Bukan jadwal kunjungan

Setelah Dina pulang, Leon melaporkan kepada Dipa jika Dina sempat bertemu dengan Bintang dan Langit di Jakarta. Dan jawaban Dipa sangat mengejutkan bagi Leon.

"Bintang dan Langit sudah aku pindahkan ke suatu tempat yang aman " jawab Dipa santai.

"Kemana ?" tanya Leon.

"Kamu tidak perlu tau, kamu cukup menyimpan rahasia pernikahan kami dengan baik..itu saja " jawab Dipa.

Dipindahkan ke tempat yang aman ? Mendengarnya saja hati Leon merasa miris. Dipa seenaknya saja memindahkan Bintang dan Langit seperti barang demi menutupi skandal mereka.

Sebetulnya ada banyak sekali pertanyaan di kepala Leon yang ingin ia tanyakan pada Bintang jika Bintang masih tinggal di apartemen Dipa , salah satunya adalah tentang bagaimana mereka bisa memiliki hubungan sampai Langit terlahir ke dunia.

Leon hanya tau jika Dipa mendonorkan darahnya untuk Langit pada saat bocah itu kecelakaan dan setelahnya ia disuruh melakukan tes DNA lalu mereka menikah. Semua sangat mengejutkan bagi Leon dan Dipa tidak memberi kesempatan kepada Leon untuk mencari tahu.

Setelah Dipa memindahkan Bintang dan Langit entah kemana kini semua pertanyaan di kepala Leon itu hanya akan jadi teka teki yang sulit terpecahkan.

Kembali pada Dina, Leon tidak habis pikir ternyata setelah Bintang menghilang dalam keadaan hamil tiga tahun yang lalu prasangka buruk terhadap dirinya masih belum hilang dari kepala istrinya itu.

Sampai saat ini Dina masih mencurigai jika dirinya yang telah membuat Bintang hamil..haruskah ia bicara kepada Dina siapa sebenarnya Ayah biologis Langit ?

Jika itu ia lakukan maka sudah bisa dipastikan pernikahan Bintang dengan Dipa akan terbongkar dan Leon tidak dapat membayangkan tekanan apa yang akan Bintang terima dari Elsa dan seluruh keluarga.

Leon tidak tega melihat Bintang mengalami semua tekanan itu meskipun itu adalah resiko yang harus Bintang terima karena menjadi istri simpanan Dipa.

*

Proyek pembangunan rumah sakit yang dulu pernah dibahas oleh Dipa dan Leon kini mulai dilakukan. Pak Ardi memerintahkan agar Dipa bisa turun langsung ke Jakarta.

Kemungkinan Dipa akan lebih lama berada di Jakarta. Dipa tentu saja menyambut dengan senang hati perintah Papa nya itu karena ia bisa menemui Bintang dan Langit disela pekerjaannya.

"Daddy mau ke Jakarta ? Bunga mau ikuuuut !" Bunga mulai merengek ketika mendengar Dipa akan ke Jakarta.

"Tapi Daddy di Jakarta untuk bekerja Sayang dan pekerjaan Daddy kemungkinan agak lama "

"Tidak apa-apa..aku akan jadi anak baik di rumah Oma dan tidak akan bertengkar dengan Lana " jawab Bunga.

"Memangnya kamu berapa lama di Jakarta Mas ?" tanya Elsa.

"Berapa lamanya belum tau pasti karena besok pembangunan rumah sakit akan mulai dilakukan, Papa menyuruh aku yang terjun langsung " jawab Dipa.

"Lama juga tidak apa-apa Dad..pokoknya aku mau ikut ke Jakarta " Bunga terus merengek sambil menarik-narik tangan Dipa.

"Baiklah..besok kita berdua berangkat ke Jakarta " akhirnya Dipa tidak dapat menolak keinginan putrinya.

"Kita bertiga..aku juga akan ikut ke Jakarta. Sudah lama aku tidak ketemu Papa dan Mama " pungkas Elsa.

"Tumben kamu ingin ikut, biasanya kamu kan sibuk sama teman-teman kamu " sindir Dipa sambil ngeloyor pergi meninggalkan Elsa yang terlihat cemberut mendengar sindiran dari Dipa.

Keesokannya Dipa, Elsa dan Bunga terbang ke Jakarta dengan penerbangan pagi. Bunga terlihat sangat bahagia karena perjalanan kali ini Mommy nya bisa ikut tidak seperti perjalanan mereka sebelumnya yang hanya berdua.

Setibanya di Jakarta Elsa dan Bunga langsung dijemput oleh sopir keluarga menuju rumah orangtua Dipa, sementara Dipa sendiri dijemput oleh Leon menuju ke rumah sakit karena disana juga sudah ada Papa Ardi yang sudah menunggu mereka.

