Kecelakaan

Bintang dan Langit berada di Panti Asuhan 'Kasih Ibu ' selama dua hari. Dihari ketiga Shanti dan Rizal juga Cilla menjemput mereka kembali untuk pulang ke Bandung.

Meskipun tidak lama namun Bu Dewi terlihat lega karena kerinduannya sudah terobati dan yang pasti Bu Dewi merasa lega karena Bintang dan Langit bersama orang-orang yang baik.

"Bunda nanti aku mau menginap lagi di rumah nenek !" pinta Langit ketika mereka sedang dalam perjalanan pulang.

"Tidak boleh !" jawab Cilla cepat dengan bibir yang mengerucut.

Bintang menatap Shanti yang malah tersenyum " Cilla kenapa mbak ?" tanyanya.

"Selama kalian menginap di Panti Cilla ngambek ingin ikut kalian, tapi kakek neneknya juga kangen sama Cilla, bikin mbak serba salah " jawab Shanti. Rizal yang sedang mengemudi hanya terkekeh.

"Kak Cilla..di Panti aku banyak teman loh..kata Nenek dan Bunda mereka semua saudara aku " oceh Langit membuat Cilla semakin cemberut.

Shanti dan Bintang hanya tertawa melihat Cilla yang semakin ngambek mendengar ocehan Langit.

"Bulan depan Cilla kan ulangtahun, mumpung Papa belum berangkat berlayar lagi bagaimana kalau kita rayakan di sana saja " Ide Rizal.

"Iya mau Pah " Mata Cilla langsung berbinar.

"Yeey..nanti aku ketemu nenek lagi " Langit pun langsung girang.

"Tumben ide kamu cemerlang Mas, aku saja tidak kepikiran kesana " Shanti menggenggam tangan Rizal.

"Selalu ada jalan untuk menyenangkan anak " jawab Rizal sambil tersenyum bangga.

Bintang hanya tersenyum melihat kemesraan Shanti dan Rizal. Sepasang suami istri itu memang tidak pernah sungkan memperlihatkan kemesraan di depan Bintang karena mereka sudah menganggap Bintang itu seperti adiknya sendiri.

"Bi, kamu tidak ada niat untuk mencarikan Ayah untuk Langit ?" tanya Rizal ketika melihat Cilla dan Langit tertidur di kursi belakang bersama Bintang. " Kamu masih muda loh "

"Aku belum kepikiran kesana Mas, lagian belum tentu ada pria yang mau sama wanita yang punya anak tanpa tau siapa Ayahnya" jawab Bintang.

"Belum tentu juga Bi " Rizal membesarkan hati Bintang.

"Siapapun yang nantinya berniat menikahi kamu harus menghadap mbak dulu " ujar Shanti tegas.

"Kenapa kamu yang posesif ?" Rizal terkekeh melirik Shanti yang terlihat begitu melindungi Bintang.

"Ya aku harus memastikan yang jadi Ayah Langit itu pria yang baik " jawab Shanti.

"Kalau begitu kamu saja yang carikan jodoh untuk Bintang yang sesuai dengan keinginan kamu.. seperti Siti Nurbaya saja " tawa Rizal semakin kencang membuat Cilla menggeliat merasa terganggu dengan suara tawa Papanya.

"Sssttt.. tertawa nya jangan kencang-kencang nanti anak-anak bangun !" omel Shanti sambil memukul lengan suaminya.

*

Hari ini Dipa tiba di Jakarta, dari Surabaya ia datang membawa Bunga. Elsa tidak bisa ikut karena ada acara dengan teman sosialita nya.

Dipa sempat murka karena Elsa lebih memilih acara dengan teman-temannya daripada menemani Bunga yang merengek ingin ikut dengan Dipa ke Jakarta.

"Kak Elsa tidak ikut Mas ?" tanya Leon sambil mengambil Bunga dari gendongan Dipa ketika Leon menjemputnya di Bandara.

