Pindah rumah

Pagi ini matahari terbit dari timur seperti biasa namun Bintang merasa ada yang berbeda..ternyata yang berbeda adalah keberadaan seorang pria dewasa yang membuat ranjangnya terasa sempit.

Dipa masih tertidur sambil memeluk Langit, dan anehnya Langit tampak nyaman berada dalam pelukan pria yang baru dikenalnya.

Perlahan Bintang turun dari ranjangnya. Setelah menunaikan sholat subuh Bintang pun beranjak menuju dapur untuk membantu Bu Dewi menyiapkan sarapan untuk semua anak-anak panti bersama seorang yang biasa membantu di dapur.

Jam tujuh pagi semua anak panti tampak duduk mengelilingi meja yang cukup besar untuk sarapan bersama. Bintang dan bu Dewi membimbing mereka untuk berdoa sebelum makan.

Pada saat Bintang membantu mengurusi anak-anak sarapan, dikamar Bintang Langit tampak menggeliat di dalam pelukan Dipa.

Dipa membuka matanya dan ia langsung tersenyum mendapati Langit sedang mencolek-colek hidungnya. Rupanya Langit terjebak dalam pelukan Dipa.

"Jagoan Ayah sudah bangun ?" sapa Dipa tanpa berniat melepaskan bocah tampan itu dari pelukannya.

"Bunda mana ?" tanya Langit dengan suara khas bangun tidur.

"Sepertinya Bunda sedang membuat masakan yang enak untuk kita " jawab Dipa sambil menjawil ujung hidung Langit.

"Ayah.." panggil Langit.

Tubuh Dipa menghangat ketika bocah tampan yang sedang berada dalam pelukannya itu memanggilnya Ayah.

"Ya Sayang " Dipa mengelus pipi bulatnya dengan ibu jarinya.

"Apakah pekerjaan Ayah sudah selesai ?" tanya Langit.

"Memangnya kenapa ?" Dipa balik bertanya.

"Bunda selalu bilang jika Ayah sedang sibuk bekerja dan kalau sudah tidak sibuk Ayah akan pulang..ternyata Bunda benar " jawab Langit.

"Ya...apa yang Bunda katakan itu benar " Dipa meraih kepala langit kemudian menciumnya pada bagian yang tidak ada perbannya.

" Tapi kalau Ayah ada pekerjaan lagi Ayah akan pergi lagi, dan Langit tidak boleh rewel sama Bunda disini " Ucap Dipa.

Dipa sengaja mengatakan itu kepada Langit agar bocah itu siap jika kedepannya mereka akan jarang bertemu.

"Apakah seperti kakak Cilla ? " tanya Langit.

"Ya..Papanya kakak Cilla kan jarang pulang karena tempat bekerja nya jauh, tapi Ayah tidak akan selama Papa Rizal perginya" jawab Dipa.

"Benarkah tidak selama Papa Rizal ?" Langit tidak percaya.

"Iya " jawab Dipa.

Obrolan kedua pria itu terhenti dan keduanya menoleh kearah pintu yang tiba-tiba terbuka saat Bintang masuk.

Sejenak Bintang terpaku melihat Langit yang masih anteng berada dalam pelukan Dipa meskipun putranya itu sudah terjaga dari tidurnya.

"Sepertinya masakan untuk kita sudah siap " bisik Dipa ditelinga Langit.

"Bundaa..aku lapar " Langit mengangkat kedua tangannya kepada Bintang.

"Langit mandi dulu ya, baru kita makan !" Bintang langsung mengangkat Langit dan membawanya untuk dimandikan di kamar mandi.

Setelah Langit selesai dimandikan kini giliran Dipa yang masuk ke kamar mandi.

Dipa dan Langit yang sudah selesai mandi langsung digiring untuk sarapan.

"Maaf sarapannya seadanya " ucap Bintang sambil mengisi piring Dipa dengan nasi goreng dan telur ceplok.

Dipa hanya mengangguk dan mulai makan. Bintang duduk tidak jauh dari sana sambil menyuapi Langit dengan makanan yang sama.

Ketika makan Dipa diam-diam memperhatikan Bintang yang tampak telaten menyuapi langit, hal yang tidak pernah ia lihat di rumahnya.

