pernikahan
112 Dua Pasang Pengantin
113 Sang Mantan Casanova
114 Menemani Ayah Di Kantor
115 Serangga oh Serangga
116 Bunga Si Pengganggu
117 Dua Calon Keponakan
118 Cucu Paling Tampan (End )
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Para Pengkhianat
2
Malam Kelam
3
Dalam bayangan Bintang
4
Badai datang silih berganti
5
Menghitung hari
6
Aku mau kamu berhenti mencari Bintang
7
Pulang
8
Kecelakaan
9
Tes DNA
10
Dilema
11
Agreement after marriage
12
Pindah rumah
13
Sebuah Ancaman
14
Ayah Pulang
15
Menetap di Bandung
16
Mulai Curiga
17
Bukan jadwal kunjungan
18
Berlaku Adil
19
Selalu disalahkan
20
Naik Kuda
21
Bertemu Daniel
22
Trauma Bintang Dilema Dipa
23
Bertemu teman lama
24
Setitik Rindu
25
Penyelidikan
26
Satu Rahasia Terbongkar
27
Kebenaran yang menyakitkan
28
Setitik harapan Dina
29
Tolong Lepaskan Dipa
30
Mengalah untuk menang
31
Kecurigaan Dipa
32
Rahasia Cinta Segitiga
33
Rahasia Papa Ardi
34
Tamu Cilik
35
Jika Masih Ada Kesempatan
36
Berpetualang
37
Gara-gara pakaian dalam
38
Rahasia Bintang
39
Beban Mental Dina Dan Leon
40
Piyama couple
41
Usaha Shanti Dan Rizal
42
Permintaan Bunga
43
Ulang Tahun Bunga
44
Luluh
45
Sayang Cucu
46
Bunga Sakit
47
Bukan Cadangan
48
Maaf Aku Bohong
49
Pindah Sekolah
50
Mencari Ayah Baru
51
Langit dan Bunga Hilang
52
Keinginan Papa Ardi
53
Kumpul keluarga
54
Bertengkar
55
Permintaan maaf Leon dan Dina
56
Menantu Kesayangan
57
Cemburu
58
Aku Berhak Untuk Cemburu
59
Ada Syaratnya
60
Tom And Jerry
61
Pengeroyokan
62
Napak Tilas
63
Papa Ijinkan Kalian Bertarung
64
Salah Pijit
65
Mie setan
66
Makan Jengkol
67
Menantu Kesayangan
68
Rencana Bulan Madu
69
Taruhan
70
Honeymoon
71
The Real Honeymoon
72
Perjodohan
73
Mencari Jodoh
74
Kangen Bandung
75
Dipa Cemburu
76
Kabar Duka
77
Duka dan Cemburu
78
Takut Dipecat
79
Mak Comblang cilik
80
Kalah Taruhan
81
Gara-gara Daniel
82
Sama-sama Selingkuh
83
Kemarahan Daniel
84
Bintang Sakit
85
Susunya Tidak Enak
86
Ada Yang Tertinggal
87
Keguguran
88
Kamu Pemenangnya
89
Morning sickness
90
Mengikuti
91
Jangan Sampai Rebutan Pacar
92
Kangen Mommy
93
Couvade Sindrom
94
Menyusul Bunga
95
Bokapnya Galak
96
Datang Diundang Pulang Diantar
97
Jangan Mau Dikasih Paha Dan Dada
98
Saling Menjaga Hati
99
Aa Kangen Ayah
100
Hadiah Dari Mama Mertua
101
Syukuran empat bulanan
102
Bertemu Teman Lama
103
Mondok Di Pesantren
104
Ingin Seperti Ayah
105
Menanti Hari
106
Hari Kelahiran Si Kembar
107
Baby Shakila dan Baby Shakira
108
Cita-Cita Daniel
109
Bau kambing
110
Berbuka Puasa
111
Persiapan Pernikahan
112
Dua Pasang Pengantin
113
Sang Mantan Casanova
114
Menemani Ayah Di Kantor
115
Serangga oh Serangga
116
Bunga Si Pengganggu
117
Dua Calon Keponakan
118
Cucu Paling Tampan (End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!