Bandung

Tahun ini Bintang sudah resmi menyandang status sebagai mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung.

Disaat Dipa sedang sibuk mengerjakan proyek pembangunan rumah sakit milik keluarga, Bintang juga sudah mulai menjalani aktifitas rutinnya sebagai seorang mahasiswi.

Beruntung Bintang memiliki Shanti yang sangat mendukung dengan membantu menjaga Langit pada saat Bintang kuliah.

Disela pekerjaannya Dipa menyempatkan diri mengunjungi Bintang dan Langit ke Bandung. Leon yang mengetahui jika Dipa akan pergi mengunjungi Bintang dan Langit menitipkan oleh-oleh untuk Langit kepada Dipa.

"Apa ini ?" tanya Dipa ketika Leon memberikan satu buah paperbag kepada Dipa.

"Itu oleh-oleh untuk keponakanku, aku dan Dina juga Lana habis berlibur " jawab Leon.

"Baiklah " jawab Dipa sambil beranjak keluar dari ruangan Leon menuju keluar gedung rumah sakit.

Hari itu Dipa akan pergi ke Bandung dengan meminjam mobil Leon karena tadi pagi dari rumah mereka pergi bersama.

Tidak lama kemudian mobil yang Dipa kendarai terlihat melaju kencang menuju kearah Bandung. Sebetulnya sekarang belum waktunya ia mengunjungi Bintang dan Langit sesuai perjanjian mereka yang hanya satu bulan sekali. Namun rasanya wajar jika sesekali Dipa memberi kejutan dengan mengunjungi anak dan istrinya lebih awal dari biasanya.

Jam dua siang Dipa sampai ke rumah Shanti. Langit dan Cilla terlihat senang ketika Dipa tiba-tiba muncul.

Langit langsung berlari kemudian melompat kedalam gendongan Dipa.

"Bintang nya belum pulang kuliah, biasanya dia pulang sekitar jam 3 an " ucap Shanti sambil menyuguhkan segelas es jeruk kepada Dipa yang langsung Dipa tenggak hingga menyisakan setengah nya.

"Kalau begitu aku akan jemput Bintang " jawab Dipa.

"Ayah mau jemput Bunda ? bolehkah aku ikut ?" tanya Langit.

"Tentu boleh dong, Cilla juga mau ikut ?" Dipa menatap Cilla yang terlihat ingin ikut tapi tidak berani mengatakannya.

"Mau Om " jawab Cilla.

"Baiklah..kita pergi sekarang !" Dipa menggiring kedua bocah itu menuju mobilnya.

"Dipa..apakah kamu tau dimana alamat kampus Bintang ?" tanya Shanti. Dipa menggeleng.

Sebetulnya Dipa bisa bertanya langsung kepada Bintang ,namun tentunya bukan kejutan namanya jika ia menanyakan alamat kampusnya kepada Bintang.

"Terus kamu mau menjemput Bintang kemana ?" tanya Shanti seolah meledek betapa bodohnya Dipa yang akan pergi menjemput sementara ia sendiri tidak tau harus menjemput Bintang dimana.

Dipa tersenyum sambil menggaruk tengkuknya menyadari kebodohannya.

"Ini alamatnya " Santi mengirimkan alamat kampus Bintang ke ponsel Dipa. " Hati-hati nyasar " ledeknya.

"Terimakasih Mbak " jawab Dipa sambil tersenyum kecut.

Setelah memastikan Langit dan Cilla duduk manis di mobilnya, Dipa pun melajukan mobilnya menuju alamat kampus Bintang.

Agar tidak merasa bosan di jalan Dipa membelikan banyak jajanan untuk Langit dan Cilla.

Setelah hampir setengah jam, mereka pun tiba di depan halaman kampus Bintang. Dipa memang tidak memberitahu Bintang jika ia sudah ada di Bandung dan sekarang sedang menjemputnya.

"Ayah..itu Bunda " tunjuk Langit kearah pintu utama dimana Bintang baru saja terlihat keluar bersama teman-temannya.

Untuk sesaat Dipa termangu menatap Bintang yang terlihat sangat cantik dalam balutan celana jeans dan kemeja dengan rambut diikat ekor kuda.

Melihat penampilan Bintang Dipa baru menyadari jika ternyata ia sudah menikahi seorang gadis remaja yang baru beranjak dewasa.

"Bundaaaa !!" teriakan Langit memanggil-manggil Bintang memutus lamunan Dipa.

"Kak Bintaaaang !" Cilla ikut memanggil Bintang.

Teriakan anak kecil yang cukup familiar membuat Bintang celingukan mencari dimana asal suara itu.

