Sebuah Ancaman

Pagi ini Dipa sudah berpakaian rapi. Hari ini ia akan kembali ke Surabaya.

"Sayang Ayah pulang dulu ya, jangan nakal di sini sama Bunda " Dipa berbisik ditelinga Langit yang masih tertidur dengan pulas.

"Mmnnn..." Langit menggeliat merasa terusik karena ulah Dipa kemudian kembali tertidur.

"Kamu jaga langit baik-baik, jangan biarkan dia bermain di balkon atau mendekati tangga " pesan Dipa.

"Iya Mas " jawab Bintang.

"Bulan depan aku kesini lagi, kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi aku..tapi untuk hal yang mendesak kamu bisa minta tolong kepada Leon " pesan Dipa sebelum pergi. Bintang mengangguk.

Minta tolong kepada Leon ? yang benar saja. Yang ada dia ingin mengusir pria itu setiap kali muncul di depannya.

Setelah puas menciumi pipi bulat Langit Dipa pun turun dari ranjang dan beranjak pergi dengan membawa tas punggungnya.

"Mas !" panggil Bintang.

Dipa berhenti kemudian menoleh kearah Bintang. " Ada apa ?" tanyanya.

"Hati-hati !" ucap Bintang lirih.

Seketika Dipa mematung ketika Bintang tiba-tiba mengambil tangannya dan menciumnya.

Perasaan hangat menjalar direlung hati Dipa. Selama bertahun-tahun menikah dengan Elsa belum pernah sekalipun Elsa memperlakukan Dipa seperti cara Bintang memperlakukannya.

"Ya " jawab Dipa singkat kemudian meneruskan langkahnya keluar dari apartemen nya yang kini ditinggali oleh Bintang dan Langit.

*

Kepulangan Dipa dari Jakarta disambut rengekan Bunga dari arah kamarnya.

"Daddy..Mommy jahat " Bunga mengadu ketika Dipa muncul di pintu kamar Bunga. "Aku dicubit sama Mommy "

"Kenapa kamu mencubit Bunga ?" hardik Dipa marah.

"Abisnya aku kesel susah banget disuruh minum obat " jawab Elsa.

"Memangnya Bunga kenapa ?" tanya Dipa sambil meraih tubuh putrinya kemudian mengecek suhu badannya dengan cara meletakkan punggung tangannya di dahi Bunga.

"Sudah dua hari dia demam, tiap malam mengigau terus manggil-manggil kamu " jawab Elsa.

"Apakah sudah kamu kasih obat ?" tanya Dipa.

"Ini sedang aku kasih obat tapi Bunganya menolak terus makanya aku kelepasan nyubit dia " jawab Elsa.

"Bunga minum obatnya sama Daddy yuk !" bujuk Dipa mengambil alih obat demam ditangan Elsa.

"Iya " jawab Bunga.

Bunga dengan sukarela membuka mulutnya lebar-lebar ketika Dipa menyodorkan satu sendok obat demam kepada Bunga.

"Pinter " puji Dipa Setelah Bunga berhasil menelan obat demamnya tanpa ada drama tidak seperti dengan Elsa.

"Sama Daddy mau, kenapa sama Mommy tidak mau ?" Elsa menggerutu.

"Habisnya Mommy suka maksa " jawab Bunga judes sambil menggelendot di leher Dipa dengan manja.

"Huh dasar anak Daddy " Elsa tampak kesal.

"Daddy kemarin tidak pulang-pulang kemana ?" tanya Bunga.

"Daddy ada pekerjaan diluar kota " jawab Dipa.

"Kenapa tidak bilang kalau mau ke luar kota ?" protes Elsa. "Selama dua hari kemarin Bunga rewel terus nyariin kamu " keluhnya.

Dipa menelan ludahnya karena tenggorokannya tiba-tiba terasa kering. Semoga tidak ada yang tau jika dua hari kemarin ia ke Jakarta untuk melangsungkan pernikahan keduanya dengan Bintang.

"Bukannya kamu biasanya tidak peduli kemanapun aku pergi ?" sindir Dipa.

"Serba salah ngomong sama kamu " keluh Elsa sambil keluar dari kamar Bunga.

Perdebatan seperti itu bukan hal yang aneh di dalam rumah tangga Dipa dan Elsa. Sama-sama terlahir dari keluarga berada yang selalu diperlakukan bak Pangeran dan Putri membuat mereka memiliki karakter yang sama-sama keras.

kekerasan hati Dipa tidak berpengaruh sama sekali kepada Elsa ditambah sejarah pernikahan mereka yang disebabkan karena perjodohan.

