Bab 6

“Karena kamu sudah berani membantah saya, maka saya akan menghukummu lebih berat,” ujar Tian.

“Tapi, Pak,” ujar Arumi mulai memohon.

“Tidak ada tapi-tapian, kamu harus keliling lapangan sebanyak 20 keliling,” ujar Tian melayangkan senyuman tipisnya.

“Apa?” Arumi tak percaya dengan hukuman yang di berikan oleh Tian.

“Kamu tidak dengar? kamu harus keliling lapangan sebanyak dua puluh kali." Tian mengulangi ucapannya.

Para siswa-siswi pun merasa kasihan dengan Arumi. Namun, mereka pun takut ikut mendapatkan hukuman jika mereka membela Arumi.

Selama ini mereka tahu bahwa Arumi adalah siswi teladan, mereka berpikir hukuman itu tidak pantas diberikan kepada Arumi.

Dengan kesal Arumi pun menjalani hukuman yang diberikan Tian padanya, Laras yang tidak tega melihat sahabatnya melakukan hukuman itu sendirian, dia pun mengikuti langkah Arumi dari belakang.

Tian terpaksa membiarkan Laras menjalani hukuman yang sama dengan Arumi karena dia tak ingin terlihat mengintimidasi Arumi.

“Aku mau lihat sampai di mana kamu bisa melawan saya,” gumam Tian dengan seringai tipis.

Sambil Arumi dan Laras menjalankan hukumannya, Tian pun mulai memberi materi tentang permainan basket pada para siswa dan siswi.

Satu persatu diajarkan bagaimana cara memegang bola, dan melemparkannya ke ring.

Para siswa cowok pada umumnya telah menguasai materi ini namun para siswi berlomba-lomba mendekati sang guru untuk diajarkan cara memegang bola basket dan melemparkan bola ke ring dengan baik.

“Dasar cowok menyebalkan, tunggu pembalasanku,” bathin Arumi dalam hati mengumpat perbuatan yang di lakukan Tian padanya.

Akhirnya Arumi dan Laras menyelesaikan hukuman yang diberikan Tian dengan baik, Arumi dan Laras yang juga terbiasa berolah raga tidak merasa berat menjalani hukuman tersebut, mereka hanya kesal pada sang guru baru.

Pelajaran olah raga pun selesai, para siswa pun bubar dari lapangan, mereka melangkah menuju ruang ganti lalu bersiap untuk kembali masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Teeeeeettth....

Bel tanda pulang pun berdering, semua siswa pun menghambur ke luar kelas, Arumi dan Laras pun langsung pulang ke rumah. Setelah selesai makan siang mereka pun bersiap-siap untuk berangkat Les matematika di bimbel bersertifikat yang terdapat di jakarta.

Pada jam 5.00 sore rumi dan Laras baru saja keluar dari kelas bimbelnya, Arumi dan Laras langsung melangkah menghampiri mobil Arumi. Hari yang panas membuat Arumi memilih untuk membawa mobilnya.

“Ras, aku lapar banget nih. Kita makan ke kafe dulu, ya,” ajak Arumi pada Laras saat mereka telah berada di dalam mobil.

“Boleh, tapi kamu yang traktir, ya,” jawab Laras.

“Oke,” ucap Arumi lalu dia pun melajukan mobilnya ke sebuah cafe favoritnya.

Mereka menikmati perjalanan sambil mendengarkan musik kesukaannya.

Butterfly fly away (milley cirus)

🎶🎶🎶

Butterfly...butterfly...butterfly..

Butterfly fly away...Butterfly fly away...

I hope you find your way And all the things you wish for love and care....

Butterfly fly away...

Butterfly fly away....

Butterfly fly away...

🎶🎶🎶🎶

Suara dua gadis itu melengking di dalam mobil. Hal ini sudah biasa dilakukan oleh Arumi dan Laras sebagai hiburan pikiran mereka yang suntuk belajar dan belajar.

Tak berapa lama, mereka pun sampai di cafe tempat favorit mereka. Arumi memarkirkan mobilnya di parkiran mereka pun masuk ke dalam cafe.

Arumi dan Laras langsung memesan makanan yang mereka inginkan lalu duduk di tempat paling pojok di cafe tersebut.

Tak menunggu lama makanan yang mereka pesan pun datang. Mereka langsung menyantap makanan tersebut dengan lahapnya. Arumi makan sambil menoleh pada sahabatnya yang duduk tepat di sampingnya.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata melihat keberadaan mereka yang asyik menyantap makanan itu.

"Ternyata dia manis juga," puji seseorang di dalam hatinya saat melihat keberadaan mereka.

“Rum, kaki gue pegel banget, deh rasanya,” keluh Laras sambil memijat-mijat kakinya yang mulai terasa pegal.

“Sama, Ras. Nanti kita panggil mbok Nah ke rumah lu, ya,” pinta Arumi.

“Oke, deh. Nanti gue minta bunda telponin mbok Nah dulu, ya,” ujar Laras.

Lalu gadis itu menghubungi bundanya meminta tolong untuk menghubungi mbok Nah tukang pijit yang biasa datang ke rumah Laras.