Bintang pamit kepada teman-teman nya ketika mata indahnya berhasil menemukan dua bocah yang memanggilnya itu melongokan kepalanya di jendela mobil yang dikendarai oleh Dipa.

"Kenapa tidak bilang kalau mau jemput " ucap Bintang setelah ia masuk kedalam mobil kemudian mengambil tangan Dipa dan menciumnya.

"Kata Ayah biar kejutan " Langit yang menjawab.

Bintang tidak menyadari jika Dipa sedang berusaha menetralkan debar jantungnya setiap kali Bintang mencium tangannya dengan takjim.

Sebetulnya mencium tangan Dipa hanyalah sebuah sentuhan sederhana namun cukup mengacaukan detak jantung Dipa karena hanya Bintang lah yang selalu melakukannya.

"Tumben Mas mengunjungi kami sekarang.. biasanya kan satu bulan sekali ?" tanya Bintang sambil melirik kearah Dipa yang mulai melajukan mobilnya meninggalkan pelataran kampus Bintang.

"Memangnya kamu keberatan ya kalau aku sering mengunjungi kalian ?" Dipa menjawab pertanyaan Bintang dengan sebuah pertanyaan.

"Bukan keberatan hanya kaget saja " jawab Bintang.

"Aku sedang ada kerjaan di Jakarta, Jadi ada waktu buat sering-sering mengunjungi kalian " jawab Dipa.