"Tidak, dia sedang sibuk " jawab Dipa.

Hari ini Dipa sengaja datang ke Jakarta untuk membicarakan pembangunan klinik khusus tumbuh kembang anak yang rencananya akan dibangun tepat di sayap kanan bangunan utama rumah sakit milik keluarga nya.

Dari Bandara Leon membawa Dipa dan Bunga ke rumah dimana Dina, Lana dan mertuanya sudah menunggu kedatangan Dipa dan Bunga.

Leon melirik Dipa yang tampak lelah dengan Bunga dipangkuannya. Ini bukan pertama kalinya Dipa datang ke Jakarta bersama Bunga tanpa Elsa.

Sebegitu sibuk kah Elsa sampai tidak bisa mendampingi suami dan putrinya ke Jakarta ? batin Leon.

Leon tidak mengerti rumah tangga seperti apa yang sedang kakak iparnya itu jalani.

Meskipun Dina juga terkadang egois namun Leon sangat bersyukur karena menurutnya Dina lebih baik dibanding Elsa dalam hal mengurus anak.

Hari pertama di Jakarta Bunga dan Lana terlibat pertengkaran karena memperebutkan mainan yang sama. Padahal baru beberapa jam yang lalu mereka saling berpelukan melepas rindu ketika Dipa dan Bunga baru tiba.

"Tidak usah bertengkar, sebaiknya kalian belajar berbagi !" nasehat Dina berusaha melerai pertengkaran antara Bunga dan Lana.

"Aku mau pinjam boneka ini Aunty, tapi Lana nya pelit " adu Bunga.

"Tapi kak Bunga pinjamnya maksa " Lana mempertahankan bonekanya.

"Kalau begitu gantian, kalau tidak mau gantian nanti bonekanya dibuang ke tempat sampah " ancam Dina.

"Jangaaaan !!" jawab Bunga dan Lana kompak.

"Kalau begitu berhenti bertengkar !"

"Iya " jawab Bunga dan Lana.

Meski sempat saling cubit dan saling menjulurkan lidah namun tidak lama kemudian mereka pun sudah terlihat akur kembali.

Dina mengawasi kedua bocah perempuan itu agar tidak kembali bertengkar. Diantara seluruh keluarganya hanya Dina lah yang lebih telaten mengurus anak, terbukti meskipun sering bertengkar dengan Lana namun Bunga lebih nurut kepada Dina dibanding kepada Mommy nya.

Setelah menjemput Dipa, Leon kembali ke rumah sakit karena masih ada pekerjaan yang belum ia selesaikan.

"Kenapa Elsa tidak ikut dengan kalian kesini ?" tanya Mama Niken ibu Dipa.

"Hari ini dia sedang ada acara " jawab Dipa.

"Oh " hanya itu tanggapan orangtua Dipa seolah mereka sudah maklum dengan kebiasaan Elsa dan tidak mempermasalahkan nya.

"Kapan kamu akan ke rumah sakit ?" tanya Papa Ardi.

"Besok Pah, hari ini aku mau istirahat dulu " jawab Dipa.

"Iya , kamu kelihatan lelah " Papa Ardi menepuk bahu putra kebanggaannya.

Dipundak Dipa kelak Ardi akan meletakkan tanggung jawab yang sangat besar atas semua perusahaan miliknya.

Untuk urusan perusahaan Ardi tidak mungkin melibatkan Dina yang hanya lulusan SMA, kecuali untuk urusan rumah sakit sepertinya Ardi yakin akan mempercayakan kepada Leon menantunya.

Di hari yang sama Bintang dan Langit sedang dalam perjalanan dari Bandung menuju Jakarta. Hari ini Rizal memenuhi janjinya kepada Cilla untuk merayakan ulangtahunnya di Panti Asuhan tempat Bintang dibesarkan.