Dipa tidak pernah sekalipun melihat Elsa menyuapi Bunga. Semua kebutuhan Bunga diurus oleh baby sitter sehingga tidak aneh jika Bunga lebih dekat dengan baby sitter nya dibanding dengan ibu kandungnya.

Langit yang sudah selesai makan langsung pergi bermain dengan anak-anak panti yang lain dengan diawasi oleh Bu Dewi.

"Bintang besok aku akan kembali ke Surabaya. Sebelum pulang aku ingin kamu dan Langit pindah dari sini " ucap Dipa setelah selesai makan.

"Pindah ? kenapa harus pindah dari sini ?" tanya Bintang.

"Karena kamu istriku..aku punya unit apartemen yang kosong. Nanti siang kita pindah kesana " jawab Dipa.

"Baiklah " jawab Bintang. Sepertinya Dipa mulai menunjukkan kuasanya atas Bintang dan Langit.

Setelah mendengar persetujuan dari Bintang, siang itu Leon datang untuk menjemput mereka pindah ke apartemen milik Dipa.

Tidak banyak barang yang Bintang bawa, hanya satu tas berisi beberapa potong pakaiannya dan pakaian Langit karena kedatangan mereka ke Jakarta hanya untuk merayakan ulangtahun Cilla saja.

"Hanya segini barang kalian ?" tanya Dipa ketika melihat Bintang tidak membawa barang apapun selain satu tas itu.

"Ya..kami ke Jakarta kan niatnya hanya untuk merayakan ulangtahun Cilla di Panti Asuhan, siapa sangka Langit malah mengalami kecelakaan " jawab Bintang.

Dan yang lebih tidak disangka lagi adalah justru kini ia tidak kembali lagi ke Bandung.

"Ya sudah nanti kita beli pakaian untuk kamu dan langit " ujar Dipa sambil menggiring Bintang dan Langit masuk kedalam mobil Leon.

Dipa duduk dijok depan sambil memangku langit, sementara Bentang duduk di kursi belakang seorang diri.

Bintang membuang muka ketika memergoki Leon tengah diam-diam menatapnya melalui central mirror. jika Bintang tidak salah melihat ia sempat menangkap wajah sendu Leon ketika tadi menatapnya.

Sepanjang perjalanan Langit terus berceloteh dan Dipa melayani celotehan putranya itu dengan sabar.

"Langit sudah kenalan belum sama Om ?" tanya Dipa sambil menunjuk kearah Leon.

"Belum " jawab Langit.

"Wah kita harus berkenalan dulu dong..kenalkan nama Om Leon, Langit bisa panggil Om Leon !" Leon memperkenalkan diri diantara aktifitasnya menyetir.

"Om Leon...apakah itu sama artinya dengan Lion ?" tanya Langit membuat Leon dan Dipa langsung tergelak kecuali Bintang.

Setibanya di apartemen milik Dipa, Dipa turun sambil menggendong Langit. Ketika Leon akan membantu membawakan tas berisi pakaian Bintang langsung terlihat tidak suka dan menepisnya.

Ada rasa perih yang terasa menyayat hati Leon. Kebencian jelas terlihat diparas cantik Bintang dan itu sangat menyakitkan untuk Leon.

Begitu masuk ke unit apartemen milik Dipa, Langit terlihat sangat senang. Apartemen type 1BR itu sudah dilengkapi dengan perabot dan siap huni. Bintang tinggal menata ulang sesuai dengan keinginannya.

"Langit senang tinggal disini ?" Leon menuntun Langit untuk melihat-lihat tempat tinggal barunya itu.

"Senang dong Om..rumahnya bagus " jawab Langit.

"Dapur nya masih belum ada bahan makanan, sebaiknya besok kamu belanja untuk kebutuhan dapur. Untuk hari ini kita pesan makanan dari luar saja " Dipa memberikan sejumlah uang yang cukup banyak kepada Bintang.

"Iya " jawab Bintang sambil menerima uang pemberian Dipa dan menyimpan nya dalam dompet nya.

"Besok aku akan pulang ke Surabaya, jika Langit bertanya kamu jawab saja aku sedang bekerja seperti yang biasa kamu katakan kepada Langit selama ini " ucap Dipa yang membuat Bintang langsung melongo. Bagaimana Dipa bisa tau kalau ia selalu mengatakan jika Ayahnya sedang bekerja kepada Langit.

"Darimana kamu tau kalau__ "

"Langit yang cerita " Dipa memotong.