Sebetulnya pernikahan Dipa dengan Elsa bisa dibilang kurang harmonis dan jika sekarang mereka masih bertahan adalah karena ada Bunga diantara mereka.

Di Surabaya Dipa kembali beraktivitas seperti biasanya, menyelesaikan urusan kantor yang sempat tertunda selama dua hari kemarin.

Disela-sela kesibukannya di Perusahaan, Dipa menyempatkan diri menghubungi Bintang untuk menanyakan kabar Langit namun sayang Bintang tidak sempat mengangkat telepon dari Dipa karena mereka sedang tidur siang.

Tinggal berdua di apartemen yang sepi ditambah fasilitas yang nyaman membuat Bintang dan Langit mudah mengantuk dan lebih cepat tidur.

Bintang dan Langit baru terbangun ketika hari mulai sore. Karena merasa bosan Bintang pun membawa Langit jalan-jalan ke tempat permainan yang ada di sebuah mall yang berada tidak jauh dari apartemen tempat tinggal mereka yang baru.

Langit mencoba hampir semua wahana permainan yang diperuntukkan untuk anak seusianya dalam pantauan Bintang tentunya.

Setelah lelah bermain Bintang membawa Langit ke sebuah butik khusus baju anak. Disana Bintang membeli beberapa baju untuk langit karena mereka hanya membawa sedikit baju dari Bandung.

Selesai berbelanja kebutuhan Langit kini Bintang mulai mencari barang kebutuhannya. Sepertinya ia juga harus membeli beberapa baju ganti karena ia sama seperti langit yang hanya membawa sedikit baju dari Bandung.

Bintang sudah memasukkan beberapa baju kedalam tas belanjaannya. Setelah mendapatkan beberapa baju, Bintang tiba-tiba tertarik pada sebuah mini dress berwarna biru muda yang tampak cantik menggantung di display.

Bintang hendak mengambil minidres itu namun disaat yang bersamaan seorang wanita seusianya tampaknya juga tertarik dengan minidres itu dan mereka nyaris berebut.

Bintang yang ingin mempertahankan minidres itu kaget ketika menyadari wanita yang sedang berebut dengannya itu adalah Dina.

"Bintang ?" Dina melongo menatap Bintang antara kaget dan rindu. Bintang pun tidak kalah kagetnya dengan Dina, untuk sesaat mereka tampak mematung.

Bintang yang lebih dulu sadar buru-buru memasukkan mini dress itu kedalam kantung belanjaannya.

"Kali ini gw g akan mengalah lagi dari Lo " ucap Bintang sinis kemudian menuntun Langit menjauh dari hadapan Dina.

Dina terpaku, ucapan Bintang tepat melukai hatinya yang paling dalam. Sangat jelas terlihat jika Bintang masih menyimpan dendam atas perselingkuhannya dengan Leon tiga tahun yang lalu.

Jika saja reaksi Bintang ketika bertemu dengannya tidak seperti itu, Dina sempat berniat akan membelikan minidres itu untuk Bintang dan mengajak Bintang bicara untuk meminta maaf.

Terlepas dari kekesalannya atas sikap Bintang, Dina kembali dilanda kegamangan ketika melihat anak laki-laki yang bersama Bintang

Seribu satu prasangka kembali memenuhi kepala Dina..apakah mungkin anak laki-laki itu anak Leon ? karena Bintang menghilang dalam keadaan hamil, dan saat itu Bintang tidak memiliki teman pria selain Leon.Dan kekesalan Dina berlanjut hingga sampai ke rumah.

"Mama mana pesanan aku ?" tanya Lana ketika Dina pulang.

Saking kesalnya kepada Bintang yang sudah menyindirnya Dina sampai melupakan jika Lana memesan pizza kepadanya.

"Mama lupa Sayang " jawab Dina menyesal.

"Papaaa..aku ingin Pizza, Mama malah lupa tidak membelinya " Lana mengadu kepada Leon sambil menangis kencang, selalu seperti itu jika keinginannya tidak dituruti.

"Kenapa bisa lupa sih Na, sebelum pergi kan Lana sudah wanti-wanti " Leon sedikit menyalahkan Dina tidak tega melihat Lana yang menangis kencang.

"Ya namanya lupa..aku deliv saja sekarang " jawab Dina sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam tas.