Setibanya di Panti Asuhan, Rizal menurunkan beberapa kotak besar berisi godybag yang akan dibagikan kepada anak-anak panti, sementara Cilla dan Langit langsung bermain bersama anak-anak panti.

Semua sudah dipersiapkan dari Bandung oleh Bintang dan Shanti termasuk kue ulangtahun yang Bintang jaga baik-baik agar tidak rusak ketika dalam perjalanan Bandung-Jakarta.

Pesta ulangtahun Cilla yang ke lima itu berlangsung sangat meriah. Dan anak-anak panti terlihat senang ketika Cilla dan Langit membagikan masing-masing dua buah godybag berisi perlengkapan sekolah dan beraneka macam makanan.

Selesai acara pesta ulangtahun Cilla, Shanti dan Rizal membawa Cilla dan Langit menginap di rumah orangtua Rizal sementara Bintang menginap di Panti Asuhan.

Langit memang sudah terbiasa ikut dengan Shanti dan Rizal jadi Bintang tidak khawatir ketika Shanti dan Rizal membawa Langit menginap di rumah orangtua Rizal.

Di kamarnya Bintang masih menemukan banyak photo-photo dirinya dengan Dina sewaktu SMA, bahkan ada juga beberapa photo mereka bertiga bersama Leon.

Bintang ingat jika mereka dulu sering berboncengan satu motor bertiga dan teman-temannya meledek dengan menyebut mereka cabe-cabean.Bintang tidak menyangka jika Dina dan Leon tega berselingkuh dibelakangnya.

Bintang mengumpulkan semua barang-barang yang berhubungan dengan Dina dan Leon kemudian membuangnya ke tempat sampah.

Bintang berharap Tuhan tidak lagi mempertemukan mereka dan menganggap keduanya sudah mati.

Malam itu hujan turun sangat deras, Bintang meringkuk diatas ranjangnya dan akhirnya tertidur.

Belum lama ia tertidur Bintang terbangun ketika terdengar suara ponselnya yang tidak berhenti berdering. Ternyata Shanti yang menghubunginya.

"Bi, Langit jatuh dari tangga mbak sekarang sedang menuju ke rumahsakit kamu menyusul ya !" suara Shanti terdengar panik dan kepanikan Shanti tentu saja menular kepada Bintang.

"Jatuh dari tangga ? aku segera menyusul " Bintang langsung memakai sweater dan menyambar tasnya kemudian buru-buru pergi menuju rumah sakit yang Shanti sebutkan.

Bintang pergi menuju rumah sakit dengan menggunakan ojek yang kebetulan mangkal di dekat Pantai Asuhan.

Begitu Bintang datang Shanti langsung menghambur memeluk Bintang.

"Bagaimana bisa__?"

"Maafkan mbak, tadi di rumah hujan dan mati lampu, kami sedang di lantai atas. Mas Rizal sudah memperingatkan agar Cilla dan Langit diam sementara kami mencari lilin.. pada saat kami mencari lilin sepertinya Langit malah mendekat kearah tangga dan akhirnya jatuh " Shanti menangis sambil memeluk Bintang.

"Sebaiknya kalian tenang, Langit sedang ditangani oleh dokter " Rizal berusaha menenangkan Bintang dan Shanti walaupun ia sendiri sangat gentar apalagi melihat banyaknya darah di kepala Langit.

"Ya Tuhaaan cobaan apalagi ini " Bintang terduduk lemas dengan tatapan yang kosong.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Jangan bilang kalo Langit di tanganin oleh Leon,,pasti mereka akan bertemu nih,,setiap kali aku inget Leon,Dipa,Dina kok aku dada ku jadi sesak dan otomatis emosi😡😡🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2023-02-11

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kalo aku Dipa nya,Aku cerai kan lama tuh si Elsa,persetan dgn keluarga,yg ngejalanin sehari2 rumah tangga kan kita sendiri,bukan ortu ck🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2023-02-11