Ah Langit..ternyata kamu sudah bercerita banyak kepada Ayah sambungmu batin Bintang.

"Bintang..!" panggil Dipa.

"Ya ?"

"Kamu bilang Leon adalah teman lama kamu, tapi kenapa kalian tidak pernah saling bertegur sapa ? " tanya Dipa.

"Mmmm.. sepertinya dia lupa dan sudah tidak mengenali aku lagi " kelit Bintang.

Terpopuler

Comments

Cattleya

Cattleya

cerita nya beda² tipis dg Dendam Bintang di app kuning paijo...
persamaan nya : si Dipa nya raped Bintang, dan menghasilkan anak...
🥀🥀

2023-11-14

0

Nani Haryati

Nani Haryati

bagus kak ceritanya. beda dr yg lain

2023-05-03

0

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

dr leon jadi kurir bang dipa ni😄😄

2023-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 Para Pengkhianat
2 Malam Kelam
3 Dalam bayangan Bintang
4 Badai datang silih berganti
5 Menghitung hari
6 Aku mau kamu berhenti mencari Bintang
7 Pulang
8 Kecelakaan
9 Tes DNA
10 Dilema
11 Agreement after marriage
12 Pindah rumah
13 Sebuah Ancaman
14 Ayah Pulang
15 Menetap di Bandung
16 Mulai Curiga
17 Bukan jadwal kunjungan
18 Berlaku Adil
19 Selalu disalahkan
20 Naik Kuda
21 Bertemu Daniel
22 Trauma Bintang Dilema Dipa
23 Bertemu teman lama
24 Setitik Rindu
25 Penyelidikan
26 Satu Rahasia Terbongkar
27 Kebenaran yang menyakitkan
28 Setitik harapan Dina
29 Tolong Lepaskan Dipa
30 Mengalah untuk menang
31 Kecurigaan Dipa
32 Rahasia Cinta Segitiga
33 Rahasia Papa Ardi
34 Tamu Cilik
35 Jika Masih Ada Kesempatan
36 Berpetualang
37 Gara-gara pakaian dalam
38 Rahasia Bintang
39 Beban Mental Dina Dan Leon
40 Piyama couple
41 Usaha Shanti Dan Rizal
42 Permintaan Bunga
43 Ulang Tahun Bunga
44 Luluh
45 Sayang Cucu
46 Bunga Sakit
47 Bukan Cadangan
48 Maaf Aku Bohong
49 Pindah Sekolah
50 Mencari Ayah Baru
51 Langit dan Bunga Hilang
52 Keinginan Papa Ardi
53 Kumpul keluarga
54 Bertengkar
55 Permintaan maaf Leon dan Dina
56 Menantu Kesayangan
57 Cemburu
58 Aku Berhak Untuk Cemburu
59 Ada Syaratnya
60 Tom And Jerry
61 Pengeroyokan
62 Napak Tilas
63 Papa Ijinkan Kalian Bertarung
64 Salah Pijit
65 Mie setan
66 Makan Jengkol
67 Menantu Kesayangan
68 Rencana Bulan Madu
69 Taruhan
70 Honeymoon
71 The Real Honeymoon
72 Perjodohan
73 Mencari Jodoh
74 Kangen Bandung
75 Dipa Cemburu
76 Kabar Duka
77 Duka dan Cemburu
78 Takut Dipecat
79 Mak Comblang cilik
80 Kalah Taruhan
81 Gara-gara Daniel
82 Sama-sama Selingkuh
83 Kemarahan Daniel
84 Bintang Sakit
85 Susunya Tidak Enak
86 Ada Yang Tertinggal
87 Keguguran
88 Kamu Pemenangnya
89 Morning sickness
90 Mengikuti
91 Jangan Sampai Rebutan Pacar
92 Kangen Mommy
93 Couvade Sindrom
94 Menyusul Bunga
95 Bokapnya Galak
96 Datang Diundang Pulang Diantar
97 Jangan Mau Dikasih Paha Dan Dada
98 Saling Menjaga Hati
99 Aa Kangen Ayah
100 Hadiah Dari Mama Mertua
101 Syukuran empat bulanan
102 Bertemu Teman Lama
103 Mondok Di Pesantren
104 Ingin Seperti Ayah
105 Menanti Hari