Dina sengaja tidak menceritakan kepada Leon jika ia bertemu Bintang dan anaknya. Kehadiran Bintang di Jakarta Dina rasakan seperti sebuah ancaman untuk hubungannya dengan Leon.

Dina tidak mau sampai Leon tau jika Bintang sudah ada di Jakarta. Dina tidak mau usahanya selama tiga tahun ini untuk mendapatkan hati Leon seutuhnya sia-sia dengan kehadiran Bintang.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kamu yg selalu hidup dgn berburuk sangka,karna itu KARMA atas penghkianatan kamu ke Bintang,Kamu yg sudah metebut kebahagiaan org,jd nya kamu yg takut sendiri,makanya hidup hd gak aman dan bahagia..👏🏻👏🏻👏🏻

2023-02-11

0

Dede Anggraeni

Dede Anggraeni

semua pada nyalahin dina dan leon,yg menghianati, bintang lah bintang sendri dah ngambil laki orang

2022-10-18

0

Putri Cikal

Putri Cikal

pirasat anak itu tajam ya 😀

2022-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 Para Pengkhianat
2 Malam Kelam
3 Dalam bayangan Bintang
4 Badai datang silih berganti
5 Menghitung hari
6 Aku mau kamu berhenti mencari Bintang
7 Pulang
8 Kecelakaan
9 Tes DNA
10 Dilema
11 Agreement after marriage
12 Pindah rumah
13 Sebuah Ancaman
14 Ayah Pulang
15 Menetap di Bandung
16 Mulai Curiga
17 Bukan jadwal kunjungan
18 Berlaku Adil
19 Selalu disalahkan
20 Naik Kuda
21 Bertemu Daniel
22 Trauma Bintang Dilema Dipa
23 Bertemu teman lama
24 Setitik Rindu
25 Penyelidikan
26 Satu Rahasia Terbongkar
27 Kebenaran yang menyakitkan
28 Setitik harapan Dina
29 Tolong Lepaskan Dipa
30 Mengalah untuk menang
31 Kecurigaan Dipa
32 Rahasia Cinta Segitiga
33 Rahasia Papa Ardi
34 Tamu Cilik
35 Jika Masih Ada Kesempatan
36 Berpetualang
37 Gara-gara pakaian dalam
38 Rahasia Bintang
39 Beban Mental Dina Dan Leon
40 Piyama couple
41 Usaha Shanti Dan Rizal
42 Permintaan Bunga
43 Ulang Tahun Bunga
44 Luluh
45 Sayang Cucu
46 Bunga Sakit
47 Bukan Cadangan
48 Maaf Aku Bohong
49 Pindah Sekolah
50 Mencari Ayah Baru
51 Langit dan Bunga Hilang
52 Keinginan Papa Ardi
53 Kumpul keluarga
54 Bertengkar
55 Permintaan maaf Leon dan Dina
56 Menantu Kesayangan
57 Cemburu
58 Aku Berhak Untuk Cemburu
59 Ada Syaratnya
60 Tom And Jerry
61 Pengeroyokan
62 Napak Tilas
63 Papa Ijinkan Kalian Bertarung
64 Salah Pijit
65 Mie setan
66 Makan Jengkol
67 Menantu Kesayangan
68 Rencana Bulan Madu
69 Taruhan
70 Honeymoon
71 The Real Honeymoon
72 Perjodohan
73 Mencari Jodoh
74 Kangen Bandung
75 Dipa Cemburu
76 Kabar Duka
77 Duka dan Cemburu
78 Takut Dipecat
79 Mak Comblang cilik
80 Kalah Taruhan
81 Gara-gara Daniel
82 Sama-sama Selingkuh
83 Kemarahan Daniel
84 Bintang Sakit
85 Susunya Tidak Enak
86 Ada Yang Tertinggal
87 Keguguran
88 Kamu Pemenangnya
89 Morning sickness
90 Mengikuti
91 Jangan Sampai Rebutan Pacar
92 Kangen Mommy
93 Couvade Sindrom
94 Menyusul Bunga
95 Bokapnya Galak
96 Datang Diundang Pulang Diantar
97 Jangan Mau Dikasih Paha Dan Dada
98 Saling Menjaga Hati
99 Aa Kangen Ayah
100 Hadiah Dari Mama Mertua
101 Syukuran empat bulanan
102 Bertemu Teman Lama