0

Putri Cikal

Putri Cikal

ketemu paph nyah nih,dipa mengenali bintang

2022-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 Para Pengkhianat
2 Malam Kelam
3 Dalam bayangan Bintang
4 Badai datang silih berganti
5 Menghitung hari
6 Aku mau kamu berhenti mencari Bintang
7 Pulang
8 Kecelakaan
9 Tes DNA
10 Dilema
11 Agreement after marriage
12 Pindah rumah
13 Sebuah Ancaman
14 Ayah Pulang
15 Menetap di Bandung
16 Mulai Curiga
17 Bukan jadwal kunjungan
18 Berlaku Adil
19 Selalu disalahkan
20 Naik Kuda
21 Bertemu Daniel
22 Trauma Bintang Dilema Dipa
23 Bertemu teman lama
24 Setitik Rindu
25 Penyelidikan
26 Satu Rahasia Terbongkar
27 Kebenaran yang menyakitkan
28 Setitik harapan Dina
29 Tolong Lepaskan Dipa
30 Mengalah untuk menang
31 Kecurigaan Dipa
32 Rahasia Cinta Segitiga
33 Rahasia Papa Ardi
34 Tamu Cilik
35 Jika Masih Ada Kesempatan
36 Berpetualang
37 Gara-gara pakaian dalam
38 Rahasia Bintang
39 Beban Mental Dina Dan Leon
40 Piyama couple
41 Usaha Shanti Dan Rizal
42 Permintaan Bunga
43 Ulang Tahun Bunga
44 Luluh
45 Sayang Cucu
46 Bunga Sakit
47 Bukan Cadangan
48 Maaf Aku Bohong
49 Pindah Sekolah
50 Mencari Ayah Baru
51 Langit dan Bunga Hilang
52 Keinginan Papa Ardi
53 Kumpul keluarga
54 Bertengkar
55 Permintaan maaf Leon dan Dina
56 Menantu Kesayangan
57 Cemburu
58 Aku Berhak Untuk Cemburu
59 Ada Syaratnya
60 Tom And Jerry
61 Pengeroyokan
62 Napak Tilas
63 Papa Ijinkan Kalian Bertarung
64 Salah Pijit
65 Mie setan
66 Makan Jengkol
67 Menantu Kesayangan
68 Rencana Bulan Madu
69 Taruhan
70 Honeymoon
71 The Real Honeymoon
72 Perjodohan
73 Mencari Jodoh
74 Kangen Bandung
75 Dipa Cemburu
76 Kabar Duka
77 Duka dan Cemburu
78 Takut Dipecat
79 Mak Comblang cilik
80 Kalah Taruhan
81 Gara-gara Daniel
82 Sama-sama Selingkuh
83 Kemarahan Daniel
84 Bintang Sakit
85 Susunya Tidak Enak
86 Ada Yang Tertinggal
87 Keguguran
88 Kamu Pemenangnya
89 Morning sickness
90 Mengikuti
91 Jangan Sampai Rebutan Pacar
92 Kangen Mommy
93 Couvade Sindrom
94 Menyusul Bunga
95 Bokapnya Galak
96 Datang Diundang Pulang Diantar
97 Jangan Mau Dikasih Paha Dan Dada
98 Saling Menjaga Hati
99 Aa Kangen Ayah
100 Hadiah Dari Mama Mertua
101 Syukuran empat bulanan
102 Bertemu Teman Lama
103 Mondok Di Pesantren
104 Ingin Seperti Ayah
105 Menanti Hari
106 Hari Kelahiran Si Kembar
107 Baby Shakila dan Baby Shakira
108 Cita-Cita Daniel
109 Bau kambing
110 Berbuka Puasa
111 Persiapan Pernikahan
112 Dua Pasang Pengantin
113 Sang Mantan Casanova
114 Menemani Ayah Di Kantor
115 Serangga oh Serangga
116 Bunga Si Pengganggu
117 Dua Calon Keponakan
118 Cucu Paling Tampan (End )