"Ooh " jawab Bintang.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

lancar usahanya

2022-10-03

0

bunda fz

bunda fz

lama lama juga ada rasa

2022-10-01

0

Sunarti

Sunarti

lama" tdk sesuai dng perjanjian

2022-09-20

1

lihat semua
Episodes
1 Para Pengkhianat
2 Malam Kelam
3 Dalam bayangan Bintang
4 Badai datang silih berganti
5 Menghitung hari
6 Aku mau kamu berhenti mencari Bintang
7 Pulang
8 Kecelakaan
9 Tes DNA
10 Dilema
11 Agreement after marriage
12 Pindah rumah
13 Sebuah Ancaman
14 Ayah Pulang
15 Menetap di Bandung
16 Mulai Curiga
17 Bukan jadwal kunjungan
18 Berlaku Adil
19 Selalu disalahkan
20 Naik Kuda
21 Bertemu Daniel
22 Trauma Bintang Dilema Dipa
23 Bertemu teman lama
24 Setitik Rindu
25 Penyelidikan
26 Satu Rahasia Terbongkar
27 Kebenaran yang menyakitkan
28 Setitik harapan Dina
29 Tolong Lepaskan Dipa
30 Mengalah untuk menang
31 Kecurigaan Dipa
32 Rahasia Cinta Segitiga
33 Rahasia Papa Ardi
34 Tamu Cilik
35 Jika Masih Ada Kesempatan
36 Berpetualang
37 Gara-gara pakaian dalam
38 Rahasia Bintang
39 Beban Mental Dina Dan Leon
40 Piyama couple
41 Usaha Shanti Dan Rizal
42 Permintaan Bunga
43 Ulang Tahun Bunga
44 Luluh
45 Sayang Cucu
46 Bunga Sakit
47 Bukan Cadangan
48 Maaf Aku Bohong
49 Pindah Sekolah
50 Mencari Ayah Baru
51 Langit dan Bunga Hilang
52 Keinginan Papa Ardi
53 Kumpul keluarga
54 Bertengkar
55 Permintaan maaf Leon dan Dina
56 Menantu Kesayangan
57 Cemburu
58 Aku Berhak Untuk Cemburu
59 Ada Syaratnya
60 Tom And Jerry
61 Pengeroyokan
62 Napak Tilas
63 Papa Ijinkan Kalian Bertarung
64 Salah Pijit
65 Mie setan
66 Makan Jengkol
67 Menantu Kesayangan
68 Rencana Bulan Madu
69 Taruhan
70 Honeymoon
71 The Real Honeymoon
72 Perjodohan
73 Mencari Jodoh
74 Kangen Bandung
75 Dipa Cemburu
76 Kabar Duka
77 Duka dan Cemburu
78 Takut Dipecat
79 Mak Comblang cilik
80 Kalah Taruhan
81 Gara-gara Daniel
82 Sama-sama Selingkuh
83 Kemarahan Daniel
84 Bintang Sakit
85 Susunya Tidak Enak
86 Ada Yang Tertinggal
87 Keguguran
88 Kamu Pemenangnya
89 Morning sickness
90 Mengikuti
91 Jangan Sampai Rebutan Pacar
92 Kangen Mommy
93 Couvade Sindrom
94 Menyusul Bunga
95 Bokapnya Galak
96 Datang Diundang Pulang Diantar
97 Jangan Mau Dikasih Paha Dan Dada
98 Saling Menjaga Hati
99 Aa Kangen Ayah
100 Hadiah Dari Mama Mertua
101 Syukuran empat bulanan
102 Bertemu Teman Lama
103 Mondok Di Pesantren
104 Ingin Seperti Ayah
105 Menanti Hari
106 Hari Kelahiran Si Kembar
107 Baby Shakila dan Baby Shakira
108 Cita-Cita Daniel
109 Bau kambing
110 Berbuka Puasa
111 Persiapan Pernikahan
112 Dua Pasang Pengantin
113 Sang Mantan Casanova
114 Menemani Ayah Di Kantor
115 Serangga oh Serangga
116 Bunga Si Pengganggu
117 Dua Calon Keponakan
118 Cucu Paling Tampan (End )
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Para Pengkhianat
2
Malam Kelam
3
Dalam bayangan Bintang
4
Badai datang silih berganti
5
Menghitung hari
6
Aku mau kamu berhenti mencari Bintang
7
Pulang
8
Kecelakaan
9
Tes DNA
10
Dilema
11
Agreement after marriage
12
Pindah rumah
13
Sebuah Ancaman
14
Ayah Pulang
15
Menetap di Bandung
16
Mulai Curiga
17
Bukan jadwal kunjungan
18
Berlaku Adil
19
Selalu disalahkan
20
Naik Kuda
21
Bertemu Daniel
22
Trauma Bintang Dilema Dipa
23
Bertemu teman lama
24
Setitik Rindu
25
Penyelidikan
26
Satu Rahasia Terbongkar
27
Kebenaran yang menyakitkan
28
Setitik harapan Dina
29
Tolong Lepaskan Dipa
30
Mengalah untuk menang
31
Kecurigaan Dipa
32
Rahasia Cinta Segitiga
33
Rahasia Papa Ardi
34
Tamu Cilik
35
Jika Masih Ada Kesempatan
36
Berpetualang
37
Gara-gara pakaian dalam
38
Rahasia Bintang
39
Beban Mental Dina Dan Leon
40
Piyama couple
41
Usaha Shanti Dan Rizal
42
Permintaan Bunga
43
Ulang Tahun Bunga
44
Luluh
45
Sayang Cucu
46
Bunga Sakit
47
Bukan Cadangan
48
Maaf Aku Bohong
49
Pindah Sekolah
50
Mencari Ayah Baru
51
Langit dan Bunga Hilang
52
Keinginan Papa Ardi
53
Kumpul keluarga
54
Bertengkar
55
Permintaan maaf Leon dan Dina
56
Menantu Kesayangan
57
Cemburu
58
Aku Berhak Untuk Cemburu
59
Ada Syaratnya
60
Tom And Jerry
61
Pengeroyokan
62
Napak Tilas
63
Papa Ijinkan Kalian Bertarung
64
Salah Pijit
65
Mie setan
66
Makan Jengkol
67
Menantu Kesayangan
68
Rencana Bulan Madu
69
Taruhan
70
Honeymoon
71
The Real Honeymoon
72
Perjodohan
73
Mencari Jodoh
74
Kangen Bandung
75
Dipa Cemburu
76
Kabar Duka
77
Duka dan Cemburu
78
Takut Dipecat
79
Mak Comblang cilik
80
Kalah Taruhan
81
Gara-gara Daniel
82
Sama-sama Selingkuh
83
Kemarahan Daniel
84
Bintang Sakit
85
Susunya Tidak Enak
86
Ada Yang Tertinggal
87
Keguguran
88
Kamu Pemenangnya
89
Morning sickness
90
Mengikuti
91
Jangan Sampai Rebutan Pacar
92
Kangen Mommy
93
Couvade Sindrom
94
Menyusul Bunga
95
Bokapnya Galak
96
Datang Diundang Pulang Diantar
97
Jangan Mau Dikasih Paha Dan Dada
98
Saling Menjaga Hati
99
Aa Kangen Ayah
100
Hadiah Dari Mama Mertua
101
Syukuran empat bulanan
102
Bertemu Teman Lama
103
Mondok Di Pesantren
104
Ingin Seperti Ayah
105
Menanti Hari
106
Hari Kelahiran Si Kembar
107
Baby Shakila dan Baby Shakira
108
Cita-Cita Daniel
109
Bau kambing
110
Berbuka Puasa
111
Persiapan Pernikahan
112
Dua Pasang Pengantin
113
Sang Mantan Casanova
114
Menemani Ayah Di Kantor
115
Serangga oh Serangga
116
Bunga Si Pengganggu
117
Dua Calon Keponakan
118
Cucu Paling Tampan (End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!