103 Mondok Di Pesantren
104 Ingin Seperti Ayah
105 Menanti Hari
106 Hari Kelahiran Si Kembar
107 Baby Shakila dan Baby Shakira
108 Cita-Cita Daniel
109 Bau kambing
110 Berbuka Puasa
111 Persiapan Pernikahan
112 Dua Pasang Pengantin
113 Sang Mantan Casanova
114 Menemani Ayah Di Kantor
115 Serangga oh Serangga
116 Bunga Si Pengganggu
117 Dua Calon Keponakan
118 Cucu Paling Tampan (End )
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Para Pengkhianat
2
Malam Kelam
3
Dalam bayangan Bintang
4
Badai datang silih berganti
5
Menghitung hari
6
Aku mau kamu berhenti mencari Bintang
7
Pulang
8
Kecelakaan
9
Tes DNA
10
Dilema
11
Agreement after marriage
12
Pindah rumah
13
Sebuah Ancaman
14
Ayah Pulang
15
Menetap di Bandung
16
Mulai Curiga
17
Bukan jadwal kunjungan
18
Berlaku Adil
19
Selalu disalahkan
20
Naik Kuda
21
Bertemu Daniel
22
Trauma Bintang Dilema Dipa
23
Bertemu teman lama
24
Setitik Rindu
25
Penyelidikan
26
Satu Rahasia Terbongkar
27
Kebenaran yang menyakitkan
28
Setitik harapan Dina
29
Tolong Lepaskan Dipa
30
Mengalah untuk menang
31
Kecurigaan Dipa
32
Rahasia Cinta Segitiga
33
Rahasia Papa Ardi
34
Tamu Cilik
35
Jika Masih Ada Kesempatan
36
Berpetualang
37
Gara-gara pakaian dalam
38
Rahasia Bintang
39
Beban Mental Dina Dan Leon
40
Piyama couple
41
Usaha Shanti Dan Rizal
42
Permintaan Bunga
43
Ulang Tahun Bunga
44
Luluh
45
Sayang Cucu
46
Bunga Sakit
47
Bukan Cadangan
48
Maaf Aku Bohong
49
Pindah Sekolah
50
Mencari Ayah Baru
51
Langit dan Bunga Hilang
52
Keinginan Papa Ardi
53
Kumpul keluarga
54
Bertengkar
55
Permintaan maaf Leon dan Dina
56
Menantu Kesayangan
57
Cemburu
58
Aku Berhak Untuk Cemburu
59
Ada Syaratnya
60
Tom And Jerry
61
Pengeroyokan
62
Napak Tilas
63
Papa Ijinkan Kalian Bertarung
64
Salah Pijit
65
Mie setan
66
Makan Jengkol
67
Menantu Kesayangan
68
Rencana Bulan Madu
69
Taruhan
70
Honeymoon
71
The Real Honeymoon
72
Perjodohan
73
Mencari Jodoh
74
Kangen Bandung
75
Dipa Cemburu
76
Kabar Duka
77
Duka dan Cemburu
78
Takut Dipecat
79
Mak Comblang cilik
80
Kalah Taruhan
81
Gara-gara Daniel
82
Sama-sama Selingkuh
83
Kemarahan Daniel
84
Bintang Sakit
85
Susunya Tidak Enak
86
Ada Yang Tertinggal
87
Keguguran
88
Kamu Pemenangnya
89
Morning sickness
90
Mengikuti
91
Jangan Sampai Rebutan Pacar
92
Kangen Mommy
93
Couvade Sindrom
94
Menyusul Bunga
95
Bokapnya Galak
96
Datang Diundang Pulang Diantar
97
Jangan Mau Dikasih Paha Dan Dada
98
Saling Menjaga Hati
99
Aa Kangen Ayah
100
Hadiah Dari Mama Mertua
101
Syukuran empat bulanan
102
Bertemu Teman Lama
103
Mondok Di Pesantren
104
Ingin Seperti Ayah
105
Menanti Hari
106
Hari Kelahiran Si Kembar
107
Baby Shakila dan Baby Shakira
108
Cita-Cita Daniel
109
Bau kambing
110
Berbuka Puasa
111
Persiapan Pernikahan
112
Dua Pasang Pengantin
113
Sang Mantan Casanova
114
Menemani Ayah Di Kantor
115
Serangga oh Serangga
116
Bunga Si Pengganggu
117
Dua Calon Keponakan
118
Cucu Paling Tampan (End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!