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Para Pengkhianat
2
Malam Kelam
3
Dalam bayangan Bintang
4
Badai datang silih berganti
5
Menghitung hari
6
Aku mau kamu berhenti mencari Bintang
7
Pulang
8
Kecelakaan
9
Tes DNA
10
Dilema
11
Agreement after marriage
12
Pindah rumah
13
Sebuah Ancaman
14
Ayah Pulang
15
Menetap di Bandung
16
Mulai Curiga
17
Bukan jadwal kunjungan
18
Berlaku Adil
19
Selalu disalahkan
20
Naik Kuda
21
Bertemu Daniel
22
Trauma Bintang Dilema Dipa
23
Bertemu teman lama
24
Setitik Rindu
25
Penyelidikan
26
Satu Rahasia Terbongkar
27
Kebenaran yang menyakitkan
28
Setitik harapan Dina
29
Tolong Lepaskan Dipa
30
Mengalah untuk menang
31
Kecurigaan Dipa
32
Rahasia Cinta Segitiga
33
Rahasia Papa Ardi
34
Tamu Cilik
35
Jika Masih Ada Kesempatan
36
Berpetualang
37
Gara-gara pakaian dalam
38
Rahasia Bintang
39
Beban Mental Dina Dan Leon
40
Piyama couple
41
Usaha Shanti Dan Rizal
42
Permintaan Bunga
43
Ulang Tahun Bunga
44
Luluh
45
Sayang Cucu
46
Bunga Sakit
47
Bukan Cadangan
48
Maaf Aku Bohong
49
Pindah Sekolah
50
Mencari Ayah Baru
51
Langit dan Bunga Hilang
52
Keinginan Papa Ardi
53
Kumpul keluarga
54
Bertengkar
55
Permintaan maaf Leon dan Dina
56
Menantu Kesayangan
57
Cemburu
58
Aku Berhak Untuk Cemburu
59
Ada Syaratnya
60
Tom And Jerry
61
Pengeroyokan
62
Napak Tilas
63
Papa Ijinkan Kalian Bertarung
64
Salah Pijit
65
Mie setan
66
Makan Jengkol
67
Menantu Kesayangan
68
Rencana Bulan Madu
69
Taruhan
70
Honeymoon
71
The Real Honeymoon
72
Perjodohan
73
Mencari Jodoh
74
Kangen Bandung
75
Dipa Cemburu
76
Kabar Duka
77
Duka dan Cemburu
78
Takut Dipecat
79
Mak Comblang cilik
80
Kalah Taruhan
81
Gara-gara Daniel
82
Sama-sama Selingkuh
83
Kemarahan Daniel
84
Bintang Sakit
85
Susunya Tidak Enak
86
Ada Yang Tertinggal
87
Keguguran
88
Kamu Pemenangnya
89
Morning sickness
90
Mengikuti
91
Jangan Sampai Rebutan Pacar
92
Kangen Mommy
93
Couvade Sindrom
94
Menyusul Bunga
95
Bokapnya Galak
96
Datang Diundang Pulang Diantar
97
Jangan Mau Dikasih Paha Dan Dada
98
Saling Menjaga Hati
99
Aa Kangen Ayah
100
Hadiah Dari Mama Mertua
101
Syukuran empat bulanan
102
Bertemu Teman Lama
103
Mondok Di Pesantren
104
Ingin Seperti Ayah
105
Menanti Hari
106
Hari Kelahiran Si Kembar
107
Baby Shakila dan Baby Shakira
108
Cita-Cita Daniel
109
Bau kambing
110
Berbuka Puasa
111
Persiapan Pernikahan
112
Dua Pasang Pengantin
113
Sang Mantan Casanova
114
Menemani Ayah Di Kantor
115
Serangga oh Serangga
116
Bunga Si Pengganggu
117
Dua Calon Keponakan
118
Cucu Paling Tampan (End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!