106 Hari Kelahiran Si Kembar
107 Baby Shakila dan Baby Shakira
108 Cita-Cita Daniel
109 Bau kambing
110 Berbuka Puasa
111 Persiapan Pernikahan
112 Dua Pasang Pengantin
113 Sang Mantan Casanova
114 Menemani Ayah Di Kantor
115 Serangga oh Serangga
116 Bunga Si Pengganggu
117 Dua Calon Keponakan
118 Cucu Paling Tampan (End )
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Para Pengkhianat
2
Malam Kelam
3
Dalam bayangan Bintang
4
Badai datang silih berganti
5
Menghitung hari
6
Aku mau kamu berhenti mencari Bintang
7
Pulang
8
Kecelakaan
9
Tes DNA
10
Dilema
11
Agreement after marriage
12
Pindah rumah
13
Sebuah Ancaman
14
Ayah Pulang
15
Menetap di Bandung
16
Mulai Curiga
17
Bukan jadwal kunjungan
18
Berlaku Adil
19
Selalu disalahkan
20
Naik Kuda
21
Bertemu Daniel
22
Trauma Bintang Dilema Dipa
23
Bertemu teman lama
24
Setitik Rindu
25
Penyelidikan
26
Satu Rahasia Terbongkar
27
Kebenaran yang menyakitkan
28
Setitik harapan Dina
29
Tolong Lepaskan Dipa
30
Mengalah untuk menang
31
Kecurigaan Dipa
32
Rahasia Cinta Segitiga
33
Rahasia Papa Ardi
34
Tamu Cilik
35
Jika Masih Ada Kesempatan
36
Berpetualang
37
Gara-gara pakaian dalam
38
Rahasia Bintang
39
Beban Mental Dina Dan Leon
40
Piyama couple
41
Usaha Shanti Dan Rizal
42
Permintaan Bunga
43
Ulang Tahun Bunga
44
Luluh
45
Sayang Cucu
46
Bunga Sakit
47
Bukan Cadangan
48
Maaf Aku Bohong
49
Pindah Sekolah
50
Mencari Ayah Baru
51
Langit dan Bunga Hilang
52
Keinginan Papa Ardi
53
Kumpul keluarga
54
Bertengkar
55
Permintaan maaf Leon dan Dina
56
Menantu Kesayangan
57
Cemburu
58
Aku Berhak Untuk Cemburu
59
Ada Syaratnya
60
Tom And Jerry
61
Pengeroyokan
62
Napak Tilas
63
Papa Ijinkan Kalian Bertarung
64
Salah Pijit
65
Mie setan
66
Makan Jengkol
67
Menantu Kesayangan
68
Rencana Bulan Madu
69
Taruhan
70
Honeymoon
71
The Real Honeymoon
72
Perjodohan
73
Mencari Jodoh
74
Kangen Bandung
75
Dipa Cemburu
76
Kabar Duka
77
Duka dan Cemburu
78
Takut Dipecat
79
Mak Comblang cilik
80
Kalah Taruhan
81
Gara-gara Daniel
82
Sama-sama Selingkuh
83
Kemarahan Daniel
84
Bintang Sakit
85
Susunya Tidak Enak
86
Ada Yang Tertinggal
87
Keguguran
88
Kamu Pemenangnya
89
Morning sickness
90
Mengikuti
91
Jangan Sampai Rebutan Pacar
92
Kangen Mommy
93
Couvade Sindrom
94
Menyusul Bunga
95
Bokapnya Galak
96
Datang Diundang Pulang Diantar
97
Jangan Mau Dikasih Paha Dan Dada
98
Saling Menjaga Hati
99
Aa Kangen Ayah
100
Hadiah Dari Mama Mertua
101
Syukuran empat bulanan
102
Bertemu Teman Lama
103
Mondok Di Pesantren
104
Ingin Seperti Ayah
105
Menanti Hari
106
Hari Kelahiran Si Kembar
107
Baby Shakila dan Baby Shakira
108
Cita-Cita Daniel
109
Bau kambing
110
Berbuka Puasa
111
Persiapan Pernikahan
112
Dua Pasang Pengantin
113
Sang Mantan Casanova
114
Menemani Ayah Di Kantor
115
Serangga oh Serangga
116
Bunga Si Pengganggu
117
Dua Calon Keponakan
118
Cucu Paling Tampan (End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!