Bab 10

Saat makan malam.

Semua siswa telah berkumpul di restoran hotel, Pihak hotel telah menyediakan makanan untuk para siswa. Mereka duduk di kursi yang telah tersedia termasuk para guru-guru pun ikut duduk di sebuah meja besar yang hanya di isi oleh guru-guru saja.

“Pak Tian,” panggil buk Merry salah satu guru single yang ada di acara itu.

“Mhm,” gumam Tian menanggapi panggilan buk Merry.

“Saya lihat story salah satu murid kita, di sana ada foto pak Tian yang tidak pantas anda lakukan dengan siswi,” ujar Buk Merry.

Teman seprofesi Tian itu memberitahu sang guru tampan foto yang telah disebarkan Bunga di story akun media sosialnya.

“Maksud buk Merry?” tanya Tian yang tidak tahu menahu dengan pembicaraan buk Merry.

Buk Merry pun mengambil ponselnya dari saku bajunya lalu memperlihatkan foto yang telah di sebarkan oleh Bunga di akun media sosialnya.

“What?” pekik Tian kaget saat melihat fotonya yang tengah dipeluk oleh siswi gatel yang tak ketulungan itu.

“Dari mana dia dapat foto ini?” tanya Tian pada buk Merry.

“Saya nggak tahu, Pak, tapi semoga saja berita ini tak beredar ke telinga kepala sekolah,” ujar buk Merry seolah-olah mengancam Tian.

Tian mengernyitkan dahinya bingung dengan perkataan buk Merry,.

“Saya akan bantu berita ini tak sampai ke telinga kepala sekolah dengan satu syarat,” ujar buk Merry dengan senyuman yang licik.

“Apa?” tanya Tian

“Bapak harus menemani saya malam ini menikmati angin pantai sebelum beranjak tidur,” ucap Buk Merry dengan gaya genitnya.

“Ya ampun, apa yang sebenarnya telah aku lakukan sehingga aku mendapatkan nasib sial bertubi-tubi,” bathin Tian tak lagi menghabiskan sisa makanannya.

Seketika nafsu makannya hilang akibat mendengarkan ucapan dari buk Merry.

Ridho yang melihat wajah bete sahabatnya langsung menghampirinya.

“Ada apa, Bro?” tanya Ridho penasaran.

“Coba lu lihat akun media sosial siswi yang bernama Bunga,” ujar Tian pada sahabatnya itu.

Ridho pun membuka ponselnya dan melihat akun media sosial siswi yang bernama Bunga. Ridho kaget melihat foto tersebut.

“Kenapa gadis itu bisa mendapatkan foto kamu?” tanya Ridho.

Tian hanya bisa mengangkat bahunya, dia sendiri tak tahu dari mana foto tersebut dan siapa yang mengambil foto tersebut.

Ditambah dia saat ini bingung gara-gara buk Merry yang meminta dirinya untuk berkencan bersamanya.

Dia mengusap kasar wajahnya, Arumi melihat kegusaran yang terpancar dari wajahnya.

“Apa yang terjadi?” bathin Arumi.

Arumi pun berpura-pura berjalan melewati Tian dan Ridho yangs sedang membahas masalah yang tengah di hadapi Tian.

“Mampus lu!” gumam Arumi di dalam hati merasa senang bahwa Tian saat ini tengah bermasalah ulah perangainya.

Arumi masuk ke kamarnya dengan senyuman yang tidak dapat di artikan membuat Laras mengernyitkan dahinya heran dengan tingkah Arumi.

“Lu kenapa, Rum? Aneh tau ketawa-ketawa sendiri,” tanya Laras heran.

“Ada deh,” ucap Arumi menyimpan seringai licik.

“Yakin lu nggak ada apa-apa?” Laras mencoba memastikan karena tak biasanya sang sahabat ersikap aneh seperti ini.

“Balas dendam gue berhasil!” bisik Arumi di telinga Laras agar Bunga tak mendengar ucapannya.

“Maksud, lu?” tanya Laras juga berbisik.

“Si pria menyebalkan itu tengah dapat masalah karena Bunga memajang foto mereka berdua di akun media sosialnya,” ujar Arumi masih dengan berbisik.

“lu yakin itu enggak akan jadi masalah bagi Bunga?” tanya Laras hati-hati.