“Liat aja ya tuh cowok bakal terima pembalasan dari gue, tadi dia memang menang mengerjai gue, karena dia sebagai guru kita. Gue bakal kasih perhitungan sama cowok menyebalkan itu,” ujar Arumi penuh kekesalan.

Tanpa disadarinya sang cowok menyebalkan itu duduk tepat di belakangnya, dia tersenyum mendengar ocehan Arumi dan Laras yang mengumpat dirinya.

Nick yang bersamanya ikut tersenyum mendengarkan dua gadis malang yang telah mendapat hukuman dari sang guru.

“Gue juga jadi sebel sama cowok tak tahu diri itu, dari awal sih. Memang dia yang cari-cari masalah dan sekarang dia malah menghukum kita,” umpat Laras yang ikut kesal dengan perbuatan Tian pada mereka tadi siang.

“Tenang aja. Entar kita pikirin cara balas dendam sama cowok menyebalkan itu,” ujar Arumi lalu menarik tangan Laras untuk berdiri.

Mereka telah menghabiskan semua makanan mereka lalu mereka pun keluar dari cafe tanpa menyadari dua pasang pria yang menatap kepergian mereka dengan senyum yang terpancar dengan wajahnya.

“Apa yang kamu lakukan sama mereka?” tanya Nick penasaran.

“Hahaha.” Tian pun tertawa terbahak-bahak.

Nick masih menunggu jawaban dari Tian, hingga akhirnya Tian pun menceritakan kejadian tadi pagi di sekolah.

Nick hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, dia tahu bahwa perbuatan Tian benar-benar sudah kelewat batas, untung saja tak terjadi apa-apa pada dua gadis malang itu.

“Hai, Bro. Udah lama?” tanya seorang pria yang hampir sama tampan dengan Tian dan Nick menghampiri mereka.

“Enggak, kami baru saja memesan coffee,” jawab Tian mengulurkan tangannya menjabat tangan sahabat lamanya yang berprofesi sebagai guru di sekolah Cendikia.

“Maaf gue terlambat,” ujarnya lalu duduk di samping Nick.

“Lu ke mana aja?” tanya Tian yang tadi di sekolah tak berjumpa dengan sahabatnya itu.

“Gue ada urusan luar sekolah, biasa perintah atasan,” jawab Ridho.

Ridho adalah guru Fisika di SMA cendikia, dia lah yang memberikan de pada Tian untuk mengajar di SMA Cendikia, menyamar sebagai pria biasa, agar Tian mendapatkan jodoh wanita yang benar-benar mencintainya tanpa memandang harta dan tahta yang kini dimilikinya.

Ridho adalah sahabat Tian dan Nick sewaktu kuliah, walaupun mereka berbeda jurusan mereka selalu menghabiskan hari-hari bersama.

“Gimana, apa ada masalah saat di sekolah tadi?” tanya Ridho penasaran ingin mengetahui pengalaman pertama sahabatnya itu.

“Aman, hanya saja ada sedikit kendala,” jawab Tian santai.

“Tapi tenang, aja. Sudah selesai kok,” tambahnya sebelum Ridho mempertanyakan kendala yang dihadapinya tadi di sekolah.

“Oh, kalau begitu. Enjoy dong, ya?” tanya Ridho memastikan sahabatnya merasa nyaman mengajar di tempat dia mengajar.

“Yaps,” ucap Tian tersenyum.

Dia merasa lucu mengingat wajah merah penuh emosi sang gadis tengil yang telah menyita bola basket kesayangannya.

Gadis itu terpaksa menahan emosi, karena dia tidak bisa berkutik atas kekuasaannya sebagai seorang guru di hadapan gadis sombong menurut Tian.

Tian, Nick dan Ridho pun berbincang-bincang sambil menikmati Cofee yang telah mereka pesan.

Keasyikan mengobrol karena sudah lama tak bertemu, mereka sampai lupa waktu. Sehingga kini langit pun telah berubah menjadi gelap.

“Udah malam, Bro. Kita bubar, Yuk,” ajak Ridho.

“Yuk! lagian gue udah capek,” ujar Tian.

Mereka pun berdiri dari duduknya, lalu melangkah keluar dari kafe, sebelum keluar, seperti biasa Nick membayar tagihan minuman yang mereka pesan tadi.

Setelah itu dia mengikuti langkah Tian yang kini telah berdiri di samping mobilnya.

Ridho pun langsung menuju motor gede miliknya lalu berlalu meninggalkan kedua sahabatnya, sedangkan Nick dan Tian langsung memasuki mobil dan mereka pun ikut meninggalkan Cafe.

Nick melajukan mobilnya menuju mansion milik Tian.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ayulia lestary

ayulia lestary

sudah memandangi

2022-10-25

1

Putri Minwa

Putri Minwa

mulai deh, gelagat nya itu

2022-09-28

1

Emak Femes

Emak Femes

Hahahaha sokoor kamu Rum
nikmati aja dulu Rum
nanti juga lama2 bucin 😁😁

2022-08-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!