“Kan gak salah gue, kalau Bunga posting foto itu di media sosialnya,” jawab Arumi cuek.

Gadis pintar lalu dia pun mengambil posisi berbaring untuk mulai beristirahat.

“Iya juga, sih,” gumam Laras lalu ikut berbaring di samping Arumi.

Jam 21.00 Malam.

Tian kini tengah duduk berdua dengan buk Merry di pinggir pantai, menemani perawan tua itu menghabiskan malam panjangnya.

Buk Merry terus bercerita tentang kisah cintanya yang kandas pada Tian, Dia terus mengoceh tanpa disadarinya Tian telah memasang headset di telinganya mendengarkan musik dari ponselnya.

“Pak Tian tahu, saya dan kekasih saya dulu sangat sering menghabiskan malam di pantai saling bercerita dan bersenda gurau," oceh buk Merry yang dijawab anggukkan oleh Tian sebagai respon.

“Udah dingin, yuk, kita balik ke hotel, Pak,” ajak buk Merry yang merasa dinginnya angin malam telah menusuk ke dalam tulangnya. Dia sudah tak tahan lagi menahan dinginnya malam itu.

“Syukurlah” bathin Tian.

Dia pun melangkah mengiringi langkah buk Merry menuju hotel.

Sesampai di hotel, Buk Merry langsung masuk ke dalam kamarnya. Tian pun hendak melangkah menuju kamarnya. Saat itu dia melihat siswi yang mirip dengan foto bersamanya yang bernama Bunga masih berkeliaran di luar kamar.

“Hei, kamu,” panggil Tian membuat Bunga menghentikan langkahnya.

Bunga yang mendengar sang pujaan hatinya memanggil dirinya langsung menghampiri suara sang guru tampan.

Hatinya merasa berbunga-bunga, karena dia merasa Tian tengah merindukan dirinya.

“Iya, Pak. Ada apa Bapak panggil saya? apakah bapak kangen sama saya?” tanya Bunga dengan percaya diri.

“Hei, jangan yang aneh-aneh ya, saya cuma mau tanya, kenapa kamu mengambil foto kita berdua lalu menyebarkannya ke media sosialmu?” tanya Tian penuh penekanan.

“Mhm, karena saya suka sama bapak!” jawab Bunga tegas.

Dia tak peduli apa yang akan terjadi setelah itu, yang pasti dia mengungkapkan isi hatinya secara langsung.

“Kamu jangan konyol, saya ini guru kamu,” ujar Tian tegas.

“Saya tahu, bapak guru saya. Apa salah siswi suka dengan gurunya?” tanya Bunga tak terima dengan sikap Tian yang dingin.

“ Huhhfftt.” Tian menghela nafas panjang, dia semakin stress menjalani harinya menghadapi Buk Merry dan Bunga yang menurutnya mengagumi dirinya secara berlebihan

Keesokkan harinya.

Kegiatan pun di mulai pada jam 9.00. Hari ini para siswa akan berangkat ke sebuah pulau, mereka akan menjelajah hutan yang ada di pulau sambil mencari beberapa tumbuhan langka di hutan tersebut.

Para siswa telah berkumpul di pinggir pantai menerima arahan dari panitia, dan beberapa boat telah parkir di tepi pantai untuk mengantarkan para siswa ke pulau seberang. Seluruh Guru dan siswa pun siap untuk berangkat.

Setelah menempuh perjalanan 1 jam, akhirnya mereka pun sampai di pulau pasir putih, mereka turun dari boat masing-masing lalu sebelum memulai penjelajahan mencari beberapa tumbuhan yang telah di berikan modulnya kepada mereka pada setiap kelompok masing-masing.

Di Pulau kecil ini terdapat berbagai macam tumbuhan, dan cagar alam yang sangat subur, oleh karena itu sekolah sengaja menjadikan lokasi ini sebagai tempat tadabbur alam bagi para siswa. Mereka akan di suruh berpencar di dalam hutan yang ada di pulau kecil tersebut.

Sedangkan beberapa guru akan ditempatkan di beberapa pos untuk memantau kegiatan siswa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ety Koesmiaty

Ety Koesmiaty

seruh

2023-01-31

0

ayulia lestary

ayulia lestary

bunga jeniuus ngerjainn pak guru tian

2022-10-25

1

Putri Minwa

Putri Minwa

cerita yang menarik thor

2022-10-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!